tinggal di kota kecil, selalu berjibaku dengan oli setiap hari nya, kemampuan nya dalam bidang otomotif membawanya menuju kesuksesan di kota besar, setelah meninggal kan sang ibu yang tetap ingin tinggal sendiri di rumah yang lama,Bima juga merasa lega karena ada sang kekasih yang turut menjaga sang ibu,
alea gadis berparas cantik, berprofesi sebagai bidan,dan juga berstatus kekasih bima, mengikhlaskan sang kekasih pergi menggapai kesuksesan, namun di tengah hubungan mereka, gangguan datang,
Amanda, seorang janda muda,anak dari pemilik sebuah showroom sekaligus rekan bisnis Bima, membuat pria gagah itu terlena, hingga sebuah keputusan hubungan nya, jadi pertaruhan.
kisah ini hanya imajinasi author ya (- , -)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mila hanum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3 visual pemeran utama
Pelukan keduanya terlepas, lebih tepatnya bima yang berusaha untuk melerai, karena pria itu mendengar suara motor yang menuju ke arah mereka, tentu saja ia tidak mau di anggap memanfaatkan keadaan yang saat ini sedang sepi.
Di samping itu,bima menjaga nama baik Maya ,jika sampai orang tau ,apa yang mereka lakukan, meskipun tidak berbuat yang di luar batas,tetap saja pemikiran orang pasti beda, dengan kondisi yang sebenarnya.
" sebaiknya kamu pulang sekarang"
" aku masih pengen ngobrol"
" ngga bisa Maya,,, jemputan aku bentar lagi datang "
" aku ikut antar Abang ya "
" ngga perlu may,,, nanti apa kata Wak Ijal,,,di kira nya nanti aku nyuruh kamu ke rumah "
" ngga papa ko,,paling ayah cuma sebentar marah nya ,,,udah itu,bakal baik lagi "
" stop,,,yang ada aku ketinggalan jemputan kalau ngobrol sama kamu kayak gini "
Bima menstart motor nya,,,dan segera melajukan kendaraan itu menuju ke rumah nya, meninggalkan Maya yang masih belum terima dengan perpisahan mereka,
Bima tau , gadis itu tidak bener bener menganggap nya sebagai Abang ke pada adik nya, seperti yang Maya ucapkan,dari saat pelukan,bima bisa merasakan betapa Maya masih dengan yakin bahwa perasaan nya tidak bisa di tepis begitu saja.
Motor Supra keluaran lama itu sampai di depan teras rumah bima, memarkirkan kendaraan nya di tempat biasa di bawa pohon mangga,bima bergegas masuk ke dalam rumah, tampak sang ibu sedang membersihkan peralatan masak di bantu oleh alea di samping nya sambil bercerita.
" lagi ngapain sih,," tanya bima yang ikut bergabung dengan kedua nya
" lagi main dadu,,,,ya Bu " jawab Alea dengan candaan nya
" basi nanya gituan,,, ngga ada pertanyaan lain apa kamu tuh " sang ibu menjawab dengan kalimat seolah sedang mengejek nya.
Bima sempat terperanjat dengan kata kata yang terucap dari ibunya, belakangan ini memang jarang sekali ia dengar kan cerewet nya Bu Fatimah tentang hal apapun apalagi nasehat panjang yang sering ia dapatkan,kini telah terganti, dengan kata kata yang menurut nya pengaruh media sosial berupa sindiran, bukan nasehat yang hampir satu halaman setiap kali terucap dari ibunya.
" ibu mangkin aneh bergaul ama bocil "
" siapa bocil"
"siapa lagi,,,tuh sebelah ibu "
" bocil gini alea anak ibu yang udah banyak bantu orang melahirkan "
" iya deh,,,yang punya anak gadis sekarang "
" emang "
" duhh,,,bisa salah gaul juga aku,,lama lama "
" eeeh,,,mau kemana " belum sempat melangkah tangan bima sudah terlebih dahulu di tarik oleh alea,urung akhirnya pria itu untuk segera membersihkan diri.
" mau mandek deeeek "
" ooh,,,, silahkan" di lepas nya begitu saja tangan bima tanpa alasan apapun.
bima hanya geleng kepala melihat tingkah alea, tanpa merasa bersalah, gadis itu kembali bercengkrama dengan ibunya setelah membuat bima terperangah dengan sikap jahil nya itu.
