NovelToon NovelToon
Di Ujung Kesabaran (Cinta Yang Utuh)

Di Ujung Kesabaran (Cinta Yang Utuh)

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Cinta setelah menikah / Selingkuh / Beda Usia / Dijodohkan Orang Tua / Penyesalan Suami
Popularitas:9.8k
Nilai: 5
Nama Author: Fajar Riyanti

🍁Ketika kesetiaan diragukan, nasib rumah tangga pun mulai dipertaruhkan.

-
-

Bukan pernikahan impian melainkan sebuah perjodohan. Aini harus menikah dengan anak dari sahabat lama Ayahnya atas permintaan sang Ayah yang tengah terbaring lemah dirumah sakit.

Berbeda dengan Aini yang berusaha menerima, Daffa justru sebaliknya. Dinginnya sikap Daffa sudah ditunjukkan sejak awal pernikahan. Meskipun begitu Aini tetap mencoba untuk bertahan, dengan harapan mereka bisa menjadi keluarga yang samawa dan dapat menggapai surga bersama.

Dan ketika cinta itu mulai hadir, masa lalu datang sebagai penghalang. Keutuhan cinta pun mulai dipertanyakan. Mampukah Aini bertahan ditengah cobaan yang terus menguji kesabaran serta mempertahankan keutuhan rumah tangganya?



📝___ Dilarang boom like, menumpuk bab apalagi sampai kasih rating jelek tanpa alasan yang jelas. Silahkan membaca dan mohon tinggalkan jejak. Terimakasih 🙏🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajar Riyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 : Sisi lain Daffa.

"Assalamu'alaikum,"

Aini menarik diri dari pelukan Ayahnya begitu mendengar suara yang cukup familiar ditelinganya. Begitupun dengan Yusuf dan Ratri yang langsung menoleh ke arah pintu dan melihat Daffa sudah berdiri disana.

Masih dengan pakaian formalnya karena memang tadi dia sudah sempat datang ke kantor, Daffa menyalami tangan kedua orang tua Aini.

"Ai..." Ratri memanggil, membuat Aini segera tersadar dari lamunannya dan segera menyalami punggung tangan suaminya.

Meskipun dalam hatinya bertanya-tanya kenapa Daffa bisa ada disana, tapi Aini memilih untuk tidak bertanya. Takutnya jawaban Daffa ketus seperti biasanya.

"Nak Daffa, bukannya sedang pergi bekerja?" belum selesai dengan pikirannya, pertanyaan Ayahnya sudah mewakili rasa penasaran Aini.

"Iya, kebetulan pekerjaan dikantor ada asisten Saya yang menghandle, jadi Saya datang kemari untuk menjemput kalian dan mengantar pulang sampai kerumah," jawabnya apa adanya, karena memang begitu benar adanya. Begitu mamanya menelfon dan bilang jika Aini datang ke rumah sakit sendiri untuk menjemput orang tuanya, Daffa langsung bergegas menyusul.

Tak ingin terlihat seperti tidak menghargai pernikahan mereka, apalagi kondisi Ayah Aini yang memang baru mulai pulih, Daffa memilih untuk menurunkan egonya dan tidak ingin Aini terlibat dalam masalah jika ditanya tentang dirinya yang tidak ikut datang menjemput.

"Terimakasih, Nak Daffa. Malah jadi merepotkan begini," ungkap Yusuf merasa tak enak hati karena menantunya yang sedang bekerja sampai ikut datang menjemput segala.

"Sama sekali tidak merepotkan. Apa ada barang yang perlu Saya bantu bawa?"

"Tidak ada Nak Daffa, Ayah cuma bawa tas berisi baju saja," jawab Yusuf.

"Tidak apa-apa, biar Saya ban..."

Situasi mendadak hening dan canggung saat tangannya saling bertumpukan dengan tangan Aini yang juga hendak mengambil tas berwarna hitam yang diletakkan di atas sofa itu. Debaran jantung terasa sedikit lebih cepat kala mata mereka saling memandang. Yusuf dan Ratri yang menyaksikan hanya mengulum senyum tanpa mengatakan sepatah katapun demi agar keduanya tidak merasa malu.

