I Am Duchess
Lizza terlahir di keluarga yang tidak terlalu kaya, memiliki kakak dan adik laki-laki. Sebagai anak kedua juga merupakan seorang perempuan, orangtua nya tidak terlalu berekspektasi dengan pendidikan nya, namun dengan tekad yang kuat dan kerja keras hingga tetes darah penghabisan, Lizza akhirnya menghabiskan Pendidikannya sebagai seorang dokter dan bekerja di sebuah rumah sakit dengan akreditasi A di kota nya. Setidaknya
dengan usaha yang gila-gilaan akhirnya dia dapat merubah kondisi hidup nya. Diusia yang tergolong muda, Lizza telah memiliki gelar "Dokter terbaik" di rumah sakit tempat dia bekerja, dengan kerja keras siang dan malam.
Karena sifatnya yang workhaholic, Lizza mengidap insomnia parah. Saat menceritakan kondisi nya pada seorang
teman, temannya menyarankan dia untuk membaca sebuah novel untuk merelax kan pikiran nya dari “pikiran tentang pekerjaan” dan temannya merekomendasikan sebuah novel yang sedang viral saat ini.
Lizza mulai membaca novel yang berjudul “Aku adalah Seorang Putri” yang sedang viral itu. Cerita nya tentang gadis bangsawan bernama Angela Frozky yang merupakan putri dari seorang duke, protagonis wanita tersebut digambarkan sebagai seorang gadis sempurna yang menemukan cinta sejati nya dengan putra mahkota bernama Rozen Light. Dan tentunya dalam sebuah cerita selalu ada karakter antagonis yang menyebalkan dan menjadi saingan si karakter utama wanita. Karakter antagonis ini Bernama Lizra Ashborn yang merupakan
tunangan putra mahkota. Terjadi intrik perebutan kekuasaan dalam istana antara putra mahkota dan pangeran kedua, Lizra merupakan putri duke Ashborn salah satu duke yang ternama di Kerajaan tersebut, karena cemburu yang berlebihan terhadap Angela yang lebih dicintai putra mahkota di banding Lizra, akhirnya Lizra bekerja
sama dengan Pangeran kedua untuk menjatuhkan putra mahkota dan membunuh Angela. Namun, hal itu diketahui oleh pihak putra mahkota sehingga pangeran kedua dibunuh saat kudeta yang dilakukan oleh pangeran kedua dan Lizra di tangkap kemudian di jatuhi hukuman mati. Akhir cerita, Rozen Light dan Angela Frozky berakhir hidup Bahagia menjadi Raja dan Ratu Kerajaan Eldoria.
“Cerita yang membosankan” celutuk gadis Bernama Lizza saat membaca novel tersebut dikamarnya. Saat itu Lizza mendapatkan libur shift. Lizza iseng mengambil handphone nya dan mengecek rating novel tersebut. “Ah, Gila…! Rating novel bodoh ini paling tinggi?! Huh” Lizza melempar novel tersebut sembarangan kea rah meja kerja yang di kamar, Novel tersebut terperosok ke bawah meja, Lizza mengabaikannya dengan kesal dia
mengambil botol obat tidur di meja samping ranjangnya dan meneguk beberapa butir obat. Obat insomnianya yang sudah masuk kategori berat.
Beberapa bulan setelah meninggalkan novel “Aku adalah Seorang Putri” tersebut dan mulai melupakan cerita nya, Lizza kembali ke rutinitas nya yang padat dan kembali bergelut dengan insomnianya. Karena tekanan pekerjaan dan masalah keluarga, Lizza mulai mengkonsumsi obat agar dapat tidur beberapa jam, namun Insomnianya semakin parah, kondisinya semakin mengerikan sehingga suatu waktu Lizza mengkonsumsi obat berlebihan dan meninggal di apartemennya setelah lembur beberapa hari.