Tak mau mengulur waktu,bima bergegas membersihkan diri, sebentar lagi trevel yang akan mengantarkan ia ke ibu kota akan segera tiba, tidak butuh waktu lama,pria itu sudah kembali dengan kaos hitam yang mencetak bentuk tubuh nya yang kekar, duduk di kursi sofa sederhana, sambil melihat kegiatan sang kekasih yang asik dengan ibu yang melahirkan nya ke dunia
" deeeek,,, buatin kopi dong "
" wani Piro"
" utang dulu deh,,,ntar Abang bayar kalau udah kaya raya "
" nunggu Abang kaya raya,,,yakin masih sama aku "
" kalau nggak sama adek,,sama juminten aja lah kalau gitu ( juminten seorang gadis tua yang punya kebutuhan khusus di daerah mereka )
" aku sih ikhlas bang " ucap alea dengan tangan nya terampil meracik kopi sesuai permintaan bima yang telah hapal ukuran dan juga rasanya di luar kepala.
" berapa nih secangkir kopi harganya"
" cukup lima milyar aja buat Abang bima Arya,,, karena kebetulan ada diskon hari ini "
" ooh,,,,gitu ya,,,saya bayar lima ribu dulu deh,,, sisanya nyusul " ucap bima sambil menerima secangkir kopi yang di sodorkan padanya dari tangan sang kekasih.
" ngutang Mulu pak,,,yang kemaren juga belum di bayar"
" yang kemaren aku bayar hari ini deh " sambung bima sambil menarik tangan alea untuk ia dekap kepala nya agar bisa ia bawa ke dalam ketiak bima.
" iih,,,curang ,,,ibuuuu,,,Abang nyakitin akuu"
" bima ,,,jangan kasar gitu kamu sama anak ibu ,,," sang ibu sepertinya terpengaruh drama teriakan Alea,, dapat ia lihat raut wajah Bu Fatimah yang berubah,,, padahal,,, kegiatan seperti yang ia lakukan terhadap alea itu adalah hal biasa,,selain usil ,,,alea kerap kali membuat bima gemas,, hingga sering memelintir kepala gadis itu dan itu hanya sebuah candaan bagi mereka.
" dia nih Bu yang duluan ngejek bima"
" ngga Bu,,, sumpah" ucap alea mengacungkan jari tengah dan telunjuk untuk membentuk huruf v
" ibu percaya sama kamu,,,udah jangan urusin dia "
" Bu,,,bima anak kandung ibu kan "
" alea anak ibu " Bu Fatimah melengos pergi ke dapur untuk melanjutkan kegiatannya,alea mengikuti dari belakang sambil menjulurkan lidahnya pada bima saat alea membalikkan badannya.
bima memandang nanar pada keduanya,, setelah ini ia pasti sangat jarang melihat tingkah laku sang kekasih,baik itu ibunya yang selalu setiap saat tak pernah putus mendoakan untuk kebaikan nya.
Lamunan nya terjedah karena suara klakson mobil yang bima pesan,pria itu bangkit untuk melihat dari depan pintu yang terbuka,
Dan benar saja, trevel pesanan sedang menunggu tepat di depan rumah bima,
" trevel ya bang " tanya alea yang juga mendengar suara klakson mobil dari arah dapur tempat ia melakukan aktivitas bersama ibu bima
" iya,,,kayak nya aku berangkat sekarang" ucap bima sambil berbalik badan menuju kamar ,maraih tas ranselnya nya.
Bu Fatimah dan alea sudah di depan teras rumah,bima segera menghampiri kedua nya.
" aku pamit ya Bu " bima meraih tangan sang ibu untuk takzim, lalu pria itu memeluk erat tubuh rentah yang kini tampak lebih kurus, setelah nya bima beralih pada kekasih pujaan nya itu.
" Abang pamit ya dek " bima pun memeluk gadis pujaannya begitu erat, seakan enggan untuk meninggalkan,namun semua itu ia tepis
" aku doain Abang sukses,,"
" amin,,adek jaga kesehatan ya "
" iya pasti itu,,, setelah Abang sampai di ibu kota,,,adek mau cari pacar baru "
" boleh,,, jangan lupa kenalin ke Abang "
" mau cari yang lebih ganteng dari Abang "
" emang ada "
" banyak " bima tertawa mendengar ocehan alea ,,,ia tau ,,itu hanya bentuk mengalihkan kesedihan nya,yang mulai bima rasakan, gadis itu mulai bergetar karena tangis nya sebentar lagi akan tumpah.
Alea Adista dan Bima Arya
kalau ada waktu singgah ya di novelku cinta diujung batas usia
mau undang kaka untuk masuk ke GC BCM
di sini kita akan adakan event tertentu dan juga akan belajar bareng sama Kaka mentor senior. Jadi jangan lewatkan kesempatan ini ya karena anggota sangat terbatas.
caranya mudah sekali hanya follow akun saya, maka saya akan undang kalian untuk bergabung. Terima kasih
kalo naruh tanda komanya cukup satu aja, nggk usah bnyak. punten thor🤗🌷