NovelToon NovelToon
Sensasi Duda Seksi

Sensasi Duda Seksi

Status: tamat
Genre:Tamat / One Night Stand / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:54.6k
Nilai: 5
Nama Author: Lyaliaa

Seorang wanita mandiri yang baru saja di selingkuhi oleh kekasihnya yang selama ini dia cintai dan satu-satunya orang yang dia andalkan sejak neneknya meninggal, namanya Jade.
Dia memutuskan untuk mencari pria kaya raya yang akan sudah siap untuk menikah, dia ingin mengakhiri hidupnya dengan tenang. Dan seorang teman nya di bar menjodohkan dia dengan seorang pria yang berusia delapan tahun lebih tua darinya. Tapi dia tidak menolak, dia akan mencoba.
Siapa sangka jika pria itu adalah kakak dari temannya, duda kaya raya tanpa anak. Namun ternyata pria itu bermasalah, dia impoten. Dan Jade harus bisa menyembuhkan nya jika dia ingin menjadi istri pria itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lyaliaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Cahaya remang-remang berwarna ungu kemerahan memenuhi ruangan. Sebuah ruangan yang berisikan sepaket ranjang lengkap dengan bantal dan selimutnya, sofa yang berwarna hitam dan ada pintu lagi, mungkin itu kamar mandi.

Tak luas namun cukup membuat mataku dan batinku puas memandangi nya, suara musik di lantai satu tak terdengar sedikitpun di dalam sini. Padahal sebelum masuk masih terdengar dentuman musik meskipun tak jelas.

Hingga suara erangan wanita yang kudengar tadi membuat indera pendengaran ku hanya tertuju pada suara itu. Suara kenikmatan yang terdengar agak aneh.

Aku masih disana, aku memutuskan untuk tetap berada di ruang VVIP ini setelah Ryan memanggil pria telanjang yang kini hanya memakai handuk kecil menutupi dirinya dari pinggang hingga lutut dengan sebutan Rhine. Alasan mengapa aku memilih menetap.

"Rhine? Apa dia bercanda? Dia ingin menjodohkan ku dengan pria hidung belang sepertinya??" batinku sungguh tak terima. Aku menyilangkan kedua tanganku di dada.

"Aku yakin kau gagal lagi. Kau tidak melakukan apapun dengan wanita tadi, kan? Entah berapa banyak wanita yang kau mainkan agar bisa menjadi percobaan untuk kau.." ucapan Ryan terpotong begitu pria setengah telanjang itu menutup mulutnya.

Dia mendekap Ryan sebentar dan melepasnya begitu yakin jika Ryan tidak akan meneruskan ucapannya didepan pelayan bar nya, aku. Dia seakan tak ingin ada gosip tentang dirinya, mungkin terkait dengan wanita yang baru saja keluar.

"Apa lagi sekarang? Kenapa kau kesini?" Rhine melipat satu kaki dan menaikkannya di sofa, sementara kaki yang satu lagi menyentuh lantai. Dia tampak tak suka dengan kehadiran kami. Dia duduk menghadap pada Ryan, tangan satunya berada di sandaran sofa.

Mungkin jika aku masih berjongkok aku akan melihat nya, melihat itu pria yang bernama Rhine. Umurnya delapan tahun di atasku? Karena umurku dua puluh delapan tahun, berarti umurnya tiga puluh enam tahun. Wah, badannya masih begitu bugar untuk usia itu. Jika di suruh jujur, pria itu.. seksi.

"Ahh, Jade sadarkan dirimu," aku kembali bergumam dalam hati setelah terkesima melihat otot dada yang bidang dan otot perut yang six pack milik pria bernama Rhine. Pria yang ditawarkan oleh Ryan padaku untuk kurayu, bukan hanya itu.

Aku bahkan berniat ingin menikahinya. Jika saja aku tidak melihat kejadian tadi, mungkin aku bisa meneruskan rencanaku. Tapi kurasa tidak, aku tak ingin menikah dengannya meskipun seberapa seksi dia.

"Ini yang terakhir," Ryan melihat ke arahku setelah tersenyum ramah pada Rhine. "Dia Jade, wanita yang ku bicarakan di telfon denganmu tadi."

