NovelToon NovelToon
New Mama Untuk Alesha

New Mama Untuk Alesha

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Kumi Kimut

Olivia Caroline adalah seorang wanita matang dengan latar belakang kedua orang tua broken home. Meski memiliki segalanya, hatinya sangat kosong. Pertemuan dengan seorang gadis kecil di halte bis, membuatnya mengerti arti kejujuran dan kasih sayang.

"Bibi, mau kah kamu jadi Mamaku?"

"Ha? Tidak mungkin, sayang. Bibi akan menikah dengan pacar Bibi. Dimana rumahmu? Bibi akan bantu antarkan."

"Aku tidak mau pulang sebelum Bibi mau menikah dengan Papaku!"

Bagaimana kisah ini berlanjut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kumi Kimut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 3

"Enak aja nuduh aku penculik, aku tuh nganter anak kamu ke sini dengan susah payah, malah dituduh penculik!" ucapnya dengan kesal. Olive tidak menyangka kalau Aarav memang se-menyebalkan ini. Tidak di kantor, tidak di rumah, sama saja orangnya suka menuduh.

"Cih memangnya ada penculik yang ngaku? Turunin anak aku sekarang!" pinta Aarav masih pakai emosi. Pria ini berusaha untuk mengalihkan gendongan Alesia Alexander. Tapi, si bocah malah bangun.

"Hoaaaam kita ada di mana Mama? Apa sudah ada di surga?" tanya Alesia perlahan mengucek kedua matanya dan melihat ada sang Papa di hadapannya.

"Heh? Kenapa ada Papa di sini? Bukannya aku bersama dengan Mama saja ya?" sambung Alesia.

"Mama siapa nak? Wanita ini, bukan mama kamu." Dengan sangat kasar, Aarav menggendong sang bocah. Dalam sekejap, Alesia sudah berada di dalam pelukan sang Papa.

"Pelan-pelan bisa nggak sih? Kasihan anak ini!" tegur Olive tidak habis pikir dengan sikap Aarav.

"Loh, ini anakku kok. Aku mau melakukan apapun ya terserah aku. Sekarang kamu harus masuk ke dalam penjara karena sudah melakukan tindakan kriminal!" ungkap Aarav yang langsung menelepon kantor polisi, tapi dicegah oleh anaknya.

"Papa! Hentikan! Mama nggak salah! Aku yang kabur dan mendatangi Mama, Mama memberikan waktu untukku satu jam menjadi anaknya. Mama gak salah Pa!" teriak Alesia kesal. Dia mulai memberontak dalam gendongan sang ayah.

"Mama? Dari mana kamu bisa memanggilnya Mama? Dia tuh orang jahat, sayang. Papa tahu siapa wanita ini!" ujarnya dengan menatap ke arah Olivia.

"Gini lho Pa. Aku sama Bibi ini lagi mainan Mama-Mama an. Selama 1 jam, Bibi bersedia untuk jadi mamaku. Aku sudah menghitung dari awal pertemuan sampai detik ini, waktu masih kurang 10 menit lagi jadi Mamaku. Mama gak boleh pergi sebelum benar-benar full satu jam," ungkap si bocil yang mulai mengeluarkan jurus jitunya.

"Nak, lebih baik kamu istirahat aja ya? Mama harus pulang. Kapan-kapan Mama akan main lagi ke sini ya?" bujuk Olive yang merasa sudah terlalu lama terlibat dalam rumah tangga orang lain. Dia juga memiliki urusan yang harus segera diselesaikan.

"Gak boleh, Mama gak boleh pergi kemana-mana! Pokoknya Mama harus ada bersamaku selama sepuluh menit! Titik!" teriak Alesia.

Alesia lantas menangis sejadi-jadinya. Olive makin pusing dibuatnya.

"Huaaaaa! Papa jahat! Mama jadi gak betah karena Papa!" Suara Alesia memenuhi satu ruangan. Semua orang jadi pusing dan panik.

Olive dengan sabarnya mendekati si bocah." Nak, jangan nangis ya? Kasihan papa kamu. Papa kecapean kerja buat kamu, kamu harus nurut sama papa ya?"

"Gak mau! Papa jahat! Papa selalu menolak permintaanku tentang mama baru! Padahal aku sudah menemukan Mama yang baik, tapi Papa ingin memasukkan Mama ke dalam penjara! Papa jahat huaaaaa!" Tangisan Alesia tak juga reda.

Olive yang tak tega melihat anak kecil menangis lantas mengirim pesan kepada ibu panti karena harus menggagalkan janji hari ini.

Maaf, Bu Maria. Aku gak jadi ke panti. Ada urusan mendadak.

Setelah menulis pesan, Olive mengirimnya kepada nomor telepon Bu Panti.

Olive menghela nafas, kemudian membujuk Alesia untuk kesekian kalinya." Nak, main sama mama yuk? Nanti Mama temenin makan juga, temenin bobo juga boleh."

