Apa yang akan dilakukan Cassandra untuk mendekati Bosnya yang sangat Pemarah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desi Girsang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bosku yang Super Tantrum
"kok malah bengong disitu? Sana pergi! " Ucap Alexander Yudisti. Anak serta pemilik perusahaan ini.
'Ternyata muka dan hatinya tidak sama' Batinku.
Aku berjalan menuju Mejaku, Sudah tersedia dengan komputer dan Rak buku yang rapi. aku senang. ternyata tidak sia-sia kerja disini.
Aku bolak-balik karna saking bagusnya Ruangan yang aku tempati sekarang. Apalagi satu hal yang mungkin membuat ku betah adalah Pemandangan didepan mata.
tek.. tek.. tek.. sudah berapa kali aku bolak-balik karna masih gak percaya dengan ini semua.
'Disuruh menginap disini pun aku pasti mau'
"HEYY"
Aku tersentak kaget dengan teriakan Pak Alex.sudah Dua kali dia berteriak denganku belum juga setengah hari.
"Bisa tidak kamu jangan bolak-balik terus, saya bising mendengar suara sepatu murahan kamu itu"
'hah!!! dia bilang sepatu murahan. Dasar manusia tidak punya etika. Ini sepatu pemberian Ayahku di kado pertama aku kerja. Iss dasar manusia aneh' aku hanya bisa membatin.
"Sana buatkan kopi, dan lihat dilemari itu ada sandal sepesial untuk ...." Alek menunjuk pake tangannya tampa melihat Cassandra.
Cassandra mengambil sandal itu tampa mendengar sebagian lagi omongan Atasannya.
'Sepesial untukku? Keknya Pak alex tadi bilang spesial untukku! waaah ternyata Pak Alex romantis juga' Batinku
"Terimakasih Pak Alex, ternyata anda sangat romantis.dan sepertinya anda juga tau nomor kaki saya" Ucapku karna aku merasa seperti diratukan.
Aku berjalan dari ruangan sambil sesekali bernyanyi Tatitut. Lagu Hits ayu ting ting viral sekarang.
"Cassandra" teriak Aldo.
Aku melihat Aldo yang setengah berlari.
"apa do? "
"Gimana Pak Alex? kamu Nyaman Jadi sekretaris nya? "
"Nyaman dong, lihat nih dikaki aku, dia ngasih sandal spesial hanya untukku" Ucapku terlalu senang.
"Hahaha.. kamu mimpi Cassandra" kata Aldo sambil memukul jidatku.
"Aku gak mimpi do, Lihat ini.. "
Aku dan Aldo sama-sama melihat kebawah, Aldo tertawa terbahak-bahak. Kulihat staf kantor bahkan OB juga memakai sandal yang sama.
Aku malu bahkan mukaku sudah seperti kepiting rebus, segera aku berlalu dari hadapan Aldo yang masih tertawa dengan kebodohanku.
Aku segera pergi ke pantry dan menuju Ruangan Pak Alex
'Pantasan tadi Dia sempat melongo dan ingin marah, ternyata aku yang salah mendengar omongannya'
Aku memberikan kopi Pak Alex dan kembali ke Mejaku.
"Ada syarat-syarat yang perlu kamu ketahui kalau ingin menjadi Sekretaris saya" Alexander memulai pembicaraannya
"Yang pertama kamu harus tepat waktu daripada saya, kedua. sebelum saya datang kopi sudah tersedia dan meja saya sudah Rapi, ketiga. Kamu harus standby 24 jam, keempat. Kamu harus memerhatikan pakaian kamu, kelima. Kamu jangan mengurusi kehidupan saya. Mengerti! " Lalu Alexander melangkah kembali ke mejanya.
Aku hanya menganggukkan kepala. Tidak susah dan tidak berat jugakan. Lagian kalau urusan pribadinya ngapain aku urusin coba!
Satu harian Pak alex mengajariku semuanya bisa langsung ku handle. dikantor sebelumnya juga aku menjabat sebagai sekretaris. Hanya saja tidak betah dengan Bosnya yang sedikit Genit.
Kulihat jam ternyata sudah menunjukan pukul Enam lewat delapan belas waktunya untuk pulang. Aku pamit dan Pak Alex hanya menganggukkan kepalanya. Yah bodoamat lah, yang penting pekerjaan ku beres.
Kulihat Aldo sudah menunggu didepan mobilnya. dia melambaikan tangannya. aku tersenyum menunjukkan Lesung pipi kiriku.
"Kirain ditahan sama Pak Alex tadi"
"Gak lah, tadi aku pamit. dia menganggukkan kepala nya, "jawabku
Aku dan Aldo memasuki Mobilnya.