Beberapa detik mereka saling menatap, Aini lebih dulu menarik tangannya mundur kala merasakan debaran jantungnya semakin tidak stabil.

"Ma-maaf Mas..." begitu gugup, wajahnya juga mungkin mulai bersemu merah, Aini beralih mengambil kursi roda yang memang sudah disiapkan untuk diduduki oleh Ayahnya demi mencairkan ketegangan yang terjadi.

Lebih memilih mendorong Ayahnya yang duduk di kursi roda, Aini berjalan paling depan. Sementara tasnya dia biarkan Daffa yang membawa. Jujur, Aini masih merasa sedikit gugup saat mengingat kejadian barusan, apalagi ini adalah pertama kalinya mereka berada dalam situasi seperti tadi.

Hingga, sampai di perjalanan pulang ke rumah mereka masih tetap diam dan tak banyak berucap. Yusuf dan Ratri yang duduk di kursi belakang mobil jadi ikutan diam, hanya sesekali saling melirik.

Setelah sampai di alamat yang dituju, mereka segera turun dengan Daffa yang langsung mengambil inisiatif untuk menurunkan barang-barang yang sebetulnya memang tidak banyak itu. Pandangannya tertegun kala menatap rumah kontrakan yang selama ini ditempati oleh istrinya itu.

Mendadak hatinya merasa iba, mengingat bagaimana Aini harus hidup di rumah kontrakan sekecil itu. Meskipun cukup untuk tinggal bertiga, tapi tetap saja sebenarnya tidak bisa dibilang layak bagi dirinya yang memang belum pernah mengalami.

"Mas, mau aku buatkan kopi?" tanya Aini setelah dia mengantarkan Ayahnya lebih dulu ke kamar untuk beristirahat.

"Tidak perlu, kamu mau ikut aku pulang atau masih mau disini dulu?" tanyanya begitu lembut, Aini yang mendengar sampai dibuat tidak berkedip saat melihat sisi lain suaminya sejak dari dirumah sakit tadi.

Bagaimana tidak, Daffa yang biasa bersikap dingin bahkan bisa dibilang tidak pernah peduli tiba-tiba datang ke rumah sakit dengan mengatakan sengaja datang untuk menjemput mereka. Bahkan sikap dan tutur kata Daffa sangat berbanding terbalik saat berbicara didepan orang tuanya tadi. Meskipun Aini tau, jika semua itu mungkin hanya akting belaka. Daffa pasti melakukan semua ini hanya karena tidak ingin melihat kondisi ayahnya ngedrop lagi, dan nantinya akan membuatnya merasa bersalah.

"Jika aku memilih untuk tetap tinggal dulu, apa Mas keberatan?" dengan hati-hati Aini bertanya, takut Daffa keberatan dengan permintaannya.

Daffa melihat kesekilingnya dulu sebelum menjawab, dan sekarang mereka memang hanya berdua saja diruang tamu yang ukurannya bahkan tidak seluas kamar mandi miliknya, "Tidak masalah, kamu temani Ayah kamu saja dulu. Nanti sore pulangnya biar aku yang menjemput kamu kesini,"

"Tidak perlu repot-repot, Mas. Nanti aku bisa naik..."

"Tidak merepotkan," potongnya cepat, seketika ucapan Aini terhenti dan menatapnya lekat. "Kalau begitu aku pergi dulu, sampaikan pamitku pada kedua orang tua kamu,"

Aini menurunkan pandangannya dan beralih meraih tangan Daffa, dengan hati-hati dia meraih dan menyalaminya dengan takzim. "Kamu hati-hati dijalan ya Mas."

Padahal hanya sebentuk perhatian kecil saja, namun sudah bisa membuat hati Daffa berdesir. Sikapnya bisa dibilang sudah keterlaluan, dan bicara pun selalu menyakitkan hati sebelumnya, namun sepertinya tidak membuat Aini dendam sama sekali. Gadis itu terus memperlakukannya dengan baik, dan begitu menghormatinya sebagai seorang suami.

