NovelToon NovelToon
Aku Bisa Tanpamu

Aku Bisa Tanpamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Persahabatan
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Minatrigan Gan

Nadira remaja yang baru lulus sekolah SMA dikotanya terpaksa menikah dengan anak juragan sawit untuk meluaskan hutang orang tuanya.
pernikahan tanpa cinta terlaksana agar orang tua bebas dari jeratan hukum.fathir suami kutub tidak pernah memperhatikan atau memperlakukan Dira seperti istri.
disaat Fatir sudah mulai melirik Dira diam diam,di saat itu juga cinta pertama Fatir kembali.
merasa kehadiran nya tidak dibutuhkan lagi dira pergi, kepergian dira awalnya tidak menjadi masalah besar bagi Fathir ada lily disampingnya.
sikap lily berubah saat keluarga Fathir mengalami kesulitan ekonomi.sebagian barang berharga dibawa kabur oleh Lily.
saat mencari perempuan itu Fathir malah bertemu lagi dengan Dira.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Minatrigan Gan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 9.tidak akan menyentuh sebelum ada cinta

sudah didepan pintu tapi dira takut untuk masuk,dia masih takut membayangkan apa yang akan lelaki itu lakukan padanya.tapi kebaya yang dia gunakan sudah membuat tubuh menjadi semakin gerah saja.

tidak ada orang disana Dira lega, wahh kamarnya besar sekali ada meja rias, lemari besar, ranjang tebal,ada kamar mandi lengkap dengan AC.tidak menyangka bisa tidur ditempat ini, seperti kesurupan dira melompat seperti anak kecil dikasur itu,dia tidak menyadari seorang pemuda menatap dengan heran kelakuan gadis itu.

"hei kamu ngapain?"Dira berbalik dan terkejut melihat pria tampan seperti impiannya, tinggi putih dada kekar hanya menggunakan handuk melingkar di pinggangnya.

"Haaaaah,maaf apa aku salah kamar."kini kening pemuda itu yang mengerut.dira turun dan duduk sambil membelakangi pemuda itu.

"tadi katanya kamar aku yang ada bunga jadi aku masuk sini.maaf ya kamu jangan disitu aku mau keluar."

"dasar aneh.dengar ya,meski kita sudah menikah,,"

Apa dira terkejut mendengar ucapan pemuda itu, sambil berbalik tapi malah melihat pemuda itu dengan santai mengunakan bokser didepan matanya.ya ampun dira menutup wajahnya dengan kedua tangan sambil berlari keluar kamar tapi kakinya tersandung dan bruuuk tubuhnya rebah kepala nya terbentur sudut lemari hias.

Aduh kepala nya berdarah, "astaga kamu ini ceroboh sekali sih," mengambil tisu dan menahan agar darah nya berhenti,

"kamu bisa tidak pakai celana dulu."dira masih bisa mengomel meski darah belum juga berhenti.

"Coba aku lihat, jangan sampai mereka pikir aku melakukan kekerasan terhadap kamu ya,baru setengah hari menikah sudah kdrt.

tapi lukanya dalam ini ayo kerumah sakit."

"Mi,,mami sambil menarik tangan dira,"

"kenapa Fathir,, eh itu kenapa?" panik bu AIDA jatuh pingsan.

Bawa kerumah sakit cepat, perintah juragan sedangkan Bu AIDA dibaringkan ke sopa.

"Tidak usah kerumah sakit,bidan atau dokter biasa saja biar dekat ini kan hanya luka ringan.'

"Kamu yakin!"

"Ia.aku lebih panik sama ibu,dia kenapa itu."

"Mami tidak tahan melihat darah, sedikit saja ada darah mami akan langsung pingsan seperti tadi.kamu sih pecicilan."

"Kok pecicilan, seharusnya kamu jangan berpakaian begitu didepan ku.aku kan kaget."

"helleh, bukannya sudah biasa."

