Memutar Waktu Masa Lalu

Memutar Waktu Masa Lalu

Dilanda kebingungan ####

  Terlihat ada seorang wanita duduk disamping tempat tidur sembari menunggu seseorang terbaring ditempat tidur.Tatapan wanita itu begitu sedih melihat kondisi ibunya terbaring lemah ditempat tidur.

  "Ibu." gumam wanita itu,yang nampak menangis melihat kondisi ibunya yang terbaring lemah ditempat tidur.

  "Kenapa kamu menangis sayang?"tanya ibu itu pada putrinya.

  "Agnes sedih lihat ibu sakit seperti ini,bagaimana Agnes mau meninggalkan ibu dalam keadaan sakit seperti ini."

  "Sayang,lebih baik kamu berangkat sekarang sebelum kamu terlambat.Apalagi waktu kamu hanya tinggal satu jam untuk segera berangkat ke bandara."ucap ibu itu dengan senyuman.

  "Bagaimana mungkin Agnes meninggalkan ibu sakit seperti ini."balas Agnes yang menangis didepan ibunya.

  "Sayang, sudahlah.Ibu baik-baik saja, sekarang kamu harus fokus dengan masa depanmu.Bukannya keinginan kamu sudah terkabul bisa berkuliah ditempat yang kamu yang inginkan,ingat pesan ibu sayang."

  "Tapi Bu,Agnes tidak bisa."jawab Agnes dengan nada menangis.

  "Ibu mohon nak."

  Agnes pun terpaksa menuruti apa perkataan ibunya yang saat ini sedang sakit di rumah sakit.

  "Baiklah Bu,Agnes akan pergi tapi ibu janji ya setiap Minggu ibu selalu mengabari Agnes.Agnes takut ada apa-apa sama ibu." ucap Agnes dengan mata berkaca-kaca yang dimana dirinya harus meninggalkan ibunya dalam keadaan sakit.

  "Kamu tenang saja,Ibu kan tidak sendiri.Masih ada bibi kamu yang bisa menemani ibu."jawab ibunya dengan senyuman.

  "Baiklah Bu,Agnes akan siap-siap pergi." jawab Agnes yang nampak berat harus meninggalkan ibunya.

  Agnes langsung keluar dari kamar inap ibunya.

  "Agnes."

  "Bibi."jawab Agnes yang langsung memeluk bibinya dengan tangisannya.

  "Bibi tahu pasti kamu berat meninggalkan ibu kamu dengan keadaan seperti ini.Kamu jangan terlalu khawatir dengan kondisi ibumu, kan masih ada bibi yang akan selalu menjaga ibu kamu." ucap bibi Ami pada keponakannya.

  "Iya bibi, makasih sudah membantu Agnes." ucap terimakasih dari Agnes.

  "Iya sayang,lebih baik kamu pulang dan segera siap berangkat sebelum terlambat." perintah bibi Ami pada keponakannya.

  Agnes pun segera pergi dari tempat itu dan langsung pulang mempersiapkan beberapa barang yang akan dia bawa pergi.

...****************...

  Posisi Agnes sudah ada dirumahnya yang sibuk segera mengemasi beberapa barang miliknya yang dia bawa pergi.Agnes membawa koper ukuran besar berisikan beberapa baju dan peralatan yang dia perlukan di kampus yang akan dia kunjungi.

  Setelah selesai,Agnes segera berangkat ke bandara dengan menaiki taksi.Agnes pun tidak lupa mengecek beberapa dokumen penting yang harus dia bawa.

  Tiba-tiba saja Agnes mengingat ibunya yang terbaring ditempat tidur dengan kondisi lemah.

  "Ibu." ucap lirih yang tiba-tiba menangis mengingat ibunya.

  "Mbak." sapa sopir taksi itu pada dirinya.

  "Iya pak ,ada apa?" tanya balik Agnes pada sopir itu.

  "Kenapa mbaknya menangis?" tanya sopir taksi itu ,sembari memberikan sehelai tisu untuk Agnes.

  "Tidak ada apa-apa pak ,hanya sekedar rindu dengan ibu saya pak.Apalagi posisi beliau saat ini sedang sakit,saya pun harus pergi meninggalkan beliau sendirian di rumah sakit." jawab Agnes dengan nada sedih.

  "Pasti sangat sulit meninggalkan beliau sendirian ya mbak."

  "Sangat sulit pak,tapi ibu tetap memaksa untuk saya berangkat sekarang."

