**"Siapa sangka perempuan yang begitu anggun, patuh, dan manis di depan Arga, sang suami, ternyata menyimpan sisi gelap yang tak pernah ia duga. Di balik senyumnya yang lembut, istrinya adalah sosok yang liar, licik, dan manipulatif. Arga, yang begitu percaya dan mencintainya, perlahan mulai membuka tabir rahasia sang istri.
Akankah Arga bertahan ketika semua topeng itu jatuh? Ataukah ia akan menghancurkan rumah tangganya sendiri demi mencari kebenaran?"**
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mulai curiga
Pov arga
aku sangat bingung kenapa mentari berbicara seperti itu?dia bilang dia tidak mempunyai ponsel?lalu....dengan mentari siapa istriku sering menelpon?
aku sangat gusar hari ini,bahkan alya begitu lama berada di dalam toilet,aku berjalan tergesa gesa menuju kamar dan pintu toilet masih tertutup itu artinya alya belum selesai dengan aktivitas nya?
aku berjalan ke arah pintu toilet saat aku ingin mengetuk aku mendengar suara alya begitu nyaring tertawa,aku mengerutkan dahi
aku menyandarkan kupingku ke arah pintu ,samar samar aku mendengar tawa alya,kenapa dia kenapa tertawa sendirian di dalam toilet,
saat aku mendengar kunci pintu di buka,dan alya membuka pintu dia sangat kaget saat melihat ku sudah berdiri tegak di depan pintu,
"mas...ngagetin aja deh!"ucap nya begitu lembut,
"kenapa kamu tertawa di dalam sana?ada yang lucu?atau kamu sedang menelpon dengan mentari?"aku sengaja memberikan pertanyaan beruntun ,sungguh saat ini aku tidak bisa menahan rasa penasaran ku!
"em...iya mas...hehe..dasar mentari ini memang dia menanyakan di mana sapu berada mas ,katanya dia malu menanyakan langsung kepadaku!"jawab nya begitu gugup,
dheg jantung ku seperti di hantam batu besar,istriku sudah mulai berani berbohong?atau memang dia sering berbohong dan aku baru mengetahui nya sekarang?
"mas..aku pakai baju dulu ya...habis itu kita makan siang,dan aku ingin mengajak mentari dulu."ucap nya sambil memegang tangan ku
aku terkesiap kaget,namun dengan sebisa mungkin aku menyembunyikan kekagetan ku,aku hanya menanggapi dengan anggukan kecil saja.dia membalas dengan senyuman manis ,dia sangat cantik sekali...namun kenapa hati ini perasaan nya sangat berbeda,aku sangat tidak bisa jika mendapat satu saja kebohongan.
aku bergegas masuk kedalam toilet aku menyandarkan pandangan keseluruh ruangan di dalam toilet,tidak ada bekas air ,atau genangan air di bawah,jika alya berbohong aku akan sangat kecewa,bahkan selama 6 tahun ini aku selalu mementingkan dan menyayangi dirinya lebih dari diriku sendiri.
setelah aku selesai mandi,aku segera turun dan di bawah sudah ada mentari dan alya,aku memandang mereka bergantian,alya sangat cantik namun mentari begitu manis,mungkin karena mentari masih kecil,aku menggeleng kuat hatiku terisi penuh oleh alya,semoga alya juga sepertiku yang menyayanginya dengan tulus.bahkan aku sudah berniat memindahkan nama rumah ini atas nama dirinya sebagai ulang tahun pernikahan kita nanti yang ke tujuh tahun.
"mas....kenapa diam di sana sini makan siang!aku dan mentari sudah memasak banyak nih,"ucap alya membuyarkan lamunan ku,aku tersenyum tipis sambil berjalan menghampiri mereka,
aku duduk di kursi sebelah alya,dan berhadapan dengan mentari,gadis ini memang orang nya acuh ,tidak merasa canggung sama sekali.
"nih mas di coba ayam bakar buatan mentari,aku hanya menanak nasi saja hehe...!"ucap istriku sambil menuangkan nasi satu centong dan ayam bakar yang menggugah selera sekali.
aku menyuapkan satu suap nasi dan ayam bakar,begitu enak di lidah bahkan masakan mentari lebih enak dari pada masakan istriku,"bagaimana mas?apa enak?"tanya alya begitu antusias,
aku mengangguk ,"enak,kamu jago masak juga ya tari!"ucap ku sambil menatap mentari di depan ku,dia tidak menjawab dia hanya menanggapi dengan senyuman dan anggukan kecil.
acara makan siang sudah selesai "sayang ikut mas ke kamar yuk...mas ingin membicarakan sesuatu!" ucap ku dengan langgsung berlalu meninggalkan alya yang masih sibuk menata piring kotor,
"mentari tolong di cuci ya..mbak mau nyusul suami mbak dulu!"ucap nya kepada mentari,dengan berlari kecil ia mengejar langkah ku,
sesampainya di kamar,kami berdua duduk berhadapan,aku memandang nya dengan begitu serius,"alya...usia pernikahan kita sudah hampir tujuh tahun!"ucap ku dengan menggenggam tangan alya,
dia tersenyum manis,begitu cantik sekali...."iya mas...semoga pernikahan kita ters seperti ini ya"
"mas ingin meminta sesuatu dari kamu alya...."ucap ku ragu ragu.