Saat itu jiwa Lizza melayang dalam kegelapan, dia tidak tahu harus kemana dalam kegelapan yang pekat itu. Lizza mulai menangisi dirinya dan nasib nya berakhir menyedihkan karena mati overdosis obat tidur. Dalam keheningan dan kegelapan tersebut, Lizza bahkan tidak mengetahui berapa lama dia berada di tempat yang tidak di ketahuinya itu.
“Hei…”
Lizza benar-benar putus asa dalam kegelapan sehingga mulai mendengarkan suara memanggilnya. Dia menutup matanya dalam kesedihan dan mulai berfikir dirinya sedang berhalusinasi.
“Hei, Lizza…”
Suara tersebut semakin jelas, itu bukan halusinasi, seseorang memanggil namanya. Lizza membuka matanya perlahan dan melihat seorang wanita duduk disampingnya sedang memandangnya dengan seksama. Wanita itu memiliki tatapan yang tajam dan dia sangat cantik, mata nya merah menyala dan berambut hitam Panjang. Wanita yang elegan, dia seperti seorang model professional yang menggunakan gaun ala seorang bangsawan.
“Siapa?” Lizza terbangun dan spontan menjauhkan diri dari wanita itu. Sejenak Lizza mengira dia hantu
seorang putri yang mati penasaran.
Wanita itu tersenyum dan berjalan mendekati Lizza yang terpaku, Lizza tersadar lalu Kembali menjauh.
“Hei, kenapa kau mendekatiku? Bagaimana kau tahu namaku?” Lizza bicara dengan lantang kearah wanita tersebut.
“Tenanglah, aku tidak akan menyakitimu…” seru wanita itu. Ekspresinya terlihat mengerut, dia terus mendekatiku dan memegang pundakku. “Apa kau ingin keluar dari kegelapan ini?” tanya nya.
“Ha? Bagaimana caranya?” tanya Lizza penasaran, dia sudah mulai gila dalam kegelapan yang cukup lama.
“Kau harus hidup Lizza Brown!” serunya mantap.
“Apa? Hey, Lupakan omong kosong mu, bagaimana kau tahu namaku?” Lizza mulai curiga
“Aku sudah lama memantau hidup mu”
“HA? KAU GILA!” seru Lizza spontan kemudian berfikir lagi “Apa kau Tuhan? Haha… bahkan saat hidup aku tak mendapatkan kemudahan dan keajaiban, apakah setelah mati aku bisa mendapatkan hal seperti itu? Bahkan bertemu Tuhan?” Lizza memegang kepala nya dan mulai tertawa terbahak-bahak. Dia mulai gila.
Wanita itu menepuk pundakku, dia tersenyum. “Kau lucu sekali. Tentu saja aku bukan Tuhan” Dia terkikik.
“Kau mempermainkanku!” Lizza mulai kesal, dia melepaskan tangan wanita itu dari pundaknya.
“Lizza dengarkan, Aku bukan Tuhan…Tapi aku bisa menjamin kau dapat hidup kembali kedunia”
“Apa? Kau bukan Tuhan tapi bisa menjamin untuk menghidupiku Kembali? Omong kosong!”
“Aku hanya perlu jawaban ‘Iya’ atau ‘Tidak’, Lizza” serunya dengan nada serius.
“Iya, tapi bagaimana?”
“Baiklah, kita sepakat!” wanita itu mendorongnya keras, Lizza berteriak dengan hebat karena terjatuh di lorong hitam yang mengerikan “Hiduplah, Lizza. Buat cerita yang baru, aku percaya kau pasti bisa!” suara wanita itu mengaung dalam lorong hitam menyeram kan tersebut.
“WANITA GILAAAAA! TOLOOOONGGG”
teriak Lizza kemudian pingsan.
***
“Nona… bangunlah…” Seorang gadis pelayan duduk di kursi yang berada di samping tempat tidur seorang wanita yang sedang terbaring. Gadis itu sedang menangis sesegukan, menggenggam tangan wanita yang terbaring di tempat tidur. Jemari wanita yang sedang di genggam gadis pelayan itu perlahan bergerak, gadis pelayan tersebut tersentak, dia berhenti menangis.
