NovelToon NovelToon
Rahasia Bos Muda

Rahasia Bos Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: elinazy

Naya terjebak ke dalam situasi yang rumit bersama dengan bos muda yakni Gavin. Mereka difitnah telah melakukan perbuatan zina hingga membuatnya harus berusaha keras membuktikan kebenaran yang sebenarnya. Apalagi mereka berdua tidak saling mencintai dan enggan menikah karena paksaan. Perjuangan kedua nya menjadi lebih sulit akibat karakter yang berbeda 180 derajat.
Akankah mereka berhasil keluar dari masalah tersebut atau justru harus pasrah menerima pernikahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elinazy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pembalasan (3)

Saat tangan Ratih baru memegang gagang pintu lemari itu, Naya datang membuat nya terkejut gelagapan. Ia harus berpikir keras untuk memberikan alasan kepada Naya.

"Kamu ngapain Rat? " Ujar Naya meletakkan makanan dan minuman nya.

"A-aku mau ini em itu... "

"Naya, kenapa pintu nya dikunci. Kamu kalau mau makan jangan di kamar" Ujar bi Lastri dari balik pintu.

Ratih bernafas lega karena terselamatkan untuk sementara. Ia mengambil makanan lalu duduk di bawah lantai sambil menyantap tanpa memperdulikan teriakan bi Lastri.

Saat Naya mendekat ke arah pintu, terdengar suara Gavin yang membuat nya panik.

"Kenapa bi? Naya buat masalah? " Ujar Gavin.

"Iya den, masak bawa nampan makanan sama minuman ke dalam kamar. Nanti bau kamar nya kan gak enak"

"Bukannya tadi Naya udah makan? kenapa dia makan lagi? "

Jantung Naya berdetak dengan kencang, entah harus beralasan apa agar Gavin tidak curiga.

Tok.. tok.. tok..

"Nay, buka pintu nya aku mau masuk" Gavin terus menggedor pintu dengan tidak sabar agar segera dibuka.

Naya memberikan isyarat kepada Ratih untuk menunggu di luar jendela karena disana adalah tempat yang aman daripada harus bersembunyi di dalam kamar itu terlalu beresiko.

Ceklekk...

Raut wajah Gavin terlihat masam karena Naya terlalu lama membukakan pintu. Ia duduk di kursi dekat jendela agar merasakan udara sejuk.

"Ngapain pintu kamar dikunci? " Ujar Gavin menaikkan satu alisnya.

"Biar bi Lastri gak sembarangan masuk. Lihat aja tadi aku langsung dibuntuti karena bawa makanan" Naya menggunakan bi Lastri sebagai alasan.

Mata Gavin tertuju pada luar jendela. Ia melihat sebuah tangan yang mengenakan gelang ciri khas Ratih. Ia langsung mengetahui jika Naya telah berbohong kepada nya. Senyum tipis tergambar karena mendapatkan mangsa yang dicari selama ini ternyata ada di hadapan nya.

"Tolong rapikan kamar ku, buruan gak pakai lama" Gavin berusaha membuat Naya keluar dari kamar.

"Yasudah ayo keluar, biar aku kunci lagi pintunya daripada bi Lastri memasuki kamar ku" Balas Naya sedikit panik karena Gavin terus melihat ke arah luar jendela. Ia harap jika dia tidak melihat keberadaan Ratih.

"Aku mau tidur disini, bi Lastri gak akan berani masuk" Gavin beranjak dari kursi lalu merebahkan diri di kasur dan berpura pura memejamkan mata.

"Baiklah tidur aja disini, nanti aku kembali setelah selesai merapikan kamar kamu" Naya mengeraskan suara sambil menutup jendela dengan maksud memberi isyarat kepada Ratih agar tetap berada di luar jendela sampai situasi kembali aman.

Gavin tersenyum licik melihat tingkah Naya yang cerdik namun tidak bisa mengalahkan kecerdikan nya. Setelah Naya keluar dari kamar, Ia membuka jendela itu lalu menangkap tubuh Ratih dengan tangan menutup mulut nya agar tidak bersuara.

Ratih terus mengeram berharap mendapatkan pertolongan dari Naya tetapi usaha nya sia sia saat tubuh nya dijatuhkan di lantai. Ia menatap ke sekeliling ruangan dengan takjub karena keindahan nya. Sebuah ruangan yang memiliki wangi khas dan beberapa alat pijat serta sebuah kolam untuk berendam. Aksesoris mewah yang menghiasi mampu menenangkan jiwa sesaat.

