NovelToon NovelToon
I Am Duchess

I Am Duchess

Status: sedang berlangsung
Genre:spiritual / Time Travel / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / kelahiran kembali menjadi kuat
Popularitas:16.6k
Nilai: 5
Nama Author: Melsbay

dr. Lizza, seorang dokter muda yang terjebak dalam lingkaran gelap obat tidur, meninggal secara tragis karena overdosis. Namun, di dunia setelah kematian, ia terbangun dalam tubuh putri Duke Ashborn yang cantik dan berkuasa, bernama Lizra Ashborn, dalam Kerajaan Eldoria yang megah.

Terjebak dalam identitas baru yang jauh berbeda, dr. Lizza menyadari bahwa ia telah berada dalam jantung konspirasi dan intrik politik di kerajaan tersebut. Lizra, tubuh yang ia huni, merupakan sasaran perencanaan kejahatan yang meresahkan stabilitas kerajaan.

Dalam perjalanan yang penuh keputusan sulit dan pengorbanan, dr. Lizza harus menemukan keberanian dan kebijaksanaan untuk menghadapi musuh-musuhnya, sambil mengatasi konflik internalnya yang paling dalam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melsbay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Yang Mulia??

Pria di depan aula Kembali meneriakkan nama. lalu muncul pria dengan rambut emas agak ikal dan warna mata biru, wajah nya kecil dengan

badan yang jangkung, kulit nya putih pucat dan wajah nya tampan dengan bibir kemerahan. Pria itu masuk tanpa senyuman, ekspresi wajahnya tenang dan tatapannya lurus kedepan, dia berjalan ke depan mimbar. Raja berdiri menuju kearah nya.

“Salam sang Cahaya Eldoria, Yang mulai raja” Christ memberi salam kemudian berlutut dengan satu lutut menekuk ke lantai aula, sementara yang lainnya tetap tegak.

“Selamat datang, Marquess Monfort” raja mengisyaratkan seorang ksatria untuk membawa pedang Raja. Ksatria tersebut menyerahkan pedang tersebut kepada raja kemudian raja mencabut pedang dan meletakkan di atas kepala Christ.

“Hari ini, tahun 765 Kerajaan Eldoria, Christopher Monfort di lantik dengan gelar baru yaitu Marquess Christopher Monfort. Dengan kekuatan dan kekuasaan yang di berikan, apakah marquess siap setia dan menjadi kekuatan bagi Kerajaan Eldoria?”

“Ya, Saya siap!” seru Christ lantang.

Raja mengembalikan pedang kepada ksatria pembawa pedang. Tamu undangan bertepuk tangan lalu Raja Kembali dan Christ bangun dan bergabung dengan tamu undangan.

Christ melirik kearah Lizra yang sedang asyik menikmati wine nya dengan Ezra. Ketika hendak mendatangi Lizra, dia melihat Putra mahkota telah berjalan mendatang Lizra.

“Lizra…” Rozen memanggil lizra yang tengah meneguk wine nya, lizra terbatuk karena kaget atas kedatangan Rozen. Lizra menyodorkan gelas wine nya kepada Ezra, kemudian memberi salam kepada Rozen.

“Salam sang Cahaya fajar Eldoria”

“Ya, salam Putri duke Asborn” Rozen menjawab salam Lizra.

Lizra kemudian diam sejenak tidak tahu harus memulai pembicaraan seperti apa pada pembunuh nya di masa depan.

***

POV Lizra

“Kau terlihat sangat cantik” seru nya dengan senyuman “Fake” bahkan aku sangat menyadari itu senyuman pura-pura. Yah, senyuman publik. Aku membalas senyumannya dengan enggan. Dia pikir aku akan termakan senyuman aktor. Di dunia ku sebelumnya, meskipun aku terlahir dari keluarga dengan financial pas-pasan, namun keluarga ku tidak buruk rupa. Saudara-saudara ku selalu jadi anak popular di sekolah, bukan berarti aku tidak popular, aku cukup popular

namun karena terlalu serius aku jadi lupa akan pubertas masa muda. Jadi, sebenarnya tampang ganteng sudah hari-hari di konsumsi

mataku.

“Terima Kasih, Anda juga terlihat sangat Luar biasa, yang Mulia” seruku tanpa menyebutkan kata “Tampan” agar dia tidak besar kepala. Kami terdiam sejenak.

“Lizra, dengan hormat aku mengajak mu untuk berdansa” dia mengulurkan tangan nya untuk berdansa. Aku sedikit ragu, tapi rasanya aku akan terkena masalah jika menolak uluran tangan tersebut. Ngomong-ngomong dimana si Angela Frozky ya?! Akhir nya, uluran tangan Rozen ku terima dan kami mulai berdansa Ketika musik sudah mulai di mainkan. Badan Lizra luar biasa, dengan sendirinya aku mengikuti Langkah-langkah dansa Rozen tanpa kesalahan sedikitpun.

***

Selesai berdansa dengan Rozen, Lizra beranjak ke balkon menikmati semilir angin, dia terlihat bosan berada di aula

istana, terutama ketika harus menjadi sorotan karena berdansa dengan Rozen, banyak putri

bangsawan yang datang dan menyapa nya, Lizra yang tidak tahan untuk berpura-pura tersenyum akhrinya dapat melarikan diri ke balkon. Dibalkon yang sepi Lizra menatap

rembulan yang besar di Kerajaan Eldoria, benar-benar hari yang cerah. Jauh di pikiran Lizra dia masih memikirkan cara dia lepas dari

cerita mengerikan Lizra di novel. Dia harus mencari cara agak dapat jauh dari intrik

internal istana dan Angela Frozky. Terutama Rozen.

