" Max apakah kau menyesal? " Sebuah suara menggema di telinga Maximilian..
Ditengah ajalnya, Max melihat seorang wanita yang selama ini ia siksa sedang merangkak menuju tempatnya berbaring dengan sekarat.
Wanita cantik namun dengan tubuh penuh luka yang dia buat selama ini.
wanita yang tak pernah ia anggap dan tak pernah dia pedulikan, wanita yang selama ini dia siksa mati matian.
wanita itu kini memeluk tubuhnya yang sekarat, memeluknya dengan erat, membiarkan api membakar tubuh wanita itu lebih dahulu sebelum menyentuh tubuh nya.
dapat ia rasakan api mulai membakar pakaian nya dan pakaian wanita itu.
" tenang saja.. aku akan melindungi mu.. "
kata kata lembut yang selalu ia berikan pada nya, bahkan di detik detik terakhir hidupnya.
Aku... aku sangat menyesal..
bisakah aku mendapatkan kesempatan lagi untuk bersama mu...
.
.
.
.
Jantung Max seketika terhenti ketika ia terbangun di kamar yang ia tempati 5 tahun lalu..
kamar ini... apakah aku kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Budiari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedekatan dengan Mama Maria
Madrid, 5 September 2019
Mansion Casa De Sol.
.
.
.
Di ruang tamu yang mewah itu, terlihat Mama Maria begitu Excited mengobrol dengan Andini. sesekali Papa John akan menanggapi obrolan itu.
Sementara max yang baru datang hanya bisa menghela nafas saat melihat dirinya di abaikan oleh orang tuanya.
namun tak mau memikirkan apapun, Max akhirnya memilih bergabung dan duduk di salah satu sofa yang ada di sana.
" Jadi berapa umur mu Andini? " tanya Mama maria dengan nada ramah.
" Dia tahun ini sudah 20 tahun ma.. " itu adalah suara max, pria itu yang menjawab pertanyaan Mama nya.
Sementara Mama Maria dan Papa John kini memandang Max dengan tatapan aneh, tatapan yang membuat Max tidak nyaman.
" Ekhem... kami bertanya pada Andini, kenapa kau yang menjawab? " tanya papa John yang memberikan pandangan curiga pada Max.
" aku hanya menjawab saja.. lagi pula dia memang berusia 20 tahun. " ucap Max dengan nada datar pada papanya.
" namun... melihat penampilan Andini, kenapa aku merasa dia masih berusia 13 tahun ya.. " ucap Papa John yang memandang putranya dengan tatapan curiga.
bahkan papa John terlihat mengambil ponselnya dan berlaga seolah olah akan menelepon seseorang.
begitu pula dengan Mama maria, pandangan wanita itu langsung tertuju pada leher Andini yang tadi sempat ia lihat merah merah.
Tentu sebagai wanita dewasa yang sudah bersuami, dirinya tau apa yang sudah terjadi antara putra nya dengan gadis ini.
" astaga!! jangan bilang kau pedofil?!! " ucap Mama maria dengan menutup mulutnya tidak percaya.
Andini yang melihat kesalahpahaman itu pun buru buru menggeleng.
" eh.. tidak tidak... saya memang sudah berumur 20 tahun.. M-max berkata jujur.. " ucap Andini menjelaskan dengan gugup.
" nak jangan membela pria ini, astaga! tidak ku sangka dia benar benar kelewatan! " ucap papa John masih mengelak untuk percaya ucapan Andini.
" Mama sangat tidak suka dengan hal ini Max! Mama kecewa! " ucap Mama maria dengan nada sedih.
Dia kemudian menarik Andini untuk berdiri, dan menarik tangannya agar mengikuti nya pergi dari sana.
" ayo Andini.. Mama tau kamu perlu bimbingan psikologis.. kamu pasti sangat trauma kan? ayo kita cerita cerita.. " ucap Mama maria sembari menarik Andini pergi.
Andini hanya bisa pasrah mengikuti Mama maria, sesekali dia akan melihat Max yang masih duduk di sana sembari memandang nya balik.
" apa kau suka pada gadis itu? " tanya Papa John yang membuat Max tersadar jika masih ada papanya di ruangan tersebut.