dia mengerutkan dahi nya lalu terkekeh,"katakan saja mas,"
"bagaimana kalau kira program hamil?mas sudah menginginkan bayi sayang,usia mas sudah tua!"ucap ku akhirnya,
dia menegang,bahkan tangan yang ku genggam dia langsung melepaskan nya,dia berdiri dan menjauh dari ku,dia berjalan ke arah jendela,"mas...sudah aku bilang aku belum siap!aku gak mau kerepotan mas,bayi itu menyusahkan,belum lagi nanti badan ku akan rusak,tidak mas...jika kita ingin anak kita bisa adopsi"ucap nya pelan ,namun pandangan nya masih tetap memandang ke arah jendela.
aku menghela napas panjang,"mau sampai kapan kamu siap alya?semakin hari aku akan menua alya!aku ingin anak dari darah dagingku bukan dari orang lain.
alya berjalan ke arah ku dia mendudukan kembali bokong nya di atas ranjang sebelah ku,dia menatap ku dengan pandangan memohon,"baiklah mas...beri aku waktu,aku akan berusaha !setidak nya tunggu sampai aku benar benar siap."ucap nya dengan mengelus tangan ku dengan lembut,
"baiklah alya...aku tidak akan memaksa,tapi aku harap kamu segera mengabulkan keinginan ku!"ucap ku dengan lemah,
alya tersenyum manis,dia berdiri dan duduk di atas pangkuan ku,lalu tangan nya di kalungkan ke leher ku,"aku janji mas...bahkan aku tidak menggunakan KB aku sudah lama tidak meminum pil KB "ucap nya yang membuat ku tersenyum senang,
tanpa aba aba aku langsung saja mengecup bibir nya dengan lembut,tetapi alya segera menghentikan nya,"sstt...mas,ini tengah hari ah aku malas,baru saja aku mandi!"ucap nya dengan memanyunkan bibir nya,lucu sekali.
----
sementara itu di bawah mentari sedang sibuk mencuci piring ,dan saat dia ingin mengelap meja makan,di sana ada ponsel alya yang tertinggal,"eh ini ponsel mbak alya?"gumam nya sendirian,
dia tidak berani menyentuh atau memindah kan,dia.mengabaikan ponsel itu,namun beberapa menit,ponsel itu bergetar terlihat nama mentari menelpon,
"itu namaku?oh....pantas saja kemarin pak arga bertanya seperti itu,ternyata nama teman mbak alya sma dengan namaku toh"ucap nya sendirian sambil terkekeh.
mentari mengabaikan nya,namun sudah lima kali nama itu terus memanggil,mentari sedikit terganggu ,saat dia menyandarkan pandangan kesegala arah dia melihat arga turun sendirian dari arah kamar nya,dengan antusias dia memanggil majikan nya itu, "pak arga...pak..."
arga reflek menoleh,dia mengerutkan dahi dan berjalan menuju arah mentari.
"pak ponsel mbak alya terus bergetar,kaya nya penting deh,soalnya dari tadi terus memanggil!"ucap mentari sambil menyerahkan ponsel alya,
arga dengan cepat mengambil nya,dan ponsel kembali berdering,tertera nama mentari di sana,"mentari lagi?..."lirih nya sambil menatap ke arah mentari di depan nya,
dengan cepat arga memencet tombol berwarna hijau,belum sempat arga bersuara namu. sura di sebrang sana sudah mendahului berbicara.
"hallo...sayang?kenapa lama sekali aku rindu!pasti kamu sedang berduaan kan dengan suami mu itu,katanya gak cinta tapi berudaan juga!"omel seseorang di sebrang sana,
arga maupun mentari sangat kaget,mentari yang memang mendengar nya karena arga sengaja mem full kan volume nya,
arga menatap mentari dengan dingin,sementara mentari membalas tatapan arga dengan sangat iba,
"hallo sayang...kenapa diam saja?apa kamu marah?"fanya nya lagi dengan sedikit berteriak,
arga langsung mematikan telfon nya dengan sepihak,hati arga benar benar hancur,ingin dia menangis namun dia mempunyai ego yang tinggi apalagi di depan nya ada sesepupu dari istrinya,
"mentari...bisa kamu jaga rahasia ini?bersikap lah seolah olah kamu dan aku tidak mengetahui perselingkuhan nya?"ucap arga dengan suara yang bergetar menahan amarah dan tangis,
"baik pak arga...yang kuat ya pak,yang sabar!"ucap mentari dengan tatapan iba,bahkan mata mentari sudah berkaca kaca dia seolah olah merasakan apa yang arga rasakan,
semangat Thor