hay gays. ini adalah kelanjutan dari cerita pengasuh bayi CEO. jadi sebelum kalian mampir ke sini, alangkah lebih baik nya mampir di karya sebelum nya dulu, agar kalian gak bingung dengan alur cerita nya.
..
mau tau kelanjutannya, yuk mampir..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deby cahya Karmila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kepergian.
Setelah mendapatkan informasi tentang wanita itu, Erlan dan Erik pun segera menuju rumah wanita itu.
Kedua pria itu tak mau membuat buang waktu, dia ingin segera kembali dan menemani sang istri..
Pukul 7 malam, pria itu tiba di kediaman wanita itu.
Tok
Tok
tok
Seorang wanita tua membuka nya, wanita tua itu sedikit terkejut melihat kehadiran Erlan.
" nak Erlan,"ucap wanita itu.
" ada apa nak?, kenapa kamu ke sini?, dan apa kau bersama elin, di mana dia,"ucap wanita itu.
" maaf Tante, karena mengganggu waktu istirahat Tante, tapi ini sangat penting untuk ku sampaikan,"ucap Erlan.
" duduk dulu nak,"ucap wanita itu..
" ada apa nak, seperti nya ini masalah yang serius, apa elin dan ibu nya baik baik saja,"ucap wanita itu lagi.
" di mana Ririn,"ucap Erlan.
Wanita itu mengerut kan Kening nya.
" ada apa nak, kenapa kamu mencari putri ku,"Ucap wanita itu lagi.
" Tante tolong jangan membuang banyak waktu, katakan saja di mana Ririn berada,"ucap Erlan sudah mulai emosi.
" Erlan pelan pelan, dia orang tua kita harus lebih sopan pada nya,"ucap Erik.
" assalamualaikum,"ucap Ririn, yang baru saja pulang.
Erlan dan erik menoleh dan menatap ke arah wanita itu..
Ririn seketika terpaku di tempat nya ketika melihat kedatangan Erlan,
Wanita itu ingin berlari tapi siapa sangka, polisi sudah berdiri di depan pintu dan memborgol tangan nya.
" nak Erlan, apa yang kau lakukan, apa yang di lakukan Ririn sehingga kau memanggil polisi,"Ucap wanita tua itu.
" dia sudah melakukan kesalahan yang sangat fatal Tante, dia sudah membuat nyawa ibu mertua ku di ambang kematian,"ucap Erlan..
" apa yang kau lakukan Ririn hah, apa yang kau lakukan pada Winda,"ucap wanita itu.
" aku membenci elin, aku benci pada nya karena ibu terus membeda bedakan ku dengan dia, aku tidak terima itu, maka dari itu aku ingin melihat nya hancur dan menderita,"teriak Ririn.
"astaga nak, apa yang ada di dalam diri mu itu, kenapa kau jadi seperti ini,"ucap ibu Ririn
" nak Erlan, tolong maafkan kesalahan putri saya nak, tolong jangan penjarakan dia,"
" maaf kan saya Tante, dia harus mendapatkan ini semua, karena saat ini ibu mertua saya sedang di ambang kematian,"ucap Erlan tegas.
"berdoa lah semoga ibu mertua ku baik baik saja, karena jika terjadi sesuatu pada nya, aku tidak akan memaafkan kesalahan putri mu, nyawa di bayar nyawa,"ucap Erlan.
Wanita tua itu tak henti hentinya menangis, saat melihat sang putri di bawa oleh beberapa polisi.
Tetangga pun berdatangan untuk melihat kejadian ini.
...
" maaf kan kami tuan, kami tidak bisa menyelematkan nyawa ibu Winda,"Ucap sang dokter.
semua orang terdiam mematung di tempat nya, tubuh nya terasa lamas, dia tak sanggup mendengar kabar ini, bahkan Tiara dan elin yang baru saja tiba tak kuasa mendengar nya.
elin yang terus memaksa untuk menunggu sang ibu di luar ruangan ICU pun di setujui oleh Tiara, wanita itu memanggil suster untuk membawa kursi roda untuk elin.
" tidak, ini tidak mungkin,"lirih elin.
" ibu..!!!" teriak elin dan Tiara.
Kedua wanita itu ingin masuk ke dalam ruangan ICU, tapi di tahan oleh Mira dan Mila.
" kakak, tenang kan dirimu,"ucap Mila.
" nak jangan begini, kamu sedang hamil,"Ucap Mira.
Elin dan Tiara benar benar histeris, dia tak sanggup untuk kehilangan sang ibu, bahkan Dela juga tak kala sedih nya.
Tapi dia harus menguatkan kedua saudara nya.
" mas cepat hubungi Erlan dan Erik, "ucap Mira ikut khawatir.
Emil pun mengangguk dan segera menghubungi kedua putra nya.
Coba lah lebih hati-hati dalam menulis.
Nama orang harus di awali huruf kapital.
Setelah dialog harus diberi jarak, agar huruf dan tanda baca tidak berhimpitan.
Penulis juga harus mau menerima kritikan, bukan melulu soal pujian.
Apa kabar dengan author level rendah tapi tulisannya rapi, tidak pernah dilirik pembaca hanya karena karyanya tidak pernah dipromosikan oleh platform?
Kurangi typo. Lelah, ngantuk, buntu ide? Itu bukan alasan untuk anda membenarkan penulisan yang salah di novel anda Author platinum yang nulis asal up.