Rhine langsung melihat ke arahku, dari atas sampai bawah sebelum berkata, "Kau mencoba menjodohkan ku dengan pelayan di bar ku?" Aku bisa melihat jelas garis keningnya, sepertinya aku bisa menghitungnya.

Tiga garis. Dia tampak bingung dan jelas dia tak suka. Dan aku pun begitu, aku juga tak suka dia.

"Kau pikir aku mau dengan pria hidung belang seperti mu?" ucapku lantang. Aku merasa tersinggung dengan tatapannya. Cukup menyakiti hati kecilku yang lembut.

"Apa?!" Rhine tampak kesal.

"Tidak, tidak. Jade, kau salah paham. Mereka tidak melakukan apapun," Ryan menatapku, tatapannya seperti menyiratkan jika aku harus percaya padanya. "Percayalah padaku," ya dia mengatakannya, bukan terkaan ku lagi.

Dia memang memintaku untuk percaya padanya, tapi bagaimana mungkin aku akan percaya jika melihat pria itu berada di atas wanita lain dengan mataku sendiri. Dan lebih jelasnya, mereka berdua telanjang. Kurasa itu sudah cukup, ditambah dengan erangan yang kudengar saat masuk. Itu sudah cukup menjelaskan situasi nya.

"Ya, kenyataannya seperti yang kau pikirkan. Jadi keluar sekarang." Rhine berbicara seakan bisa membaca isi kepala ku. Dia berkata tanpa melihat ke arahku, dia meraih gelas dan botol wine yang kubawa tadi.

Aku terhanyut dalam pikiranku karena terpengaruh ucapan Ryan. Dia membukanya dengan mudah, menuangkan wine nya ke gelas dan meminumnya sedikit. "Apa lagi? Kenapa masih disana? Keluar." Dia menatapku. Mata kami bertemu. "Kau dipecat," lanjutnya.

"Kau bercanda kan?" Ryan langsung menatap Rhine tajam. Namun Rhine tak mengindahkannya, dia diam dan kembali menikmati wine yang baru dia tuang. Segelas wine.

Pria itu sungguh membuatku kesal. Seharusnya aku tidak berharap banyak dari pria kaya yang hanya akan mempermainkan wanita.

"Oke. Aku juga tidak mau bekerja dengan pria mesum sepertimu." Aku membela diri, tak ingin diremehkan oleh pria sepertinya.

"Apa? Mesum?" untuk kedua kalinya Rhine mengernyit melihat ke arahku. "Ck," Dia berdecak dan bangkit dari sofa.

Dia tinggi, dia berjalan ke arahku. Aku refleks melangkah mundur begitu dia semakin mendekat, mundur dan terus mundur hingga tubuhku bersandar ke pintu.

Klek.

Pintunya terdorong dan tertutup rapat, sepertinya wanita tadi tak menutupnya dengan benar. Suara itu membuatku terkejut, ditambah dengan pria setengah telanjang tadi tengah berada di hadapanku. Untung saja jantungku masih memompa dengan baik, aku masih hidup.

"Perlu ku perlihatkan padamu mesum itu seperti apa?" Rhine menunduk karena aku jauh lebih pendek darinya, dia mendekatkan wajahnya padaku. Sontak membuatku langsung mengalihkan pandanganku ke samping, namun dia memegang daguku hingga membuat mata kami bertemu. Dia membuatku untuk melihatnya. Tidak, aku tak ingin menatapnya sedikit lebih lama lagi.

Wajahku menghadap padanya namun mataku berkeliaran ke arah lain selagi dia tak masuk dalam pandanganku. Mataku menangkap seseorang, dia Ryan. Dia melihat ke arahku, dia menggeleng dan raut wajahnya itu seolah memintaku untuk tidak mempercayai pikiranku seperti yang Rhine mau.

Mereka muncul lagi di hadapanku, kejadian waktu aku masuk tadi. Aku mendorongnya, aku mendorong Rhine dengan sekuat tenaga agar pria itu segera menjauh dan berjarak dariku.

Aku menyerah. Jika pria kaya itu bersikap seperti Ryan, aku akan menggodanya semampuku agar aku memilikinya. Namun jika pria itu seperti pria bernama Rhine yang masih berdiri tegak dengan bangganya bertelanjang dada di depanku. Aku tak ingin.

