Suamiku, jika kamu bahagia bersamanya. Maka Izinkanlah aku pergi. Aku sungguh tidak sanggup bertahan seperti ini terus! Kamu sekarang sudah berubah, tidak seperti dulu lagi. Kamu sekarang melupakan kewajibanmu memberikan nafkah dan batin kepadaku. Jika di rumah, tidak ada lagi surga untukku, maka izinkanlah aku pergi dari hidupmu, agar kamu tidak menanggung dosamu karena kelalaianmu!
Akankah Chandra melepaskan Tika,saat istrinya meminta untuk pergi dari kehidupan suaminya? Atau justru Chandra mempertahankan hubungannya dengan Tika, dan berubah menjadi suami yang bertanggung jawab?
Akankah, Tika akan memilih bersama hidup dengan Andrew dan menceraikan Chandra?
Yuk mampir, ceritanya disini .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pipihpermatasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3. Terpisah
Di sebuah Place marcket, Tika sedang merasakan ke khawatiran dan kecemasan terhadap anaknya yaitu Chika. Bagaimana tidak? Tiba-tiba Chika hilang dan tidak ada di tempat tersebut.
'Chika .... dimana kamu Nak?' Teriak Tika sambil mencari berjalan satu tempat ke tempat lain.
'Kemana lagi aku harus mencari anakku? Chika, kamu dimana Nak? Teriak Tika ,"Maaf Bu, Mbak, apakah melihat orang ini," tanya Tika sambil menunjukan poto tersebut yang berada di dalam handphone.
"Maaf Mbak, saya tidak melihatnya." jawab para pengunjung yang ada disana.
"Terima kasih ya Bu, Mbak," ucap Tika. Kemudian berjalan untuk mencari kembali lagi anaknya.
'Sudah hampir satu jam lebih aku mencari anakku kemana-mana, tetapi tidak di temukan juga,' gumam Tika duduk di kursi yang berada di taman tersebut. Kebetulan pusat perbelanjaannya yang dikunjungi Tika dekat dengan taman.
*
*
Ditempat lain,
'Ibu ... dimana Bu ... ' teriak Chika yang kini berada di sebuah tempat yang dirinya juga tidak tahu ada dimana. Tempat tersebut kumuh dan jarang ada orang lewat.
'Ibu ... hiks, hiks, Ibu dimana ...?' Teriak Chika sambil mencoba berjalan kembali menuju tempat pusat perbelanjaannya. Tetapi Chika bingung, jalan pulang menuju tempat tersebut.
Kemudian datanglah seorang pria dengan memakai setelan jas layaknya seorang pekerja kantoran, lalu berjalan menghampiri Chika.
"Kenapa kamu menangis Nak?" tanya Pria tersebut sambil menatap Chika kemudian berjongkong mensejajarkan tubuhnya dengan Chika.
"Ibu, Ibuku Om ...," jawab Chika dengan mengantung ucapannya, lalu terisak menangis kembali.
"Iya, Ibu kenapa sayang?" tanya Pria tersebut sambil mengerutkan keningnya, karena penasaran dengan ucapan Chika yang mengantung.
"Ibu sama aku terpisah Om! Aku enggak tahu, Ibu sekarang ada dimana," jawab Chika sambil sesegukan karena terus menangis.
"Loh kenapa bisa seperti ini? Coba ceritakan sama Om," ucap Pria tersebut.
"Tadi saat Ibuku izin ke toilet, aku disuruh nunggu diluar di Grad Marcket. Tetapi aku tidak mendengarkan perkataan Ibu. Dan malah terus berjalan mengikuti badut saat menghampiri aku Om," Chika menjelaskannya," sekarang, Chika tidak tahu jalan pulang dan tidak tau Ibu ada dimana sekarang."
"Oh jadi begitu. Ya sudah kamu jangan bersedih lagi, nanti Om bantuin kamu cari Ibumu," ucap pria tersebut sambil mengusap airmata Chika yang membasahi pipinya.
"Serius Om, Om mau bantu Chika?" tanya Chika sambil menatap pria tersebut.
"Iya Om serius sayang. Oya, siapa nama kamu?" tanya Pria tersebut.
"Nama saya, Chika Om." jawab Chika.
"Nama yang bagus. Perkenalkan nama Om, Andrew! Ya sudah, ayo kita cari Ibumu."
"Oke, baiklah Om." jawab Chika.
Kemudian Chika dan Andrew pun berjalan untuk mencari Tika. Dan mereka berjalan ke tempat pusat perbelanjaan saat Chika dan Tika berada disitu.
Setengah jam kemudian. ..
"Gimana Om, Ibu tidak ada disini?" rengek Chika saat mencari Ibunya di pusat perbelanjaan Grand Marcket tetapi tidak menemukannya.
"Tapi kamu yakinkan, kalau tadi kamu sama Ibumu disini?" tanya Andrew.
"Iya Om, Chika sangat yakin disini tempatnya," ucap Chika sambil menundukan kepalanya karena merasa sedih.
"Emmzz ... jangan sedih gitu dong sayang! Kita cari lagi Ibu di tempat lain. Siapa tahu, Ibu ada di tempat lain," ucap Andrew sambil tersenyum dan berusaha untuk tidak membuat sedih Chika.
"Oke. Baiklah Om," jawab Chika.
Tiba-tiba perut Chika berbunyi, dan Chika pun cengengesan karena merasa malu.
"Kamu lapar sayang?" tanya Andrew kepada Chika.
"Iya Om hehe," jawab Chika dengan polosnya.
"Ya sudah sebelum mencari Ibumu lagi, kita makan dulu."
"Serius Om, mau ngajak Chika makan?" tanya Chika.
"Tentu saja. Ya sudah kita ke restoran, kita makan dulu."
"Siap Om."
Chika dan Andrew pun berjalan menuju restoran untuk makan siang dulu sebelum mencari kembali Tika. Tempatnya pun tidak jauh dari pusat perbelanjaan. Dan akan dilanjutkan setelah selesai makan siang.
Bersambung....