MENANTU HINA MENJADI DOKTER HEBAT

Dan dia tidak pernah memandang rendah orang lain. Namun, sebenarnya dia adalah pria tua yang kolot dan pemarah. Orang yang memiliki kemampuan memang sombong, tetapi, Dokter Leon terlalu sombong.

"Dokter Leon, anda adalah seorang Grandmaster yang di andalkan oleh begitu banyak orang. kenapa anda begitu terburu-buru untuk pergi? apakah anda takut kehilangan muka ketika melihat saya adalah Dokter yang lebih baik dari anda?"

Revan yang hanya diam sejak tadi akhirnya bersuara dengan acuh tak acuh.

Mendengar itu, langkah Dokter Leon berhenti tepat di depan pintu. Dia berbalik dan menatap Revan cukup lama lalu berkata, "Nak, anda terdengar begitu percaya diri. Saya akan kehilangan muka? Ketika saya mulai menjadi dokter, anda mungkin masih berbentuk janin. Ketika nama saya tersebar ke seluruh pelosok negri, anda mungkin masih seorang anak kecil yang bodoh."

Revan mengabaikan kata-katanya, lalu menatap pria tua itu sambil berkata, "Dokter Leon, mengapa anda tidak tinggal sebentar? Anda bisa lihat nanti, apakah saya berhak untuk percaya diri atau tidak." kata Revan tenang.

"Semangat anda untuk pergi, itu menunjukan satu hal!"

"Apa?"

"Anda Takut kehilangan muka, ketika saya berhasil menyembuhkan penyakit gadis kecil ini." Revan sengaja memancingnya.

"Takut? kehilangan muka? Hahaha lucu sekali!" Dokter Leon tertawa. Namun tawa itu tersirat kemarahan yang besar. Dia kemudian berkata, "Oke, saya akan tinggal dan melihat bagaimana anda akan membuatku takut. selama bertahun-tahun saya menjadi dokter, saya telah melihat banyak dokter yang sombong. Namun, anda adalah yang paling sombong."

Setelah pria tua itu selesai berbicara dia pun berjalan menghampiri tempat tidur gadis kecil itu dan berkata kepada Revan, "Kemarilah. Tunjukan padaku, bagaimana anda membuatku takut."

"Jika anda tidak bisa menyembuhkan gadis kecil ini, maka pergilah dari sini dan jangan pernah mempraktikkan kedokteran lagi. Anda hanya akan membuat orang tidak bersalah terbunuh!"

"Dokter Leon, apakah maksud anda, anda ingin bertaruh dengan saya?"

"Bertaruh? benar sekali. Ini adalah taruhannya." jawab Dokter Leon.

"Bagaimana jika saya bisa menyembuhkannya?" Revan menyilangkan tangannya dan bertanya sambil tersenyum.

"Apakah anda pikir, anda bisa menyembuhkannya?" balas Dokter Leon dengan ekspresi mencemooh.

"Bagaimana jika saya bisa?"

"Jika ... Jika anda bisa menyembuhkan gadis kecil itu, saya akan memuji anda dan mengumumkan kepada seluruh kalangan medis bahwa anda adalah Grandmaster Nasional. bagaimana menurut anda?"

"Saya tidak tertarik menjadi seorang Grandmaster. tapi saya akan menjadi lebih senang jika saya menjadi guru anda." balas Revan sambil tersenyum.

"Kalau begitu, saya akan memulainya." Kata Revan yang tidak ingin menunda waktu lebih lama lagi.

Dia kemudian berjalan menghampiri gadis kecil itu.

Pada saat Revan mendekati gadis kecil itu, dia bisa merasakan liontin di lehernya mulai sedikit memanas, matanya pun menjadi hangat dan penglihatannya menjadi jernih.

Saat pandangannya terfokus pada tubuh mungil gadis kecil itu, dia bisa melihat jaringan sel, organ, Meridian dan pembuluh darah gadis kecil itu terlihat dengan jelas.

Dan asap hitam terus berputar-putar di antara kedua alis gadis kecil itu.

Setelah di periksa lebih dekat, Revan menemukan bahwa, seluruh tubuh gadis kecil ini diselimuti oleh asap hitam, menyebabkan kegagalan pada fungsi organ gadis kecil itu.

Kegagalan fungsi organ seperti ini, pada dasarnya tidak dapat di sembuhkan oleh pengobatan dan peralatan modern.

Tidak ada peralatan modern yang bisa mendeteksi penyebab penyakit gadis kecil ini. jadi tidak heran dokter Leon dan yang lainnya tidak menemukan penyebab penyakit putri kecil Herry Samos ini.

Namun, ini bukan masalah bagi Revan. Dia telah memperoleh kekuatan ilahi untuk keahlian medis dan dengan bantuan Liontin Giok-nya.

Sesaat kemudian, Revan menoleh kearah Dokter Leon, "Dokter Leon, bisakah saya meminjam jarum perak anda?"

"Untuk apa anda membutuhkan jarum perak?" tanya dokter Leon sambil mengangkat alisnya.

"Aku akan melakukan akupuntur kepada gadis kecil ini!" kata Revan ringan.

"Akupuntur?" Leon White terkejut, kemudian menggeram. "Apakah anda tahu penyakit apa yang di derita oleh Nona kecil ini? Anda bahkan belum memeriksa kondisi tubuhnya, beraninya anda melakukan akupuntur?"

"Kegagalan organ dalamnya sudah berada pada tahap akhir. Dia bisa bertahan sampai sekarang karena pertolongan yang telah saya lakukan sebelumnya di rumah sakit dan telah memperpanjang hidupnya. Jika anda melakukan akupuntur padanya sekarang, kondisinya akan memburuk dan dia bisa mati kapan saja."

