NovelToon NovelToon
Rahasia Hati 2

Rahasia Hati 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:35.5k
Nilai: 5
Nama Author: syitahfadilah

Demi uang, dia terpaksa menjebak pria yang dicintainya dalam diam. Setelah fakta terungkap, dia dibenci dan terusir dari hidup pria yang dicintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 3~ PEKERJAAN SELESAI

Nayra ke kembali ke kantor setelah adiknya siuman, dan langsung menghampiri kepala cleaning service untuk mengucapkan terima kasih sekali lagi karena diizinkan pulang. Selama bekerja di kantor itu, dia tidak pernah dipersulit dan selalu diizinkan pulang di saat adiknya tiba-tiba drop.

"Sama-sama, Nayra. Tidak perlu sungkan begitu, adik kamu yang terpenting, " ujar pria paruh baya yang bernama Rinto, kepala cleaning service. Namun, sebenarnya ia kesal setiap kali Nayra meminta izin pulang. Karena hal tersebut ia sering mendapatkan sindiran dari beberapa cleaning service lainnya yang menganggap dirinya tidak adil. Nayra diperbolehkan pulang sementara yang lainnya tidak. Jika bukan karena perintah bos, ia juga tidak akan mengizinkan Nayra meninggalkan kantor di jam kerja.

"Kalau begitu, saya pamit kembali bekerja, Pak." Ujar Nayra.

"Tunggu sebentar," cegah pak Rinto ketika Nayra hendak pergi. "Tadi Pak Rian berpesan pada saya, kamu disuruh ke ruangannya kalau sudah kembali ke kantor." Ujarnya.

"Ada apa ya, Pak, saya dipanggil?" Tanya Nayra sedikit cemas. Meski dia berteman baik dengan sang bos, namun tak menampik jika ia hanyalah bawahan yang harus ditegur jika mempunyai kesalahan. Atau jangan-jangan ia dipanggil karena lagi-lagi meninggalkan kantor di jam kerja?

"Tidak tahu, Pak Rian hanya berpesan itu pada saya, " jawab pak Rinto.

"Baiklah, Pak." Nayra pun bergegas menuju ruangan Direktur Utama. Sepanjang langkah pikirannya bercabang, memikirkan bagaimana menjalankan tugasnya malam ini serta bertanya-tanya dalam hati kenapa ia dipanggil?

Baru saja tangan Nayra terulur untuk mengetuk pintu, namun pintu sudah lebih dulu terbuka dari dalam. Sontak ia mundur beberapa langkah.

"Kamu sudah datang rupanya, baru saja aku mau menyusul kamu ke rumah sakit." Ujar Darian.

Nayra tampak tersenyum canggung, "Maaf, Pak. Kenapa ya saya di panggil?" Tanyanya.

Darian berdecak mendengar panggilan yang disematkan Nayra, "Nay, pleas deh. Jangan panggil Pak," ujarnya sambil memutar kedua bola matanya malas. "Kak aja, seperti biasanya ya?"

"Tapi aku gak enak kalau ada karyawan lain yang dengar." Ucap Nayra.

"Ya udah, kalau di depan karyawan lainnya kamu boleh panggil Pak. Tapi kalau berdua gini, panggilan biasanya aja."

Ragu-ragu Nayra mengangguk. Yang ada dalam pikirannya saat ini hanyalah tentang rencananya malam ini.

"Kamu pasti belum makan, yuk masuk. Kebetulan di dalam ada makanan." Tanpa menunggu persetujuan, Darian langsung menarik tangan Nayra masuk ke ruangannya. Mengajaknya untuk duduk di sofa.

"Nay, tapi makanannya sisa aku. Gak apa-apa ya, dulu di sekolah kamu juga suka kok makan makanan sisa aku." Darian terkekeh mengingat saat itu. Setiap kali ia hendak membuang makanan sisanya, Nayra langsung mengambil dan memakannya disertai dengan ceramah panjang lebar.

Nayra hanya tersenyum, tanpa mengucapkan sepatah katapun dia mulai memakan makanan itu. Ia memang sedang lapar saat ini. Sesekali ia melirik Darian yang sedang bermain ponsel, rasanya tak sanggup untuk menjebak laki-laki sebaik itu, namun karena keadaan ia harus terpaksa melakukannya.

"Nay, pulang nanti bareng ya. Biar aku antar sekalian aku mau jenguk adik kamu."

"Iya," jawab Nayra. Ia memejamkan mata sejenak, ajakan Darian untuk pulang bersama adalah peluang untuknya. Senang? Tentu saja tidak, justru sekarang ia sudah merasa bersalah meski misinya belum terlaksana.

Setelah menghabiskan makanannya, Nayra pun pamit untuk melanjutkan pekerjaannya.

Sore hari, Darian menunggu di dalam mobilnya. Saat Nayra datang, ia langsung menyuruhnya masuk ke mobil. "Wah, kebetulan sekali kamu bawa air. Minta dong, aku haus."

"Tapi ini bekas aku," kata Nayra sembari memperlihatkan botol minum ditangannya yang isinya tinggal setengah.