Wajah Max yang semula sangat bersahabat dan damai, kini mulai berubah menjadi serius. dia mengambil cangkir teh yang dihidangkan oleh pelayan.
" iya. " ucap pria itu singkat. dia menaruh cangkir itu di meja dan mulai memainkan ponselnya.
" Kalau begitu segeralah menikah.. aku juga ingin segera menggendong cucu. " ucap Papa John yang ikut ikutan menyeruput tehnya.
" aku masih berusaha. " ucap Max dengan masih fokus pada ponselnya.
" Apa kau masih melakukan bisnis mu? " tanya Papa John yang membuat pandangan Max kini teralihkan dari ponsel.
Pria itu terlihat termenung beberapa saat, kemudian dia menaruh handphone mahal itu di saku celananya.
" masih. " ucap Max dengan singkat.
" aku tidak ingin menasehati mu terlalu banyak, tapi jika kau mau menerima saran ku, sebaiknya keluarlah dari pekerjaan itu. pekerjaan seperti itu sangat berbahaya.. jika mereka hanya mengincar dirimu, itu masih termasuk baik. namun, jika kau nanti memiliki istri dan anak, itu akan sangat membahayakan. " ucap Papa John sembari memandang anaknya lekat lekat.
Max terlihat termenung memikirkan perkataan ayahnya, memang tak dapat di pungkiri jika apa yang di katakan papanya sangat benar.
pekerjaan ilegalnya ini benar benar sangat membahayakan, dia juga sangat merasakan itu selama ini.
Seperti saat di jalan, dia seringkali mendapatkan serangan serangan secara tiba tiba, terkadang dia juga menjadi sasaran Shipper. hidup nya benar benar penuh adrenalin dan sangat dekat dengan jurang kematian.
namun, sangat tidak mungkin dia akan meninggalkan kartel yang sudah ia bangun susah payah demi seorang gadis.
Tidak! Max tidak mungkin meninggalkan pekerjaan ilegalnya, dari dulu dia sudah berambisi menjadi pengusaha bisnis gelap dan menjadikan kartel nya sebagai kartel mafia terbesar dan terkuat di dunia.
walaupun sebenarnya tanpa terjun ke dunia mafia, Max sendiri sudah kaya raya dengan perusahaan retail dan perusahaan mobil listrik yang ia bangun.
namun ambisi max begitu besar, apapun yang orang katakan, max tak pernah mengubrisnya sedikitpun.
" Aku bisa mengurus diri ku sendiri, sebaiknya nikmati saja masa tua mu. " begitulah jawaban dari max ketika ayah nya menasihati nya.
.
.
.
.
12 September 2019
" sayang kau sangat pandai memasak ini.. eumm yummy! Mama suka, apa namanya? " tanya Mama Maria yang sedang mencicipi masakan Andini di dapur.
Andini yang sedang mencuci tangannya, segera berbalik dan menatap Mama Maria yang makan dengan nikmat. gadis itu tersenyum ketika melihat wanita itu suka dengan masakannya.
" itu rendang ma.. masakan khas Indonesia. " ucap Andini sembari menghampiri Wanita paruh baya itu.
" oh ya? wahh.. ternyata enak sekali! aku pernah memakannya dulu, tapi rasanya sangat beda dengan yang ini.. yang kau buat lebih umamy dan empuk! " ucap Mama maria dengan senang.
" kalau Mama suka, nanti Andini akan buatkan lagi. " ucap Andini dengan lembut.
selama Mama Maria di sini, rasanya Andini kembali mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya.
mama maria sangat baik pada nya, dia membelikan Andini baju, perhiasan, dan make up mahal dari brand terkenal.
Andini sebenarnya tidak butuh itu semua, mendapatkan perhatian seperti ini saja sudah sangat membuat wanita itu bersyukur.
di tengah perbincangan dua wanita itu, munculah Dua pria dari luar dapur. Max dan papa John, mereka datang untuk pertama kalinya ke dapur mewah itu.
" umm harumnya~~ masakan apa ini? " ucap papa John sembari mendekati Mama maria.
" ini pah.. coba cicipi masakan menantu kita! enak banget!!! " ucap Mama maria excited memperlihatkan masakan Andini.
