NovelToon NovelToon
Kenangan Lama Dan Baru Mora

Kenangan Lama Dan Baru Mora

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Keluarga
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Herwanti

“Duaar,”suara tembakan mengarah ke kepala Sara. Setelah Sara tewas ada truk yang menabrak mobilnya dari belakang membuat dia tewas di wajah yang tidak dikenali.
“Kenapa mama lama sekali menjemputku,”ucap Mora yang menuggu di depan taman kanak-kanak bersama dengan gurunya.
Bagaimana kisah Mora setelah mamanya meninggal?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KLdBM 3

Perjalanan menuju desa yang hanya ada sopir dan Mora hingga mereka di jalan turunan. Terdapat masalah pada mobil yang dikendarai oleh Mora. Mobil itu tidak bisa berhenti saat hendak melewati belokan dan jalan yang menurun. Sopir sudah menginjak remnnya tapi tidak ada reaksi sama sekali sehingga dia memutuskan untuk menabrak dinding jalan teping.

Mora yang terkejut terbentuk bagian kursi depan. Sedangkan sopir yang kepalanya juga terbentuk dan berdarah tapi dia juga dilindungi oleh bantal pelindung. Mora membuka pintunya, tapi sangat sulit karena terhalang oleh sesuatu. Disisi lain pintu Mora juga hendak membuka tapi juga sama saja tidak bisa dibuka. Mora mencari akal untuk bisa keluar dari mobil itu apa lagi dia memiliki firasat yang tidak baik. Melihat ke arah kaca Mora mencari benda keras untuk bisa memecahkan kaca mobil. Setalah berulang kali Mora membenturkan kaca dengan benda keras yang dia lihat seperti palu.

Akhirnya kaca pecah Mora melemparkan tas yang ada disampingnya dengan hati dia keluar dari kaca yang sudah dia beri kain disisi jendela kacanya. Percikan api terlihat segera Mora membantu pak sopir yang tidak sadarkan dirinya. Tangan kecil dan mungkil dia menarik pegangan pintu dengan sekuat tenaga hingga pintu itu terbuka. Mora melepaskan sabuk pengamannya dan menarik pak sopir untuk keluar dari mobil.

Karena Mora melihat ada api yang akan datang setelah itu. Setalah pak sopir ditarik agak jauh tiba-tiba ledakan terjadi dan mobil terbakar. Mora melihat kobaran yang sangat besar itu depan matanya. Walaupun hatinya sangat takut tapi dia harus bisa selamat dari semua ancaman yang ada. Mora berbaring menuggu bantuan datang hingga malam tiba tidak ada yang datang. Angin malam yang dingin membuat tubuh Mora menggigil hingga  pak sopir yang belum sadar yang sudah diberikan pakaian untuk menghangatinya.

“Aku berharap ada mobil yang datang malam ini,”guman Mora yang memeluk pak sopir agar tidak kedinginan. Setelah pukul sembilan malam ada mobil yang lewat Mora yang hendak berdiri tapi kaki Mora yang sudah kedinginan. Membuat dia jatuh ke jalan sebelum dia berkata tolong kepada mobil yang lewat.

Mobil itu awalnya lewat dan tidak mendengarkan suara Mora. Tapi seteleh melihat ke samping ada mobil yang terbakar dia menghentikannya. Segera dia melihat apa ada orang yang selamat hingga dia melihat satu bocah yang tergambar di jalan. Orang itu segera mendekat dan melihat bocah itu dia sangat terkejut kalau bocah itu adalah cucuknya.

“Mora cucuku,”ucap kakek. Mora membuka matanya dan melihat wajah kakeknya dia tersenyum dia juga menunjuk ke arah pak sopir yang terluka. Kakeknya membawa Mora ke dalam mobil dan mengangkat sopir itu ke dalam juga segera kekek bergegas menuju ke rumah sakit kecil di desanya.

Setelah sampai sopir ditangani oleh dokter bersama dengan Mora. Kakek menuggu hasilnya hingga dokter datang kalau Mora hanya mendapatkan luka kecil saja dan tidak terlalu serius. Untuk sopir yang diselamatkan Mora dia mengalami luka dikepala dan memungkinkan akan sembuh selama dua bulan. Karena harus mendapatkan beberapa jahitan karena bentura kaca mobil.

Kakek melihat ke ruang Mora berdampingan dengan sopirnya.”Kenapa kamu bisa mengalami kecelakaan cucuku. Dimana ayah kamu kenapa dia tidak bersama kamu,”ucap kakeknya.

Pagi datang Mora membuka matanya melihat dia tidak ada dijalan yang dia lihat.”Ini apa di rumah sakit,”ucap Mora yang tidak melihat sekitarnya.