"Gak apa-apa," Darian langsung mengambil botol minum itu dan meminumnya hingga habis. Kemudian mengembalikan botol yang sudah kosong itu pada Nayra," Terima kasih, dan maaf airnya aku habiskan." Ia tersenyum.

Nayra pun hanya membalas dengan senyuman, menatap botol minum yang sudah kosong itu dengan perasaan campur aduk. Air yang baru saja di minum Darian telah ia campurkan obat yang bisa mempengaruhi kesadaran, dan juga membuat penggunanya mengalami halusinasi. Seperti mendengar, merasakan dan melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada.

"Oke, sekarang kita langsung ke rumah sakit." Ucap Darian sambil memasang sabuk pengaman.

"Kak, bisa antarkan aku pulang dulu? Aku ingin mengambil pakaian, malam ini aku akan menginap di rumah sakit." Ujar Nayra.

"Ok, kasih tau arahnya ya," Darian pun melajukan mobilnya meninggalkan pelataran kantor. Sepanjang perjalanan, keduanya mengobrol banyak hal seputar masa putih abu-abu dulu.

"Jadi selama ini kamu tinggal di sini?" Tanya Darian begitu baru saja memasuki area pemukiman. Ini adalah pertama kalinya ia mendatangi tempat tinggal Nayra. Selama ini ia tidak tahu bagaimana kehidupan Nayra sebenarnya dan tidak mengenal keluarganya. Ia baru tahu beberapa hari belakangan jika adik Nayra sedang sakit dan kedua orangtuanya ternyata sudah meninggal.

Darian memijat pelan pelipisnya sambil mengamati keadaan sekitar, kepalanya tidak sakit tapi tiba-tiba saja rasanya seperti linglung dan sedikit mengantuk.

"Iya, Kak. Itu rumah aku." Nayra menunjuk sebuah rumah yang ukurannya tak seberapa besar. "Kak Rian mau ikut masuk?" Tanyanya sambil menepuk pundak Darian.

Darian sedikit terkejut ketika pundaknya ditepuk, dia menoleh dan seketika tersenyum menatap wanita di sampingnya. 'Nessa,' gumamnya tanpa suara, kemudian mengangguk. Ia melepas sabuk pengaman dan ikut turun dari mobil, berjalan dengan tatapan tak lepas dari wanita yang berjalan di depannya hingga masuk ke dalam rumah.

"Kamu kemana saja beberapa hari ini, kenapa susah sekali dihubungi?" Darian menarik tangan Nayra yang baru saja menutup pintu, tatapannya sayu menatap wanita itu.

Nayra tersentak, namun dengan segera ia menormalkan ekspresinya. Sepertinya obat itu sudah bekerja. Ia memilih Teto diam dan tersenyum.

"Kamu tega sekali membuat aku rindu." Tanpa diduga Darian menarik pinggang Nayra dan merapatkan ke tubuhnya. Sebelah tangannya membelai wajah wanita itu. "Aku sudah lelah menyembunyikan hubungan kita," ujarnya.

Nayra tetap diam, namun dalam hati bertanya-tanya tentang siapakah wanita yang dimaksud Darian. Mungkinkah kekasihnya, tapi ia tidak pernah melihat Darian bersama wanita lain selain saudara dan sepupu sepupunya.

Sekujur tubuh Nayra terasa meremang ketika Darian semakin merapatkan tubuh mereka dan perlahan mendekatkan wajahnya.

"Malam ini juga aku akan mengatakan pada keluarga kita tentang hubungan kita. Dan sekarang kamu harus bertanggungjawab sudah membuat aku rindu beberapa hari. Kamu seperti sengaja menghilang," Darian semakin memangkas jarak, fokusnya hanya tertuju pada bibir ranum di depannya. Selama ini ia selalu menahan diri untuk tidak berbuat lebih, tapi sekarang ia tidak bisa menahannya lagi. Lagipula setelah ini ia akan mengatakan pada seluruh keluarga tentang hubungan mereka.

Nayra menjerit dalam hati ketika Darian memaggut bibirnya, ingin mendorong namun ia tidak mungkin mengacaukan pekerjaannya yang hampir rampung. Yang dilakukannya hanyalah mencengkeram erat jas Darian. Ia baru bernafas lega ketika tubuh Darian perlahan luruh ke lantai, matanya sesekali tertutup dan akhirnya tidak sadarkan diri.

Dengan sekuat tenaga Nayra memapah tubuh Darian menuju kamarnya dan membaringkan di tempat tidurnya. Menatap pria itu sejenak kemudian membuka seluruh pakaiannya. Setelahnya ia mengambil ponsel dan mengambil gambar Darian.

Beberapa jam berlalu, Darian akhirnya bangun. Saat membuka mata, ia tersenyum melihat wanita disampingnya yang berbaring miring membelakanginya. Untuk beberapa saat ia hanya memandangi punggung polos itu, rasanya seperti mimpi mereka benar-benar telah melakukannya. Hal yang mati-matian ia tahan dan sekarang sudah ia lakukan. Menyesal, tentu saja tidak karena setelah ini ia akan mengumumkan hubungan mereka yang sudah beberapa bulan terjalin secara sembunyi-sembunyi.

