NovelToon NovelToon
Warisan Mutiara Hitam 3

Warisan Mutiara Hitam 3

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Budidaya dan Peningkatan / Fantasi Timur / Balas Dendam
Popularitas:60.5k
Nilai: 5
Nama Author: Kokop Gann

(Warisan Mutiara Hitam Season 3)

Gerbang dimensi di atas Pulau Tulang Naga telah terbuka, menyingkap "Dunia Terbalik" peninggalan ahli Ranah Transformasi Dewa. Langit menjadi lautan, dan istana emas menjuntai dari angkasa.

Chen Kai, kini menyamar sebagai "Tuan Muda Ye" yang arogan. Berbekal Fragmen Mutiara Hitam, ia memiliki keunggulan mutlak di medan yang melanggar hukum fisika ini. Namun, ia tidak sendirian.

Aliansi Dagang Laut Selatan, Sekte Hiu Besi, dan seorang monster tua Ranah Jiwa Baru Lahir memburu Inti Makam demi keabadian. Di tengah serangan Penjaga Makam dan intrik mematikan, Chen Kai harus memainkan catur berdarah: mempertahankan identitas palsunya, menaklukkan "Istana Terbalik", dan mengungkap asal-usul Mutiara Hitam sebelum para dewa yang tidur terbangun.

Ini bukan lagi perburuan harta. Ini adalah perang penaklukan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kokop Gann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Warisan yang Hilang

Pintu batu di belakang Chen Kai tertutup rapat, memblokir teriakan marah Tie Sha dan Nona Peramal. Di dalam ruangan itu, keheningan absolut berkuasa. Tidak ada suara angin dimensi, tidak ada suara langkah kaki automaton. Hanya ada suara detak jantung Chen Kai yang semakin kencang.

Ruangan itu tidak besar, hanya seluas kamar tidur sederhana. Dindingnya terbuat dari Giok Roh Kosmos, bahan langka yang mampu menahan fluktuasi energi paling liar sekalipun. Di tengah ruangan, sebuah meja batu sederhana berdiri, dan di atasnya, sebuah kotak kayu hitam yang tampak biasa saja tergeletak.

Namun, aura yang memancar dari kotak itu membuat Mutiara Hitam di Dantian Chen Kai bergetar hebat. Resonansi itu begitu kuat hingga Chen Kai harus berlutut, menahan rasa sakit yang membakar di perutnya.

"Ini dia..." suara Kaisar Yao terdengar, namun kali ini suaranya penuh dengan nada hormat dan ketakutan. "Aura di dalam kotak itu... itu adalah sumber dari segala kekacauan ini."

Chen Kai memaksakan dirinya berdiri. Ia melangkah mendekati meja batu itu. Di samping kotak kayu, terdapat sebuah lempengan batu giok yang berisi catatan wasiat.

Chen Kai mengambil lempengan itu dan mengalirkan Qi-nya untuk membacanya. Suara seorang pria tua yang asing bergema di kepalanya.

"Aku adalah Xing Tian, Petapa Ruang Hampa. Ribuan tahun aku mencari keabadian, menjelajahi ribuan dimensi. Aku menemukan pecahan benda terkutuk ini di reruntuhan bintang yang mati."

"Benda ini memberiku kekuatan untuk memanipulasi ruang, tapi ia juga memakan jiwaku perlahan-lahan. Ia adalah parasit ilahi. Siapapun yang menemukannya, ketahuilah: Kau tidak memiliki harta karun, kau memiliki kutukan."

Chen Kai meletakkan lempengan itu.

"Xing Tian..." gumam Chen Kai. "Jadi kau hanyalah korban lain dari kekuatan ini."

Dia menatap kotak hitam itu.

"Jika ini kutukan, biar aku yang menelannya."

Dia membuka kotak itu.

Di dalamnya, terdapat bola logam kecil yang berputar sendiri—Inti Stabilizer Ruang. Ini adalah alat ciptaan Xing Tian untuk menahan efek samping Hukum Ruang.

Chen Kai mengulurkan tangannya. Bola logam itu melayang ke telapak tangannya, lalu perlahan meresap ke dalam kulitnya.

WUNG!

Sensasi dingin menyebar ke seluruh tubuhnya. Rasa sakit dan ketidakstabilan yang ia rasakan sejak menyerap Fragmen Ketiga (Ruang) perlahan menghilang. Meridiannya terasa lebih lebar, lebih kuat. Ia bisa merasakan bahwa kini ia bisa menggunakan Langkah Hampa dan Stasis dengan konsumsi Qi yang jauh lebih sedikit.

Dan yang lebih penting, ia merasakan peta.

Stabilizer itu tidak hanya menstabilkan tubuhnya, tapi juga menyelaraskan indranya dengan struktur Makam Kuno ini.

Di dalam benaknya, sebuah peta 3D dari seluruh dimensi makam muncul.

