NovelToon NovelToon
Rebirth: Moon Sword

Rebirth: Moon Sword

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Time Travel / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Huacheng Imut

Gu Yinchen, dijuluki sebagai Kultivator Pedang Bulan oleh Raja Iblis yang menyerangnya bersama dengan ribuan orang dari lima sekte ternama. Julukan itu diberikan usai Gu Yinchen mati setelah jantungnya berhasil dihancurkan oleh Raja iblis.

mungkinkah Gu Yinchen akan kembali demi membalaskan dendam rekan seperguruannya dan kelima tetua Sekte yang mati sia-sia demi membunuh Raja iblis yang memiliki lima jantung?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Huacheng Imut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 02 - LEMBAH BUNGA KEMATIAN

Gu Yinchen merasa tubuhnya remuk, seperti baru saja dijatuhkan dari atas tebing yang cukup tinggi. Udara di sekitarnya terasa sangat lembab dan tempat yang menjadi tempat berbaringnya saat ini juga terasa basah dan sedikit berair. Pakaiannya yang tipis bahkan tidak mampu membohongi dinginnya tempat yang saat ini dicapai olehnya. Bahkan rasanya, seluruh pembuluh darahnya nyaris membeku usai dia merasakan seluruh sensasi ketika jiwanya benar-benar kembali ke dunia manusia.

”Ah, apakah aku ini mati betulan? Seluruh tubuhku rasanya remuk semua.” gumam Gu Yinchen masih berusaha membuka matanya secara perlahan dan menatap seluruh pemandangan yang ada tepat di depan matanya.

Sebuah langit cerah dengan warna biru yang tampak indah dengan beberapa awan yang menutupinya. Matahari terlihat sangat terik namun, udara di sekitarnya terasa begitu dingin. Gu Yinchen bisa menduga bahwa saat ini dirinya sedang berada di sebuah pegunungan yang tidak dikenalinya.

”Jadi, aku kembali ke dunia manusia? Tampaknya, aku benar-benar kembali ke zaman 50 tahun kemudian. Tapi, bagaimana dengan tubuhku?!”

Gu Yinchen baru menyadari perkataan gurunya yang mengatakan bahwa tubuhnya telah hilang. Jika pemuda itu tidak kembali ke tubuhnya, lantas tubuh siapa yang ditempatinya saat ini.

Dalam sekali tatap, Gu Yinchen sudah menyadari kehadiran kedua tangannya yang tampak sangat kecil, seukuran tubuh anak-anak berusia 10 tahun. Ia bingung kemudian meneliti seluruh bagian tubuhnya dan benar saja, tubuh ini adalah tubuh milik anak laki-laki yang diperkirakan masih berusaha 10 tahun dengan pakaian lusuhnya yang tampak seperti seorang pengemis!

”Gila! Tubuh siapa yang aku tempati saat ini?! Apakah guru yang melakukannya?! Bagaimana jika pemilik tubuh ini menginginkan tubuhnya kembali?!” ucap Gu Yinchen panik usai dia menyadarinya.

Usai dia mengambil posisi duduk, Gu Yinchen kembali menoleh ke belakang. Ternyata, pada bekas punggungnya yang tergeletak di sana, terdapat beberapa bercak darah yang tidak sedikit bahkan hingga mengotori pakaian belakangnya. Melihat tebing yang juga ada di belakangnya, bisa dipastikan bahwa anak ini baru saja mati usai dia terjatuh ke dalam jurang yang sangat dalam.

”Kira-kira, apa yang membuatnya sampai jatuh ke dalam jurang? Apakah dia dikejar-kejar oleh sesuatu atau karena terlalu ceroboh sampai dia mati sia-sia seperti ini?” gumam Gu Yinchen sembari memperhatikan tinggi jurang yang tidak pendek.

”Aduh!”

Gu Yinchen mendesis kesakitan saat dia merasakan lengannya yang terasa begitu perih. Padahal, luka remuk yang ada di punggungnya saja sudah terasa baik-baik saja setelah dia berusaha menyesuaikan diri dengan tubuh barunya. Meskipun, Tubuh ini masih sangat pendek dibandingkan tubuh aslinya begitu juga dengan suaranya yang masih terdengar nyaring seperti anak-anak tidak seperti miliknya yang berat dan terkesan tegas.

Lengan Gu Yinchen saat ini penuh dengan luka sayatan pisau yang tidak kunjung sembuh. Bahkan luka jahitan yang masih basah terpaksa dibuka lagi dan dijahit lagi berkali-kali. Gu Yinchen tentu tidak tahu apa latar belakang anak ini sehingga memiliki luka yang sangat mengerikan bahkan telah infeksi.

”Kenapa ada luka bekas gigitan seseorang di sini? Kenapa juga daging anak ini seperti diambil beberapa kali dan disayat sayat berkali-kali? Apakah tidak ada pesan yang tertinggal untukku?” gumam Gu Yinchen sembari memperhatikan sekitar berharap dia menemukan petunjuk yang diinginkannya.

Beberapa saat kemudian, dia mendengar suara langkah kaki yang terdengar sangat banyak bahkan lebih dari sepuluh orang. Gu Yinchen bingung karena dia tidak menemukan tempat persembunyian sama sekali hingga akhirnya, dari tempatnya berdiri, muncul puluhan orang yang memakai seragam yang sama langsung berdiri di hadapannya dengan tatapan ganas.

”Kau, anak dari tabib penyihir yang terkenal itu kan? Orang bilang, darah dan daging mu bisa digunakan sebagai obat.” ucap salah satu prajurit yang berdiri di baris depan.

”Apa?! Jadi itu alasan kenapa tubuh anak ini penuh dengan luka yang tidak bisa sembuh?” batin Gu Yinchen sembari memperhatikan mereka.

