Ditinggalkan beberapa jam setelah pernikahan?? pasti menyakitkan bukan?? Itulah yg dialami Melody. Dirinya menikah dengan kekasihnya setelah mempersiapkan semuanya. Tapi tepat setelah resepsi pernikahan suaminya menghilang, dan pada malam hari dirinya ditalak melalui pesan singkat.
Akankah Melody mampu melewati semua ini dan menemukan cinta sejatinya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.3 Bertahan hidup
Melody pun tanpa sadar terus-menerus menangis. Bahkan dirinya sudah tak sanggup lagi menahan rasa sakit di hatinya. Semua orang yg ia percayai udah menusuknya dari belakang.
Dan kini dirinya hanya seorang diri, meratapi hidupnya dan menangis sepuasnya karena sudah tak sanggup lagi menahan emosi yg memuncak di hatinya.
Bahkan Melody sampai tak bisa tidur semalaman dan terus menerus menitihkan air mata.
"Tangisanku bahkan mungkin takkan didengar oleh mereka yg tengah berbahagia.. Kumohon berhentilah menangis, kau sudah puas bukan menangis seharian??" gumam Melody dalam hati.
Hingga saat dini hari, Melody pun baru saja tertidur. Dirinya mulai lelah dan tertidur di sofanya sambil menonton televisi. Dan saat bangun pagi, matanya benar-benar bengkak. Melody pun sampai harus mengompresnya agar lebih baik.
Dan rasa lapar mulai dirasakannya sampai perutnya terasa perih. Melody baru ingat kemarin dirinya tak nafsu makan dan hanya makan roti saja. Tak ada yg bisa dimasak di apartemennya karena ia belum belanja apapun. Hanya ada roti dan camilan ringan yg ia beli di minimarket.
Tenaganya pun sudah habis dan tubuhnya lemas untuk sekedar berjalan mencari makanan. Melody pun memesan makanan secara online untuk menghemat tenaganya. Daripada dirinya lemas lalu pingsan dan merepotkan orang lain, lebih baik dirinya menunggu dengan tenang dirumahnya.
Tak berapa lama, datanglah kurir makanan tersebut dan Melody menerima makanannya begitu saja tanpa memeriksanya. Ketika sudah di dalam dirinya membukanya dan menyadari kalau itu bukan makanan pesanannya. Kemudian tak lama bel pun berbunyi.
"Pasti si kurir tadi salah kirim." gumam Melody lalu membukakan pintu.
"Lain kali lihat-lihat pak, makanannya salah." ucap Melody.
Tapi di hadapannya bukan kurir makanan, melainkan tetangganya. Seorang pria dengan membawa kotak makanan.
"Maaf, kukira kurir makanan. Ada apa ya?" tanya Melody.
"Apa anda bernama Melody? Dan sesuai alamat ini, sepertinya ini milikmu." ucapnya lalu memberikan makanan dan struk makanannya.
"Oh iya benar, terimakasih. Dan tunggu sebentar." ucap Melody masuk ke dalam dan menukar boks makanan yg tertukar.
"Apa ini milikmu?" tanya Melody.
"Benar, sepertinya kurir itu lelah." ucapnya.
"Terimakasih, sudah memeriksanya ulang." ucap Melody.
"Ya.. Aku permisi."
Melody pun masuk ke dalam dan akhirnya bisa menikmati makanannya. Meski di mulutnya rasa makanan ini hambar tapi Melody masih harus memakannya.
Setelah tubuhnya terisi makanan, pikirannya pun mulai bisa mencerna situasinya. Kini Melody harus sadar dari kisah buruknya dan menghadapi kenyataan pahit. Serta yg lebih penting lagi, Melody harus bertahan hidup.
Meski saat ini keuangannya baik-baik saja, tapi tetap saja Melody tak bisa berdiam diri dan menghabiskan uang tabungannya. Belum lagi perceraiannya juga membutuhkan biaya. Semua harus Melody pikirkan baik-baik demi kelangsungan hidupnya.
"Aku harus bertahan hidup." gumamnya.
Setelah tersadar dari lamunannya, Melody pun meraih laptopnya. Beberapa pekerjaannya yg selama ini ia kerjakan diam-diam, nampaknya harus ia lakukan secara serius. Melody adalah seorang programer, dan dirinya bisa bekerja dari mana saja jika ada laptop atau komputer dan segala peralatannya.
Tapi demi ayahnya, Melody harus bekerja diam-diam dan melanjutkan usaha yg didirikan oleh ayahnya. Kini, ini adalah satu-satunya mata pencahariannya. Karena ini adalah salah satu kemampuan yg ia miliki untuk menghasilkan uang.
Melody pun menyulap sebuah ruang kerja dan memasang beberapa peralatannya. Dirinya mulai memasang iklan dan mencari lowongan kerja di internet. Setidaknya, untuk saat ini dirinya masih mampu bekerja dari rumah.
