SEKUEL DARI : Penyesalan Suami : Dikhianati Karena Tak Kunjung Hamil.
Zahira dan Shaka berteman sejak kecil bahkan orang tua mereka berencana menjodohkan keduanya. Namun, ternyata Shaka telah melabuhkan hatinya kepada wanita lain. Melihat kenyataan itu, hati Zahira hancur berkeping-keping karena tanpa diketahui oleh siapa pun rupanya dia mencintai Shaka sejak masih duduk di bangku SMP.
Lantas, apa yang membuat Zahira bersedia menjadi pengantin pengganti untuk Shaka? Lalu, bagaimana lika liku kehidupan rumah tangga mereka? Akankah berakhir bahagia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja_90, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Surat Undangan
Shakeela meletakkan siku di atas kasur dengan posisi menyamping, menghadap Zahira. "Ehm ... Kak Shaka ... mau menikah dengan Kak Ziva dua minggu lagi."
Bagai mendengar suara gemuruh petir di siang bolong, kabar itu membuat sepasang mata sipit Zahira terbelalak dengan sempurna. Degup jantung terasa berhenti berdetak dan bumi tempatnya berpijak tak lagi berputar.
Menikah? Shaka akan menikahi Ziva? Oh Tuhan, apakah saat ini Zahira sedang bermimpi? Sebuah mimpi yang sering menghantui malam-malamnya? Mimpi yang selalu membuat gadis itu menangis di tengah malam karena tidak sanggup melihat sahabat sekaligus cinta pertamanya bersanding dengan wanita lain.
"Dek ... yang kamu katakan barusan ... cuma halusinasi Kakak saja, 'kan?" ucap Zahira terbata. Dia masih belum percaya akan berita yang disampaikan adik bungsunya itu.
Shakeela menggeleng kepala cepat. "Tidak, Kak. Perkataanku barusan bukan halusinasi Kakak, melainkan sebuah kenyataan. Kak Shaka akan menikah dengan Kak Ziva dua minggu lagi. Undangan pernikahan telah disebar bahkan Aunty Rini memintaku menjadi bridesmaid dalam resepsi pernikahan nanti," jawabnya polos.
Baik si bungsu maupun kedua kakak lelaki serta orang tua Zahira memang tak pernah mengetahui kalau gadis itu memendam rasa kepada pria yang tengah mereka bicarakan. Jadi, jangan heran kalau saat ini sikap Shakeela begitu santai tanpa merasa berdosa telah memberikan kabar mengejutkan bagi Zahira.
Lantas, Shakeela beranjak dari pembaringan lalu melangkah mendekati laci meja rias milik Zahira. Tangannya mengeluarkan sebuah undangan pernikahan warna putih dengan bagian depan bertuliskan nama calon kedua mempelai tinta hitam keemasan.
"Kak Shaka menitipkan surat undangan ini kepadaku saat aku dan Bunda berkunjung ke rumah Uncle Rio. Kak Shaka bilang dia tidak bisa memberikan kabar karena nomor Kakak ganti. Pesan yang dikirimkan via sosial media pun tak pernah dibalas. Oleh karena itu, dia memintaku menyimpan surat ini dan memberikan kepada Kakak saat kembali dari Jepang."
Detik itu juga napas Zahira berhenti sampai sekian detik lamanya. Tangan gemetar saat menerima undangan tersebut.
"I-ini ... undangan pernikahan Shaka?" gagap Zahira masih belum percaya meski bukti sudah di depan mata. "Tidak mungkin. Ini semua pasti mimpi. Shaka tidak mungkin menikahi gadis itu."
"Kenapa tidak mungkin? Mereka pacaran sudah lama loh. Enam tahun!" sahut Shakeela sambil mengangkat tangan kiri serta ibu jari ke udara. Bila disatukan membentuk angka enam. "Itu bukan waktu sebentar bagi sepasang kekasih mendalami karakter masing-masing, terlebih kedua keluarga sudah saling mengenal lalu apa lagi yang ditunggu."
Shakeela menghempaskan tubuhnya ke atas kasur dengan kasar membuat tubuh Zahira ikut berguncang. Pandangan mata menatap ke langit-langit kamar. "Aunty Rini sebenarnya takut sekali kalau Kak Shaka tidak bisa menahan diri. Banyak kesempatan bagi mereka melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan oleh pasangan suami istri. Oleh karena itu, saat Kak Shaka bilang ingin melamar Kak Ziva, Aunty Rini menyambut niat baik anaknya dengan sangat antusias. Beliau menyiapkan segala keperluan lamaran hingga persiapan pernikahan dibantu Bunda," tuturnya. Meskipun usia Shakeela masih terbilang sangat muda dibanding ketiga kakaknya, tetapi pemikiran gadis itu cukup dewasa.
Mendengar Shakeela menyebut sang bunda, Zahira membalikan badan menghadap adik bungsunya. "Jadi, Bunda turut membantu mempersiapkan semuanya?" tanya gadis itu seraya memicingkan mata.
Si bungsu mendengkus kesal. "Kakak pikir siapa yang mengurusi itu semua kalau bukan Bunda? Kak Indah? Kak Bagus? Mereka saja sibuk dengan urusan masing-masing jadi tidak sempat membantu Aunty Rini."