“NONA, ANDA AKHIRNYA BANGUN!”
Wanita itu perlahan membuka matanya, dia terlihat bingung, perlahan dia duduk kemudian memperhatikan sekitarnya, dia terlihat kaget.
“Nona? Katakan saja padauk jika ada yang sakit.” gadis pelayan itu terus bertanya dengan khawatir.
Wanita itu memegang kepalanya, dikepala nya klip film berputar dan sepertinya tumpah oleh kenangan seorang wanita. Wanita yang bersamanya di ruang gelap tersebut. Wanita itu mengerjabkan matanya, dia merasa pusing.
“Hei… Berikan aku minum dan bawakan aku cermin” seru wanita itu serak lalu menoleh ke arah si gadis pelayan.
“Baik, Nona.” Gadis pelayan itu menghapus airmata nya kemudian lari kearah meja di ruangan itu dan mengambil
air minum lalu membawakan cermin kecil. Dia datang dan menyerahkan air minum kepada wanita itu, wanita itu meneguk air minum terlihat kehausan. Wanita itu menyerahkan gelas kosong itu Kembali kepada si gadis pelayan. Dia mengambil cermin kemudian jatuh pingsan Kembali.
“NONA!!!” Gadis pelayan itu terkejut dia memanggil nonanya agar terbangun dan terus menggoyangkan badan
nya. Wanita itu Kembali membuka mata nya setelah beberapa kali di panggil.
“Hentikan…” seru wanita setengah berbisik, “Kau. Siapa namamu?”
“Nonaa… Hiks… Kau bahkan melupakan nama Ezra… Hiks” wanita itu kembali sesegukan kemudian menghapus
airmata nya dengan ujung lengan bajunya.
“Siapa namaku, Ezra?”
“Eh?” Ezra mengerjabkan matanya, dia terlihat khawatir pada nona nya “Nona adalah Putri Duke Ashborn, Lizra
Ashborn”
“Apa?” Lizza yang terbangun dalam tubuh wanita yang dia temui di ruang gelap terkejut dengan nama Lizra Ashborn. “Lizra Ashborn?”
Ingatan Lizza kembali hidup saat dia membaca sebuah Novel “Aku adalah Seorang Putri” kemudian dia melempar novel tersebut ke pojok meja dan akhirnya terjatuh di bawah sudut meja.
“Ahahhaa… what the Fuck!” Lizza tertawa kesal. “WANITA SIALAN! INI YANG KAU SEBUT HIDUP?” teriak Lizza hingga suara nya menggelegar didalam ruang kamar yang besar itu.
“No..na.. a..anda ba..baik-baik saja, kan?!” seru Ezra, suara nya bergetar dengan tangan bergetar dia memegang Pundak nonanya yang kaku karena marah.
“Aku tidak apa-apa, Ezra! Hanya bermimpi buruk saja. Ngomong-ngomong, aku sudah tidur berapa lama?”
“2 hari, nona”
“Apa?”
“Anda jatuh pingsan setelah minum racun Exoce yang dosis nya telah anda naikkan” Lizza yang sekarang berada dalam tubuh Lizra merengut, terlihat kesal namun tidak tahu harus bagaimana. Dalam ingatan Lizra saat Lizza terbangun, Lizra kerap kali minum racun dengan dosis kecil agar tubuh nya terbiasa dengan racun. Kehidupan bangsawan yang penuh intrik, minum racun seperti sudah biasa di lakukan di tempat ini.
Lizra menghembuskan nafasnya Panjang...
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Hikam Sairi
baca
2024-05-29
0
cell
halo kak, izin koreksi. Lizza kan dokter yah. Do deskripsi novelnya penulisan dokter nya pakai "Dr" tapi yang bener itu "dr" kak. Soalnya kalau "Dr" itu gelar doktor bukan dokter
2024-03-31
2
IndraAsya
👣👣👣
2024-03-31
0