NovelToon NovelToon
Waffle Caramel

Waffle Caramel

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Poligami / Teen School/College / Dijodohkan Orang Tua / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rheanzha

Rin yang terpaksa harus merubah penampilannya saat berada disekolah barunya sebagai siswa pindahan, dikarenakan sebuah kejadian yang membuatnya tak sadarkan diri dan dirawat dirumah sakit.

Disekolah baru ini, Rin harus mengalami drama sekolah bersama primadona kelasnya serta dengan adik kelasnya. Serta rahasia dari sekolah barunya, bersama dengan identitasnya yang ingin diketahui teman-teman sekelasnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rheanzha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

(4 Pendamping)

"Kalian pasti karyawan yang mama bilang?" tanya Rin.

"Apa masih ada yang lain lagi yang akan datang?" Rin memastikan jumlah mereka.

"Tidak ada lagi, hanya kami berempat saja. Oh ya, perkenalkan saya Apsari, panggil saja saya Sari." jawab wanita yang menekan bel tadi.

"Saya Doni Prajaka, panggil saya Raka. Saya juga disuruh pak Roby untuk menjadi supir, kalau kamu mau pergi ketempat yang lumayan jauh." ujar pria yang mengendarai mobil tadi.

"Kalau saya Anna, Anna Adi Kusuma, saya yang bertugas di dapur bersama Raka." jawab wanita yang ada di dalam mobil tadi.

"Saya Liona, panggil saja dengan Nana."

"Saya Rin Astav, mohon kerja samanya." ujar Rin mengenalkan diri.

"Mohon maaf atas kelancangannya, kalian pasti sudah banyak dijelaskan oleh Mama kan, termasuk penempatan kamarnya, dan juga saya minta izin untuk kembali ke dapur, soalnya masih ada yang sedang dimasak, jadi saya mohon maaf kalau tidak bisa bantu angkat barang-barangnya." tutur Rin yang mengkhawatirkan cake yang sedang dipanggangnya.

"Ya nggak apa, kami bisa mengurusnya kok." jawab Raka.

Rin segera kembali ke dapur mengecek cake nya yang hampir matang. Sedangkan Sari, Raka, Nana dan Anna, mereka menurunkan barang-barang bawaan mereka dari mobil.

Raka yang hanya membawa sedikit bawaan dari pada tiga lainnya membantu yang lainnya. Raka menepati salah satu dari tiga kamar yang ada dilantai bawah, sedangkan yang satunya lagi yang dekat dengan kamar tamu dibiarkan kosong, Anna, Sari dan Nana, dilantai atas. Nana dan Sari menempati satu kamar berdua, sedangkan Anna sendirian. Dilantai ini memiliki 5 kamar, termasuk kamar Rin yang ada disana.

Setelah cake itu diangkat, Rin merapikan setiap sisi cake itu, setelah itu cream yang tadi dioleskan nya disetiap sisi cake dengan rapi, kemudian cream yang sudah dipisahkan tadi, ujungnya plastik segitiga itu digunting dan Rin mulai mendekor cake itu dari pinggiran cake sampai ke atasnya juga di hias, tidak lupa pula Rin tambahkan beberapa strawbery diatasnya, setelah semuanya selesai cake itu dipotong 9 bagian sama besarnya.

Rin selesai dari dapur segera menghampiri kamar Anna, Sari dan Nana, sedangkan Raka sedang mengurusi mobil di dalam garasi, terdengar dari suara mesin yang dihidupkan.

Raka yang memang hanya sedikit membawa bawaan, dengan cepat menata dan menyusul pakaiannya, sedangkan yang lainnya masih sibuk menata pakaian dan barang bawaan mereka.

Rin mengetuk pintu kamar Anna, menanyakan apa ada yang bisa dibantu, namun Anna menjawab.

"Tidak perlu, sebentar lagi juga selesai." jawab Anna didekat pintu kamarnya.

Rin yang melihat isi kamar itu paham karena memang hanya tinggal sedikit lagi.

"Nanti langsung ke kafe ya kalau sudah selesai, lewat samping rumah kalau ke kafe nya, masuk lewat pintu belakang kafe." tutur Rin ke Anna, begitu juga halnya dengan Sari dan Nana.

Rin mengambil kunci kafe di kamarnya, setelah itu menghampiri Raka yang masih di garasi, mengajaknya ke kafe. Rin menyuruh Raka untuk menunggu sebentar di kafe, sembari Rin kembali kerumah untuk membawa cake yang sudah dibuatnya tadi. Sari, Anna dan Nana telah selesai menata barang-barangnya dan mereka bergegas menuju kafe.

"Maaf buat kalian menunggu." sapa Rin sambil membawa cake dan minuman di kedua tangannya.

"Biar kami siapkan piring dan gelasnya." ujar Nana mengajak Sari dan Anna.

Rin meletakan cake dan minuman itu diatas meja, tidak beberapa lama Nana, Anna dan Sari kembali membawa piring, sendok dan gelas. Mereka menikmati cake dan minuman yang disediakan Rin. Sambil menikmati cake, Rin menanyai mereka tentang hal pribadi mereka masing-masing.

Dimulai dari Raka, yang berusia 29 tahun dan juga merupakan salah satu karyawan dan juga koki disalah satu Resort yang dipunyai oleh Roby, papanya Rin. Raka dilepas tugas disana agar membantu Rin untuk mengelola kafe.

