apa itu cinta...?! adakah semua orang benar benar tahu pasti apa artinya ?!
dan apakah itu benci yang sebenarnya...?! adakah semua orang juga tahu pasti apa artinya ?!
namun yang pasti....
benci dan cinta sungguh tak bisa di pahami oleh dua anak manusia yang terlibat dan terjebak akan hal itu.
Farid Ibrahim Hamzah Tarek
merasa sangat membenci seorang gadis yatim piatu bernama Mayrea Mazaya Khanza hingga ia tega merenggut kesucian gadis malang dan yatim piatu itu.
tak cukup sampai di situ, Ibrahim tega terus menghina dan merendahkan gadis itu.
sementara Rea, panggilan dari seorang Mayrea Khanza tetap berusaha kokoh dan tegar meski badai terus menerpanya.
apa yang terjadi selanjutnya ketika keduanya kembali di pertemukan setelah perpisahan hampir 10 tahun lebih lamanya dalam situasi dan kondisi yang begitu menyedihkan ?!
ikuti kisah baru aku....
" Antara benci dan cinta "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 13 apa ada yang salah denganku.....
Emmhhhh.....
Rea sedikit menggumam sangat pelan dan perlahan mulai menggerakkan tubuhnya.
Kepalanya terasa berat dan berputar, dan tubuhnya....
tubuhnya terasa berat dan sakit semua.
" kau sudah sadar ?! " sebuah suara bernada pertanyaan membuat Rea membuka mata dengan cepat.
" kau....!! " pekiknya tertahan ketika ia melihat siapa yang bersuara itu.
Kepalanya terasa kian berdenyut nyeri ketika ia membuka paksa dengan cepat matanya kala mendengar suara itu.
Ibra duduk begitu dekat dengan ranjang tempat di mana ia sedang berbaring.
Jantung Rea segera berdetak kencang dan darahnya seolah mengalir lebih cepat.
Sontak ia terbangun dari berbaringnya dan menjauh dari pemuda itu.
Ibra menatap tak berkedip reaksi Rea itu terhadapnya itu.
Sungguh ia sendiri tengah bingung dengan apa yang ia rasakan saat ini.
Ada rasa sakit yang tak ia pahami terselip di hatinya melihat Rea takut dan menjauh darinya.
Namun ada rasa benci yang juga ia rasakan saat ia melihat gadis itu.
Dan satu lagi....ada rasa cemas dan penasaran akan kondisi gadis itu paskah ia pingsan tadi.
Ia merasa ingin tahu, kenapa Rea pingsan ?!
jujur....
Ibra tak memahami dirinya sendiri, Bukankah ia sangat membenci gadis itu ?!
Tapi....
" ya....aku, memang kau pikir siapa ?! Niel ?! " jawab Ibra dengan masih tak berkedip menatap Rea.
Niel memang sejak tadi menunggui Rea, tapi sejak beberapa menit yang lalu pemuda itu keluar dari ruangan perawatan itu dan belum kembali hingga kini.
Itu sebabnya,
Ibra bisa berada di ruangan ini.
" apa kau hamil ?! " tanya Ibra lagi tiba tiba. Entah pemikiran dari mana pemuda itu sehingga ia memiliki pemikiran seperti itu.
Wajah Rea sontak berubah semakin pucat. Ia semakin beringsut ke pojok pembaringan itu sambil menggeleng.
" tidak.....aku tidak mungkin hamil....jawab Rea sambil terus menggeleng "
Ibra tersenyum mengejek.
" kenapa tidak ?! Kau pikir aku mandul hah ?! " tanya Ibra dengan berdiri dari duduknya.
" mau apa kau...?! pergi...jangan mendekat !! " sentak Rea ketakutan.
Tapi Ibra seolah abai dengan bentakan gadis itu, ia terus mendekatkan dirinya kepada Rea seolah sengaja membuat gadis itu takut.
" kenapa.....kau takut padaku ?! Kau tak ingin bersentuhan denganku ?! Atau hanya Niel yang kau halalkan menyentuhmu ?! " tanya Ibra dengan wajah yang sarat dengan ejekan.
" Apa karena aku kurang memuaskanmu hah ?! " kata Ibra dengan menyeringai menatap Rea.
Rea memiringkan kepalanya ke samping dan menyembunyikan kepalanya di pundaknya sendiri ketika wajah Ibra semakin dekat padanya.
" apa maumu sebenarnya ?! Belum puaskah kau telah menghancurkan hidupku dan menodai tubuhku ?! Atau kau masih ingin menghancurkan mental dan jiwaku juga ?!
Tidakkah ada sedikit saja rasa kasihan di hatimu untuk orang miskin seperti diriku ini ?! " sentak Rea.