“Mora cucuku bagian mana yang sakit,”ucap kakek. Mora menoleh ke samping dan menangis melihatnya kakeknya. Di saat itu juga dia langsung memeluk kakeknya dimana dia bisa melepaskan rasa sakit dan sedihnya setelah kehilangan ibunya. Ayahnya yang juga menikah dengan wanita lain membawa putrinya Mora di larikan ke desa.

Setelah beberapa hari berlalu Mora tingga di desa Bintarasari. Sementara Pak sopir yang juga masih dirawat dan berterima kasih kepada Mora. Karena sudah diselamatkan nyawanya tapi pengobatan ditanggung oleh Bram yang sudah melunasi semuanya.

Di desa Mora merasa nyaman tinggal di desa setelah kakek tahu apa yang terjadi dengan cucunya.”Kenapa ayah kamu tega kepada kamu Mora,”ucap Kakek yang sangat menyesal sudah menikahkan putrinya kepada Bram.

“Kakek sekarang bagaimana dengan Mora,”ucap Mora yang sedikit tertunduk.

“Kamu jangan sedih biar kakek yang membiayai kamu sampai kamu dewasa. Jika ayah kamu tidak mau merawat kamu biar kakek yang menjadi ayah kamu mulai sekarang,”ucap kakek. Mora merasa senang hingga beberapa hari berlalu. Mora yang terbiasa dengan kondisi di desa selalu diajarkan berbagai jenis hal yang membuat Mora tambah pengetahuan.

Mora juga tidak lupa belajar di sekolah biasa di desa Bintarasari. Dimana selama Mora tinggal di desa itu dia belajar berbagai hal dari dia bertani mencari uang dari hasil dia bertani. Ada kala Mora juga belajar bertani dengan kakeknya saat pulang sekolah saat tidak ada pekerjaan rumah.”Kenapa kamu datang ke sini?,”ucap kakek di sawah.

“Kakek aku ingin membantu juga,”ucap Mora yang ikut bertani dengan warga yang lain. Tapi disaat bertani Mora juga belajar jenis tanah dan sayuran yang ditanam. Hari mulai sore dimana Mora dan kakek kembali ke rumah. Di usia 5 tahun ini Mora belajar memaksa dengan kakeknya walaupun masih sederhana. Tapi Mora sudah senang kakek yang melihat hanya tersenyum hingga malam tiba.

Mora membaca buku matematikan tingkat smp setelah mempelajari buku matematika tingkat sekolah dasar. Mora yang belajar diam-diam saat kakeknya telah tertidur pulas. Disela melihat binta malam Mora menikmati suasana desa yang damai dan tenang. Tapi pagi datang Mora yang berangkat sekolah dengan teman yang baru. Melihat ada anak laki-laki yang selalu membuli mereka di serang oleh orang dewasa.”Hai apa yang kamu lakukan kepada temanku, apa kakak ini tidak tahu malu sudah memalak anak SD. Dimana harga diri anak SMP yang ada di dalam diri kakak itu,”ucap Mora dengan santainya.

“Hai kamu bocah kamu tahu apa apa kamu juga ingin dihajar,”ucap anak SMP. Mora mengambil salah satu batu kecil segera dia melempar ke kaki bocah SMP itu dengan diam-diam. Segera dia menarik teman yang selalu membulinya berlari untuk menghindari mereka.

Wajah Mora yang sedikit mengejek sebelum dia berlari kepada anak SMP yang membuli temannya.”Kenapa kamu menolong kami, kamikan selalu membuli kamu dan menjahili kamu disekolah,”ucap kawan satu SD.

“Untuk apa kamu berkata seperti itu kita bukan teman. Walaupun kamu selalu menjahili aku asalkan tidak keterlaluan itu sudah tidak masalah. Tapi kenapa kalian bisa bersama anak SMP tadi,”ucap Mora.

“Iya apa yang sudah kamu lakukan sampai mereka membuli kalian bertiga,”kata teman cewek yang juga ikut serta.

“Kami juga tidak tahu kenapa mereka membuli kami. Tapi mereka datang hanya meminta uang jajan kami saja,”ucap kawan laki-laki. Mora yang sudah tahu segera mencari tahu apa yang sedang terjadi hingga dia menemukan kalau uang itu mereka gunakan untuk membayar anak SMA. Tapi apa yang akan dilakukan oleh Mora setelah dia tahu kalau itu disebabkan oleh anak SMA?.

1
Lhisa Amira Nhatasya
lanjut dong author jgn dibikin penasaran
Lhisa Amira Nhatasya
kasihan skli mora🥲🥲
Tasya ✨
saya mampir yah kak. 😀
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!