Anna, berusia 26 tahun, mendapat sertifikat koki dari masa kuliahnya di Paris. merupakan anak dari manager di Resort Roby. Anna direkomendasi oleh ibunya ke Roby ketika mendengar bahwa Roby dan istrinya akan membuka kafe untuk anaknya kelola.

Sari, 23 tahun, awalnya dia mencoba memasukan lamaran kerja ditempat Roby, namun Sari langsung dikerjakan oleh Roby kepada Rin, namun sebelumnya dia dikonfirmasi dulu oleh Roby.

Nana, usia yang paling muda diantara mereka berempat, 21 tahun, seorang mahasiswi di tahun ke-4, disalah satu universitas didekat daerah itu. Bekerja disini ketika Intan menceritakan ke mahasiswanya tentang dia yang mau membuka kafe. Secara individu Nana menghampiri Intan untuk bekerja di kafenya Intan, sekalian mengerjakan tugas untuk skripsinya tentang Pemasaran.

Seminggu sebelum mereka disuruh bekerja dengan Rin, Roby dan Intan mengumpulkan mereka di Resort nya Roby tanpa sepengetahuannya Rin.

Dihari pertama mereka ditugaskan hanya untuk saling mengenal karakter masing-masing, selama 3 jam mereka akan dilatih beberapa hari kedepannya. Dihari kedua, Sari dan Nana dilatih untuk menjadi pramusaji, sedangkan Raka dan Anna yang memang memiliki basic di dapur, mereka ditugaskan membuat masakan yang telah diberi oleh Intan sebagai hidangan di kafenya nanti.

Dihari ketiga, masih seperti hari sebelumnya, Sari dan Nana berlatih melayani tamu dan bertugas sebagai pramusaji, Raka dan Anna bertugas didapur berusaha menghafal dan mengingat resep masakan yang barus disajikan di kafe. Anna juga disuruh menjadi pramusaji di 1 jam terakhir pelatihan untuk persiapan.

Tiga hari pelatihan dan empat hari persiapan dan waktu mereka mengemas barang-barang mereka, terutama Nana, walaupun rumahnya dibilang dekat namun mereka berempat diharuskan untuk pindah dekat kafe, yaitu tinggal satu rumah dengan Rin itu syarat dari Roby dan Intan.

"Kalau tentang saya, kalian pasti tahu kan?" tanya Rin mereka berempat.

Mereka berempat saling melirik satu dan lainnya.

"Mungkin yang hanya kami tahu, kamu anak pak Roby dan ibu Intan, hanya itu yang saya tahu." jawab Raka sambil memandangi Nana, Sari, dan Anna, mereka mengangguk setuju.

"Hemm, aku akan perkenalkan diri lagi. Rin Astav anak pertama dari pak Roby dan ibu Intan, umur, tanggal 20 bulan ini genap 16 tahun dan sekarang sebagai pemilik kafe ini." ujar Rin singkat mengenalkan dirinya.

Mereka berempat sontak terkejut mengetahui bahwa Rin baru mau masuk usia 16 tahun.

"Kamu baru 16 tahun?" tanya Sari.

"Yeah." jawab Rin singkat.

"Kenapa?" tanyanya.

"Saya kira kamu lebih tua dari saya, atau mungkin seumuran." tutur Anna.

"Kok bisa?"

"Ya soalnya dari penampilan kamu yang kelihatan dewasa dan juga saat awal kita ketemu, kami, saya kira kamu seumuran dengan kak Sari, karena kamu keluar menggunakan Apron dan juga kami tidak diberi tahu secara rinci tentangmu." ujar Nana.

"Ah, itu memang kebiasaan Mama sama Papa."

"Kamu masih sekolah kan?" tanya Raka.

"Iya, masih sekolah."

"Lalu kenapa tidak pergi sekolah?" tanya Nana.

"Kalau itu, surat pindah sekolahnya belum keluar dari sekolah lamaku, jadi belum bisa ngurusin pindahan disekolah barunya. Oh ya jangan terlalu formal ya kalau bicara denganku, karena aku kan adik kalian." tutur Rin dengan senyuman.

Mereka berempat hanya tersenyum lirih mengetahui kebenarannya.

Sambil menikmati waktu bersama, mereka membahas tentang kafe, penataan ruang, penulisan daftar menu, dekorasi ruang dan hal-hal lainnya. Nana juga mengusulkan cake yang dibuat Rin untuk dipajang di kafe bukan hidangan menu utama kafe, namun untuk pembeli yang mau dibawa pulang kerumah.

Tidak terasa sudah berjam-jam mereka mengobrol, sudah jam 13.17, Rin mengajak mereka untuk makan siang dirumah, yang mana pagi tadi bu Tika telah memasak makanan yang cukup banyak. Sesudah makan, Rin menyuruh mereka untuk istirahat, Rin tahu bahwa mereka pasti sangat lelah seharian ini.

Rin kembali ke kamarnya, kemudian dia menghidupkan komputernya mencoba untuk membuat brosur agar bisa mengenalkan kafenya, sedangkan yang lainnya beristirahat dikamar masing-masing.

°

°

1
Hafin lubi
eh kukira berpenampilan coolkids
Mary_maki
Cerdik dan mengejutkan
Shinn Asuka
Gak nyangka! 😱
Dwi Rhea: apa nih yang nggak disangka?
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!