"Sayang, bangun." Darian menyentuh pundak dan menggoyangkannya pelan. Begitu tubuh itu berbalik menghadapnya, ia seketika tersentak. Kedua matanya membulat menatap wanita itu.

"Nayra, bagaimana bisa kamu ada di sini? Dan apa ini?" Darian mengedarkan pandangannya ke sekeliling, memijat pelipisnya sembari mengumpat ketika tatapannya tertuju pada foto Nayra yang terpajang di dinding kamar. "Tidak, ini tidak mungkin!" Nafasnya memburu, tatapannya nanar menatap wajah yang basah oleh air mata. "Nay, bisa kamu jelaskan tentang ini?"

"Apa yang harus aku jelaskan, Kak? Aku menyesal meminta Kak Rian mengantarku pulang, tega sekali Kak Rian melakukan ini padaku." Nayra mengusap air matanya. Ia benar-benar menangis karena merasa bersalah telah melakukan ini pada lelaki sebaik Darian.

Darian mengusap wajahnya kasar. Ia baru teringat sebelumnya mengantarkan Nayra pulang, tapi bagaimana ini bisa terjadi. Ia merasa melakukannya bersama Vanesa, bukan bersama Nayra.

"Jangan menangis, aku akan bertanggungjawab." Ucap Darian diiringi dengan helaan nafas berat. Niat hati ingin mengumumkan hubungannya dengan sang kekasih, justru harus mengumumkan pernikahannya dengan Nayra. Hal yang tak pernah terbayangkan akan terjadi.

Begitu Darian turun dari tempat tidur dan masih masuk ke kamar mandi. Nayra pun meraih ponselnya di atas meja dan mengirim pesan pada seseorang.

[Tolong tepati janji Bapak, pekerjaan saya sudah selesai.] Isi pesannya disertai foto Darian tanpa busana yang ia ambil sebelumnya.

1
Eva Karmita
tidak mau banyak komentar cuma mau bilang lanjut Mak 😁😁😁
Nurlinda: aku capek /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Eva Karmita: Setagaaaaaa kamu kenapa Mak kok nangis 😭😭🤗
total 5 replies
sry rahayu
lama ditunggu ni up nya...
Elena Sirregar
💪💪💪💪
Elena Sirregar
hayoo fiona jawab jangan tak jawab 😂😂
Septiyani Hasanah
kukira tau dari Nessa
Ilfa Yarni
akhirnya ketahuan tp kok darian ga ada jgn marah nya sama Fiona dia cuma ngasih pelajaran dikit buat darian biar sadar
kaylla salsabella
wuhhaaaaa akhirnya update juga thor setelah sekian lama sembunyi 😁😁😁
Nurlinda: 🤫🤫🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
Nur Hidayati
👍
Dwi Rustiana
😄😄😄 sabar ya Fiona menghadapi interogasi masal dan dadakan protes aja ama Mak nur sekalinya muncul langsung BKIN kamu spot jantung
Dwi Rustiana: noh babang Denis dah nyusun pertanyaan interogasi Mak dipojokan sama papa Azka 😂😂😂
Nurlinda: biar tambah cetar 😎
total 4 replies
Kusii Yaati
panik nggak tuh si Fiona udah ketahuan Krn menyembunyikan nayra😂
Heri Wibowo
akhirnya ketahuan juga. lanjut Kak author
N. Isnaini Wulan Sari
lanjut lagi thor
Sulastri Oke86
bgus ceritanya
Sulastri Oke86
lanjut lagi kak
Dwi Rustiana
assalamualaikum Mak nur ngumpet kemana lagi ini kok berhari2 menghilang dari peredaran
Dwi Rustiana: 😄😄😄 ok lah g pa2 syukur ntar bisa jdi juragan minyak
Nurlinda: mengadon minyak goreng 🙈
total 4 replies
zian .
alesha dr dlu egois serakah gk pny hati..dr dlu bnci bnget sm sift alesha..ibu tri kejam dn gk pny hti nurani ..Raka seorang ayah yng kejam brbuat tp gk mau brtnggung jwab cinta buta sm alesha smpai htipun trtutp cintanya alesha.ap smpai skrng Raka gk tau klo sbnrnya alesha mncintai azka..
Fransiska Ida Toruan
aduh Alesha gimana sih. kenapa kamu aja yang selalu mau di mengerti. sekali kali mengerti juga donk orang lain.
Dwi Rustiana
gimana neng Alesha sekarang bakalan ngerasain gimana rasanya jauh dari ank semata wayang kamu biar kamu belajar berempati ya g cuma egois aja yang dikedepankan pantes aja cuma dikasih keturunan 1 org gitu sifatnya untung aja Nessa g ngikut sifat kalian berdua
Puji Ustariana
penasaran sm apa yg ingin di katakan vanessa sepertinya vanessa anak yg berhati mulia yg mw menerima rian sebagai kakaknya
Puji Ustariana
semoga varo mencintai nessa dg tulus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!