NovelToon NovelToon
Ragna: Merasuki Tubuh Anak Idiot

Ragna: Merasuki Tubuh Anak Idiot

Status: sedang berlangsung
Genre:spiritual / Reinkarnasi / matabatin
Popularitas:22k
Nilai: 5
Nama Author: Matatabi no Neko-chan

Dituduh sebagai pemuja Iblis, Carvina melakukan bunuh diri dengan meminum racun.
Terombang-ambing dalam kegelapan sembari membawa luka dan menjadi tawanan iblis, tiba-tiba saja dia terbangun dalam tubuh seorang anak kecil yang ternyata memiliki keterbelakangan mental.
Diperlakukan layaknya hewan, dia mulai membalas perlakuan mereka satu persatu.
Bagaimana kisahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Matatabi no Neko-chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tiga

Sunyi, gelap, ringan dan hening.

Hanya itu yang dirasakan Carvina.

Perlahan sebuah suara berirama nyaring memasuki pendengarannya, semakin lama semakin jelas diiringi bau obat-obatan memasuki indera penciumannya.

Kegelapan yang berubah terang, membuat gadis itu tidak nyaman. Perlahan dia membuka mata dan terdengar suara beberapa orang berseru panik yang membuatnya pusing.

"Dia siuman! Cepat panggil dokter!"

"Syukurlah! Harapan kita tidak sia-sia!"

Hal yang pertama kali dia lihat adalah ruangan serba putih, disusul beberapa wajah orang yang asing di matanya tampak mengerubunginya dengan ekspresi cemas dan khawatir.

Carvina merasa tenggorokannya kering. Dia menggerakkan kepalanya ke sekitar untuk mencari sesuatu yang dapat di minum.

"Kau sudah sadar, Nak? Bagaimana perasaanmu?" Seorang wanita paruh baya bertanya dengan ramah, tetapi Carvina mendengar umpatan dilayangkan padanya dari wanita paruh baya itu.

"Sialan! Kenapa anak ini tidak cepat mati?!"

Carvina menatapnya dengan alis berkerut, membuat mereka yang berada di sana terdiam.

Seorang pria berseragam dokter diikuti oleh perawat memasuki ruangan. Pria itu tersenyum ramah pada Carvina dan menanyakan beberapa hal padanya.

"Siapa namamu, Nak?"

Carvina menggeleng. Dia tidak mungkin mengatakan jika dirinya adalah Carvina Amarillia Azhura, mengingat pemilik tubuh ini tidak memberitahu kan namanya. Apakah dia memang tidak di berikan nama?

"Lalu, apa kau mengenal mereka?" Tanya dokter itu dengan sabar.

Carvina menatap beberapa orang di ruangan itu dan wajah mereka pias. Bahkan mereka saling bersitatap mencari orang untuk di tumbalkan.

Lagi-lagi Carvina menggeleng.

Dokter itu menatapnya prihatin. Gadis sekecil ini pasti mengalami kejadian yang tidak menyenangkan, dilihat dari kondisi fisiknya yang dipenuhi bekas luka dan beberapa memar serta kekurangan nutrisi. Apalagi beberapa waktu lalu kepala gadis kecil itu mengalami pendarahan hebat dan nyawanya hampir tidak bisa di selamatkan.

"Apa kau sungguh tidak mengenal mereka?" Sang dokter kembali memastikan yang dijawab dengan anggukkan.

Dalam ingatan pemilik tubuh ini, mereka adalah orang-orang kejam. Tidak ada kenangan manis apapun di memorinya.

Bahkan, ayah pemilik tubuh ini tak pernah memeluk kelahirannya saat dirinya memperhatikan dari cermin milik Sang iblis.

"Anak sialan itu benar-benar menyusahkan!"

"Kenapa dia tidak mati saja menyusul ibunya?!"

Carvina mendengar suara itu di kepalanya. Gadis itu menoleh sekitar dan melihat dua wanita menatapnya tak suka.

Gadis itu diam-diam menyeringai.

"Apa dia tidak mengetahui namanya?" Suara seorang pria terdengar di kepalanya. Terlihat seorang pria yang memasang wajah bersalah.

"Sebenarnya apa yang terjadi pada anak sekecil ini?" Batin dokter itu yang di dengar oleh Carvina.

"Dokter, aku baru ingat namaku," Ucapnya dengan mata berbinar setelah melihat seorang wanita paruh baya hendak membuka mulut, membuat beberapa orang yang berada di sana saling pandang dengan wajah bingung.

Dokter dengan name tag Joshua menatapnya dengan antusias.

"Namaku Ragna. Ragna Nereza. Salam kenal."

Seisi ruangan menatapnya tak percaya.

"Nama yang cantik, seperti orangnya." Dokter Joshua menepuk kepala Carvina pelan sambil tersenyum manis.

Carvina memutuskan menggunakan nama itu.