“Apa kau tidak menikmati acaranya?” suara seorang pria mengejutkan nya, spontan Lizra berbalik dan melihat mata keemasan yang tenang menatapnya,

Cahaya bulan membuat rambut Rozen tampak mengkilat. Rozen perlahan berjalan mendekat kearah Lizra dan berdiri di sampingnya. Melihat Lizra yang berdiri bengong di sampingnya, Rozen tersenyum kemudian menatap lurus ke langit.

“Ternyata disini lebih segar, bulan terlihat indah”

Lizra masih terdiam, dia ikut menatap langit dan melihat bulan yang begitu besar dan jernih.

“Kau belum menjawab pertanyaanku, Liz” Lizra tertegun sejenak, menoleh kearahnya coba mengingat-ingat pertanyaan nya.

“Ah, aku menikmati pestanya, aku hanya sedikit Lelah dan ingin menghirup udara segar, Yang Mulia”

“hm…” dia memperhatikan Lizra dengan lekat, membuatnya merasa terganggu “Hari ini kau sedikit berbeda, Liz” katanya kemudian melepas pandangan dari Lizra dan kembali menatap langit.

“Oh, ya? Saya rasa tidak ada yang berbeda…yang mulia.” Lizra tertawa canggung

“Apa biasanya kau secanggung ini dengan ku? Tapi hari ini kau berbeda, bahkan gaun mu juga berbeda dari yang biasa”

“Apakah yang mulia selalu begitu memperhatikanku?” tanya

Lizra dengan nada bercanda.

“Iya.” Jawab Rozen singkat

“Apa?” Lizra melihat kearah Rozen yang juga memandangnya.

“Kau selalu menempel pada ku dimana pun kita berada, bagaimana aku tidak memperhatikanmu?”

“Oh…” Lizra tersipu malu. Dia mengutuki Lizra yang asli dalam hatinya.

“Benarkah?! Ah, maafkan saya Yang Mulia,

kedepannya tidak akan saya ulangi lagi” katanya dengan cepat, Lizra sangat ingin kabur dari suasana canggung saat bersama Rozen.

“Tidak akan kau ulangi? Jadi… itu berarti kau tidak akan menempel lagi padaku?”

“Ya, benar! Setelah intropeksi diri akhirnya aku menyadari itu sangat menggangu privasi yang mulia, jadi ku putuskan untuk tidak menempel

denganmu kedepannya”

“Benarkah?”

“Tentu saja” seru Lizra dengan yakin. Lizra berfikir sebaiknya di kesempatan itu dia mengatakannya langsung bahwa tak ingin

memiliki hubungan dengan pria yang akan membunuhnya di masa depan. Memikirkannya saja membuatnya memiliki rasa marah dalam hati. Dan sekarang pria ini berdiri di samping nya, berbicara dengan santai seolah-olah hubungan mereka baik-baik saja. Ini membuat Lizra frustasi. Dia ingin melepaskan keterikatan Lizra dengan Rozen namun entah kenapa

sepertinya dari lubuk hatinya merasa tidak rela. Apakah perasaan Lizra sudah tumbuh begitu kuat pada Rozen? Dia tidak membayangkan akhir yang akan Lizra alami jika terus memperjuangkan hal yang sudah jelas merupakan kekalahan sejak awal. Saat menjadi Lizza, dia tidak pernah mengambil

kesempatan yang peluang nya sedikit. Karena itu…

“Tapi aku keberatan…” seru Rozen dengan lirih, menatap mata Lizra dengan ekspresi yang tak dapat dijelaskan. Ini menimbulkan berbagai macam pertanyaan dalam pikiran Lizra.

"Ya?" dia terkejut, spontan melihat ke arah Rozen yang sedari tadi memandangnya. Rozen meraih ujung rambut Lizra yang panjang dan

indah terurai ke depan kemudian memutarnya dengan jarinya. Lizra merasa gugup dengan Tindakan tiba-tiba Rozen

“Ah, Itu lebih mudah. Bukan kah sejak awal yang mulia merasa terganggu dengan tindakanku yang menepel? Bukan kah sangat

melelahkan jika harus terpaksa bersikap sopan hanya karena aku seorang putri Duke?” Rozen

terdiam, dia mengalihkan pandangannya. “Maaf jika aku lancang yang mulia, aku memutuskan untuk tidak mengganggu yang mulia, dan berharap dari lubuk hatiku agar yang mulia secepatnya menemukan wanita yang di cintai sebagai putri mahkota Eldoria kita” Rozen masih terdiam lalu menatap lurus

kedepan, entah apa yang dipikirkannya. Lizra berusaha keras menunjukkan keseriusanya

terhadap apa yang dikatakannya.

“…”

“Baiklah, silahkan menikmati bulan nya, yang mulia, hamba ijin permisi…” Lizra berbalik hendak meninggalkan Rozen namun sebuah tangan menahan nya, Rozen menarik Lizra ke arahnya dan mendekapnya erat. Lizra kaget.

“ROZEN?”

1
Hikam Sairi
baca
salwi
/Chuckle/
salwi
👍
salwi
🫰
Olive
up sering2 thor
Bird
👣👣👣👣
Keyzie
🦾🦾
Pembaca Setia
👣👣👣
sysyn
🤗🤗🤗
sysyn
🥲
cell
halo kak, izin koreksi. Lizza kan dokter yah. Do deskripsi novelnya penulisan dokter nya pakai "Dr" tapi yang bener itu "dr" kak. Soalnya kalau "Dr" itu gelar doktor bukan dokter
Melsbay: thankyou...
total 1 replies
IndraAsya
👣👣👣
Melsbay
😁
Rahmat Aljissri
Mantap
Keyzie
lanjutkan👍👍
sysyn
👍👍👍
Rinjani Putri
aku mampir juga ya tinggalkan jejak bintang
Melsbay: trims ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!