"Ya ... walaupun Kak Indah maupun Kak Bagus membantu, tetap saja Bunda turun tangan. Mereka 'kan bersahabat sejak dulu jauh sebelum Bunda dan Ayah menikah. Jadi, jangan heran saat pernikahan Kak Shaka, Bunda ikut andil mempersiapkan segalanya."
Zahira kembali diam. Hubungan persabahatan dua wanita paruh baya itu memang dekat sedari dulu bahkan sejak mereka masih remaja. Namun, apakah sang bunda harus terlibat langsung mengurusi semuanya sedangkan hati anak tercinta hancur berkeping-keping menyaksikan pernikahan Shaka dengan wanita lain.
Masihkan Arumi ikut terlibat mempersiapkan segala keperluan pernikahan jika dia tahu kalau ternyata Zahira mencintai Shaka? Bagaimana reaksi wanita itu bila mengetahui selama dua belas tahun Zahira tersiksa karena memendam rasa akibat jatuh cinta kepada pria yang merupakan sahabatnya sendiri?
***
Angin berembus perlahan, menerbangkan rambut seorang gadis yang sedang sibuk berselancar di dunia maya. Sesekali dia melirik jam analog yang ada di layar ponsel.
Gadis itu mendengkus kesal. "Setiap kali janjian selalu saja telat! Tidak pernah sekalipun dia tidak membuatku menunggu. Memangnya dia pikir, aku tidak punya kerjaan lain selain menunggunya di sini! Aku ini seorang model terkenal, agendaku padat tetapi dia tak pernah mengerti aku sedikit pun. Dasar egois!"
Menghentakan kaki di atas lantai, meluapkan kekesalannya. Pasalnya dia sudah hampir satu jam menunggu tetapi orang yang dinanti tidak menunjukan tanda-tanda akan datang.
"Kalau bukan karena ada hal penting yang ingin kusampaikan, aku tidak sudi menunggunya di sini terlalu lama." Kembali menyesap ice mattcha latte kesuakaannya. Kendati begitu, dia tetap menunggu dengan setia.
Tak berselang lama, seorang pria berpenampilan rapi dengan kemeja putih serta jas hitam membalut tubuh gagahnya. "Sayang, maaf aku datang terlambat," ucapnya dengan napas tersengal.
Model cantik itu menoleh ke samping, lalu meletakkan gelas kosong ke atas meja dengan kasar hingga menimbulkan bunyi nyaring perpaduan dua buah benda yang disatukan.
"Dari mana saja kamu jam segini baru sampai? Bukankah kita berjanji akan bertemu di sini pukul dua belas siang! Lihat, jam berapa kamu baru sampai!" seru gadis itu dengan nada suara tinggi. Nada suara gadis itu mengisyaratkan betapa kesalnya dia.
"Iya, Sayang. Aku ngaku salah deh." Pria itu duduk di sebelah sang kekasih. Tangan terulur ke depan, menyentuh punggung tangan gadis tersebut. "Sudah ya, jangan marah lagi. Aku janji, ini terakhir kalinya datang terlambat. Ke depannya, akan datang tepat waktu sesuai yang kita janjikan," ucap pria itu dengan lemah lembut. Menyadari kesalahannya karena telah membuat kekasih tercinta menunggu lama.
Gadis itu menatap kekasihnya tajam. "Awas saja kalau kamu mengulanginya lagi. Aku tidak akan segan memberimu pelajaran!" ancamnya sambil mengerucutkan bibir ke depan.
Pria tampan berhidung mancung terkekeh pelan. Bibir ranum berwarna merah menyala tampak begitu menggoda. Ingin sekali mencicipi rasa manis dari bibir tersebut, tetapi dia sadar bahwa saat ini bukanlah waktu yang tepat baginya mencium benda kenyal itu. Akan ada masa di mana dia menikmati manisnya madu berasal dari bibir sang kekasih. Masa di mana dia dengan gadis itu dipersatukan dalam sebuah ikatan pernikahan sakral hingga apa pun yang dikerjakan mereka bernilai ibadah di mata-Nya.
"Namun, sayangnya, itu semua tidak mungkin terjadi sebab aku tak akan melakukan kesalahan yang sama." Pria tampan itu tersenyum manis dengan sorot mata berbinar bahagia. Rasa lelah yang menyelimuti diri hilang seketika kala bertemu dengan kekasih pujaan hati.
.
.
.
ini Shaka masih labil bikin emosi
laki2 lain "HANYA" menyatakan cinta sama Zahira udah ngamuk.
lah dia sendiri MEMPERBOLEHKAN MANTAN UNTUK MEMELUKNYA
laki2 kyk gini pantas di tinggalin, udah plin plan egois sendiri.
syg nya gak terjadi karena udah baca ini sampai habis dulu JD dah tau.
tapi tetap aja aku pingin mereka cerai dulu.
capek aku lihat Zahira gak tegas, Shaka plin plan.
karena ketahuan selingkuh aja makannya kau mau pertahankan Zahira.
prett
Lagian ziva kok ya makin murahan setelah kena kasus penipuan model internasional
Gimana mau memikat shaka, yg ada makin jijik klo shaka tau 😝