NovelToon NovelToon
Muslimah Untuk Mafia Psychopath

Muslimah Untuk Mafia Psychopath

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Mafia / CEO / Anak Genius
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Tsabita

Wanita mengunakan pakaian lebar dan juga Hijabnya, taat akan agama. Mempunyai sikap yang unik, sehingga banyak sekali yang menyukainya, dia adalah Hafsah Kamilatunnisa.
Namun semua berubah saat bertemu dengan seseorang yang cukup berpengaruh dalam kehidupannya, memiliki sisi gelap yang lambat laun ia ketahui. Ingin pergi, namun terlambat. Benih-benih cinta telah hadir diantara mereka, Pria itu tak lain adalah Arkanza Aynan.
Terbilang sangat sukses dalam dunia bisnis, membuat orang begitu sangat segan kepadanya. Tidak ada yang berani untuk membuatnya marah, jika itu terjadi. Maka, sama saja menyerahkan nyawa mereka sendiri untuk dilenyapkan.
" Aku mencintaimu, bantu aku untuk melepas semuanya." Permintaan Arka untuk bisa menjalani kehidupan yang normal, seperti manusia lainnya.

Akankah muslimah itu bisa mengabulkan permintaan dari seorang Arka?
Bisahkah keduanya untuk bersatu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tsabita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3.

"Apa yang kau lakukan!!"

"Tangan anda sungguh sangat lancang, tuan. Jangan dibiasakan untuk menyentuh sesuatu yang tidak sepatutnya anda sentuh. Sekali lagi, terima kasih atas sambutan yang anda berikan pada saya." Unni segera keluar dari ruanga itu dengan segala gejolak amarah dalam dirinya.

Melihat wanita itu telah pergi, Azka masih meringis memegang aset masa depannya yang masih sangat nyut-nyuttan di balik sangkarnya. Azka menyeringai dalam senyuman, merasakan jika wanita yang baru saja ia hadapi begitu berbeda dari wanita lain pada umumnya. Dimana mereka dengan sukarela memberikan tubuhnya untuk diserahkan seutuhnya, namun tidak untuk wanita ini.

"Tu tuan!"

Setengah berlari untuk membantu Azka, betapa anehnya bagi Kenzo mendapati Azka yang sedang berlutut dan meringgis.

"Apa yang terjadi tuan?" Kenzo mencari tahu.

"Sshh, diam. Keluarlah."

" Tapi tuan."

"Aku bilang keluar!" Tegas Azka.

Tidak ingin mencari masalah, Kenzo segera beranjak dan pergi. Betapa sangat memalukan jika ia menceritakan kejadian yang baru saja ia alami, bisa-bisa asistennya itu akan menertawakan dirinya.

.

.

.

" Hei, bersiaplah. Kita semua diminta pak Kenzo untuk keruang rapat, jangan lupa bawa laporan kerja kamu Ni. Jaga-jaga kalau nanti ditanyain."

Betapa kagetnya seluruh isi ruangan tersebut, saat Ferdy memberitahukan rapat dadakan yang diminta oleh CEO mereka. Tidak ada pemberitahuan apapun sebelumnya, membuat semuanya menjadi waspada.

"Memangnya ada apa ya, tidak biasanya rapat dadakan." Jihan bingung.

"Kamu tanya sama aku, lalu aku nanya sama siapa?" Candaan Unni berhasil membuat Jihan dan juga lainnya tertawa.

Tidak ada satu pun diantara mereka yang tahu mengenai rapat dadakan ini, kini semuanya sudah berkumpul diruangan tersebut. Suasana nampak begitu tegang saat langkah kaki terdengar dengan jelas dan memperlihatkan pemiliknya, Azka duduk menghadap semua peserta rapat dadakan itu dengan tatapan yang sungguh menakutkan.

Hanya Unni yang menyikapinya dengan datar, menganggap Azka adalah pemimpin yang arogan tapi tidak bisa membuat dirinya selalu berdebat dengan emosi.

"Serahkan laporan kerja kalian, sekarang." Titah Kenzo yang begitu tegas.

Deg!