Gadis itu merasa putus asa.
Posisinya yang begitu dekat dengan Ibra hingga ia bisa merasakan hembusan nafas pemuda itu membuatnya frustasi dan putus asa.
Ia mengangkat kepalanya dan memberanikan diri menatap Ibrahim.
Mata keduanya bertemu dengan posisi yang cukup dekat.
" Apa sebenarnya salahku padamu ?! Apakah karena aku menolak dirimu yang sebenarnya hanya ingin menjadikan aku sebuah mainanmu saja ?! Atau karena aku adalah orang miskin ?!
Serendah itu orang miskin seperti diriku di matamu hingga aku hanya kau anggap pantas sebagia mainanmu saja ?!
Tidakkah kau berpikir aku juga memiliki hati dan perasaan yang sama seperti dirimu ?! "
lanjut Rea dengan mata yang masih menatap Ibra, namun kini mata itu mulai nampak mengembun.
Sementara Ibrahim...
Menatap mata Rea yang mulai mengembun, entah kenapa tiba tiba ia merasakan tubuhnya tiba tiba terasa membeku dan mematung,
Meski jantungnya terasa kian berdetak sangat cepat.
ia bahkan hanya bisa diam tak bergerak tanpa berkata apa pun.
Kata kata gadis di hadapannya itu seolah sukses menusuk hatinya.
Sama dengan tatapan gadis itu yang terasa bagai belati tajam yang menusuk hingga menembus jantungnya.
" apakah orang miskin seperti diriku ini tak layak untuk berusaha mendapatkan kehidupan yang lebih baik menurutmu ?!
Jika demikian,
dari pada mengotori mulutmu dan membuatmu berdosa karena kata kata kotormu tentangku, kenapa tidak kau bunuh saja aku sekalian...
Silahkan saja kau bunuh aku....aku ikhlas " kata Rea lagi dengan air mata yang telah mulai mengalir membasahi pipinya.
Ibra kian membeku, melihat air mata dan luka di mata Rea hatinya tiba tiba terasa perih.
Matanya melebar dan jantungnya seolah melompat keluar ketika tangan gadis itu bergerak ke arahnya.
Kedua tangan Rea terulur meraih kedua tangan Ibrahim dan mengarahkannya ke lehernya.
Bersamaan dengan tangan Rea yang menyentuh kulitnya,
Ibra merasa tubuhnya bagai tersengat listrik dengan tegangan tinggi hingga membuat ia terjengkit.
" bunuh lah aku agar kau tak perlu repot repot menyiksa dan menghinaku " kata Rea lagi dengan mata yang telah memerah.
Ibra menarik tangannya dengan kasar dari tangan Rea.
Tak cukup dengan hanya menarik kedua tangannya dari leher Rea,
Ibrahim juga memundurkan tubuhnya dengan tiba tiba hingga menabrak kursi yang tadi ia duduki dan membuat kursi itu roboh ke samping.
Jantungnya seolah melompat keluar dan darahnya tiba tiba menjadi panas.
Keringat dingin membasahi keningnya.
" kenapa diam....?! ayo...bunuh lah aku dari pada kehadiranku hanya membuat kau menambah dosamu " kata Rea lagi.
Rea sejatinya adalah gadis lembut yang di besarkan di lingkungan yang lembut pula meski hidup mereka sarat dengan kekurangan dan keterbatasan.
Nilai nilai hidup yang berdasarkan agama adalah landasan ibu panti mendidiknya juga saudara saudara pantinya yang lain.
Itulah sebabnya,
Rea seolah tumbuh menjadi pribadi yang tenang dan kalem juga berhati lembut.
Meski telah di perlakukan begitu buruk oleh pemuda di hadapannya,
Ia masih saja bersikap lembut pada Ibrahim.
Ibra menatap Rea dengan tatapan kosong sebelum akhirnya ia memutar tubuhnya dan berlari keluar dari ruangan perawatan itu.
Rea terkejut melihat hal itu. Ia mengikuti kepergian Ibrahim dengan tatapan matanya yang masih berurai Ir mata.
Belum hilang keterkejutannya melihat Ibrahim, pertanyaan seseorang menambah keterkejutannya.
" Rea....kau baik baik saja ?! " tiba tiba Niel masuk dengan membawa sebotol air mineral.
Wajah pemuda itu jelas menyiratkan kecemasan, Ia terkejut dan sangat khawatir kepada Rea karena ia sempat melihat Ibra berlari keluar dari ruangan ini tadi.
Niel tadi kembali ke kantin untuk membeli air mineral, tapi di perjalanan ia justru bertemu pak Tristan dan berbincang sebentar.