"Biasa gundul mu itu,kamu pikir aku cewek murahan apa."dira tentu tidak senang Fathir menyebut dirinya seperti itu.masih jauh ya?

setelah ditangani bidan lukanya terpaksa mendapat dua jahitan.beruntung lukanya tidak terlalu dalam.

"Kalian ini pengantin atau bagaimana kok dengan pakaian seperti ini?'

"Ada festival."

"Ingat ya, meskipun kita sudah menikah kita tidak akan melakukan apa-apa walau tidur didalam kamar Ingat itu."aku hanya menyentuhmu jika suatu saat aku sudah merasa cinta padamu."

"Aku setuju dengan senang hati, setelah enam bulan sebaiknya kita bercerai bilang saja ada kelakuan yang tidak bisa ku rubah,agar aku bisa melanjutkan mimpi merantau ke kota sebrang dan membangun warung buat ibu.aku lega sekarang meski harus menunggu enam bulan lagi."

sesampainya di rumah mereka disambut berbagai pertanyaan kenapa bisa terjadi seperti itu.

"Maaf yah,Ira kesandung dan terbentur sudut lemari.'

'Kok bisa tersandung,itu kamar luas Lo," juragan menatap heran pada dira.

"sudah lah, bawa istri kamu naik sebelum mami keluar dari kamar dan melihat darah di baju dira."

"ganti baju gih, lemari kamu yang itu,"sambil menunjuk sebuah lemari besar, didalam banyak pakaian, baju tidur bahan lingerie dan gaun.

"banyak banget ini punya siapa?kalo aku pake apa yang punya tidak marah nanti."

"Kamu ini katrok atau pura pura lugu sih, pakaian mami tidak mungkin disini apa lagi mbak Sri."

"Ya aku mana tau.lagian ini baju model apa ya, gimana cara memakai nya ini,ihh ada ada saja juragan ini."

"Sudah aku mau tidur.ingat kita tidak akan melakukan apapun.jangan harap aku akan menyentuh mu, Kamu bukan tipe ku."

"Ehh,aku juga tidak mau menikah dini,masih banyak hal yang ingin kulakukan, bermain bareng teman teman, jalan jalan, merantau dan kerja,bukan menikah setelah tamat sekolah.dira menunduk."

"Kamu baru tamat sekolah?"Dira mengangguk.

"Kamu mau kuliah."

'Kuliah biaya darimana, kami makan saja sudah bersyukur boro boro melanjutkan pendidikan."

Dira memilih pakaian yang layak dan sopan,baju yang hanya tali tali dia simpan kedalam laci dia merasa risih melihat benda seperti itu.

Malam mereka makan bersama, tidak ada juragan yang tegas seperti saat bekerja di sini dia malah sangat humoris.bercengkrama sebelum akhirnya tidur dikamar masing-masing.

Besok pagi orang tua dan keluarganya akan diantarkan pulang.dira memilih tidur di sopa sedangkan Fathir mengotak atik komputer diluar kamar mereka.

Sejak keluarga Dira kembali sifat Fathir berubah,dia jarang bicara, diajak ngobrol saja hanya diam, tidak pernah ada ucapan ambil minum atau buatkan kopi.

Dira juga tidak perduli dan itu malah menguntungkan baginya,dia lebih leluasa membaca buku yang ada dikamar sebelah, sebuah perpustakaan mini tempat juragan menghilangkan lelah, juragan Paling suka membaca dan banyak koleksi bukunya disimpan di sana.

Kini dira malah tertarik pada buku tata boga,tapi hanya sekedar karena dia bingung akan praktek dimana.

Di pernikahan mereka yang sudah dua bulan Bu AIDA bertanya apakah ada tanda-tanda kehamilan pada Dira,ada gurat sedih diwajah perempuan itu tapi akhirnya dia tersenyum, tidak apa-apa kalian kan juga baru menikah tapi mami sangat ingin sekali cucu ucap perempuan itu.