Semua yang berada disana kaget, namun mereka juga sudah menyiapkan lebih awal atas laporan tersebut. Mengetahui jika pimpinan mereka adalah orang yang tidak bisa ditebak, maka. Semua persiapan mengenai pekerjaan sudah mereka siagakan agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan seperti saat ini.

Laporan tersebut langsung diperiksa oleh Kenzo, lalu ia memberikannya kepada Azka sebagai bagian akhir dari laporan yang ada.

Brakh!!!

Satu laporan dilempar begitu saja didepan mereka semuanya, lalu disusul oleh berkas kedua ketiga dan seterusnya. Menyisakan hanya satu laporan yang masih tetap utuh di atas meja, sebuah kejutan yang luar biasa.

"Ambil berkas kalian, selesaikan hari ini juga. Dalam hitungan satu jam dari sekarang!" Tegas dan menakutkan, itulah suara Azka.

Dengan menggunakan asistennya untuk segera menuntaskan apa yang sudah terjadi, dengan cepat Azka meninggalkan ruangan tersebut dan kembali ke ruangannya. Setelah berkas yang terlempar itu diambil oleh pemiliknya, Unni menjadi bingung mencari berkasnya.

"Kenapa tidak ada ya?"

" Nona Hafsah, tuan menunggu anda diruangannya." Suara Kenzo membuat Unni kaget.

"Ah, iya. Terima kasih tuan."

Dengan menggelengkan kepalanya, Unni merasa ada yang aneh. Kenapa berkas miliknya tidak ada diantara berkas-berkas yang terlempar ke bawah. Bukankah, teman-temannya itu sudah lebih berpengalaman dan tentunya tingkat kesalahan pun akan sangat kecil terjadi.

Tok tok tok...

" Masuk." Suara berat itu terdengar dari arah dalam ruangan.

Berjalan dengan begitu pelan, Unni bergidik ngeri. Betapa ia harus mengumpulkan stok keberanian yang banyak jika harus masuk ke dalam ruangan pemimpinnya.

"Maaf tuan, anda memanggil saya?"

"Hem, periksa berkas milikmu. Ada sesuatu yang begitu janggal dengan kalimatnya." Sudut bibir Azka tertarik.

...Janggal? Bagaimana bisa? Perasaan sudah begitu teliti, huh....

Menuruti perkataan Azka, Unni mengambil berkasnya dari atas meja dan membukanya.

"Astaghfirullah, apa ini?"

Tulisan pembuka pada berkas tersebut membuat Unni benar-benar tidak bisa berpikir dengan baik, bahkan ia merasa jika dirinya sudah terkena umpan dari bosnya yang aneh.

...Kau milikku, Hafsah Kamilatunnissa....

...Selamanya menjadi milikku....

"Bagaimana? Kau bisa menjawabnya?" Dengan penuh keyakinan, jika apa yang ia inginkan akan terkabulkan.

"Maksud anda tuan? Sepertinya isi kepala anda sedang bermasalah, kalimat ini tidak ada menggunakan tanda tanya. Jadi, saya berhak dan tidak wajib untuk menjawabnya." Jawaban Unni sungguh ibarat pukulan telak untuk Azka.

Kening keras itu nampak berkerut, sorot matanya pun bisa membuat orang lain menjadi berhenti bernafas. Tidak pernah dipermalukan seperti ini oleh wanita, membuat amarah Azka memuncak. Bangkit dari tempatnya dan langsung mencengkaram rahang Unni dengan begitu kuat, membuat wanita itu meringgis.

"Arkh, sakit tuan."

Senyuman licik tersirat pada wajah Azka, bahkan ia dengan cepat mengikis jarak diantara wajah mereka berdua. Seperti dahulu, Unni bersiap untuk menggerakkan kakinya agar bisa memberikan efek untuk tuannya itu, akan tetapi pergerakan itu sudah diketahui oleh Azka.

" Mau menendang? Kakimu terlalu mulus untuk melakukannya, sayang."Kaki itu berhasil ditangkap oleh pemilik tangan kekar tersebut.

"Lepaskan tuan, kita tidak boleh bersentuhan!" Bentak Unni yang sudah tidak tahan dengan perlakuan tuannya.