Tak butuh waktu lama, ada banyak sekalu penawaran kerja untuknya. Terlebih memang Melody memiliki nama yg sudah populer, dan banyak perusahaan yg pernah bekerjasama dengannya. Mereka sangat puas, dan terkadang meminta jasanya lagi. Tapi tiga bulan sebelum menikah, Melody menghentikan pekerjaan ini karen kesibukannya mengurus ini dan itu.
Dan hasil dari pekerjaan inilah alasan dimana Melody memiliki apartemen atas namanya sendiri dan sejumlah tabungan khusus. Meski semua harta warisannya direbut oleh ibu tirinya dan suaminya, tapi Melody takkan hidup susah karena dirinya pandai menyimpan uang dan mengelolanya.
Melody pun memilih bekerja daripada menangis. Dirinya sadar kini harus bertahan hidup sendiri. Dan perlahan mungkin surat dari pengadilan akan sampai ditangannya. Sambil menunggu perceraiannya, Melody memilih bekerja keras demi membunuh rasa sedih dan kesepiannya.
Dengan bekerja, Melody mampu melupakan semuanya dan hanya fokus pada sebuah project. Melody bekerja siang dan malam, dan tidak tentu jam tidurnya.
Kadang, dirinya baru akan tertidur pada dini hari atau pagi hari saat pekerjaannya sudah beres. Dan tanpa harus kekuar apartemen dirinya tetap bisa mendapatkan uang yg mengalir ke rekeningnya.
Saat ini, Melody jadi tak memerhatikan penampilannya. Dirinya hanya akan berada di apartemen dengan pakaian rumahan dan rambut yg ia cepol. Melody juga hanya makan makanan yg ia pesan dari aplikasi dan sangat jarang memasak.
Bahkan Melody jarang keluar apartemen jika tidak penting. Tiba-tiba, Sebuah pesan masuk dari nomor tak dikenal. Dan setelah dibuka, ternyata suaminya ingin bertemu dan memberikan surat perceraiannya karena Melody tak dapat ditemukan dimanapun. Tentu saja karena setelah diusir dari rumah tak ada yg menanyakan kabarnya.
Melody pun akhirnya keluar rumah. Dengan tampilan seadanya celana training olahraga, kaos dan jaket, lalu dirinya memakai sepatu. Dirinya keluar dengan tampilan polos tanpa makeup, dan kacamata serta memakai topi berwarna putih.
Andrew pun menunggunya di sebuah cafe. Dan Melody mempersiapkan mentalnya untuk menemui mantan suaminya yg telah tega menghancurkan hidupnya.
Setelah menempuh beberapa menit perjalanan, tibalah Melody di depan cafe yg dijanjikan. Dari jendela cafe nampak Melody melihat suaminya tengah duduk bersama seorang wanita. Seketika hatinya sakit, setelah menikahinya dan mendapatkan harta warisannya, kini suaminya bukan hanya meninggalkannya tapi juga sudah memiliki wanita lain.
Dengan mengepalkan tangannya, Melody berusaha untuk kuat menghadapi kenyataan. Dirinya masuk ke dalam cafe dan menghampiri suaminya tersebut.
"Melisa.." ucapnya setelah melihat Melisa bersama Andrew.
"Kenapa kak? Kaget?? Sudahlah, duduk saja kalian kan memang akan bercerai." ucap Melisa dengan entengnya.
"Ada apa denganmu Melody? Kau baik-baik saja, kau terlihat lebih kurus." ucap Andrew.
"Langsung saja ke intinya." ucap Melody menarik kursinya.
"Ini berkasnya, tinggal tandatangani lalu menunggu tanggal sidangnya." ucap Andrew.
"Baiklah." ucap Melody lalu membuka berkas tersebut dan melihatnya.
"Wah kak, kenapa kau sekarang kumel sekali? Oh iya aku lupa kau kan sudah melarat. Hahaha.." ejek Melisa.
"Kalau sudah selesai menghinaku, aku permisi. Sampai ketemu di pengadilan." ucap Melody.
"Eh dia sok kuat banget ya.. Pasti nanti dia nangis pas pulang." ucap Melisa.
"Dan aku bersyukur menceraikannya, lihat tampilannya kumel." ucap Andrew.
"Kau menyadarinya kan? Aku sudah tinggal dengannya selama ini, jadi aku tahu kakakku yg culun itu." ucap Melisa.
....
Sementara Melody, dirinya benar-benar terluka lagi. Batu saja rasanya dirinya bisa melupakan rasa sakitnya dengan bekerja, kini dirinya sudah disambut oleh kenyataan pahit lainnya. Adik tirinya sudah menikungnya dari belakang.
Tapi kini air matanya sudah tak menetes lagi, air matanya sudah kering karena sudah banyak menangis kemarin. Melody berusaha untuk kuat demi bertahan hidup.
Melody pun memasuki apartemennya, dan saat tiba di depan pintu apartemennya, kepalanya mulai terasa pusing dan dirinya pun jatuh.
Brukk..
"Nona.. Sadarlah.." ucap tetangga yg kemarin mengantarkan makanan yg tertukar.
Tetangganya itupun langsung membawanya ke rumah sakit karena terlihat sekali Melody tinggal seorang diri di unitnya.