Dira sebenarnya tidak tega untuk berterus terang pada mertuanya tapi ada komitmen diantara dia bersama Fathir.seharian dira menghabiskan waktunya didapur praktek bikin kue bersama mbak Sri, awalnya memang gagal tapi lama kelamaan berhasil juga,dira semakin senang memasak juga di taman belakang sudah seperti kebun tomat dan cabai yang ditanam dira sudah berbunga.

"Sepertinya kamu punya bakat terpendam ya,"Bu AIDA mendekati dira yang mencabut rumput dikebun mininya.

"sudah pintar masak suka berkebun lagi.

apa kami buatkan lahan mana tau kamu bisa jadi petani sukses, atau mungkin kamu buka toko kue saja."

"Terimakasih ya mi,tapi ini hanya hobi memanfaatkan waktu luang,belum ada kepikiran untuk buka toko pasti butuh modal yang besar tentunya."

"Selagi untuk positif mami dan papi pasti dukung ra."sempat terpikir oleh dia meminta buatkan ini dan itu selagi masih menjadi menantunya toh beberapa bulan lagi dia juga akan keluar dari rumah ini.tapi dia buang keinginan itu ayahnya pasti akan marah jika dira melakukan hal bodoh itu.

Dira termenung sendiri diteras kamar yang menghadap kekebun mininya.yah Ira kangen, Dimas kamu sedang apa dek, airmata nya luruh juga.

"Mi boleh gak cabe dan tomat ini diantar buat ayah sebagian?"

"Boleh dong, kapan mau diantar?"

"hari minggu saja ya mi,mana tau Fathir bisa anterin, sekalian biar tambah banyak juga ini kan masih sedikit."

"Terserah kamu atur saja,tapi mami akan berangkat ke Lombok mungkin akan lama di sana, kalian baik baik disini ya,ajak orang tua kamu tinggal disini juga boleh.semoga pulang dari sana kamu sudah hamil." perempuan didepannya sungguh baik.

"terimakasih ya mi."

Setelah kepergian orang tuanya nya, Fathir sering keluar, pulang sampai malam bahkan pernah tidak pulang,Dira selalu berbohong pada mertuanya sikap Fathir yang semakin acuh terhadap ya.untuk mengantar kerumah orang tua Dira saja dia tidak mau, Dira pergi diantar oleh sopir yang dira pikir itu adalah calon suaminya,dira tersenyum sendiri mengingat hal itu.

Dira terkejut saat melihat warung didepan orang tuannya,rumah mereka juga sudah direnovasi,

ibu, ayah tapi yang keluar dimas adik kecilnya.dengan melompat riang kearah sang kakak.

"hei kakak rindu sekali kamu apa kabar?ibu mana dek!"

"Ada kok, ayok kita lihat tapi tidak ada orang disana, mungkin anterin belanjaan orang kak,ucap Dimas,'' tak lama ibu datang bersama ayah dengan jalan tergesa-gesa.

"Ibu dari mana?" mereka terkejut yang datang adalah putri mereka.tangis haru pecah didalam warung mereka.

"Kami kira juragan yang datang,kamu sehat nak, kami rindu sekali sama kamu."tangis ibu belum juga reda.

"tumben kamu kesini nak ada apa? Bawa Kabar baik kan!"

"Baik ayah seperti doa ayah selama ini."

oia Ira lupa.

"pak tolong bawakan semua kemari ya".sambil menghubungi Fathir Dira ingin menginap di sini.

"Ini apa nak,"sambil membuka kotak berisi cabe dan tomat.

"Ini Dira tanam dikebun belakang yah,ini kue buatan Dira semoga ayah suka."mereka tidak menyangka pernikahan dira membawa perubahan baru buat keluarga mereka saat ini.

1
Ester Hadasa Ruru
Luar biasa
Minatrigan Gan: terimakasih Kaka
total 1 replies
ChopSuey
Makin penasaran sama kelanjutan ceritanya, semangat terus thor 👍
Minatrigan Gan: terimakasih kk
total 1 replies
not
Nggak sabar nunggu kelanjutannya.
LOLA SANCHEZ
Nggak bisa move on. 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!