"Tidak boleh bersentuhan? Heh, bahkan sampai detik ini. Tidak ada satu pun perempuan yang berani menolakku, dan kau! Dengan beraninya melakukan hal itu." Cengkraman pada rahang itu semakin kuat.

"Sa sakit tuan, lepaskan." Unni merasa sangat hina saat tangan Azka menyentuhnya.

Entah kenapa, saat mendapatkan ucapan yang keluar dari mulut indah wanita dihadapannya saat ini. Itu tidak membuat sisi gelap dari seorang Azka terlihat, sorot mata yang cukup menarik telah membuat dirinya terhanyut dalam suasana.

" Mmpphh..."

Kedua tangan Unni mendorong kuat tubuh Azka, tidak bergeser sedikitpun. Ia terus berusaha bergerak dengan kaki maupun tangannya, namun tetap sia-sia. Air mata itu akhirnya menetes, pada akhirnya ia harus memilih jalan terakhir. Menekan dengan kuat kedua sisi giginya, ada cairan yang keluar itu terasa sangat anyir dan membuat Azka melepaskan dirinya.

"Apa yang kau lakukan, hah!" Membuang cairan yang berwarna merah masuk ke dalam rongga mulutnya dengan cepat, menatap tajam pada Unni.

Tubuh Unni bergetar setelah terlepas dari Azka, terlihat jika bibirnya mengeluarkan cairan berwarna merah yang telah membuat Azak murka.

Dengan bertolak pinggangdan nafas yang masih tidak teratur, Azka masih menatap Unni begitu tajam dengan kedua bola mata yang memerah. Ia tidak habis pikir dengan wanita dihadapannya ini, begitu beraninya ia menggigit bibirnya sendiri sampai terluka cukup besar hanya untuk terlepas dari dirinya.

"Kenapa kau melakukannya?!" Bentak Azka.

Masih dalam keadaan tubuh yang bergetar, Unni tidak berani untuk menatap tuannya.

"Agama saya melarang untuk bersentuhan dengan lawan jenis, itu sangat dibenci oleh Allah! Dan anda! Membuat saya merasa jijik dengan semua sikap dan diri anda, dasar bajingan!"

Menahan gemuruh amarah yang sudah bergejolak didalam dirinya, Unni berdiri dan berlalu dari hadapan Azka.

1
Sakina Kina
Masya Allah cerita bagus smpe nggak sadar klau sdh ending
Anonymous
keren
Erlinda
ternyata Azka mafia banci ..ya Thor berani nya hanya sama wanita lemah .dasar mafia banci kaleng
Erlinda
lucu juga kamu Thor Azka seorang ketua dunia bawah alias mafia ditakuti oleh banyak lawan nya kok takut sama setan..hahahaaaaaa..terhibur diriku thor
Reni Kurnia
Buruk
Erlinda
menarik
Reni Ajja Dech
lindungin Azka Ama Unni y thoor
Moom Catryn
padahal kisah nya bagus...tapi kenapa..cuma sedikit yg nge like...😭
Kak Yuniah
kaya budak aja memperlakukan begitu
Ratri Gustanti
Luar biasa
Alfiyah Hasna
masam sll kalah tp ketua mafia yg plg kuat kok KLH trus
Alfiyah Hasna
mafia goblok br kali aku baca kisah mafia yg kecolongan trus.
Mulyati Hilal Ahmadan
berarti adiknya petter
Cha Cha Arifin
hmm. lagi lagi.. katanya tadi pergi ke tempat aman. v masih aja ktmu. mafia apa'an coba. lemahnya🤣🤣
Cha Cha Arifin
kadang aku heran. masa mafia selalu ke colongan. sma. penyusup. aturan klo mafia.. sangat sulit d jangkau🤣🤣. lanjut lah thorr
YNa Msa
Azka Emang Ga bisa Memperlakukan Secara baik" seperti bawahan Lain
YNa Msa
hahaha seorang Mafia Takut se tan
Laela Pombang
Ceritanya bagus, ga bertele-tele.. sampai cerita ttg anak dan cucu jadi 1 judul. semangat terus Thor, semoga karya² berikutnya makin keren.
Aniz Zulaikha
iya juga sih apa unni adiknya peter cuma namanya ketukar atau gimana ya
Mur Wati
seperti unni dan azka dulu ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!