NovelToon NovelToon
Janda Tapi Perawan Tulen

Janda Tapi Perawan Tulen

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Janda / Aliansi Pernikahan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Angst / Romansa
Popularitas:257.7k
Nilai: 4.6
Nama Author: Aurora.playgame

Raisa, seorang gadis berparas cantik, adalah primadona desa yang hidup dalam kesederhanaan bersama ayahnya. Kehidupannya yang bahagia berubah drastis ketika suaminya meninggal dalam kecelakaan mobil pada awal pernikahan mereka. Raisa terpaksa harus menjanda dan menghadapi tantangan hidup yang lebih besar.

Di desa kecil mereka, di mana kabar berita menyebar dengan cepat, gosip dan fitnahan dari masyarakat selalu menghampiri Raisa. Kehadirannya yang sebagai pengantin baru dan langsung ditinggalkan oleh suaminya yang meninggal membuatnya menjadi sasaran ejekan dan celaan. Dia merasa terisolasi dan terpinggirkan.

Namun, Raisa adalah seorang wanita yang kuat dan tegar. Dia tidak menyerah pada keadaan dan bertekad untuk membuktikan bahwa dia bisa bangkit dari penderitaan yang menimpanya.

Bagaimana kisah Raisa dalam menjalani kehidupannya? Ikuti ceritanya di novel yang berjudul "Janda Tapi Perawan Tulen"

Jangan lupa kasih like, subcribe, vote rate 5...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 3 - Bagai di sambar petir

\*\*\*

Beberapa hari kemudian...

Cahaya matahari pagi perlahan menembus jendela dan menyinari Rio yang sedang berdiri di depan cermin, sambil menyisir rambutnya. Sinar matahari memancarkan kilau yang lembut, memberikan sentuhan kehangatan pada wajahnya.

"Mas... Apa gak sebaiknya kamu tidak pergi ke kantor dulu? Kita kan baru menikah seminggu yang lalu...," tutur Raisa sambil merapikan pakaian Rio.

"Sayang... Tenang saja, aku hanya pergi sebentar kok, hanya mau mengecek data yang belum aku simpan... Para karyawan tidak tau dimana aku menyimpan file nya, jadi aku harus pergi kesana... Kenapa... kamu gak mau di tinggalin, ya?."

"Ya iya, Mas... Orang lain baru menikah libur kerja minimal dua minggu, kamu udah kerja aja...," jawab Raisa sambil memajukan bibirnya. Melihat hal itu, Rio merasa gemas pada gadis yang sangat ia cintai dan kini sudah menjadi istrinya.

Rio merangkul pinggang Raisa lalu memberi ciuman hangat dan mesra di bibir ranumnya. "Aku ingin menjadikan setiap momen kebersamaan kita sangat berarti... Aku berharap bisa terus bersamamu dan melindungimu sampai akhir hayatku."

Raisa berpikir sejenak, mencerna perkataan yang Rio katakan barusan. "Malah melamun," Rio mencubit manja hidung Raisa sehingga menyadarkannya. "Mas...." Rengekan manja Raisa membuat Rio semakin ingin memeluk Raisa dengan erat.

"Aku harus pergi... Nanti matahari bisa cemburu lho, jika kamu terus memelukku seperti ini." Goda Rio. "Idih... Siapa juga yang meluk, orang Mas yang meluk aku," jawab Raisa sambil menjulurkan lidahnya.

"Sayang... Bukankah hari ini adalah hari terakhir kamu datang bulan ya?," tanya Rio dengan senyum sumringahnya. "Heem, kenapa memangnya?," Raisa bertanya balik dan berpura-pura tidak mengerti. "Aku sangat menantikan malam nanti," ucap Rio sambil mengecup bibir Raisa dengan durasi yng cukup lama.

Beberapa saat kemudian, Rio dan Raisa turun ke lantai bawah dan langsung menuju pintu. "Mah... Rio berangkat dulu ya."

"Rio... Kamu gak sarapan dulu, Nak? Raisa...?."

"Gak Mah... Tadi Rio udah makan roti di kamar, Papah mana, Mah?."

"Tumben nanyain Papah...," seru Gunawan yang baru turun dari tangga, lalu menghampiri anak bungsunya itu.

Kemudian Gunawan mempertanyakan kepergian Rio untuk pekerjaannya hari ini, pasalnya cuti pernikahannya itu masih satu minggu lagi. Rio pun menjelaskan alasannya lalu berpesan kepada semua orang untuk menjaga Raisa.