  "Saya mengerti mbak, kesedihan yang sedang mbak rasakan." tiba-tiba saja mobil mereka turun ditengah jalan.

  "Ada apa pak,kok kita berhenti disini.Bukannya perjalanan kita ke bandara masih jauh?" tanya Agnes yang nampak kebingungan.

  "Kita sudah sampai mbak, saya hanya sekedar mengantarkan mbaknya sampai disini." jawab sopir taksi itu dengan keluar dari mobil sembari mengeluarkan sesuatu barang yang ada dibelakang bagasi mobil.

  Agnes pun keluar dari mobil sembari melihat situasi diluar yang nampak begitu asing dia lihat.

  "Ini barang mbaknya,dan ini untuk mbaknya." pak sopir itu memberikan berupa amplop coklat ukuran besar untuk dirinya.

  "Ini apa pak,kenapa kita berhenti disini?"tanya Agnes yang terlihat kebingungan.

  "Ini untuk mbaknya ,dan ingat saya akan memberikan kesempatan pada mbaknya untuk bisa bertemu dengan seseorang yang selama ini mbak harapkan.Gunakan waktu sebaik-baiknya."mendengar kata itu,Agnes hanya bisa terdiam kenapa bisa pria itu bisa berkata hal seperti itu.

  Pak sopir itu langsung pergi,sembari memberikan senyuman pada Agnes." Selamat menikmati waktu bahagia anda nona Agnes." ucap sopir taksi itu dengan ekspresi tersenyum.

  Mendengarnya namanya disebut,Agnes langsung mengernyitkan dahinya seolah dia benar-benar penasaran dengan pak sopir taksi itu.

  "Kenapa pak sopir itu bisa tahu namaku." batin Agnes yang mulai kebingungan,dia akan pergi kemana.

  Agnes sempat menoleh kanan dan kiri, berjalan ke suatu tempat yang begitu asing.Hingga dia masuk ke arena pemukiman yang nampak begitu banyak orang berlalu lalang melewati jalan itu.

  "Sebenarnya ini dimana."batin Agnes yang nampak kebingungan.Tiba-tiba saja ada seorang ibu-ibu mendekati dirinya yang nampak berdiri terdiam melihat kanan dan kiri.

  "Maaf mbak,mbaknya sedang cari kost ya?" tanya ibu itu pada dirinya.

  "Apa bu?" tanya Agnes yang masih kebingungan.

  "Mbaknya lagi cari kost ya, kalau mbaknya mau kebetulan saya punya kost yang bisa mbak tempati." jawab ibu itu dengan senyuman.

  " Memang ada Bu?"tanya Agnes yang mencoba bertanya pada ibu itu.

  "Ada mbak, kalau mbaknya mau saya antar langsung." jawab ibu itu dengan semangat.

  "Baiklah Bu,saya bersedia." jawab Agnes dengan senyuman.

  Ibu itu nampak begitu bahagia."Mari saya antar." ucap ibu itu yang begitu antusiasnya mengantarkan Agnes ditempat itu.

  Agnes pun berjalan mengikuti dibelakang ibu itu."Maaf mbak,mbaknya siapa nama ya?" tanya ibu itu pada dirinya.

  "Perkenalkan Bu, nama saya Agnes."

  "Agnes?"

  "Iya bu, memangnya kenapa ya Bu?" tanya balik Agnes yang nampak bingung.

  "Tidak apa-apa,hanya terdengar nama mbak sedikit asing saja." ucap ibu itu yang akhirnya mereka berdua sampai ditempat yang mereka tuju.

  Agnes pun hanya bisa terdiam,dan akhirnya mereka sampai juga di lokasi mereka saat ini.

  "Di rumah ini ada 2 bagian, didepan sini ada kamar kosong sekaligus diruang di belakang juga ada kamar kosong.Mbak Agnes pilih yang mana?" tanya ibu itu yang bertanya langsung pada dirinya.

  "Saya pilih yang didepan saja." jawab Agnes yang akhirnya memilih tempat itu sebagai tempat tinggal sementaranya.

  "Kalau begitu ya sudah,Ini kunci kamar mbak Agnes.Kalau memang mbak Agnes butuh apa-apa, Kebetulan rumah ibu tepat di rumah paling belakang itu rumah ibu." jawab ibu itu dengan senyuman melihat begitu antusiasnya mendapatkan penghuni baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!