Sudah cukup disini. Meskipun dia menawan aku tak merasa tertarik sedikitpun padanya kecuali tubuhnya. Yang benar saja, aku bukan penggila pria seksi. Aku juga butuh pria baik.

"Ryan, aku berterimakasih padamu karena kau sudah membantuku. Kalian sepertinya cukup dekat, namun kau bicara padaku seolah-olah kau tak mengenalnya. Aku tidak tahu apa yang kau coba lakukan tapi tetap saja itu tak mengubah apapun. Aku berhenti disini," aku berkata sambil menatap Ryan sebelum melirik sekilas pada Rhine.

Dia masih terlihat tak senang akan keberadaan ku disana. Sebaiknya aku pergi. Tepat saat aku membuka pintu dan ingin keluar, seseorang menahan ku.

Dia menggenggam erat pergelangan tanganku, itu Ryan. Entah bagaimana dia bisa begitu cepat berpindah dari sofa dan berdiri di dekatku sekarang, aku terheran-heran.

"Rhine.. ini yang terakhir," Ryan memelas padanya dengan begitu putus asa. Dia menatap Rhine dengan perasaan bersalah yang begitu dalam.

Aku bisa merasakannya dengan jelas. Aku bisa melihatnya dari mata Ryan betapa bersalahnya dia. Aku tidak tahu ada masalah apa di antara mereka tapi aku tidak ingin ikut campur.

"Tidak, Ryan." Dan aku tak ingin melihatnya memohon seperti itu. Ayolah aku tidak se-menyedihkan itu hingga orang lain memohon untukku. "Aku hanya bercanda waktu itu, aku..."

"Oke. Ini yang terakhir, kau tahu password Vila kan. Kau bisa membawanya kesana," ucap Rhine. Dia langsung berbalik seperti menghindari tatapan Ryan padanya. "Pergilah. Masih ada hal yang harus ku urus malam ini "

Ryan menghela nafas lega. "Kami pergi." Ryan menarik ku keluar bersamanya, dengan tanganku masih dalam genggamannya.

...----------------...

1
Isna mansur
ceritanya singkat...tapi keren..../Good//Good//Good/
Lina Yulianti
cerita yg cukup singkat thor. tetap semangat untuk berkarya
julia
Bagus
dita18
yahhh thoorrr kok udh END aja sih😭😭rasanya sebentar bngt cerita kisah cinta mereka thoorrr
gk rela sebenarnya klo hrus pisah sm mereka.. 😢😢
dita18: smngt trusss ya thoorrr,,, ditunggu karya2 othoorrr selanjutnya /Smile/
love: Kita akhiri dulu ya kisah mereka disini.. 🥰
Novel berikutnya akan rilis dengan kisah cinta yang tak kalah menarik hati, di tunggu yaa..
happy reading, thank you 😍❤️‍🔥🌹
total 2 replies
dita18
gk berasa udh gede aja anak nya Rhine&Jad😁
kira2 Ryan&Hana udh ada anak jg blm ya🙈😅
dita18
akhirnya Ryan&Hana sah jg selamat ya😊😊
dita18
kan bener dy ,,,,krn dy gak terima Rhine nikah lagi dg Jade & nolak dy berkali2
dita18
pasti Zarra pelaku nya atas kecelakaan yg di alami Rhine
dita18
penasaran Zarra ini ada hubungan apa dg Rhine & Hana ya?
dita18
ihhh thoorrr kok Rhine gtu sih sm Jade😕 jgn buat Jade sedih & patah hati thoorrr kasian
klo emg Rhine bkn jodoh nya,,, kasih Kade jodoh yg lebih baik lagi thoorrr
dita18
Jade pingsan krn Rhine abis minum alkohol kadar tinggi jd Jade kena efek nya
dita18
Luar biasa
dita18
akhirnya udh sah jg ya Jade😅
dita18
thoorrr knp msh bnyk bngt teka-teki nya🙈aku capek berpikir nya 😂😂
dita18
apakah Ryan pacaran sama Hana?
dita18
adik kakak kyk nya misterius bngt yah..
dita18
sbnrnya crta nya bagus thoorrr😊
dita18
ternyata bener Rhine impoten😅
dita18
ohh ternyata diluar dugaan mereka adik kakak
dita18
jgn bilang Rhine ini impoten ya thoorrr 🙈😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!