Hingga saat dia ingin meninggalkan rumah kontrakan itu, langkahnya yang awalnya yakin tiba-tiba terasa begitu berat untuk melangkah. Begitu naik ke dalam mobil, Daffa menoleh kembali ke arah Aini yang memang masih berdiri di depan rumah dengan senyuman yang tidak pudar sedikitpun untuk mengiringinya pergi dari sana.

Bukan lagi kantor sebagai tempat tujuan utamanya, Daffa memilih pergi ke kantor Dion untuk sekedar duduk-duduk disana. Dua cangkir kopi bahkan tak membuatnya buka suara ketika Dion terus bertanya tentang perihal kedatangannya yang memang sangat jarang terjadi. Sejak bercerai dengan Celine, Daffa memang lebih memilih sibuk dengan pekerjaannya ketimbang harus meluangkan waktunya untuk sekedar nongkrong-nongkrong tidak penting.

"Daf, tiga jam disini kamu hanya datang untuk melamun?" Dion yang baru saja selesai dengan pekerjaannya akhirnya memilih bergabung duduk diatas sofa bersama dengan Daffa.

Masih diam, seperti ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Hingga Dion yang melihat hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Melihat Daffa yang seperti ini Dion jadi teringat saat temannya itu sedang jatuh cinta pada Celine dulu.

Memilih untuk tidak bertanya lagi karena ditanya juga tidak akan dijawab sekarang, Dion mengambil kopinya yang sudah mulai dingin itu dari atas meja. Aroma kopi hitam terhirup begitu segar di indera penciumannya.

"Ayo kita keluar sekarang, temani aku untuk memilih cincin pernikahan,"

"Uhuuukkk... Uhuukkk..."

Dion yang sedang menyeruput kopinya sampai tersedak saat mendengar ucapan Daffa. Buru-buru dia menaruh kopinya kembali ke atas meja dan mengelap mulutnya dengan tangannya karena memang tadi kopi yang sudah masuk ke dalam mulut sedikit menyembur keluar.

"Ci-cincin pernikahan? Kamu mau nikah???"

...💧💧💧...

