NovelToon NovelToon
ISTRI RASA SIMPANAN

ISTRI RASA SIMPANAN

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Balas Dendam
Popularitas:21.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: renita april

Follow IG : renitaria7796
Elena harus menikah muda di usianya yang baru delapan belas tahun. Karena harus memenuhi amanat dari sang ibu, Elena terpaksa menikahi teman sekelasnya Kevin Adhitama.

Tetapi Kevin mencintai teman sekolahnya Amelia putri. Bagaimana kisah pernikahan Kevin dan Elena. Lalu bagaimana nasib dari cinta Elena pada sahabatnya Dean.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon renita april, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Airmata masih menetes di pelupuk mata Elena, seolah air mata itu tidak ada habisnya. Elena mengusap pusara makam ibunya. Para pelayat yang datang sudah pergi. Hanya tinggal mama Mira dan juga suaminya Kevin yang masih setia menunggu Elena meluapkan kesedihanya.

Mama Mira mengusap pelan bahu El untuk menenangkan wanita itu. "Nak... Ayo kita pulang, ikhlaskan ibumu agar dia tenang disana."

Kevin beranjak meraih kedua pundak istrinya agar bangkit berdiri. Kevin merangkul istrinya seraya mengelus lengan El. "El... Ayo kita pulang, jika kamu terus larut dalam kesedihan maka ibu tidak akan tenang disana."

Mendengar ucapan dari suami dan mertuanya membuat El sadar bahwa dia tidak boleh larut dalam kesedihan. Dirinya harus ikhlas terhadap semua cobaan ini. Di tinggal ayah dan juga ibu lalu kerabat yang tidak menganggap dirinya. Dia harus bangkit untuk menjalani hidup. Masa depannya masih panjang di tambah lagi sekarang dia sudah bersuami.

El menggangguk untuk segera pergi dari makam Ibunya. "Ibu... El, pulang semoga ibu tenang disana. El akan baik-baik saja disini," tukasnya.

Seraya mencium pusara ibu Ningsih.

Ketiganya berlalu meninggalkan pemakaman. Mereka masuk ke dalam mobil untuk pulang menuju kediaman Elena. Sesampainya di rumah El beserta suami dan mertuanya turun. Rumah sewa El sudah sepi hanya tinggal beberapa orang saja yang masih ada karna mereka membantu proses pemakaman ibu El.

Elena, Kevin dan Mama Mira masuk kedalam rumah. Hari ini Elena akan pindah ke rumah mereka mengikuti Kevin suaminya. El langsung masuk menuju kamarnya untuk berkemas. El memasukan pakaian ke dalam koper dan tak lupa semua perlengkapan sekolahnya.

Mama Mira masuk kedalam kamar El. "Sayang... apa sudah selesai, sini biar Mama bantu."

El tersenyum hangat lalu menggeleng. "Udah beres koq, Ma. Baju El hanya sedikit, cuma buku pelajaran saja yang banyak."

Mama Mira tersenyum. "Hemm... ya sudah, Mama akan panggil Kevin untuk membantu membawa barang kamu ke dalam mobil."

El mengangguk. "Iya... Ma."

El menatap sekeliling kamarnya. Kamar yang sudah 2 tahun ini menemani dia dan ibunya. Semenjak di usir dari rumah mewah ayahnya, ibu El hanya bisa memberinya rumah sewa yang kecil. Kehidupan mewah sebelumnya harus dia tinggalkan lalu menyesuaikan diri hidup sederhana.

Ibunya hanya bekerja sebagai penjahit pakaian saja. Karna serba kekurangan membuat El harus bekerja paruh waktu di sebuah cafe. Di sekolah El mengandalkan beasiswa. El enggan meminta bantuan pada ayahnya meskipun El tahu rumah dan kantor ayahnya bekerja. Ayahnya sudah bahagia bersama wanita dan saudara tirinya. El sudah menganggap ayahnya itu tiada.

El menutup pintu kamar untuk pergi. Di tatapnya sekali lagi seluruh ruangan rumah. Air matanya menetes segera El menghapusnya.

Kevin datang menghampiri El agar istrinya itu segera keluar dari rumah. "El... ayo!"

El mengangguk dan berjalan mengikuti langkah kaki Kevin.

Kevin melajukan kendaraannya membelah keramaian kota. Di dalam mobil suasana masih hening tidak ada yang masih membuka suara. El hanya menatap jalanan saja sedangkan mama Mira memainkan ponselnya.

"Ehem... Kevin, kamu akan tinggal dirumah atau tetap di apartemen kamu?" tanya Mama.

Kevin menoleh pada Mamanya yang duduk di jok samping dirinya menyetir. "Kevin dan Elena akan tinggal di apartemen saja."

"Kenapa tidak dirumah saja?"

"Rumah kita besar Ma, kasihan El jika harus sendiri dirumah. Kevin kadang sibuk dan Mama bakal tinggal di luar negeri," ujarnya.

Mama Mira mengangguk mengerti. "Yah sudahlah, jika itu mau kamu."

1 Jam perjalanan Kevin beserta istri dan mamanya telah sampai di apartemen mewah milik Kevin. Mereka turun keluar dari dalam mobil. Kevin menurunkan barang-barang milik Elena lalu mengeretnya ke lantai atas kamarnya.

Kevin menekan tombol password. Setelah pintu terbuka mereka semua masuk kedalam. Apartemen Kevin cukup besar didalamnya ada 2 kamar, mini bar, ruang tamu dan dapur. El memperhatikan sekeliling ruangan itu. Ruangan bernuansa maskulin sesuai dengan pemiliknya.

Kevin mengeret koper El masuk kedalam kamar yang di tempatinya. "Elena... ini kamar kita berdua."

