Akibat pernikahan paksa yang diterima oleh wanita yatim piatu bernama Amelia, akhirnya dia mendapatkan perjalanan takdir yang sangat menyedihkan,
Terjadi konspirasi yang di lakukan oleh suami dan juga selingkuhan suami nya untuk membunuh Amelia melalui sebuah kecelakaan yang sangat tragis
Dia Amelia di kabarkan telah meninggal dunia, walaupun saat itu jasad nya belum di temukan, tampa semua orang tahu, jika nyawa Amelia telah di selamatkan oleh pria yang juga memiliki masalah yang sangat pelik di dalam keluarga nya
Bagaimana kelanjutan kisah mereka berdua?? apakah Amelia bisa kembali hidup dan dapat membalas kan dendamnya kepada suami dan juga selingkuh suami nya ikut terus kisah selanjutnya nya ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilham risa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Alnord menyelamatkan Amelia
Tidak menunggu waktu lama, saat ini ke 20 anak buah Alnord telah berhasil menyelamatkan wanita yang tenggelam di laut dan terjebak di dalam mobil milik nya
Jangan heran dengan kecepatan dan kepintaran yang mereka punya, karena mereka adalah kelompok penyelam khusus yang di miliki oleh keluarga Martinez,
Setelah tiba di atas jembatan, Alnord langsung berjongkok untuk mengecek ke adaan wanita tersebut..
"Dia masih hidup"
Ucap Alnord setelah memeriksa denyut nadi dan jantung nya,
Dan detik kemudian, Alnord langsung melakukan sesuatu yang membuat sang Asisten serta anak buah nya merasa sangat terkejut..
Dia tiba-tiba langsung mencium bibir wanita itu sambil memberikan nya nafas buatan, Asisten Bram sampai melotot tidak percaya, bagaimana bisa seorang Alnord menyentuh wanita yang tidak dia sukai bahkan mau mencium bibir nya, padalhan wanita itu terlihat dekil dan jelek, Membuat asisten Bram sempat berfikir sejenak, apakah tuan nya ini sedang rabun karena efek dari alkohol yang dia minum, dan ini benar benar menjadi kejadian yang sangat langka
"Hah... hah..... hah.... "
Suara Alnord yang telah selesai memberikan nafas buatan, setelah itu dia mulai menatap wajah Asisten Bram dengan tatapan sangat tajam
"Kau..., kenapa kau menatap ku seperti itu? cepat kau masuk kedalam mobil, kita harus segera membawa nya kerumah sakit pribadi ku"
Teriak Alnord kesal, Asisten Bram yang merasa terkejut pun mulai bangkit dan memunduk hormat
"Maaf tuan muda, saya akan melaksanakan perintah anda"
Ucap nya langsung berlari ke arah mobil yang berada di belakang mereka, setelah itu dia pun langsung mengendarai mobil tersebut ke arah Tuan Muda nya berdiri sambil menggendong tubuh wanita tersebut.
Kini Alnord sudah masuk kedalam mobil, dia men duduki kursi belakang agar lebih leluasa untuk memangku sang wanita malang, sebelum pergi dia memperingatkan para anak buah nya dengan menurunkan kaca jendela mobil
"Kalian semua, cepat kembali ke markas, ingat jangan sampai kejadian malam ini bocor kepada siapapun, karena jika itu sampai terjadi, maka aku akan menghabisi kalian semua" ucap Alnord memperingati
"Baik tuan muda" jawab mereka kompak
Setelah itu, Alnord langsung menutup kaca mobil nya dan menyuruh asisten Bram untuk melajukan mobil itu dengan kecepatan kencang..
Beberapa menit menempuh perjalanan, akhirnya mereka telah tiba dirumah sakit pribadi milik Alnord , rumah sakit yang tampak mewah dan berfasilitas lengkap itu, terletak di tempat tersembunyi,
Alnord sengaja membangun rumah sakit tersebut secara diam diam karena dia tidak ingin jika kepentingan pribadi nya di ganggu oleh orang luar...