Gavin membawa Ratih ke ruangan favorit nya yang kedap suara. Ruang itu biasa digunakan untuk menenangkan diri dari hiruk pikuk dunia luar yang keras. Terpaksa ia letakkan Ratih disitu daripada malah ketahuan oleh Naya yang bisa membuat rencana nya gagal untuk menyiksa Ratih.

"Hahaha, akhirnya aku bisa mendapatkan mu Ratih" Ujar Gavin tertawa lepas.

Ratih bingung dengan suara tawa Gavin yang sangat keras itu. Dia seperti tidak takut kalau nanti nya ada yang mendengar.

"Naya, tolong Nay, Aku disini" Teriakan Ratih mampu memekikkan telinga Gavin.

"Berteriak lah sampai suara mu habis, tapi gak akan ada yang mendengar karena kamu berada di ruang kedap suara hahaha"

Ratih menangis tersedu sedu karena sudah tertangkap oleh bos muda. Ia tidak memiliki kesempatan untuk melarikan diri. Satu satunya cara adalah berlutut di kaki Gavin agar dia mau memaafkan kesalahan nya. Namun hal tersebut juga tidak bisa menjadi solusi, ia malah diikat di sudut ruangan dengan tali yang sangat kuat.

Gavin terus melilitkan tali itu dari mulai tangan sampai ke kaki bahkan leher nya pun diikat agar Ratih tidak bisa bebas melihat kesana kemari. Teriakan yang dikeluarkan perempuan itu tidak membuat nya gentar dan terus mengikat dengan sangat kencang. Ia sangat puas melihat penderitaan Ratih yang belum seberapa itu.

"Kamu akan aku biarkan semalaman, menunggu tenaga mu habis setelah itu baru aku siksa hahaha" Gavin menyumpal mulut Ratih dengan sebuah kain. Ia tidak ingin membuat suasana tenang dan nyaman yang biasanya dirasakan di ruangan itu menjadi ricuh.

Gavin keluar meninggalkan Ratih sendirian dengan lampu dimatikan hingga menjadi gelap gulita. Perhatian nya tertuju kepada Naya yang terlihat sedang mencari sesuatu. Pasti dia sedang berusaha untuk menemukan keberadaan Ratih.

"Cari apa Nay? " Ujar Gavin pura pura bertanya.

"Gak ada, aku ke kamar dulu"

"Tunggu, Jangan lupa besok datang ke restoran. Aku mau kamu memperkenalkan diri kepada semua karyawan restoran jika kamu sebagai pemilik yang baru untuk menggantikan aku. Kamu harus datang sendiri tanpa aku"

"Iya" Naya melenggang masuk ke dalam kamar. Pikiran nya tidak fokus karena takut jika Ratih bertindak macam macam di rumah Gavin.

Gavin merasa kasihan kepada Naya yang harus dipusingkan oleh Ratih. Ia tidak mengerti dengan isi hati nya, meskipun telah disakiti oleh Ratih, dia tetap saja peduli.

"Jangan membuat pikiran mu kacau untuk orang yang tidak penting" Ujar Gavin menyusul Naya ke kamar nya.

Deg.. Naya terkejut dengan perkataan Gavin yang seolah mengetahui isi pikiran nya. Apa yang dikatakan oleh Gavin memanglah benar dan harus dilakukan. Ia mencoba mengalihkan pikiran nya terhadap Ratih yang mungkin sudah pergi dari rumah ini.

"Pikirkan keluarga kamu yang lebih membutuhkan daripada orang lain yang tidak tahu diri" Gavin kembali berbicara karena Naya hanya terdiam.

"Sok tahu banget sih kamu, lagian siapa yang mikirin orang lain? Aku cuman gugup karena besok harus ke restoran sendiri" Balas Naya berbohong.

"Oh ya? Kamu gak bisa membohongi aku Naya, gadis cerdik" Gavin tersenyum penuh arti.

Pikiran Naya langsung dibuat kacau oleh Gavin yang sepertinya mengetahui keberadaan Ratih yang bersembunyi. Namun tetap saja harus waspada dengan tidak boleh keceplosan. Mungkin Gavin hanya mencoba memancing agar mendapatkan jawaban atas kecurigaan nya dan bukan benar benar tahu tentang Ratih.

"Aku mau istirahat agar besok terasa lebih segar dan semua nya bisa berjalan dengan lancar" Naya berusaha untuk tidak menghiraukan ucapan Gavin.

"Baiklah, jaga kesehatan mu baik baik" Balas Gavin perhatian.

1
∆ri/ᐠ。_。ᐟ\
Pas baca endingnya, kerasa kayak kehilangan teman baik. Pokoknya cinta banget sama cerita ini!
elinazy: makasih banget udah baca, ditunggu kelanjutan nya ya luv❤
total 1 replies
Laqueno Sebaña
Kebayang terus!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!