Tak ada jalan untuk kembali
Killa Okta Brahmana dan Salpa Radiatul Brahmana merupakan saudara kandung, setelah lulus kuliah di luar Negeri sebagai Desainer profesional, Killa menjadi satu-satunya penerus perusahaan peninggalan mendiang sang Ibunda. Sementara Salpa masih menempuh pendidikan tinggi dengan profesi yang sama dengan Kakaknya, Killa.
Setelah Killa sah menjadi penerus perusahan keluarga besar Brahmana, akhirnya Killa menikahi Diantoro Sultan yg tak lain merupakan keturunan dari sahabat sang Ayah, Joko Brahmana.
Setelah 3 tahun menikah pernikahan Killa dan Diantoro belum dikaruniai keturunan sehingga Diantoro berselingkuh dengan adik kandung Killa.
Lantas bagaimana dengan Killa dan cerita selanjutnya?
Intip terus ya update selanjutnya 😉 siapa tau makin penasaran sama kelanjutan ceritanya 🤭
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhyras, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sikap Dingin Diantoro
*****
Killa terbangun dari mimpinya yang aneh. 'Astaga ... mimpi apa aku tadi?' pikirnya.
Dilihat waktu sudah menunjukan pukul 03.00 dini hari, Diantoro juga masih tertidur lelap sekali.
Killa kemudian bangun dan bergegas pergi ke kamar mandi dan mencuci wajahnya.
'Kenapa aku mimpi aneh ya?' gumam nya didepan cermin. 'Udah seminggu ini, Salpa juga gak pernah hubungin aku! Kemana anak itu?' lanjutnya.
Karena Killa tak bisa tertidur kembali, Killa mengisi waktu luangnya dengan membuat desain gaun terbarunya.
Tak terasa waktu sudah semakin pagi. 'Ah ... sudah pagi aja! Hari ini aku mau cari hadiah buat Mas Toro nanti di acara ulangtahun pernikahan kita.' Gumamnya.
Killa bersemangat untuk mempersiapkan acara ulangtahun pernikahan nya dan tak sabar ingin segera pergi ke butik untuk mencoba gaun terbaru yang sudah dirancang nya secara khusus sejak beberapa bulan yang lalu.
Suasana pagi mulai hangat, sarapan sudah tersedia di meja makan.
Killa segera bergegas ke kamar untuk mengajak Diantoro sarapan pagi bersamanya.
"Mas, kamu udah siap? Sarapan dulu yuk?" ajaknya pada Diantoro.
"Aku buru-buru! Nanti aku sarapan di kantor aja!" sahut Diantoro sembari merapikan lengan bajunya.
"Ya udah kalau gitu aku siapkan bekal buat kamu ya, Mas? Sebentar aja kok ...." Tutur Killa sambil terburu-buru pergi ke dapur, namun ditahan oleh Diantoro.
"Gak usah! Aku udah bilang nanti aku sarapan di kantor." cetus Diantoro.
"Kamu kenapa sih, Mas? Selalu terburu-buru pergi, pulang larut malam! Kalau ada masalah kamu kan bisa cerita sama aku, Mas!" ucap Killa menyampaikan apa yang selama ini membuatnya tak merasa nyaman.
"Emangnya kamu bisa apa? Bisa gak kamu ngertiin aku sedikit? Aku lagi buru-buru kamu gak dengar?" bentak Diantoro.
Kemudian mengambil tas dan segera bergegas pergi.
Killa hanya terdiam membeku, tak sangka Diantoro tega membentaknya. Selama 3 tahun pernikahan baru kali ini Diantoro bersikap kasar terhadap Killa.
'Sekarang kamu seperti orang yang berbeda, Mas! Kamu udah berubah!' gumam Killa. Tak terasa air mata Killa mulai berjatuhan.
Tok tok tok
Suara ketukan dari balik pintu kamar.
Killa segera menghapus air matanya. "Siapa?" tanya Killa, dengan suaranya yang sedikit serak.