Alnord keluar dari mobil dengan menggendong tubuh wanita asing tersebut, dan di depan nya kini sudah berjejer dengan rapi para dokter dan perawat yang menyambut kedatangan Sultan Muda tersebut
"Selamat datang tuan muda" ucap Mereka hormat
"Jangan basa basi, cepat kalian bawa wanita ini ke ruangan UGD, jangan sampai dia tidak selamat" perintah Alnord tegas
Dengan cepat, tubuh Amelia langsung ditidurkan di atas brankar rumah sakit yang perawat bawa, setelah itu mereka langsung mendorong brankar tersebut menuju. ruang UGD
Sedangkan Alnord serta asisten Bram mulai berjalan mengikuti ke arah ruangan, setiba nya di kursi tunggu Alnord langsung duduk di kursi tersebut, sambil menatap wajah Asisten Bram dengan memicing kan sebelah mata nya
"Kenapa kau menatap ku seperti itu Bram? kau seperti ingin menanyakan sesuatu kepada ku? "
"Ehm..., maaf tuan muda, saya hanya ingin tahu, apakah anda masih mabuk tuan muda? " tanya Asisten Bram
"Tidak, aku sudah sadar saat ini, oya cepat kau urus pasport untuk ku dan gadis tadi, aku akan mengajak nya berobat ke Korea"
Ucap Alnord memerintah membuat sang asisten kembali merasa terkejut
"Hah.... maksud tuan muda, tuan muda ingin pergi ke Korea begitu? "
"Iya Bram, kenapa kau seperti terkejut begitu? bukan kah sudah aku katakan kepada mu, sebelum aku melakukan penyerangan terhadap Edward, aku akan menghilang sejenak untuk beberapa bulan"
Jelas Alnord membuat Asisten nya itu memiringkan alis nya, karena masih bingung dengan pemikiran dari tuan muda nya tersebut
"Baiklah tuan, saya akan mengikuti perintah anda, tapi menyangkut paspor untuk wanita tadi, bukan kah kita tidak mengetahui identitas nya tuan? bagaimana kita akan membuat kan paspor? " tanya Asisten Bram bingung
"Aku mengetahui siapa dia Bram, tapi tetap saja kita tidak bisa menggunakan identitas aslinya, gunakan identitas milik Arabella, kau sogok mereka dengan uang yang banyak, agar semua dapat berjalan dengan lancar"
"Baik tuan, jika begitu saya permisi sekarang juga"
Ucap Asisten Bram dengan hormat, dia sengaja mengatakan itu agar tuan muda nya tersebut tidak terus mengomel, padalhan jika di fikir dengan jernih, mana ada kantor mana pun buka pada pukul 03.00 dini hari,
Dengan cepat Asisten Bram pergi meninggalkan rumah sakit tersebut, dia akan menuju pulang kerumah nya untuk beristirahat sejenak, lumayan walau hanya beberapa jam saja, fikir nya tertawa..
Setelah kepergian Asisten Bram, Alnord langsung bangkit untuk melihat ke dalam ruang UGD, dia mendatangi salah satu dokter yang sudah selesai memberikan pertolongan kepada pasien tersebut...
"Bagaimana dok, apakah dia selamat? " tanya Alnord kepada dokter yang tak lain adalah teman nya sendiri
"Kau gila Al, dari mana kau mendapatkan wanita itu? dia hampir koid jika saja kau terlambat menolong nya,tubuh nya sangat dingin dan hampir membeku, bahkan aku melihat banyak luka disekujur tubuh nya"
Jelas dokter tampan tersebut yang bernama Bastian Waner, salah satu sahabat Alnord selama 20 tahun...
"Nanti aku cerita kan semuanya,oya siapa yang menggantikan baju nya Bas, bukan kau kan? " tanya Alnord penasaran setelah melihat sekilas wanita tersebut
Membuat dokter Bastian langsung tertawa lucu, sejak kapan sahabat nya ini menjadi curigaan terhadap diri nya,
"Tentu saja bukan aku Al, tapi perawat wanita yang menjaga nya, sekarang pasien itu akan dimasukkan ke ruang ICU, dan kau ayo ikut aku ke ruangan ku, kita bicara disana"
Ajak dokter Bastian kepada Alnord, setelah itu mereka pun keluar dari ruangan UGD bersamaan dengan brankar Amelia yang di dorong oleh para perawat,
Sesampainya di ruangan ICU, dokter Bastian langsung memasang kan alat-alat yang di butuhkan untuk pasien tersebut, sedang kan Alnord langsung menatap perawat yang berada di samping nya dengan tatapan tajam..