" apa dia menyakitimu ?! " tanya Niel lagi dengan wajah cemas.
Rasanya ia sangat menyesal karena telah meninggalkan Rea terlalu lama hingga Ibra memiliki kesempatan untuk masuk ke ruangan ini.
Rea menggelengkan kepalanya, namun ia tak berkata apa apa.
sungguh ia masih syok.
Reaksi Ibra tadi cukup membuatnya kaget.
Apa yang terjadi ?!
Kenapa Ibra seperti takut begitu ?!
Bisik Rea di dalam hati.
🌿🌿🌿
Matahari telah tenggelam keperaduannya sejak beberapa jam yang lalu.
Dentuman suara musik menggema memenuhi penjuru ruangan di sebuah club malam.
Kerlap kerlip lampu semakin menambah hingar bingarnya suasana.
Di bawah sana nampak wanita wanita cantik dengan pakaian pakaian seksi mereka sedang meliuk liukkan tubuh mereka seiring dengan musik yang terus berdentum.
Tak mereka hiraukan meski tak jarang tubuh seksi mereka menjadi sasaran tangan tangan nakal laki laki hidung belang.
Di ujung ruangan itu, tepatnya di meja bartender.
Nampak seseorang yang tak lain adalah Ibrahim terlihat telah beberapa kali menenggak minuman dalam gelas yang sengaja di tuangkan oleh bartender atas permintaannya.
Wajah pemuda tampan itu nampak kusut dan kacau juga kemerahan.
Club malam dan minuman keras memang bukan hal yang baru bagi seorang Farid Ibrahim Hamzah Tarek.
Baginya....
Club malam adalah wahana wisata yang akan bisa menghilangkan rasa penatnya.
Sementara minuman keras baginya adalah jajanan yang bisa memuaskan dahaganya.
Dan endingnya adalah....
Mabuk dan tak sadarkan diri adalah bonusnya.
Karena dengan mabuk dan tak sadarkan diri, ia bisa melupakan semua kekecewaan hidupnya.
Hidup tanpa perhatian dan kasih orang tua memang membuat Ibra menjadi liar.
Tapi saat ini,
Bukan karena kedua orang tuanya yang membuatnya kembali mendatangi tempat ini.
Tapi kata kata Rea siang tadi sukses membuatnya seperti orang gila.
Tatapan mata penuh kesedihan gadis itu seolah mampu mengiris batinnya.
Ibra sungguh amat kacau.
Bukankah ini yang ia harapkan ?! Kehancuran gadis yang ia anggap telah berani mempermalukannya di depan umum ?!
Gadis yang telah berani menolaknya....
Tapi....
Kenapa ia justru merasakan hal lain di hatinya ketika melihat itu.
" ada apa denganku.....?! Kenapa aku seolah kehilangan diriku sendiri ?!
Kenapa hatiku sakit melihat gadis itu terpuruk seperti tadi ?! " tanyanya pelan pada dirinya sendiri.
" Bukankah seharusnya aku bahagia melihatnya seperti tadi ?!
hancur dan terpuruk...." desisnya lagi.
Sejenak Ibra terdiam.
" hancur....?! Terpuruk ?! Apa dia benar hancur dan terpuruk ?!
Tidak...tidak...dia tidak sedang hancur dan terpuruk, tapi dia sedang bahagia sekarang, dia sedang merayakan kemenangannya.
Tapi...." kata katanya terhenti dan keningnya mulai mengerut.
" benarkah itu memang benar kemenangannya ?!
atau itu sebenarnya adalah hasil dari kerja kerasnya menggoda guru guru itu ?!
Dasar gadis murahan....." umpatnya sambil menggenggam erat gelas di tangannya.
Lagi,
Ibra kembali menenggak sampai habis minuman yang baru di tuangkan seorang bar tender di gelasnya.
Thor.. endingnya jangan biarkan Ibra kenapa2 ya 🙏🙏🙏
dans segera pertemukan mereka 👍😢
tunggu Rea merawatmu..
❤❤❤❤❤
aku kok jadi gemezzzz ama Niel..
bisa2nya dia bikin berita hoax..
❤❤❤❤
❤❤❤❤❤❤
❤😉😉😉😉❤❤❤❤❤
ikuti akun Rea..
cari di yogya..
kalian akan bertemu...
perjuangkan cintamu..
kalo gak ngerti cinta atau bukan..
minimal ranggung jawab atas rasa bersalahmu..
❤😉😉😉😉😉❤❤❤❤❤
apakah Rea pernah hamil..
aaahhh..
masih musteri..
penasarannnn..
❤❤❤❤❤
Apakah itu Ibra yg melihat Rea lagiii?? 🤩🤩🤩🤩