Adinda anak yang tinggal di panti asuhan, suatu hari dia adopsi oleh keluarga yang tidak benar-benar tulus menginginkannya, hingga membuat hidupnya menderita hingga dewasa, diperlakukan tidak adil dan dianggap seperti pembantu. Sejak Dinda di adopsi dia di paksa untuk berpenampilan seperti Dora dan tidak di izinkan merubah penampilannya hingga dewasa dengan alasan tak masuk akal.
Diejek, dikucilkan , diperlakukan tidak adil membuat Dinda kesulitan mendapatkan teman. Membuatnya benar-benar terpuruk bahkan karena penampilannya juga dia harus kehilangan calon tunangannya yang tega selingkuh dengan satu-satunya sahabat yang Dinda miliki.
Seperti pepatah mengatakan Semua akan indah pada waktunya, saat ia mengetahui siapa dirinya sebenarnya.
Kira-kira apa yang akan terjadi pada Adinda saat mengetahui jika dirinya sebenarnya adalah seorang billionaire.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dina Auliya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ABD~ 3
Dinda meninggalkan rumah dengan perasaan benar-benar hancur, saat orang tua yang telah membesarkan dirinya tega mengusir dirinya dimalam yang gelap. Sungguh hari yang berat harus dilalui Dinda, di hianati kekasih dan juga sahabatnya, di fitnah bahkan diusir dari rumah harus Dinda terima.
Di malam yang semakin larut, Dinda berjalan seorang diri menyusuri trotoar, hanya ditemani angin malam yang dingin dan suara kendaraan yang masih lalu lalang. Air mata tak lagi bisa menetas, setelah menangisi nasibnya yang begitu malang.
Langkahnya terhenti di sebuah halte yang sepi, Dinda meletakkan pantatnya di bangku panjang tempat dimana biasa orang menunggu bus, dengan Manarik nafas, Dinda kembali teringat semua kenangan indah yang pernah ia rasakan bersama keluarga, sahabat dan juga kekasihnya yang hancur dalam sekejap karena dirinya yang terlihat buruk Dimata orang lain.
"Kenapa takdir begitu kejam padaku, mempermainkan jalan hidupku sajak aku dilahirkan. Jika mama tak memaksaku begini, mungkin nasibku tak seburuk ini. Kak Gavin kenapa kamu begitu jahat, hanya memandang penampilan luar ku saja, padahal aku benar-benar mencintaimu kak." kata hati Dinda yang mengiringi lelap tidurnya di atas bangku.
"Bangun Woi, ini bukan hotel." seseorang membangun Dinda yang tertidur di halte bus.
Dinda pun terbangun karena terkejut dan mendapati ternyata hari sudah pagi dan dia baru sadar jika tertidur di bangku halte, "Maafkan aku pak, aku akan segera pergi diri sini." dengan tergesa-gesa Dinda bangkit berdiri dan melangkah pergi untuk mencari toilet umum.
Saat sedang bercermin, Dinda baru menyadari, jika kalung yang selalu ia kenakan, terlihat indah dan mungkin akan bernilai tinggi jika di jual. "Kira-kira jika aku menjualnya bisa dapat uang berapa ya, Andai penampilanku menarik apa kak Gavin mau meninggalkan Amora. Ya aku harus merubah penampilanku, aku ingin membuktikan kalau aku tak kalah cantik dengan Amora, hanya saja kulitku perlu dipoles dan perlu menurunkan berat badan." Dinda memutar badannya di depan cermin dan mengoreksi setiap inci yang perlu di perbaiki.
Segera saja Dinda pergi ke sebuah toko perhiasan untuk menjual kalung miliknya. Penjaga toko tempat Dinda kunjungi memeriksa ke aslian perhiasan yang ingin di jual Dinda. Namun Dinda merasa penjaga toko tersebut terlihat aneh dari gelagatnya yang sering melirik Dinda.
"Bagaimana, kira-kira laku berapa kalung saya?" tanya Dinda dengan penasaran.
"Mbak, benar-benar ingin menjual perhiasan ini? apa perhiasan ini milik mbak asli." tanya penjaga toko.
"Apa maksudmu, apa tampang seperti aku ini mirip pencuri, itu benar-benar milikku dan aku sedang membutuhkan uang makanya aku jual." saut Dinda dengan ketus karena sudah menyinggung dirinya.
"Maafkan saya mbak, bukan maksud saya curiga, tapi apa anda tahu jika Kalung mbak ini sangat fantastis jika di uang kan."
"Memangnya apa spesialnya dari kalungku ini, sampai kau bilang sangat mahal?" tanya Dinda yang tak paham.
"Apa anda lihat ini?" penjaga toko menunjukkan liontin berwarna merah.
"Ini liontin dengan batu permata warna merah kan. lalu apa spesialnya, pasti sama dengan perhiasan yang lain kan."