Mendengar kata-kata yang disampaikan oleh Olive, membuat Alesia sumringah. Dia tak akan membiarkan kesempatan ini hilang begitu saja.

"Yey! Ayo main!" ucap Alesia yang langsung berpindah gendongan kepada Olive. Aarav tidak bisa berbuat apa-apa kalau anaknya Sudah menentukan pilihan.

Pak security yang sedari tadi menjadi saksi percekcokan yang ada, cuma bisa diam. Dia tidak bisa mengeluarkan kata-katanya karena takut dimarahin.

"Pak, sebenarnya wanita ini baik juga," bisik Pak security.

"Hm, diem kamu!" jawab Aarav kesal.

"Maaf Pak, jangan marah-marah. Berikan izin barang sehari, siapa tahu Nona Kecil nanti bisa diatur lagi. Kasihan kalau harus kabur terus, ini ke 10 kalinya Nona Alesia gak mau pulang ke rumah. Kami juga ikut pusing, Pak," cetus Pak security sambil berbisik lagi.

Aarav cuma melotot. Pak security langsung takut dan menundukkan pandangannya.

"Aku memberikan kesempatan sampai jam 09.00 malam. Kamu boleh menemani anakku, tapi hanya hari ini. Besok-besok tidak boleh lagi!" pinta Aarav. Dia menunjukkan ketegasannya.

"Iya Pak, galak amat," jawab Olive yang mulai melangkahkan kakinya keluar dari ruangan itu sesuai dengan arahan Alesia.

Aarav yang masih berdiri tegap, cuma bisa menahan amarahnya." Sabar! Aku harus sabar! Demi Alesia," gumamnya seraya mengepalkan tangannya erat.

Sementara itu di ruang bermain, Alesia sangat menikmati waktunya bersama dengan Mama Barunya. Tawa manis dan ceria, sangat jelas terlihat.

Alesia berusaha mencuri-curi waktu untuk menghubungi pacarnya. Dia mengirimkan pesan kepada Mario.

Beb, maaf. Aku pulang telat. Aku ada urusan.

Pesan itu dikirim, lalu beberapa menit langsung mendapatkan jawaban.

Oke, gak papa Beb. Aku juga ada lemburan kerja. Nanti kalau pulang hati-hati ya? Maaf kalau aku gak balas pesan kamu lagi. Ada banyak kerjaan nih.

Pesan balasan sudah dibaca olehnya, ia langsung menjawab lagi.

Oke Beb.

Olive merasa baik-baik saja karena tidak membuat kekasihnya khawatir. Dia melanjutkan bermain bersama dengan Alesia. Olive memberikan waktu yang sangat menyenangkan dan mengesankan untuk bocah kecil di hadapannya.

"Pak, kayaknya Nona Kecil sangat suka dengan wanita itu," ucap Pak security yang nyatanya masih bersama dengan majikannya. Keduanya tampak mengintip di balik tembok.

"Kamu ngomong apa sih? Anakku nggak butuh Mama Baru. Aku bisa menjaga dan merawatnya sendiri," jawab Aarav keukeuh pada keyakinannya.

"Meski istri bapak sudah meninggal 5 tahun lalu, setidaknya bapak harus membuka hati untuk wanita lain."

Ucapan Pak security membuat Aarav menatap dengan tajam wajah sang security." Kamu bilang apa? Jangan mengungkit masa laluku di saat seperti ini, paham!"

"Bukan seperti itu Pak, tapi ... Aku berusaha untuk mengingatkan bapak. Ya, saya sangat tahu kalau Nyonya Rachel bukan wanita sembarangan yang bisa digantikan oleh yang lainnya. Hanya saja, Nona Alesia bukan Bapak. Dia masih kecil. Seorang anak perempuan yang sangat merindukan kasih sayang ibunya. Bapak harus mempertimbangkan perasaan Nona Kecil," ucap security membuat mata Aarav memerah, dia merasa marah dan sedih karena harus mengingat masa kelam saat ditinggalkan oleh Rachel.

"Jangan bicara omong kosong, lebih baik kamu pergi saja! Urusi pekerjaanmu!" teriak Aarav sambil menahan air matanya yang menetes.

"Pak, akui saja. Biar hatimu lega."

"Sialan kamu!"

Bugh!

Bugh!

Bugh!

1
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 🥰 salam kenal 🙏
kalea rizuky
berarti santi ma Arab bneran kah tidur bareng
Eva Karmita
lanjut thoooorr 🔥💪🥰
Eva Karmita
semangat Olive jangan menangisi mantan tapi tataplah masa depan 💪😍😍😍😍
Eva Karmita
peluk Olive sabar ya mungkin Mario bukan jodoh mu 🤗🤗🤗
Eva Karmita
lanjut thoooorr 🔥💪🥰
Eva Karmita
💓
Eva Karmita
mampir otor 🙏😊
KumiKimut: siap kak makasih ya, semoga suka/Kiss/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!