"Zivanna aku menikahimu karena ingin balas dendam kepada ibu mu. Bukan karena aku mencintaimu," Devan mencengkeram kuat dagu gadis itu, lalu dihempaskan kelantai kamar dengan kasar.
"Aa--aa--apa! Bukanya selama ini kakak mencintai ku?" tanya Zizi tergagap di sertai air matanya.
"Cih, cinta kata mu! Aku tidak pernah mencintaimu. Selama ini aku melakukannya agar bisa menjalankan misi balas dendam ku. Apa kamu sudah mengerti sekarang,"
Namun, ketika dia hamil mampukah Zizi mempertahankan anaknya? Sementara dia harus berjuang untuk hidupnya sendiri. Sedangkan Devan sudah mengancamnya. Apabila dia hamil, maka anak itu akan lelaki itu lenyap kan. Kira-kira Zizi akan tetap tinggal di rumah mewah Devan atau mengugurkan kandungan nya? Atau dia memilih pergi bersama bayi dan penyakit yang di deritanya?
Penasaran sama ceritanya? Yuk langsung ke bab selanjutnya.🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zaenab Usman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mendapatkan restu.
🌷🌷🌷🌷🌷
.
.
"Tapi Devan ingin menjadi suami Zizi, Yah. Bukan menjadi kakaknya saja. Devan sangat mencintai nya, jadi tolong restui kami!" ucap Devan kembali menyakinkan Ayah Dion dan Ibu Ellena.
Sehingga pasangan baya yang baru menjadi suami istri enam tahun itu bingung dibuatnya.
Karna keduanya adalah anak mereka. Satu sisi mereka kasihan kepada keduanya. Dan satu sisinya lagi takut. Takut jika pernikahan keduanya sampai ada masalah, apalagi jika sampai berpisah.
"Ibu..., Ayah. Kakak benar, tolong Restui hubungan kami. Zizi berjanji akan menjaga pernikahan kami sampai kami sama-sama tua." Zizi pun tak mau kalah membantu Devan menyakinkan Ayah dan ibu mereka.
"Zi...! kamu belum tau bagaimana menjalin hubungan rumah tangga Nak. Apalagi umur kamu masih delapan belas tahun. Perjalanan mu masih panjang, tolong pikirkan lagi. Ini untuk kebaikan kalian berdua." setelah mengatakan itu ibu Ellena langsung pergi dari sana.
Karna jika berlama-lama disana, mana mungkin ibu Ellena bisa menolak permintaan kedua anaknya itu.
"Yah...."
"Suiiit...!biarkan ibu menenangkan pikirannya lebih dulu. Nanti Ayah yang akan membujuk ibu kalian. Sekarang pasti ibu syok mendengar jika kalian tiba-tiba akan menikah." potong, Ayah Dion memberi pengertian kepada Zizi yang sudah hampir menangis.
Sedangkan Devan berdecih mengejek di dalam hatinya.
"Dasar wanita bermuka dua. Ayah ku, bisa kau bodohi, tapi tidak dengan ku. Tunggu saja pembalasan ku nanti. Akan aku buat kamu dan putrimu merasakan penderitaan seperti apa yang pernah ibuku rasakan.
Umpat Devan melihat kepergian ibu Ellena dari ruang keluarga.
"Kalian mengobrol lah. Tapi ingat Zizi tidak boleh tidur terlalu malam. Ayah akan menyusul ibu dulu." Ayah Dion berpamitan untuk menyusul ibu Ellena kekamar mereka.
Ceklek.....
Mendengar pintu dibuka dengan pelan. Ibu Ellena langsung menoleh kearah pintu. Karna dia sedang duduk di pinggir ranjang. Sambil memikirkan alasan apa untuk melarang agar pernikahan itu tidak terjadi.
"Sayang! jangan terlalu dipikirkan. Mereka berdua tentu sudah membicarakannya sebelum memberitahu kita." ucap Ayah Dion langsung memberikan pelukan beserta ciumannya kepada ibu Ellena.
"Yah, ibu bukannya tidak boleh Zizi menikah dengan Devan. Tapi ibu ...!"
Cup...
Ayah Dion langsung mencium bibir ibu Ellena. Agar berhenti berbicara.
"Sayang dengarkan aku. Aku tau kamu tidak hanya khawatir pada hubungan mereka. Tapi kamu juga khwatir jika akan mempengaruhi pernikahan kita kan. Kita tidak punya alasan untuk melarang mereka menikah. Kamu tau sendiri kan, hanya ingin mendapatkan izin mereka pacaran saja. Mereka berdua tidak berhenti memperjuangkan cinta mereka. Sampai akhirnya kamu yang mengalah."
"Tapi aku takut, jika Devan masih memiliki dendam padaku Yah. Bukankah Ayah sendiri tau pada awal kita menikah, Devan sangat membenciku. Aku takut jika Devan kembali mendengar berita yang tidak benar di luar sana. Lalu dia akan menyakiti Zizi. Hanya Zizi yang aku punya di dunia ini." Ibu Ellena akhirnya menumpahkan tangisnya di dalam pelukan Ayah Dion.
Karna melihat istrinya berbicara dengan mata berkaca-kaca. Ayah Dion langsung menarik kedalam pelukannya.
"Tenanglah, semua ketakutan mu tidak akan pernah terjadi. Devan sangat menyayangi Zizi. Mana mungkin dia akan balas dendam kepada wanita yang dicintainya. Jika benar itu terjadi, maka aku berjanji akan menghukumnya dengan tanganku sendiri." ucap Ayah Dion melonggarkan pelukannya. Lalu beliau menghapus air mata istri yang sudah berhasil menyembuhkan luka hati dari istri pertama nya.