Nama seorang pahlawan di kehidupannya yang ke tiga puluh. Seorang penyihir hitam yang menyelamatkan dunia dengan mengorbankan nyawanya sendiri.

Dan sekarang nama itu dia gunakan di kehidupannya sekarang.

"Boleh aku meminjam cermin?" Tanya Ragna polos. Dia ingin tau seperti apa rupa tubuh barunya.

Dokter itu mengangguk dan mengeluarkan sebuah cermin dari sakunya. Dia menyodorkan cermin itu kepada Ragna.

Ragna menerimanya dan mulai bercermin. Dia melihat pantulan pemilik tubuh yang di tempatinya.

Mata berwarna ungu kemerahan dengan pupil mata berbentuk kupu-kupu berwarna hitam, wajah putih dengan tahi lalat kecil di bawah mata, rambut berwarna hitam berombre ash blue.

Saat dia melihat wajahnya secara keseluruhan, dahinya mengernyit. Wajah ini sangat tirus, seperti tulang terbalut kulit.

Ragna mengembalikan cermin itu pada dokter Joshua dan mendumel dalam hati, 'Sepertinya kali ini kelahiranku cukup mengenaskan.'

Selama menjalani perawatan, Ragna hanya bertemu dengan keluarga pemilik tubuh asli ini sesaat setelah dirinya bangun. Menurut ingatan dari pemilik tubuh ini, mereka tidak pernah menginginkan kehadirannya.

Mereka memperlakukan pemilik tubuh yang masih kecil ini seperti binatang dan menyiksanya habis-habisan. Bahkan para iblis tidak pernah menyiksa anak kecil dengan begitu kejamnya.

Ragna tak habis pikir. Selama ini dia menjalani hari di rumah sakit seorang diri. Kadang dokter Joshua datang berkunjung sambil berbincang-bincang singkat. Dari pria itu Ragna akhirnya mengetahui dimana dia tinggal.

Setelah beberapa waktu menjalani perawatan, akhirnya Ragna keluar dari rumah sakit. Gadis berusia sembilan tahun duduk di depan rumah sakit sambil memperhatikan sekitar dengan seksama.

Dunia yang hampir mirip dengan dunianya terdahulu.

Dia melihat kendaraan berlalu lalang, orang-orang berjalan kaki sambil memainkan sebuah benda persegi, bahkan di kejauhan terlihat gedung pencakar langit yang hampir mirip dengan dunianya dulu.

Jika di kehidupannya dulu, terdapat kereta kuda berlalu lalang. Bahkan beberapa kereta kuda terlihat mewah dengan simbol-simbol tertentu yang menandakan jika kereta kuda itu dimiliki oleh orang-orang berkuasa.

Ragna menatap matahari yang mulai naik di atas ubun-ubun, menunggu seorang pria yang merupakan ayah pemilik tubuh ini untuk menjemputnya. Tetapi setelah menunggu berjam-jam, pria itu tak kunjung datang.

"Hai, adik kecil~ Menunggu siapa?" Suara ramah seorang pria mengalihkan atensi Ragna. Gadis kecil itu menoleh dan mendapati dokter Joshua berjalan ke arahnya.

'Aku harus menjadikan pria ini sebagai pionku untuk mencari raja iblis serta membantu balas dendam pemilik tubuh ini.' Batin Ragna dalam hati.

Ragna memutuskan menggunakan kemampuan barunya, yaitu melihat jiwa dari dokter Joshua.

'Dia memiliki jiwa yang sedikit kotor. Tetapi dia pria baik. Sayang sekali kalau melibatkannya dalam aksi balas dendam tubuh ini,' Batinnya dalam hati.

"Katanya hari ini aku di jemput. Tapi tidak ada orang yang datang menjemputku," Ragna berkata sambil memasang wajah polos, membuat pria itu mengernyitkan dahinya.

Seingatnya, Ragna sudah diperbolehkan pulang pagi ini. Tetapi sekarang ini sudah jam mendekati jam makan siang dan dia masih berada di sekitar rumah sakit tanpa ada orang dewasa yang menemani?

"Bagaimana kita menunggunya di sana? Sekarang sudah jam makan siang dan kau pasti lapar, kan?" Tawarnya ramah.

Ragna ingin menolak, tetapi suara perutnya berbunyi lebih dulu membuatnya menunduk malu.

"Jangan khawatir, aku tidak menculikmu. Anak kecil seharusnya makan yang banyak agar tumbuh sehat," Ucap Joshua terkekeh.

Joshua segera mengajak Ragna menuju cafetaria yang berada tak jauh dari sana. Gadis kecil itu mengikuti sang dokter sambil memperhatikan sekelilingnya.

Tidak ada perbedaan status seperti di kehidupannya yang dulu.

