Seorang tuan muda dari keluarga Bai terpaksa harus di asingkan oleh dunia, akibat kehilangan kekuatannya sejak kecil.
Tubuhnya yang lemah tanpa kultivasi membuatnya di cemooh, bahkan....janji pernikahan pun terpaksa harus di batalkan oleh keluarga Xue.
Dipandang sebelah mata, di cemooh, di caci dan hina. Bahkan sekte Yue yang telah berdiri sejak ratusan tahun yang lalu pun di obrak abrik oleh keluarga tinggi lainnya.
Bai Ye pun berusaha bangkit untuk membuktikan bahwa dirinya bukanlah sampah dan membalas dendam pada seluruh dunia yang telah berusaha menghapuskan keluarga Bai di benua energi spritual.
Akankah Bai Ye berhasil, atau malah ia mati sebelum mendapatkan kekuatannya kembali?
Simak novel pertama autor dengan protagonis pria...
CRAZY UP SABTU, MINGGU DAN TANGGAL MERAH
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Geerqiasilatusiluchen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PILIHAN AYAH
***
Bai Ye terlelap dan mulai perlahan membuka matanya. Di lihatnya Xiao Nian masih berkutat membersihkan luka luka Bai Ye dengan selembar kain putih tebal dan air hangat yang telah di campur ramuan herbal.
"Eenggh... Xiao Nian" Bisik Bai Ye menatap sayu wanita itu.
"...Jangan banyak bergerak... Nanti kakak akan pingsan lagi. Tulang rusukmu patah jadi aku sedang berusaha menyambungkannya lagi dengan api sel pelebur tulang" Tegas Xiao Nian.
Bai Ye merasa malu dan ia mulai tersenyum pahit ke arah wanita cantik di hadapannya itu "Maaf ya... Kamu selalu di buat repot oleh ku..." ucap Bai Ye sedikit sungkan.
"Jangan khawatir kak Bai Ye. Bukankah kita harus saling tolong menolong, apa lagi kita adalah saudara. Sudah sewajarnya kan aku berbuat seperti ini?" balas Xiao Nian senang. Ia melemparkan senyuman riangnya ke arah Bai Ye seakan tengah mengsuportnya.
"Kau memang bisa saja. Xiao Nian" tawa Bai Ye sedikit terguncang.
"...Kakak pikir, aku bisa seperti ini oleh siapa? Dulu juga, kakak yang selalu membantuku. Memberiku banyak sekali energi setelah aku pingsan karna kebanyakan latihan... benarkan?" tanya Xiao Nian mengingat masa lalu, masa di mana Bai Ye masih sangat hebat dengan tenaga dalamnya.
"Hahhaha... Ternyata kau masih ingat ya. Heh, kapan aku bisa seperti itu lagi ya? Rasanya memang tidak mungkin" Bai Ye bicara demikian seraya bangun dan mulai duduk di sisi Xiao Nian.
Mereka saling bertatapan untuk beberapa menit dan saling melempar senyum satu sama lain "Kakak, besok aku akan pergi ke kota Wuhan" Ucap Xiao Nian pada Bai Ye.
Bai Ye mulai mengerutkan keningnya dan lekas bertanya "Wah. Benarkah?" tanya Bai Ye sedikit tak percaya.
"Tentu saja, Aku akan pergi dengan rombongan para alkemis, ayah menyuruhku untuk mengawal para peracik obat untuk sampai di kota wuhan dengan selamat. Dan lagi, di sana mereka akan memasok obat obatan tingkat tinggi ke toko obat (apotek apotek) di kota. Bagai mana keren kan?!" tanya Xiao Nian seraya tertawa bangga pada sang kakak.
Bai Ye pun ikut senang dan mulai mengelus pucuk kepala Xiao Nian "Kalau begitu. Semoga perjalanannya lancar dan sukses ya. Maaf aku tak bisa ikut mengantarkan mu ke kota Wuhan karna ayah pasti akan menolak ku mentah mentah" Keluh Bai Ye menekuk wajahnya sedih.
"Kakak. Tenanglah... Nanti mau aku bawakan oleh oleh apa di sana? Kakak boleh bilang nanti aku pasti akan membelikannya untukmu" ujar Xiao Nian. Bai Ye pun tersenyum.
"Tak usah Xiao Nian, jangan belikan apapun untukku... Lagi pula, hanya dengan melihat mu kembali dengan selamat... Sudah membuatku sangat senang jadi, aku berpesan.. Jaga dirimu baik baik ya?" pinta Bai Ye begitu resah ketika melepas adik perempuannya pergi ke kota wuhan, mengingat jalan menuju kota itu memang sangat lah terjal dan berbahaya, bahkan banyak hutan bambu di sekeliling jalan menuju kota itu. Hingga Bai Ye takut jika perjalanan mereka akan dalam masalah besar.
"Aku akan ingat. Terimakasih kakak..." Xiao Nian lekas melentangkan tangannya lalu memeluk Bai Ye erat erat. Bai Ye hanya bisa tersenyum dan menghelan napas lega...