Kevin membuka pintu kamar dan mempersilakan Elena masuk. "Masuk dan istirahatlah, barang-barang kamu nanti saja dibereskan," ujar Kevin.

El tersenyum. "Tidak apa-apa Kev, aku baik-baik saja."

Elena dan Kevin keluar dari kamar menuju ruang tamu menyusul mama Mira.

Mama yang melihat mereka berdua keluar menyuruh mereka untuk duduk.

Mama Mira mengeluarkan Black Card di dalam tasnya lalu menyerahkannya kepada Kevin. "Kevin... ambil kartu ini untuk keperluan kalian berdua."

Kevin menolak pemberian mamanya itu. "Kevin sudah punya Ma, Kevin sanggup koq menghidupi Elena."

Mama Mira tersenyum. "Baiklah... jika kamu menolak tapi kalau kamu dan El perlu sesuatu segera hubungi Mama."

Kevin mengiyakan permintaan mamanya. "Iya Ma, jangan cemaskan Kevin dan Elena kami pasti akan baik-baik saja."

Mama Mira menghela napas lega. Kevin anaknya bisa menjaga istrinya. Wajar saja Kevin bisa memimpin perusahaan yang di tinggal oleh sang papa. Karna sikap mandirinya itu Kevin menjadi berpikir dewasa.

Mama Mira meraih tangan El lalu mengenggamnya. "El... kamu tidak sendiri lagi sekarang, sudah ada Kevin yang menjagamu."

"Iya Ma... jangan khawatir, El akan baik-baik saja."

Mama Mira beralih menatap Kevin. "Kev... sekarang kau sudah punya El. Jaga dia, beri cinta dan kasih sayang untuk El. Jangan sekali kau menyakiti hati El. Mama percaya padamu," ujar Mama Mira.

Kevin mengangguk. "Mama tenang saja... aku akan selalu ada disisi Elena."

Mama Mira memeluk Kevin dan juga Elena. Rasanya tenang kalau Kevin sudah bicara seperti itu. Maka tidak ada lagi keraguan dihatinya untuk meninggalkan mereka, hidup bersama menjalani biduk rumah tangga.

Meskipun saat ini usia mereka masih sangat muda. Kevin anak yang mandiri begitu juga dengan Elena. Mama Mira berharap cinta akan tumbuh seiring waktu di antara keduanya.

Mama Mira berpamitan untuk pulang kerumahnya. Sebab besok pagi mama Mira akan berangkat ke bandara menuju negara Jerman. Sejak suami mama Mira meninggal, mama Mira menetap di negara asalnya. Mama Mira juga mempunyai bisnis di negaranya sedangkan Kevin menetap di Indonesia negara asal papanya, sekaligus meneruskan perusahaan peninggalan mendiang papanya.

"Mama... pamit pulang sayang," ujar Mama Mira.

Elena memeluk Mama Mira. "Mama jaga diri baik-baik disana."

"Pasti... sayang, kalian juga yah," ucap Mama Mira.

"Kevin... besok akan mengantar mama ke bandara."

Mama Mira menggeleng. "Tidak usah sayang, kalian kan, pengantin baru pasti capek."

"Hemmm... Kevin, mama mau kasih saran saja. Elena jangan sampai kebobolan, kalian pake pen***an saja," ujar Mama Mira. Tersenyum.

Wajah Elena merona mendengar ucapan mama mertuanya sedangkan Kevin mengalihkan pandangan ke arah lain.

Kevin kesal dan juga malu mendengar perkataan mamanya. "Mama apa-an sih?"

Mama Mira tersenyum menggoda anaknya.

"Lho... kenapa?"

"Kalian sudah suami istri dan kamu harus menafkahi Elena lahir dan batin. Kalian kan masih sekolah, jadi pakai peng**an saja biar aman."

Elena dan Kevin makin merasa malu, wajah mereka sudah merah. Mama Mira terkekeh geli menggoda pasangan suami istri itu.

"Yah sudah, mama pamit pulang kalian baik-baik disini," ujarnya.

Mama Mira memeluk Kevin dan Juga Elena.

Kevin mengantar mamanya sedangkan Elena tinggal di apartemen.

Tbc

Dukung Author dengan vote, like dan juga koment.

1
aca
tidur ma amel karena vidio alahhh dia aja doyan apem nya amel munafik
aca
mencintai Elena tp enak enak sama amel hadeh tolol
aca
halahhh menjebak apaan orang lu aja ama amel uda lu tidurin lu aja emank banjingan
aca
pengen jebak amel biar dpet vidio tp dia jg enak enak ma amel munafikkkkkkk
aca
sumpah g rela Q ujung ny balikan hmmmmmmm
aca
bejatt
Novano Asih
🤣🤣🤣🤣Arden biang rusuh
Novano Asih
pinter Arden...ayo tengok Aretha biar ketahuan sekalian
fega maria Ary
lumayan
Novano Asih
Y iyalah masih nanya ...benci banget malah
Novano Asih
kurang ajar itu Rena kakaknya aja pengangguran belagu
Novano Asih
masak cinta sama adiknya apa mungkin bukan saudara kandung
Novano Asih
ayo kita sorakin Davin....syukurin 😃😃
Novano Asih
gantengan Ruri😃😃
Novano Asih
berarti biang masalahnya itu Emily yg ngaku"hamil anknya Arden
Novano Asih
kita lihat reaksi Davin bagaimana biar nyahok sekalian
Novano Asih
Kok Davin gitu y kelakuannya Aretha juga mau"aja
Novano Asih
kok anknya pada nggak nambah y😀😀kalau Dafin sama Aretha nanti Arden sama Kayla jd bisa besanan semua😂😂
Novano Asih
😃😃😃😃
Novano Asih
Doni sama Dika seneng,Kevin dan Elena puyeng 😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!