Ia melihat Aula Singgasana tempat ia berada. Ia melihat alun-alun Langit Runtuh di luar. Dan ia melihat... Ruang Bawah Tanah.

Di bawah Aula Singgasana, tersembunyi jauh di dalam fondasi istana yang melayang, terdapat sebuah ruangan besar yang disegel dengan rantai energi merah.

Dan di dalam ruangan itu, berdenyut sebuah benda yang jauh lebih kuat dari Fragmen Ruang.

Fragmen Keempat: Hukum Waktu.

"Fragmen Waktu..." gumam Chen Kai. "Jadi itulah yang disembunyikan pemilik makam ini. Dia mencoba membalikkan waktu untuk menghidupkan dirinya sendiri... tapi gagal."

Namun, peta itu juga menunjukkan sesuatu yang lain.

Di alun-alun Langit Runtuh, aura Tie Sha dan Nona Peramal mulai bergerak aneh. Mereka tidak lagi mencoba mendobrak pintu. Mereka... sedang bertarung melawan sesuatu yang baru datang.

Sesuatu yang memiliki aura Jiwa Baru Lahir Tahap Menengah.

"Siapa lagi yang datang?" Chen Kai mengerutkan kening. Ia memperluas indra spasialnya melalui peta tersebut.

Ia melihat sebuah kapal perang hitam legam yang baru saja menembus badai dimensi dengan paksa, menghancurkan penghalang alun-alun. Bendera di kapal itu bergambar Naga Hitam yang Melilit Teratai.

"Sekte Naga Teratai..." desis Kaisar Yao. "Itu adalah sekte pecahan dari Benua Tengah. Mereka sangat berbahaya dan memburu segala sesuatu yang berbau Naga."

Chen Kai mengepalkan tinjunya. "Mereka datang untukku? Atau untuk makam ini?"

"Mungkin keduanya. Tapi yang jelas, jika mereka masuk, Tie Sha dan Nona Peramal akan mati dalam hitungan detik. Dan kau akan terkepung."

Chen Kai menatap pintu batu yang masih tertutup. Ia baru saja mendapatkan upgrade, tapi melawan Jiwa Baru Lahir Tahap Menengah? Itu bunuh diri.

Tapi ia punya keuntungan. Ia punya Peta.

"Ada jalan keluar lain," Chen Kai melihat ke peta mentalnya. "Saluran pembuangan energi di belakang takhta ini mengarah langsung ke Ruang Bawah Tanah tempat Fragmen Keempat berada. Dan dari sana... ada portal darurat menuju permukaan laut."

"Kita ambil Fragmen Keempat, lalu kita kabur," putus Chen Kai.

Ia berbalik, bersiap untuk membuka jalan rahasia di lantai.

Namun, tepat saat itu, dinding ruangan bergetar hebat.

BOOOOM!

Bukan dari pintu depan. Tapi dari langit-langit.

Seseorang sedang mencoba menembus atap Ruang Rahasia ini dari luar angkasa!

"Mereka tahu aku di sini," Chen Kai menggertakkan gigi. "Bai! Bersiaplah! Kita akan terjun bebas!"

Ia menghantamkan Pedang Meteor Hitam ke lantai di belakang meja batu.

"Gravitasi: Runtuh!"

Lantai hancur, membuka lubang gelap yang mengarah ke perut istana.

Tanpa ragu, Chen Kai dan Luo Sha melompat masuk ke dalam kegelapan, tepat saat atap ruangan di atas mereka meledak, memperlihatkan wajah menyeringai seorang pria berjubah naga hitam yang melayang di angkasa.

"Tikus kecil yang lincah."

Perburuan baru saja naik level.

1
Nanik S
Lanjutkan Tor
Nanik S
Gigi Hitam telah dicabit🤣🤣🤣
Nanik S
Ternyata Loisha bisa swlamat
Nanik S
Joooooost
Nanik S
Putri Lan... jangan biarkan Tetua Besi hidup
Evi Sirajuddin
Mana adikmu KAI 🤭
Chen Ling
Nanik S
Kalau penjaga Gerbang srigala Mutan lalu Tuan Rumahnya sekuat apa
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Lembah kematian
Hendra Yana
makin seruu
BankToso
sehat selalu thor, semangat update ya thor 👍🙏
Nanik S
Kemana Gadis kecil itu
Nanik S
Blaaaaar.... ambil apimu... Hangus dan Gosong 🤣🤣🤣🤣
Nanik S
Nah begitu Kai... gadis kecil perlu ditolong agar tidak patah semangat
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Kai🌺⚔️🌼
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Sriiiinkz 🌼⚔️🌺
Nanik S
Prang.... buang saja resep Sampah
Inulsyila
gaspollll
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yuhuuuuu 🌼⚔️🌺
Nanik S
Harusnya gadis itu diajak sekalian Kai
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!