"Jangan khawatir, Ayah sudah mengangap Zizi sebagai putri Ayah sendiri. Mana mungkin ayah membiarkan dia terluka." seru Ayah Dion sambil tersenyum melihat istrinya yang sudah berhenti menangis.
"Sayang terimakasih atas kasih sayang yang kamu berikan untukku dan juga putriku. Aku sangat mencintaimu!" sekarang bergantian ibu Ellena lah yang mencium bibir Ayah Dion lebih dulu.
Sehingga ciuman tadi yang awalnya hanya biasa saja. Sekarang malah menjadi luar biasa. Sebab pasangan baya ini memang melakukannya hampir di setiap malam.
Dan akhirnya terjadilah apa yang memang seharusnya terjadi. Pasangan yang masih sangat tampan dan cantik itu kembali lagi memadu kasih seperti biasanya.
Dulunya Ayah Dion dan Ibu Ellena memang sekolah di satu sekolahan yang sama. Tapi mereka tidak terlalu dekat. Sedangkan ibu kandung Devan, adalah sahabat dari ibu Ellena sendiri.
Setelah menikahi Marisa Ibu Devan. hubungan keduanya baru mulai dekat, tapi hanya sebatas sahabat. Karna kebetulan sekali Almarhum Ayah kandung Zizi, adalah sahabat dari Ayah Dion ketika mereka sama-sama mengambil jurusan S2 di luar negri.
Tapi beliau meninggal dunia karna mengidap penyakit kangker stadium akhir. Saat itu umur Zizi masih empat tahun. Karna untuk pengobatan penyakit Aron suaminya. Ibu Ellena rela menjual semua harta mereka. Yang tersisa hanya rumah saja.
Dan setahun setelah kepergian suaminya. Rumah mereka juga disita oleh pihak Bank. Akhirnya ibu Ellena melemar pekerjaan di perusahaan Atmaja. Yaitu perusahaan milik ayah Dion. Atas bantuan dari sahabatnya Marisa ibu kandung Devan.
"Aaaagkkkh...!!" Erangan panjang terdengar. Setelah Ayah Dion selesai pada pelepasan terakhirnya. Yang entah untuk keberapa kalinya. Dengan nafas masih terengah-engah Ayah Dion mengucapkan kata-kata cintanya lagi.
"Aku sangat mencintaimu Ellena. Terimakasih kamu sudah mengobati semua luka yang sudah ditinggalkan oleh nya." ucap Ayah Dion kembali memberikan ciuman pada ibu Ellena yang masih berada dibawah Kungkungan nya.
"Aku juga sangat mencintaimu suamiku. Terimakasih juga untuk semuanya."
"Sayang...! aku mohon kepadamu. Tolong Restui Devan dan Zizi. Mereka saling mencintai, bukan salah mereka yang saling jatuh cinta. Padahal kita hanya berharap mereka benar-benar menjadi kakak dan adik. Namun ternyata cinta hadir diantara mereka. Jika kita tetap memisahkan mereka. Maka itu tidak akan baik untuk keduanya juga" Ayah Dion turun dari atas tubuh ibu Ellena dan menariknya kedalam pelukannya lagi.
"Baiklah, aku akan mengizinkan mereka untuk menikah. Aku percaya dengan keputusan mu." putus ibu Ellena yang kembali mengalah karna percaya dengan suaminya juga.
"Terimakasih sayang. Kamu kembali lagi mengalah demi kebahagiaan anak-anak kita."
Setelah saling berbagi cerita, kedua pasangan baya itu akhirnya tertidur dengan saling memeluk.
Namun berbeda pula dengan Devan dan Zizi yang masih berada di balkon lantai atas. Devan meminta Zizi menemaninya menyelesaikan pekerjaan kantornya.
"Kak jika kita mendapatkan restu dari ibu. Apakah kita akan menikah dalam waktu dekat ini?" tanya Zizi yang bersandar di bahu kiri Devan.
"Tentu saja. Apa kamu keberatan?" Devan kembali bertanya.
"Tidak, zizi justru tidak keberatan. Karna jika kita bertemu nya lama seperti kemarin. Zizi merasa khwatir takut kakak disana memiliki kekasih yang lain." ungkap Zizi jujur.
Mendengar ucapan Zizi membuat Devan menghentikan pekerjaannya.
"Kenapa kamu punya pikiran seperti itu? mana mungkin kakak memiliki kekasih yang lain Zi. Kakak hanya mencintai mu. Jadi jangan pernah berpikiran seperti itu. Kamu mengerti." kata Devan melihat kearah Zizi dan.
Cup....
"Itu hukuman, karna bibir kamu sudah berani berpikiran buruk pada kakak." ucap Devan langsung mencium bibir Zizi dan memberikan ******* kecil.
Meskipun Devan memiliki maksud lain menikahi Zizi. Tapi tentunya Devan adalah laki-laki normal. Mana mau dia mengabaikan begitu saja wanita secantik Zizi. Walaupun hanya sebatas ciuman saja. Dan belum melakukan lebih dari itu. Karna sampai saat ini, Devan memang masih menjaga kehormatan adik tirinya itu.
Bonus visual nya ya.🤗
Ayah Dion Atmaja. Yang sudah berumur 46 tahun.
Ibu Ellena Atmaja. Umurnya sudah 43 tahun.
Gadis imut ini adalah. Zivanna Lois. Yang masih berumur 18 tahun.
Dan ini adalah. Devan Atmaja. Umurnya sudah 25 tahun.
Maaf ya jika visual nya tidak sesuai. Karna ini versi hayalan Mak author sendiri.😂 Terimakasih.🙏😘😘