"Mah... Setelah menikah, anak kita makin ganteng ya?," seru Gunawan. "Pasti dong... Siapa dulu mamanya... He he he..." Semua orang yang berada disana pun tertawa bersama. Setelah itu Rio melanjutkan lengkahnya menuju pintu rumah di temani Raisa. Sedangkan kedua orang tuanya menuju meja makan.

"Hati-hati ya, Mas...." Raisa melambaikan tangannya mengiringi kepergian Rio. Entah mengapa Raisa pun merasa jika suaminya itu terlihat lebih tampan dari biasanya.

"Cepat pulang Mas...," batin Raisa.

Rio melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, merasa senang dan bersemangat saat melintasi jalan yang tampak sepi. Senyuman terus menghiasi wajahnya karena dia memiliki rencana untuk hari itu bersama Raisa. Dia merasakan kebebasan dan kegembiraan dalam perjalanan ini.

Namun, tiba-tiba dari arah belakang, muncul mobil lain yang melaju dengan kecepatan tinggi. Rio, yang sedang fokus pada perjalanan dan tak menyadari bahaya yang mendekat, tidak memiliki cukup waktu untuk bereaksi.

Cekittttt!

Mobil di belakangnya mengalami masalah dengan sistem pengereman, dan pengemudi kehilangan kendali. Tanpa dapat menghentikan laju mobilnya, mobil itu menabrak mobil Rio dari belakang dengan kekuatan yang besar, mengakibatkan Rio terjepit dalam kecelakaan yang mengerikan.

"Aarggh!!!," pekik Rio yang merasakan sakit saat dirinya terjepit diantara dua kendaraan.

Malangnya hari itu, Rio mengalami kecelakaan yang serius, dan mobilnya rusak parah.

Saat mobil-mobil di sekitar berhenti dan para saksi datang membantu, mereka memanggil ambulans dan memastikan bahwa Rio mendapatkan perawatan medis yang tepat.

"Raisa... Raisa...."

Dalam kelemahan dan kesadaran yang hanya tinggal beberapa lagi, Rio tetap memanggil-manggil nama istri tercintanya itu.

Saat ambulans tiba di tempat kecelakaan, para medis segera meluncur ke arah Rio untuk memberikan pertolongan pertama. Mereka bergerak cepat dan terampil, mengutamakan keadaan kesehatan Rio.

"Raisa...."

"Pak, tenanglah... Anda jangan terlalu banyak bicara, kami akan memberi pertolongan pada Anda," ucap salah satu petugas medis.

Para medis dengan penuh perhatian mengevaluasi kondisi Rio. Mereka memeriksa denyut nadi, tekanan darah, dan tanda-tanda vital lainnya.

~

Prangngng...!!

" Hah!. "

Raisa merasa terkejut saat gelas yang sedang ia pegang tiba-tiba terjatuh dan pecah. Suara pecahan kaca membuat suasana sejenak menjadi hening di sekitarnya. Raisa merasa hatinya berdesir karena gelas itu menjadi pengingat tiba-tiba tentang Rio yang baru saja pergi bekerja.

"Mas Rio...?."

Pikirannya dengan cepat tertuju pada Rio dan kekhawatiran pun muncul. Dia berharap Rio dalam perjalanan berangkat menuju kantor tetap aman dan tidak terjadi hal yang buruk.

Raisa membungkus tangannya dengan lembut karena sedikit luka yang disebabkan oleh pecahan gelas. Dia menyapu pecahan kaca dengan hati-hati, berusaha menghilangkan risiko cedera lebih lanjut. Namun, fokus dan kekhawatirannya masih tertuju pada Rio.

"Raisa... Ada apa Nak...?," tanya ibunya Rio.

"Mah... Gak ada apa-apa, maaf, barusan Ica gak sengaja mecahin gelas."

"Oh... Kamu gak papa, Nak? Tanganmu?." Ibunya Rio segera menghampiri Raisa saat melihat tangan menantunya itu berdarah dan merasa cemas.

"Kamu biarin bibi aja yang membereskan pecahan gelas itu, kenapa harus repot-repot mengerjakan sendiri... Lihat tanganmu jadi terluka, kan...." Ibunya Rio memperhatikan luka Raisa dan hendak mengobatinya.

"Mah... Ica pergi ke kamar dulu ya... Biar Ica obatin sendiri." Raisa pamit dan ibu mertuanya pun menyetujuinya.

Sambil berjalan menaiki tangga menuju kamarnya, Raisa mengambil telepon genggamnya dan dengan cepat mengirim pesan singkat kepada Rio. Beberapa saat kemudian, Raisa merasa gelisah saat menunggu balasan pesan dari Rio dan berharap Rio baik-baik saja.