"Dasar sombong. Anda bahkan tidak mengerti tentang hal ini. bagaimana anda bisa menyembuhkan orang?"

"Anda ini brisik sekali." wajah Revan menggelap. "Pak Tua, waktu sangat berarti untuk hidup dan matinya pasien sekarang. berhentilah mengkritik saya. Jika saya menunda waktu lagi, gadis kecil ini sudah tidak tertolong lagi. apa anda bisa mempertanggung jawabkan nya?"

"Kamu ..."

Sebagai seorang Grandmaster yang terhormat, dia tidak pernah mengalami perlakuan tidak terhormat seperti ini. wajahnya memerah karena marah.

"Cepat, berikan jarum perak-mu!"

Tanpa basa-basi Revan langsung meraih tas jarum perak di pinggangnya. Gerakan Revan sangat cepat. Sebelum Leon bereaksi, jarum perak sudah ada di tangan Revan.

Herry samos yang berdiri di sampingnya terbelalak saat melihat gerakan tangan Revan. gerakannya sangat cepat bahkan, dia tidak bisa melihatnya dengan jelas bagaimana dia melakukannya.

Ketika Leon White melihat kantong jarumnya ada di tangan Revan, dia berteriak, "Beraninya anda merebut jarum perak milikku?"

Revan mengabaikannya. Dia kemudian membuka tas jarum itu. seketika, wajahnya membeku. Dia terkejut mengetahui bahwa jarum milik Leon White ternyata jarum emas yang legendaris itu.

Orang tua ini banyak memiliki barang-barang bagus.

Tanpa membuang waktu, Revan mengeluarkan jarum emas itu menancapkan di antara kedua alisnya.

"Berhenti!"

Leon White berteriak ketika melihat tindakan Revan. Namun semuanya sudah terlambat. Jarum perak itu sudah di tancapkan di antara kedua alis gadis kecil itu.

"Anda terlalu berani anak muda, titik akupuntur itu adalah titik vital dari semua titik akupuntur. jika Sudah di tusuk, bahkan orang yang sehat dan tegap akan lumpuh seketika. Apalagi gadis kecil ini sudah di ambang kematiannya."

"Ini sudah berakhir. Tidak ada cara untuk menyelamatkannya lagi sekarang." seru Leon White sambil menggelengkan kepalanya.

"Kembalikan putriku!" jerit seorang wanita muda yang berdiri di samping Herry. Dia kehilangan kendali atas emosinya setelah mendengar apa yang di katakan Dokter Leon. Matanya semakin berkabut. Air matanya mengalir deras.

Herry Samos segera berseru, "Istriku, tenangkan dirimu!"

"Bagaimana aku bisa tenang? Dia telah membunuh putriku." teriak wanita itu.

"Percayalah pada Tuan Santiago!" kata Herry menenangkan istrinya sambil menatap putrinya.

Untuk beberapa alasan, yang tidak di ketahui, ketika dia melihat cara Revan mengambil tas milik Dokter Leon, dan dengan sigap membuka dan menusuk jarum emas itu. entah mengapa dia sangat yakin dengan kemampuan medis Revan. Dan dia percaya bahwa Revan bisa menyembuhkan putrinya. Bahkan dia tidak tahu, mengapa dia begitu percaya pada pemuda itu.

Wanita muda itu menatap Herry yang berhasil menenangkan dirinya. Tetapi, matanya tidak berhenti mengeluarkan air mata.

Revan mengabaikan dokter Leon, dan mengambil jarum perak lagi. lalu menusuknya di titik akupuntur yang terletak di bagian Tumit gadis kecil itu.

"Beraninya ..."

Sebelum Dokter Leon melanjutkan kalimatnya, matanya menyipit saat melihat Revan kembali menusuk jarum perak di beberapa titik akupuntur terpenting pada tubuh gadis itu.

Matanya tiba-tiba terbelalak kaget.

"Ini ..."

"Apakah ini ... apakah ini teknik Jarum Kebangkitan?"

Tubuh pria tua itu bergetar karena bersemangat. "Ini ... Ini benar-benar Teknik Jarum Kebangkitan!"

Setelah menyelesaikan pengobatan, Revan Akhirnya menghela nafas lega.

Gadis kecil itu akhirnya selamat dari kematian.

Ada bulir-bulir keringat di kening Revan dan terlihat jelas bahwa dia sangat kelelahan setelah berkonsultasi penuh saat melakukan pengobatan dan menguras sebagian besar energinya.

"Tuan Samos, putri anda baik-baik saja sekarang!"

Revan berbalik dan menatap Herry sambil menghembus nafas panjang.

"Putriku ..." seru wanita muda yang ada di samping Herry. Dia sangat gembira mengetahui jika putrinya selamat dari kematian.

Wanita itu kemudian mendekati gadis kecil itu dan memeluknya dengan erat sambil menangis bahagia saat melihat kulit gadis kecil itu perlahan memerah dan merasakan putrinya kembali bernafas.

Melihat Putrinya kembali bernafas dan kulitnya kembali normal, wajah Herry Samos berseri-seri. Senyum bahagia terlihat jelas di wajahnya, lalu berkata, "Terimakasih banyak Tuan Santiago!"

Setelah melihat Revan berhasil mengatasi penyakit gadis kecil itu, Leon White pun berseru, "Mulai sekarang anda adalah guruku!" setelah mengatakan itu, Leon White langsung berlutut di hadapan pemuda yang telah dia remehkan sebelumnya.

**********