"Ini Bibi, Non! Ayo sarapan dulu Non Killa? Nanti sarapan nya keburu dingin ...." Ajak Bi Tina.
"Oh iya, Bi! Sebentar lagi aku kesana!" sahut Killa.
Setelah sedikit merasa tenang, Killa akhirnya pergi ke ruang makan untuk sarapan pagi. Tak lupa, seperti biasa Killa mengajak Bi Tina menemaninya sarapan pagi.
****
Waktu sudah menunjukkan pukul 08.00 WIB.
Killa segera bergegas pergi ke butik dengan mengendarai mobil mewahnya.
"Widih ... tumben nih Bu Bos pake mobil itu? Biar gue tebak! Kayaknya Bos gue lagi galau nih, ya kan?" cetus Fanny menggoda sahabatnya yang baru saja datang.
"Bisa gak jangan gangguin gue sehari aja Fanny?" pinta Killa dengan wajah lesu.
"Eh ... tunggu deh! Kayaknya sahabat gue beneran lagi galau nih! Cerita napa sama gue kalau Lo lagi ada masalah ...." Tutur Fanny mulai memasang wajah serius.
"Gue bingung sama sikap dia akhir-akhir ini, Fan! Gue rasa ada yang beda dari sikapnya, terus dia udah mulai berani ngomong kasar sama gue, Fan!" Killa tak tahan lagi memendam perasaannya yang tak karuan.
"Maksudnya suami Lo, Kill?" tanya Fanny.
Killa hanya mengangguk membenarkan pertanyaan Fanny.
"Emang dia gak ada cerita apa gitu sama Lo, Kill? Siapa tau dia lagi punya masalah, atau mungkin dia capek sama kerjaannya!" lanjut Fanny.
Killa menggeleng. "Dia gak pernah cerita apa-apa sama gue, selama ini dia gak pernah bentak gue, tapi ...." Air mata Killa sudah mulai tak terbendung lagi.
Melihat mata Killa yang mulai berkaca-kaca, Fanny segera memeluknya. "Lo yang sabar ya, Kill? Gue yakin mungkin suami Lo punya alasan kenapa dia sampai sebegitu nya sama Lo! Pokoknya Lo tenang dulu ya? Apapun masalah Lo, selama Lo butuh gue dan gue bisa bantu, gue pasti bantu semampu gue, ok?" Fanny berusaha menenangkan Killa yang mulai terisak.
Killa mengangguk lalu keduanya saling melepaskan pelukan. "Makasih ya, Fan? Lo emang sahabat gue yang paling bisa ngertiin gue ...." Ucap Killa.
"Ya udah, Lo harus tetap semangat, Lo harus selalu optimis, kalau ada apa-apa Lo jangan sungkan cerita sama gue, ok?" tutur Fanny sambil menghapus airmata yang mengalir di pipi Killa.
Killa hanya mengangguk dan tersenyum.
Setelah merasa jauh lebih tenang, Killa mulai menceritakan tentang rencananya untuk merayakan hari ulang tahun pernikahannya bersama Diantoro pada Fanny.
Killa kembali ceria setelah melepas beban hatinya, mereka berdua asyik berbincang-bincang mengenai apa yang perlu dipersiapkan untuk acara ulang tahun pernikahan Killa dan Diantoro nanti.
Killa juga meminta saran Fanny tentang rencananya ingin memberikan hadiah kecil untuk Diantoro pada saat perayaan nanti.
"Menurut Lo, gue kasih hadiah apa buat suami gue ya, Fan?" tanya Killa.
"Kalau soal itu sih gue gak tau juga, Kill! Mungkin Lo bisa kasih malam yang spesial gitu misalnya wkwk ...." Sahut Fanny sambil terkekeh.
"Ah bisa aja Lo, Fan! Tapi ide Lo bagus sih hihi ...." Killa pun ikut terkekeh dengan ide yang diberikan oleh Fanny.
Killa membayangkan saat malam spesial nanti dirinya akan menerima hadiah dari Diantoro. Killa tahu Diantoro sudah mempersiapkan hadiah kecil untuknya.
jangan lama² lah thor