"Kita mampir kerumah Zaskia bentar yah Cass, kamu gak masalah ka?? "
"tidak apa-apa" Ucapku. Karna dirumah juga gak ada artinya. bosan nggak tau mau ngapain.
Sesampai didepan Rumah Zaskia. Aldo turun dan menyuruh ku menunggu dimobil aja. Aldo hanya sebentar.
Aku tersenyum saat Zaskia melambaikan tangannya. perlahan dia mendekat
"Selamat yah Cass, udah masuk kerja lagi. Gimana hari pertama kerja. Lancarkan"
"Lancar kok, Kalau bukan karna tawaran Aldo. mungkin sampai sekarang aku masih pengangguran berkarat." Aldo dan Zaskia tertawa menanggapi omonganku.
"Yaudah sayang, aku dan Cassandra pamit pulang yah, minggu besok kita jalan yah."
Aku melambaikan tangan pada Zaskia dan dibalas lambaian tangannya dan senyuman.
"allaaaah, Gak usah panggil-panggil sayang kali, semua orang udah tau kamu pacaran sama Zaskia"
"allahhh, Gak usah cemburu kalii, makanya noh cari pacar. biar gak iri liat orang yang pacaran" Balas Aldo sambil mengejekku.
"Gak pengen Pacaran do, Gak enak!"
Aldo hanya tertawa, bagaimana bisa aku tau pacaran itu enak atau nggak, sedangkan aku aja gak pernah pacaran.
Kubuka pintu rumahku harta peninggalan Orangtuaku satu-satunya. Masih terasa Wangi tubuh mereka walaupun sudah Dua tahun berlalu.
Tidak bisa lagi kuungkap kan isi hatiku. semuanya terasa sesak. sehingga air mataku pun tak lagi keluar.
Aku bergegas kekamar untuk membersihkan diri. perutku sudah mulai keroncongan. Tadi siang dikantor aku juga tidak merasa lapar. Seperti apa kelanjutan hidupku. Aku hanya mengikuti lika-liku nya saja.
Drtt.. Drtt..
Aku yang hampir tidur, dibangunkan dengan getaran Handphone ku, ku check ada satu panggilan tak terjawab.
Mungkin orang iseng pikirku karna tidak ada nama. sebelum aku kembalikan handphone ku ke nakas.terdengar lagi Getaran nya.
"Halo, Maaf dengan siapa yah"
"Ini aku Alexander, kamu tidak menyimpan nomorku! " Ucapnya dengan suara dingin
"Maaf Pak, Tidak menyimpan nomor Bapak'
" Yasudah. Jam Enam pagi kamu sudah sampai dikantor " Dari balik telepon Pria itu langsung mematikannya.
"Hah!! ini orang atau apa sih, nyuruh orang seenak jidat! Kalau bukan karna atasan udah ku SmackDown dia" Ku lempar Hpku ke sembarangan arah. dan ku lanjutkan lagi tidurku.
Huammmmm...
kulirik jam 05.20...
"Ya ampunn! aku telat... " Aku bergegas ke kamar mandi. dan buru-buru memakai bajuku.
aku bergegas ke motor matic ku. perjalanan dari rumah ke kantor ada setengah jam. Aku mempercepat lari motor sudah seperti pembalap Valentino Rossi.
Sesampai di ruang parkir ku suruh Pak satpam memarkirkan motorku.dan untung beliau baik dan mengerti.
Dari arah jauh mobil Pak Alex sudah mau memasuki arah parkir. Akupun bergegas sampai duluan ke ruangan.
"Akhirnya" lirih ku.
Aku duduk santai dan menata cara senyumku menyambut Pangeranku heheh..
"Pagi Pak!" Ucapku sambil tersenyum
Pak Alex memandangi ku mulai dari atas kepala sampai kaki.Lalu dia menarik ku kearah kaca panjang dekat kamar mandi
"Apa seperti kamu yang ingin dicontoh staf lainnya Hmm? Aku saja muak melihat nya. Kamu berkaca dulu dan apa yang kamu pikirkan hah! Coba lihat Meja dan Kopipun tidak ada. APA KAMU MAU SAYA PECAT HAH! "
Yah Tuhan,masih pagi-pagi buta tapi aku sudah diteriakin seperti maling dan mungkin suara Pak Alexander sudah menggelegar sampai diluar.
Aku tidak berani menatapnya dan berusaha untuk menundukkan kepala.
"sana rapikan dulu dirimu, baru buatkan kopi"
aku hanya mengangguk, kemudian merapikan rambut serta pakaian ku setelah Anak Tantrum itu pergi ke mejanya.
sabar n semangat