Pakaian seragam mereka, di dominasi oleh warna hitam dan merah. Rambut mereka yang panjang hingga dibawah dada, dikuncir kuda dengan sebuah tali yang merdeka ikatkan di kepala mereka. Tatapan mereka begitu dingin dan tajam. Mereka menyimpan sebuah pedang yang tergantung di ikat pinggang mereka serta di dada mereka dan pada pegangan pedangnya, terlihat sebuah lambang yang mirip dengan matahari.

Gu Yinchen tahu betul bagaimana lambang dari masing-masing Sekte sejak dahulu bahkan saat perang besar berlangsung. Sebuah sekte dengan ciri khas warna mereka masing-masing dan yang paling mencolok adalah sekte dengan latar warna merah. Mereka ini, berasal dari sekte Matahari! Musuh terbesar bagi Sekte bulan!

”Mau apa kalian kemari?!” tegas Gu Yinchen sembari menjaga jarak dengan salah satu dari mereka.

”Darah dan dagingmu sangat penting untuk kelanjutan sekte Matahari. Karena itu, aku harap kau bisa berkerja sama kali ini.” ucap laki-laki itu sembari menyambar tangan kecil Gu Yinchen.

Gu Yinchen sempat melawan, berusaha untuk mengeluarkan kekuatannya. Akan tetapi, kekuatannya sama sekali tidak bisa dikeluarkan. Tubuhnya begitu kecil dan kurus. Sepertinya dia membutuhkan waktu yang sangat lama untuk membangun kembali Kultivasinya yang sempat hilang.

Di sisi lain, Sekte Matahari akhirnya berhasil membawa sosok Gu Yinchen pergi dari tempat kematiannya menuju Lembah Bunga kematian yang menjadi sarang mereka.

...~o0o~...

Lembah Bunga Kematian.

Seperti namanya, lembah itu ditumbuhi oleh bunga higanbana yang tumbuh hampir di seluruh tempatnya. Dahulu, tempat ini adalah tempat pertarungan besar antar kakak dan adik yang memperebutkan posisi tertinggi di dalam kerajaan sebelum semua kerajaan itu hancur di serang oleh pasukan Raja Iblis. Sementara, bunga-bunga higanbana yang tumbuh di sana adalah wujud dari kebencian dari kakak beradik yang harus mati di tempat terpencil dan jauh dari kerajaan mereka.

”Bahkan sampai mati pun, mereka tetap meninggalkan kenangan mengerikan pada orang-orang yang menempati tempat ini.”

Salah seorang murid Sekte Matahari langsung menariknya paksa, memasuki sebuah paviliun yang tampak sepi dan hening. Hanya ada beberapa pelayan yang berjalan ke sana kemari dengan membawa sesuatu di atas nampan dan keranjang mereka atau sekedar melakukan pembersihan. Gu Yinchen tidak menyangka, dia akan masuk ke dalam sarang musuhnya meski pada saat perang dengan Raja iblis, mereka sempat berdamai dan bekerja sama.

Tepat di dalam sebuah kamar besar yang ada di sana, Gu Yinchen merasakan sebuah kekuatan spiritual yang sangat besar meskipun, ada beberapa jejak sihir iblis yang tertanam di dalam dirinya hingga membuat kekuatan spiritualnya sempat terganggu.

Pintu besar itu terbuka dan menampilkan sebuah pemandangan kamar yang sangat luas dengan beberapa bantalan kursi dan meja yang sengaja disiapkan untuk tamu atau sekedar untuk mengistirahatkan diri. Di sana, juga terdapat beberapa hiasan dinding dan guci besar bercorak matahari yang tampak indah dan dibuat oleh pengerajin yang hanya mau dibayar mahal untuk jasanya. Beberapa tirai bambu menutupi sebagian dari jendela besar itu hingga menghalangi sinar matahari yang masuk.

Gu Yinchen terkejut usai memasukinya. Nyaris tidak ada bau apapun selain bau dupa yang biasa digunakan untuk memenangkan diri seseorang.

”Ayo! Ikuti aku!” paksa pemuda yang langsung menariknya menuju seseorang yang telah menunggunya.

Gu Yinchen merasa tulangnya akan retak jika terus ditarik paksa seperti ini. Belum lagi, luka yang ada tangannya yang masih berdarah-darah dan memerlukan waktu yang sangat lama untuk bisa sembuh. Nampaknya, kehidupan baru Gu Yinchen akan terasa lebih sulit ketimbang kehidupan lamanya.

”Cepat! Obati guru besar sekarang!” ucap pemuda yang langsung melempar Gu Yinchen ke arah seseorang yang saat ini sedang terbaring di atas kasur hingga membuatnya terlihat seperti orang yang sedang berlutut di depannya.

Gu Yinchen terkejut, menatap seseorang yang terbaring di atas tempat tidur itu. Tubuhnya kurus, seperti tak terurus. Kulitnya begitu pucat dan begitu juga dengan bibirnya yang tampak kering. Suhu tubuhnya begitu dingin seperti orang mati serta, tepat di lehernya saat ini seperti ada sebuah bekas gigitan ular yang sepertinya menjadi penyebab laki-laki ini terbaring di atas kasur dan tidak bisa melakukan apapun.

”Aku pernah melihatnya! Ini adalah penyakit yang saat itu membunuh seluruh orang di desa Fuin!”

1
Maz Tama
pantau
Buang Sengketa
bulan dan matahari. makin kuat la mc nya
Seorang Penulis✍️
Jangan lupa mampir ya kak di Novel Saya PERJALANAN YANG CHEN DIDUNIA LAIN
Ivy
Semangat terus kak🔥Mampir juga ke karya baruku "Story of Elementalist" makasih🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!