"Kamu mau pesan apa? Biar Om yang traktir." Joshua menatap gadis kecil itu sambil tersenyum ramah. Sebagai seorang dokter, pria itu memperhatikan gerak gerik Ragna yang seakan pertama kalinya melihat keramaian.

Ragna mengambil sebuah buku menu dan membacanya. Dahinya mengernyit bingung saat melihat tulisannya yang cukup asing di matanya, apalagi saat menggali ingatan pemilik tubuh ini. Tidak ada ingatan tentang apapun selain penyiksaan.

"Aku... Tidak bisa membaca, Om. Soalnya aku tidak diijinkan belajar," Ragna berkata dengan polosnya membuat Joshua menbelalakkan mata.

'Ada untungnya aku tidak menghapus ingatan pemilik tubuh ini. Meski ingatannya sangat menyakitkan, aku rasa ingatan ini akan berguna suatu hari nanti,' Batin Ragna.

"Biar om pesankan."

Ragna mengangguk.

Sambil menunggu pesanan datang, Ragna memperhatikan sekeliling dengan berbinar. Dunia ini benar-benar menarik.

Sementara Joshua menatap gadis kecil di depannya dengan dahi berkerut. Mata ungu kemerahan dengan pupil kupu-kupu berwarna merah, rambut hitam dengan ombre ash blue.

Itu adalah hal langka yang terjadi di dalam kedokteran.

Dia masih ingat saat anak itu tiba di rumah sakit dalam keadaan memperihatinkan. Hari dimana dua gerhana terjadi bersamaan, gadis kecil itu datang dengan berlumuran darah dan sempat mengalami gagal jantung.

Setelah tim medis berjuang sekuat tenaga, jantung gadis kecil itu kembali berdetak dan mengalami koma selama enam bulan lamanya.

Selama itu pula mereka meminta bantuan pihak kepolisian untuk mencari keluarga gadis kecil itu, tetapi tidak ditemukan datanya.

Lamunan keduanya terhenti saat seorang pramusaji datang membawa pesanan mereka. Mata Ragna tampak berbinar melihat makanan yang baru pertama kali dilihatnya. Tampak lezat dan menggugah selera.

"Makanlah yang banyak agar kau bisa tumbuh sehat."

Ragna mulai memasukan makanan itu dengan ragu-ragu. Seketika air matanya menetes saat merasakan makanan luar biasa lezat di mulutnya.

”Aku sudah sering makan berbagai jenis makanan, bahkan makanan mewah di kehidupanku yang dulu. Apakah pemilik tubuh ini tidak pernah memakan makanan layak?" Batin Ragna dalam hati.

Joshua yang melihat itu merasa panik. Dia meletakkan alat makanan dan menghampiri gadis kecil itu, "Kau kenapa?"

"Ini sangat enak. Terimakasih."

Ragna sesegukan. Tubuhnya merasa ringan. Dia mencoba untuk mengontrol diri, tetapi tidak bisa. Apakah ini reaksi dari jiwa pemilik tubuh ini?

Ragna bersumpah akan membalas perlakuan keluarga pemilik tubuh ini dengan manis.

1
Fatin Fiqah
Luar biasa
safira
cerita menarik tapi membinggungkan..sbb tadinya d cafe dengan pamannya serta dokter jushua kenapa tetiba ada adik dari sebelah bapanya..dan berani keluar sulur berduri..bukan ka d tempat awan..🤔
Daniela Whu
ivanka kan seharusx nama perempuan ya 😏 kok ini jd nama cowok 🤭
Cahaya yani
akhr ny raja iblis kmbli
Cahaya yani
lah iy tinggalkn sja
nury
Luar biasa
Daniela Whu
astoge mulut anak SD lo itu sdh kyak mulut jalang
Cahaya yani
sampah teriak sampah
Lina Sofi
jgn kelamaan up thor ak nungguin g nongol2 sedih/Cry//Cry//Cry/
Lina Sofi
bantai musuh2y leon alan
Suzana Diro
jeremy nya cool sekali
Daniela Whu
ragna sama leon juga dokter siapa itu belum balas dendam ke orang" yg berniat membunuh x kh
Daniela Whu
kok bisa leon berubah jd iblis ya gimna cerita x awal kn dia cuma pemuda biasa gk ada tuh hawa" keiblis san
Tati Suriyati
lanjutkan ceritanya, menarik menegangkan 😊
deria
wah thor lama amat upnya😂
siapa tuh yang punya aura hitam😣
Lina Sofi
bumi hanguskan tuh desa
Daniela Whu
la kapan nih mereka balas dendam ke keluarga yg telah membuat mereka hancur? kok sdh lain lg ceritax
Lina Sofi
keren thor up kurang thor
deria
ayo ragna santet aja dia kayak dulu nyantet lina biar sekalian tuh ama anaknya😂😂😂 kalo dah cerai dari ayahmu🤣🤣🤣
Lina Sofi
bodoh cerai aj damai hidup bertiga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!