"oh ya? ayo kita coba! " ucap papa John, dan setelah mencicipinya, ekspresi yang di berikan pria itu tak jauh berbeda dengan Mama maria.
" wah rasanya seperti masakan hotel bintang tujuh! ha ha ha... Ayo ma Kita makan di meja makan.. " ucap papa John yang menarik istrinya itu untuk meninggalkan dapur.
Menantu...
kata kata Mama Maria masih terngiang ngiang di pikiran Andini. wanita paruh baya itu memanggil dirinya sebagai menantu. entah kenapa memikirkan itu, membuat wajah Andini menjadi merah.
sementara max yang masih di ruangan tersebut menatap gadis itu dengan tatapan penuh makna. entah apa yang max pikirkan, namun tanpa di duga pria itu malah mendekatkan tubuhnya ke arah Andini.
" apa kau dengar apa yang Mama bilang? dia memanggil mu menantu.. " ucap max berbisik di telinga Andini.
Tubuh Andini seketika meremang, gadis itu berusaha untuk menghindar, namun naasnya tangan dan tubuhnya segera di tangkap dan di peluk oleh max.
" le-lepaskan aku max.. ayah dan ibu di luar.. mereka, Ah~~"
" Jangan bersuara... mereka tidak akan tau.. "
walau orang tuanya berada di ruang makan, max tetap menjalankan aksinya di manapun dia mendapat kesempatan.
walau hanya sampai 30 menit, tapi itu cukup untuk membuat kaki Andini seperti jely. pada akhirnya gadis itu harus di gendong ke kamarnya oleh max.
Di tengah perjalanan, rupanya max berpapasan dengan orang tuanya dan beberapa pelayan. ayah dan ibunya sedang asik menonton TV di ruang tamu.
Tanpa memperdulikan mereka, max berjalan dengan Andini yang berada di gendongannya ala koala.
" Dasar anak muda, apakah kau tidak bisa mencari tempat yang lebih layak? " sindir papa John dengan mata fokus pada televisi.
PLAK!
Mama maria menampar paha suaminya itu, yang membuat papa John meringis kesakitan.
" kau lupa jika kau sama parahnya dengan anak mu? dasar tidak berkaca! sudahlah max, bawa saja Andini istirahat di kamar, jangan pedulikan orang tua ini! " ucap Mama maria yang di balas senyuman oleh Max.
Sementara papa John hanya bisa meringis mengelus ngelus pahanya yang sakit, namun sedetik kemudian muncul senyuman di wajah pria tua itu.
" Kita coba yuk ma! "
PLAKKK!!
" Aduh.. aduh.. sakittt! " papa John pura pura kesakitan saat di tabok oleh mama maria di lengannya.
" dasar tidak ingat umur! nanti sakit pinggang aja mengeluh.. dasar! tapi boleh deh... "
.... ...
.... ...
.... ...
.... ...
.... ...
...Bersambung...
sama beli ragi
ayolah thor..
update lagi....
wkwwkk ikut berpantun ya thor..semngtt kaka
Andini olahraga lari
Max pergi k' Jakarta
melihat Andini slalu berseri
membuat Max semakin Cinta
suwiwitttttt😍😍😍
🤭🤭🤣🤣🤣🤣🤣🤣🏃
Aku mo ikutan mungut...
🤭🤭🤭🤭🤣🤣✌️✌️✌️✌️✌️✌️
hhmmm....
klo sampai Max tidak memecat ulat bulu...
tinggal kan saja dia Andin...
itu berarti Aku wanita spesial yg istimewa yg memiliki pancaran sinar yg meneduhkan" balas Andini dgn elegan
hidup Andini... hiduppp...
hempas ulat bulu....
lnjutkan karyamu
semangat up lg ya😍
jalan berlubang sudah beraspal
sampai d'rumah siang hari
s' Max walaupun lagi kesal
klo liat Andini muka'y brseri
🤭🤭🤭 Aku belajar pantun jg Thor 🤗
up lagi lee...
🤭🤣🤣
ada ulat bulu yg menempeli laki'mu..
🤭🤭🤣🤣🤣🤣🤣🤣
dan menjadi yg terbaik baik buat Andini smp maut memisahkan