"Kenapa Mas Rio tidak menjawab pesanku ya?... Mungkin dia sedang menyetir, Ica... Ayo deh, kamu jangan parno gini...." Raisa bicara pada dirinya sendiri dan hendak memasuki kamarnya.

Namun, tiba-tiba bel di rumah besar itu berbunyi. Raisa yang masih bisa mendengar suara bel itu pun mengurungkan langkahnya memasuki kamar dan menuruni tangga kembali, berharap yang datang itu suaminya.

"Apa!!!! Aarggh!! Tidaaak!!! Tidak mungkiiin... Anda pasti berbohong pak polisi hiks hiks hiks...."

Raisa merasa terkejut saat ibu mertuanya menjerit dan menangis histeris bahkan hampir menjatuhkan dirinya ke lantai. Beruntung dia segera tiba dan menopang tubuh mertuanya itu.

"Ada apa, Mah? Pak polisi, ada apa ini?." Raisa di penuhi berbagai pertanyaan di benaknya. Kekhawatiran dalam dirinya semakin menjadi saat melihat situasi yang ia lihat sekarang.

"Ada apa ini?," tanya Dina yang baru tiba karena mendengar keributan di depan pintu. Ia langsung merangkul mertuanya yang sedang menangis histeris di pelukan Raisa.

"Kami dari pihak kepolisian mangabarkan jika saudara Rio Gunawan mengalami kecelakaan lalu lintas dan meninggal dunia saat di bawa menuju ke rumah sakit."

"Apa!," pekik Raisa.

Dina dan ibu mertuanya langsung menangis histeris, sementara Raisa hanya diam dengan ekspresi keterkejutannya. "Tidak mungkin." Kata itu yang keluar dari Raisa saat ini.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Bersambung...

1
Marfuatin
semagat thor q suka ceritanya
Aurora: Alhamdulillah... Siap kak 🤗
total 1 replies
Marfuatin
Rayyan sbg lk2 sangat tdk bertanggung jawab..... mengapa dia sll berbuat spt itu...... tdk membr kjls...... walau smua bkn salh ny tp ttp dia hrs tgs dngn niatnya .... 😡 q jd ingin becek2 si Rayyn pengecut ..... 👊👊👊
Aurora: Haha... Sabar sabar kak... Kita doain aja nanti Rayyan jadi bucin tuh sama Hana 😄
total 1 replies
Sisri Nurdayanti
Kecewa
Sisri Nurdayanti
Buruk
Aurora: Terima kasih... Semoga mau mampir lagi 😊🙏
total 1 replies
Fawaz Al ashy
kasian raisa cuma mimpi. 😋
Fawaz Al ashy
bisa tu raisa orang iri emang ada di mana,, klw gk da mereka kurang seru kan 😅😅
Fawaz Al ashy
so sweet 😘😘😘😍😍
Fawaz Al ashy
pengatin baru lagi manis manisnya 😍😍
Marfuatin
Itu Rayyan bener2 suami atau juragannya sih msk mmbrkn istri naik motor ... sdng dr nya nk mbl. huhhhh tk brperikemnusiaan 😡
Aurora: Hihi... Si cinta belum tumbuh di hatinya, mesti di siram terus biar subur 😅😅
total 1 replies
Aiko Amallya
Hana harus tegas dan kuat jgn lemah y thorrr
Aurora: Siap kakak...
total 1 replies
Marfuatin
Q lebih suka ceritanya Rayyan dan Hanna, itu akan lebih .... memotifasi bahwa orang yg berbuat salah harus bertanggu jwb.... ( bertobat ) .... 💪💪 lanjut thor
Aurora: Siap kakak...
total 1 replies
Diana Subar
sudah taqdir mu Raisa..kehilangan syah tercinta...sabar yaah...
Diana Subar
dah maantaab...raisa...
Aurora: Witwiww... 😍🤭
Aurora: Witwiww... 😍🤭
total 2 replies
Diana Subar
kasihan kau raisa...selalu menjadi korban kesalahpahaman...
sabar ya raisa...aku yakin bian pasti nanti bucin padamu...bila sudah tau semua rahasia radit...hehe..
Aurora: Lanjut kak...
total 1 replies
Diana Subar
harusnya rumah org kaya ada CCTV.. jadi ketauan yg jahat adalah si dion..
Diana Subar
masih mulai meresapi ceritanya thor...
Aurora: Terima kasih kak sudah mampir, semoga suka dan mohon dukungannya ya... 😍🙏😊
total 1 replies
Rin's
Luar biasa
Aurora: Terima kasih kak... 😊🙏
total 1 replies
Ani Ani
ada cemas adasedeh ada marah dan ada sakit hati
Ani Ani
menidam tak habis
Ani Ani
ya DIA hamil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!