1
〈⎳ FT. Zira
minta bonus aja sama Daffa din🤭🤭.. biaya tenaga gitu🤭
〈⎳ FT. Zira
modus ngindarin tidur bareng daffa/Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
setelah ini dirimu harus mode macan ngamuk di depan Celine,, mode kucing jinak di depan Ai.. bair so celine sadar dirii
. tapi aku ragu celine bakal sadar sebelum dapet karma instan🤧🤧
〈⎳ FT. Zira: astaga... typo ku parah amat/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫: Mana kapok si ulet bulu kalau tujuannya belum tercapai /Proud//Proud//Proud/
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
fer fer.. dirimu mau jadi duri di dalam daging ntar balik ke dirimu sendiri lho😮‍💨😮‍💨
〈⎳ FT. Zira
salah lah.. dirirmu malah menciptakan pelakor kok.. masa yg begitu disebut benar🤧🤧
Zhu Yun💫: Otaknya agak geser, belum aja dia ngerasain diselingkuhi /Joyful//Joyful/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
masih... dikit🤧🤧 auto langsung di tendang/Facepalm/
Zhu Yun💫: Potong sekalian burungnya /Curse//Curse//Curse/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
ceritain juga kalo sempet cup juga.. kali aja bekasnya di tutup ma Ai😏😏
Zhu Yun💫: Yang ada ditoyor tuh bibir /Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
telat dirimu Daf.. masa Ai yg lebih dulu nyampe rumah🤧
Zhu Yun💫: Kebanyakan mikir dia, lama-lama kepalanya botak /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
jangan sampai kalah dari si ulet Ai.. tapi suamimu juga perlu dikasih pelajaran dikitt🤪🤪
Zhu Yun💫: Pelajarannya jangan dikasih jatah /Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
terbiasa tidur sambil di ipuk ipum kan dirimu Ai😏😏
〈⎳ FT. Zira: plus di elusinn/Proud/
Zhu Yun💫: Kangen di kekepin /Joyful//Joyful//Joyful/
total 2 replies
Wahyu Suriawati
boleh ga Mak Daffa ku karungin terus ku becek becek biar jadi laki laki yg tegas dan jangan mau di deketin mantannya yg seperti jalang itu
Zhu Yun💫: Biar dimakan sampai tak tersisa /Joyful//Joyful//Joyful/
〈⎳ FT. Zira: lempar sekalian ke penangkaran biawak/Facepalm/
total 4 replies
yumi chan
enthlh thorr..aku gk sk dgn wnita yg lmhh bt airin lbh tegas jgn lmh biar daffa tau apa yg hrus dia jg...ht istri..
Zhu Yun💫: Lemah gimana ya kak? Aini sedang diuji kehilangan sosok ayahnya dan kesetiaan suaminya, jadi secara fisik dan mentalnya pasti down banget untuk saat ini, dan dia sedang berusaha untuk tegar dan kuat ... Dan dia juga sudah cukup tegas, tapi tegas disini bukan yang harus membangkang kepada suami ya kak, 🥰🥰🥰 🙏🙏
total 1 replies
yumi chan
thor bt aja airin cerai sm daaffa...nanti klsa jdh pasti ktmu..agar daafa mnysal dn bt airin pergi jauh ...jumpa di kla airin sukses...krna daffa lki2 plniplan..
Zhu Yun💫: Terimakasih kakak untuk masukannya.... Tapi untuk cerai rujuk juga tidak bisa dibuat semudah itu ya kak, mengingat aku membuat cerita ini juga sebagai cerita yang bernuansa islami walaupun tidak terlalu kental juga... Biar sesuai dengan judul dan sinopsisnya juga.. yakin aja kak, kesabaran pasti akan berbuah manis... 🥰🙏
total 1 replies
Wahyu Suriawati
ayo Daffa kamu harus jujur dan jangan ada yg kamu tutupin dari istri kamu.daffa jadi laki laki kok mau aja di sosor ma mantan
Zhu Yun💫: Kalau masih bohong lagi nggak ada ampun lagi ya kak 🤭🤣🤣✌️✌️
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
caranya giamana? ngajak gulat?😮‍💨
Zhu Yun💫: Gulat disawah aja sama belut sana Daf /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
aku juga kecewa Ai😭😭 masa suamimu loyo sama mantann🤧🤧😭😭
Zhu Yun💫: Akupun kecewa 🤧🤧🤧🤧 Hujat aja hujat biar gak dapet jatah lagi dia /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
Ai dengeenya jawaban Ya nya doang Daf.. jelas dia kecewa. kamunya di hubungi gak bisa, tapi jawab ke hotel. semua orang yg ada otaknya langsung treveling.. tralaala tralili🤧🤧
Zhu Yun💫: Eh itu ada tanda apanya lagi nongol 🤧
Zhu Yun💫: Sengaja mancing emosi dia, omelin aja omelin 🤧🤧🤧👆
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
sengaja banget sih nih ulet bulu🤧🤧
Zhu Yun💫: Udah gatel soalnya, minta digosok /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Ma Em
Mungkin Daffa nya juga msh ada rasa sama Celine makanya Celine ajak makan malam Daffa nya mau , semoga Aini ambil tindakan tegas untuk Daffa dan Celine jgn mau diinjak injak harga dirinya jgn biarkan pelakor merasa menang Aini harus berani lawan Celine agar Celine tdk berani ganggu Aini lagi
Zhu Yun💫: Masih bimbang hatinya si Daffa, apalagi hubungannya dengan Aini baru seumur jagung 🤧🤧🤧
total 1 replies
Wahyu Suriawati
Daffa terlalu murahan banget jadi laki laki.uda mantan dan perna nyakitin masi mau di cium.aini tinggalin aja laki laki kayak daffa/Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward/
Zhu Yun💫: Omelin aja kak omelin, buang sekalian ke laut biar dimakan ikan hiu /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!