"Kalian jaga pasien tersebut, ingat jangan sampai kalian lengah dan teledor, atau aku akan memberi pelajaran untuk kalian berdua"
Ujar Alnord memperingati, membuat kedua perawat tersebut langsung tertunduk hormat
"Baik tuan muda, kami akan menjaga pasien dengan baik"
"Bagus," ucap Alnord tersenyum senang
Dokter Bastian yang melihat tingkah sahabat nya tersebut pun mulai memukul pundak Alnord...
"Hey....jangan terlalu galak dengan perawat ku, apa kau tidak tahu jika saat ini sudah pukul berapa? kau benar benar tega ya teman"
Ucap Dokter Bastian tertawa menatap teman nya yang tak tahu waktu..
Sedangkan Alnord tidak memperdulikan ucapan dari sahabat nya tersebut.
"Biarkan saja, bukan kah kalian biasa nya hanya duduk makan gajih buta, karena aku tidak setiap hari harus berobat, sekarang nikmati hari kerja kalian" jawab Alnord tersenyum mengejek
"Haha....., kau benar juga sih, ya sudah ayo keruangan ku sekarang"
Ajak Dokter Bastian, dan mereka langsung berjalan meninggal kan ruangan ICU tersebut,
Setiba nya di ruangan milik dokter Bastian, Alnord langsung duduk di kursi tamu sambil memegang kepala nya yang sedikit terasa pusing...
"Kau pasti habis minum bir, ini minumlah agar bisa menghilangkan rasa pusing mu"
Ujar dokter Bastian, memberikan sesuatu kepada Alnord, dengan cepat dia pun meminum minuman yang diberikan oleh Dokter Bastian...
Sesudah itu, dia kembali duduk dengan tenang sambil menatap ke arah depan
"Aku ingin membawa wanita itu ke Korea" ucap Alnord membuat dokter Bastian merasa terkejut
"Benarkah? untuk apa kau kesana? bukan kah aku masih sanggup untuk menyembuhkan nya? " tanya Dokter Bastian heran
"Iya, aku tahu, tapi aku ingin mengoprasi wajah wanita itu menjadi wajah Arabella, seperti nya itu akan lebih baik untuk kehidupan nya kedepan"
"Apa......!!! jangan bercanda Al, apakah kau mengenal siapa wanita itu? bagaimana jika dia tidak menerima perlakuan mu ini? itu akan menjadi masalah besar untuk mu Al"
Ucap Bastian memperingatkan..
"Aku sudah memikirkan nya secara matang Bas, dan aku yakin wanita itu akan setuju dengan ide ku ini, karena kami memiliki dendam dan tujuan yang tak jauh berbeda, besok aku akan pergi, anggap saja aku menghilang sejenak dari rival ku Edward, agar dia merasa menang dan senang"
"Lalu bagaimana dengan kakek mu Al? dia pasti akan khawatir dengan kepergian mu yang tiba-tiba"
Ucap Bastian memperingatkan, Alnord pun langsung menatap Wajah nya dengan tajam sambil menyunggingkan senyuman miring
"Jangan menatap ku seperti itu Al..., aku yakin pasti kau merencanakan sesuatu yang melibatkan ku" ucap Bastian membuang muka
"Kau benar teman, ternyata otak mu sangat lah jenius, urusan kakek akan menjadi urusan mu, kau bilang saja dengan nya jika aku sedang pergi menenangkan diri"
"Huh... kau selalu saja melibatkan ku Al, ya sudah lah aku akan tidur sebentar, kau benar benar membuat ku ngantuk"
Kata Bastian langsung memasuki sebelah ruang kerja nya, dia mulai menaiki kasur yang ada di dalam ruangan tersebut, tak lama kemudian, Alnord pun munyusul Bastian dan ikut berbaring di samping nya...
Mereka menyempatkan diri untuk tidur sejenak, sebelum esok hari nya akan melakukan kegiatan yang menguras tenaga.