"Kau memang adik kecilku yang manja..." ucap Bai Ye membalas pelukan Xiao Nian.
"Kalau kak Bai Ye adalah kakak ku yang terbaik sebenua energi tempur" goda Xiao Nian masih memeluk Bai Ye erat erat.
Xiao Nian lahir di keluarga Xitai, Xitai sendiri adalah sekte dari ke tujuh keluarga besar yang terletak di sebelah tenggara benua energi kultivasi. Hanya saja Sekte Xitai adalah sekte termiskin di antara tujuh anggota keluarga Sekte.
Bahkan, sekte tersebut hampir di hapus dari tujuh anggota keluarga karna murid murid sekte tersebut makin menurun saja setiap bulannya.
Dan Xiao Nian di titipkan di Sekte Yue setelah ayah dan ibunya tewas dalam penyerangan klan iblis ke sekte tersebut. Hingga kakek buyut Xiao Nian yang bernama Xiao Fang menitipkan cucuk nya kepada ibu nya Bai Ye.
Dan kini, Bai Ye dan Xiao Nian pun menjadi saudara yang akrab, meski tak ada hubungan darah di antara ke duanya, tapi Bai Ye menganggap Xiao Nian seperti adik perempuan satu satunya yang belarti untuknya.
***
Dua hari kemudian...
Tetua Bai Xi yang adalah ayah dari Bai Ye terpaksa memanggil anaknya untuk berunding masalah masa depan anaknya yang begitu kelam.
Setelah kehilangan energi tempur nya, untuk saat ini Bai Ye benar benar tidak berguna lagi... Yang Bai Ye lakukan setiap hari hanyalah bermain main dan cenderung mempermalukan nama besar Sekte Yue. Oleh karna itu ayahnya mempercepat pernikahan anak laki lakinya itu.
"Ada apa ayah memanggilku kemari" tanya Bai Ye menghadap sang ayah ke sebuah ruangan pribadi tetua Bai Xi. Terlihat sang ayah berdiri membelakangi anaknya dengan kedua tangan di gandeng di belakang punggungnya.
"Bai Ye. Kau sadar dengan apa yang kau lakukan akhir akhir ini nak?" tanya sang ayah.
"Maksud ayah..." Bai Ye tak paham pada teguran ayahnya.
"Maksudku. Kau adalah putraku satu satunya. Kelak yang akan mewariskan tahta adalah dirimu... Tapi, kau yang sekarang masih sangat payah. Ayah khawatir, apakah kau mampu menjalankan bisnis keluarga ini dengan baik" tegas sang ayah menuturkan unek uneknya pada putranya tersebut.
"Ayah. Ku mohon, jangan ragukan aku... Aku janji ayah. Aku akan belajar dengan baik. Aku ingin belajar di perguruan Xingliun ayah... Aku ingin menjadi petarung yang handal" tegasnya.
"Sudahlah. Buang mimpi mimpi mu itu. Usia mu sudah delapan belas tahun putraku. Tapi kau sama sekali tak memberikan kontribusi apapun untuk ayah maupun sekte ini. Jadi, menurut ayah... Lebih baik kau segeralah menikahi Mei Lan. Dia adalah anak yang cerdas, kemampuannya sangat hebat, mungkin kelak dia akan menjadi seorang master seperti kakek nya... Jadi, kau harus segera menikahinya demi reputasi keluarga Bai dan juga Sekte Yue" Pinta Sang ayah.
"Tidak ayah. Aku belum mau memikirkan soal pernikahan, lagi pula aku masih kecil... Dan juga Mei Lan masih kecil. Kami belum siap ayah!" Ulang Bai Ye bersikeras.
"Dasar keras kepala... Ayah akan tetap melakukan pertemuan terkait pernikahan mu dan Mei Lan. Jadi, kau bersiaplah... Lagi pula, pernikahan ini tak bisa di batalkan karna perjanjian kakek buyutmu dan kakek buyut Mai Lan bersifat permanent... Hanya bisa di batalkan dengan sebuah perceraian dari salah satu pihak"
"Kalau begitu. Aku akan menceraikannya" Tegas Bai Ye kesal. Ia pergi dari hadapan sang ayah dan meninggalkan ruangan tersebut dengan penuh kekesalan dan amarah.
"Bai Ye. Kembali... Kau tidak bisa melakukan hal itu... Jika kau melakukannya, sama saja dengan kau telah membunuh reputasi ayahmu sendiri" Amuk tetua Bai Xi.
Tetua Bai Xi yang kesal pada putranya, lantas menjatuhkan dirinya ke kursi singasananya dengan sangat kasar.
Bruk.
"Dasar. Anak yang tak tahu di untung... Akan ku buat kau mematuhiku dengan pil tingat tinggi ini" Kesal sang ayah. Ia berpikir untuk memasukkan pil ke dalam minuman anak nya agar ia bisa patuh pada apapun kehendaknya.
BERSAMBUNG...
antara mengencangkan - Menyenangkan 😂