Aku Gadaikan Harga Diriku Demi Ibuku

" Nathan , apa maksudmu? Gak mungkin kak Deo melakukan itu " ucap Syafa tidak percaya mendengar penuturan Nathan tentang kejahatan yang Deo dan Sasa lakukan satu tahun yang lalu .

Nathan menarik tangan Syafa hingga keduanya saling berhadapan dalam tatapan intens " apa kamu melihat kebohongan di mataku Syafa ?".

Syafa menunduk dan duduk di bawah kaki Nathan dengan sesenggukan dan airmata yang sudah membanjiri pipi mulusnya.

Nathan ikut berjongkok dan mengusap kepala Syafa yang terbalut oleh jilbab warna cream

" Syafa , kamu tidak apa apa ?".

Syafa menepis tangan Nathan dan mendorong tubuh Nathan hingga jatuh tersungkur " tidak , aku tidak percaya padamu Nathan ! Kakakku memang nakal tapi dia bukan pembunuh, tidak ,tidak mungkin hiks hiks hiks".

Nathan mencoba menenangkannya dengan senyum manisnya" Syafa , cobalah kamu tenangkan dirimu setelah itu pikirkan lagi setiap kata kataku , aku tidak pernah membohongimu Syafa ".

Syafa menutupi kedua telinganya sambil menggeleng dan menangis sejadi jadinya

" tidakkkk , tidak mungkin, kakakku tidak mungkin melakukan , kamu bohong Nathan , achhh ".

Nathan semakin iba melihat gadis yang sangat dicintainya itu merasakan sakit dan frustasi karena kelakuan jahat keluarganya, dengan lembut Nathan meraih kepala Syafa dan menenggelamkannya di dadanya " Syafa , maafkan aku , setelah kepergian om Ray aku tahu ini sulit , kamu harus melihat kenyataan pahit kejahatan kakak kamu ".

Syafa terus menangis sesenggukan di dalam dekapan Nathan , hatinya sungguh pedih dan hancur berkeping-keping.

Nathan terus mendekapnya dengan erat hingga tangisan Syafa mereda .

Syafa mengedarkan pelukannya dan menatap mata Nathan, memang benar tidak ada kebohongan di sana yang, dilihatnya hanyalah sebuah ketulusan " maafkan aku Nathan , aku belum siap untuk menerima semuanya "

Nathan tersenyum dan mengangguk kemudian mengusap lembut pipi Syafa yang basah karena air mata " semua ini memang sulit Syafa tapi inilah kenyataannya ".

" berarti kak Deo dan Sasa harus menerima hukuman, mereka harus mempertanggungjawabkan semua perbuatannya " ucap Syafa .

Nathan mengangguk dan tersenyum.

Syafa memijit mijit pelipisnya " Nathan , sekarang apa yang harus kita lakukan? Kita perlu bukti yang kuat untuk menjerat mereka?".

" kamu benar Syafa , semua bukti ada di dalam ponselku dan ponselnya om Ray, karena sebelum kejadian itu aku sempat mengirimkan videonya pada om Ray " jawab Nathan yang membuat Syafa melotot tajam.

" ponselnya pak Ray " ucap Syafa sambil terus berpikir .

Nathan mendengus sambil tersenyum dan mengusap lembut pipi Syafa " sudahlah tidak perlu memikirkannya, kita akan mencari buktinya bersama sama ".

" tunggu Nathan , aku tahu di mana ponsel pak Ray " ucap Syafa yang membuat Nathan melotot tajam.

Nathan berbinar karena menemukan secerca harapan " benar Syafa , di mana sekarang?" .

" ayo ikut aku " Syafa menarik tangan Nathan dan membawanya berjalan menuju parkiran mobil .

" kita ke rumahku Nathan , aku tetap menyimpannya di saku jasnya pak Ray yang dia pakai waktu melindungi ku dari kobaran api, mudah mudahan saja tidak ada yang menemukannya " ucap Syafa .

Mereka pun melajukan mobilnya ke rumah kontrakan Syafa dan ibunya .

Tak butuh waktu lama mereka pun tiba di sana . Nathan pun sedikit kaget melihat Deo dan Sasa berada di sana . Tapi dengan senyum manisnya Nathan berusaha untuk bersikap biasa saja agar tidak mengundang curiga.

" Tante Sasa , ada di sini ?" sapa Nathan yang membuat Sasa kelicutan dan tidak menyangka bakalan ketemu lagi dengan keponakannya yang tampan itu.

" Nathan, iya tante ada urusan dengan kakaknya Syafa " jawab Sasa dengan gugup.

Nathan pun mengangguk dan tersenyum membuat Sasa semakin gemetar dan dadanya mulai bergemuruh , karena melihat jakun Nathan yang naik turun , dada sixpack yang sedikit terlihat , serta otot lengan yang sudah pasti kuat dan ditambah senyum manisnya yang membuat para wanita tidak bisa tidur dengan nyenyak.

" Nathan , bisa gak nanti temani tante makan malam?" ucap Sasa sembari mendekati Nathan dan memepetnya dengan tubuh seksinya.

Nathan tersenyum dan mengangguk " boleh , di mana tan? Jam berapa?" jawab Nathan yang membuat Syafa melotot tajam . Tak hanya Syafa Deo pun menjadi emosi dilanda cemburu .

" Sasa , apa maksud kamu! " gertak Deo dengan kesal.

Sasa pun tersenyum dan meminta Nathan serta Syafa untuk pergi dari sana .

Nathan berjalan di samping Syafa ke arah taman kota yang berada tidak jauh sana.

Syafa menatap setiap langkah kaki Nathan sambil tersenyum tipis , Nathan yang menyadarinya pun ikut tersenyum " kamu kenapa ?".

Syafa tertunduk dan menyembunyikan senyumannya.

Nathan semakin gemas dan berkacak pinggang di depan Syafa kemudian mendongakkan dagu wanita cantik itu " nona cantik , apa sekarang kamu sudah mulai jatuh cinta padaku ?".

Syafa melotot tajam dan mencubit pinggang Nathan " apaan sih , tidak Nathan , kamu sungguh menyebalkan ".

Nathan tersenyum gemas " ngomong ngomong di mana kamu menyimpan ponsel om Ray ?".

Syafa tersenyum" tenang saja , aman di kamarku ".

" ok "

...🌺🌺🌺...

" kamu ini bodoh Sasa , apa yang akan kamu lakukan dengan anak bau kencur itu" gertak Deo.

Sasa tersenyum dan mendekati Deo seraya mencium singkat bibirnya " tenang saja sayang , masa kamu cemburu sih sama dia , lucu kamu ".

Deo mendengus kesal " baiklah terserah kamu , tapi awas sampai kamu macam macam dengannya, aku akan bongkar semua dan kita sama sama di penjara !".

Pyarrr....

" siapa di penjara ! "