Di kehidupan sebelumnya, Qin Tian adalah seorang Kaisar Abadi, hampir mencapai puncak kultivasi. Namun, di ambang keabadian, ia dikhianati oleh murid kepercayaannya dan tewas dalam pertempuran besar.
Takdir membawanya kembali seribu tahun ke masa depan, terlahir sebagai pemuda lemah dari keluarga kecil. Dunia telah berubah—sekte-sekte lama runtuh, hukum kultivasi semakin sulit, dan para penguasa baru menguasai langit.
Namun, dengan ingatan dan pengalaman kehidupannya yang lalu, Qin Tian bersumpah untuk bangkit kembali! Ia akan mengguncang dunia dengan teknik yang telah lama hilang, membangun sekte terkuat, dan membalas dendam pada mereka yang menghancurkannya!
Saat ia mendaki kembali menuju puncak, ia menyadari bahwa musuh lamanya juga telah bereinkarnasi, dan perang antara kaum fana, iblis, dan dewa akan segera dimulai!
"Langit mungkin telah melupakanku... Tapi aku akan membuat dunia kembali berlutut!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LpC, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18: Tawaran dari Instruktur Zhang
Setelah kemenangan atas Zhao Feng, Qin Tian menjadi bahan perbincangan di kalangan murid luar. Beberapa mulai menaruh rasa hormat kepadanya, sementara yang lain merasa iri dan ingin menantangnya. Namun, Qin Tian tidak peduli. Baginya, ini hanya satu langkah kecil dalam perjalanannya menuju kekuatan sejati.
Hari itu, setelah sesi pelatihan pagi selesai, Instruktur Zhang memanggilnya ke aula pelatihan.
“Kau telah menunjukkan bakat yang luar biasa, Qin Tian,” kata Instruktur Zhang sambil menatapnya dengan tajam. “Kecepatan belajarmu dalam mengendalikan Qi dan kemampuan bertarungmu lebih tinggi dari kebanyakan murid luar.”
Qin Tian tetap diam, menunggu instruktur itu melanjutkan.
“Aku ingin memberimu kesempatan khusus,” lanjut Zhang. “Biasanya, murid luar harus menunggu minimal satu tahun sebelum bisa mengikuti ujian masuk ke murid dalam. Tapi jika kau bisa melewati ujianku dalam satu bulan, aku akan merekomendasikanmu langsung sebagai murid dalam.”
Mata Qin Tian sedikit membesar. Ini adalah kesempatan langka! Murid dalam memiliki akses ke lebih banyak sumber daya, teknik yang lebih kuat, dan pelatihan langsung dari para tetua sekte. Namun, ia tahu bahwa tantangan ini tidak akan mudah.
“Apa ujiannya, Instruktur?” tanyanya dengan serius.
Instruktur Zhang tersenyum tipis. “Kau harus menguasai teknik serangan tingkat menengah dalam waktu satu bulan dan mengalahkan salah satu murid dalam dalam duel.”
Qin Tian terdiam sejenak. Menguasai teknik tingkat menengah dalam satu bulan bukanlah tugas mudah, apalagi mengalahkan murid dalam yang lebih berpengalaman.
Namun, ia tidak ragu. Tantangan ini justru membuatnya semakin bersemangat.
“Aku akan menerimanya,” katanya dengan tegas.
Instruktur Zhang mengangguk puas. “Baik. Mulai besok, kau akan berlatih langsung denganku setiap pagi dan sore. Aku akan mengajarkanmu ‘Tangan Naga Guntur’, salah satu teknik serangan tingkat menengah sekte ini.”
Keesokan harinya, pelatihan intensif dimulai. Qin Tian berdiri di hadapan Instruktur Zhang, yang berdiri dengan tangan bersedekap.
“‘Tangan Naga Guntur’ adalah teknik serangan yang menggabungkan kecepatan dan kekuatan. Jika kau menguasainya, kau bisa menyerang dengan ledakan Qi yang kuat, seolah-olah petir meledak dari tanganmu.”
Instruktur Zhang mengangkat tangannya, mengumpulkan Qi di telapak tangannya, lalu menghantam sebuah batu besar di depan mereka.
BOOM!
Batu itu pecah menjadi serpihan kecil, meninggalkan bekas hangus di tanah.
Mata Qin Tian membelalak. “Luar biasa…”
Zhang tersenyum. “Tapi kekuatan ini membutuhkan kontrol sempurna atas Qi. Jika kau tidak bisa menyalurkan Qi dengan stabil, teknik ini akan sia-sia.”
Qin Tian mengangguk dan mulai berlatih. Ia mengumpulkan Qi di telapak tangannya, mencoba meniru gerakan Zhang. Namun, saat ia melepaskan energi, kekuatannya tersebar, tidak fokus seperti milik Instruktur Zhang.
“Fokus,” kata Zhang. “Bayangkan Qi-mu sebagai aliran petir yang harus kau arahkan ke satu titik.”
Qin Tian mencoba lagi. Kali ini, ia memusatkan pikirannya, mengalirkan Qi dengan lebih hati-hati. Ia menghantam batu di depannya.
Bugh!
Batu itu hanya retak sedikit.
Qin Tian tidak berkecil hati. Ia tahu bahwa menguasai teknik ini akan membutuhkan banyak latihan.
Ia terus mencoba berulang kali sepanjang hari. Tangannya mulai terasa kebas, tubuhnya kelelahan, tetapi ia tidak berhenti.
Instruktur Zhang mengamati dengan mata tajam. Dalam hati, ia terkesan dengan ketekunan Qin Tian.
“Bocah ini… dia benar-benar punya tekad yang luar biasa,” pikirnya.
Hari pertama latihan berakhir, tetapi Qin Tian tahu bahwa ini baru permulaan dari perjalanan sulitnya untuk menguasai ‘Tangan Naga Guntur’ dalam satu bulan.
Di dalam hatinya, ia berjanji, “Aku akan berhasil, tidak peduli seberapa sulitnya.”