"ini red diamod, salah satu permata langkah yang memiliki harga fantastis." jelasnya dan Dinda hanya ternganga yang tak mengerti soal perhiasan.
"Nona, bisakah Anda ikut dengan kami, ada yang ingin bertemu dengan anda." suara seorang wanita yang mengejutkan Dinda.
"Bertemu denganku, apa masih ada orang yang ingin bertemu denganku? aku rasa kamu salah orang, mana ada orang mau bicara langsung padaku, melihat penampilanku saja orang sudah menjauh dariku."
"Benar nona, bos kami ingin bertemu dengan anda, untuk menanyakan tentang kalung yang ingin anda jual." wanita itu meyakinkan Dinda.
"Maaf nona, anda bisa bernegosiasi dengan bos kami untuk masalah harganya." Saut penjaga toko.
Karena penjelasan penjaga toko itu, Dinda pun mengikuti wanita tersebut dan membawanya ke ruang tunggu. Seorang lelaki paruh baya sedang duduk di salah satu kursi, ketika melihat Dinda ia langsung berdiri dan membungkuk memberi salam.
"Nona, silahkan duduk." lelaki itu mempersilahkan Dinda duduk, dengan ragu-ragu Dinda pun mengikuti arahan lelaki itu dan duduk bersebrangan.
Seseorang kemudian membawa kalung milik Dinda yang sudah di kemas tapi dan di bawa dengan hati-hati oleh wanita yang mengajaknya tadi.
"Ada apa ini? apakah kalian ini menuduhku mencuri perhiasan ini. Aku bisa jelaskan ini semua, itu milikku dan aku tidak pernah mencurinya dari siapapun." dengan gugup Dinda berusaha menjelaskan agar tidak terjadi salah paham.
"Tenang Nona, kami tidak menuduh anda, kami hanya ingin bertanya darimana anda mendapatkan perhiasan ini." tanya lelaki itu dengan baik-baik.
"Tu kan benar, kalian menuduhku, itu perhiasan milikku, kata ibu asuhku perhiasan itu sudah melekat di leherku saat aku ditemukan dalam pelukannya mama,saat kecelakaan maut yang merenggut kedua orang tuaku."
"Akhirnya, akhirnya pencarian ku selama ini selesai, Nona muda telah kembali, Nona muda keluarga Scorpio kembali." lelaki paruh baya itu histeris karena selama sembilan belas tahun pencariannya, akhirnya bisa bertemu kembali.
lelaki paruh baya itu berdiri dan kembali memberi hormat pada Dinda.
"Eeeehhhhh, apaan ini kenapa kalian dari tadi memberi hormat padaku. seharusnya aku yang melakukan itu kepada yang lebih tua." Dinda hendak berdiri untuk melakukan hal yang sama namun di tahan laki-laki yang mengaku bernama Adi, yang kini berusia empat puluh delapan puluh.
"Jangan nona, anda tidak boleh melakukan itu, Kita kembali saja pada intinya."
"Nah itu yang aku tunggu. Sekarang berapa anda mau membayar perhiasan saya karena saya sedang butuh biaya hidup."
"Nona tidak perlu menjualnya, nona bisa nikmati fasilitas peninggalan orang tua anda sampai tujuh turunan pun tak akan habis."
"Omong kosong, aku tidak mau dengar lagi cerita bualan anda, lebih baik anda bayar sekarang atau saya jual ketempat lain."
"Baik, Berapa anda mau, seratus juta, satu miliar, atau berapapun akan saya bayar."
"Itu terlalu mahal, aku minta sepuluh juta, itu rasanya sudah mahal."
"Sepuluh juta, apa itu tidak kurang?"
"Mau bayar enggak."
"Baiklah. Berikan uang sepuluh juta untuk nona muda." Tak lama uang sepuluh juta berada di depan Dinda, dan sudah membuat hati Dinda benar-benar senang."
"Akhirnya aku bisa mendapatkan uang juga. Kak Gavin, akan aku buktikan jika aku bisa melebihi Amora." Amora pun segera pergi dengan membawa uang sepuluh juta dan meninggalkan Adi.
"Awasi terus nona muda, jangan sampai terjadi sesuatu padanya atau dia mendapatkan s
kesusahan apapun, berikan laporan yang kalian dapatkan setiap waktu." Perintah Adi dada bawahannya.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
✔️ Jangan lupa tinggalkan jejak
karena lebih suka zion,..jadi alesan biar jadi seru,...
karena laki laki bisa kawin dgn 2 atau empat perempuan,..
thor apakah wanita bisa kawin dgn 2 laki laki,..
jawab thor,..
gue udah kasih bintang lima,.
tidak pernah masuk,..
saat berbicara dengan pria lain dia begitu lembut tapi saat berbicara dengan suami nya hilang kelembutannya
wanita atau istri yang meladeni perhatian bahkan menerima sentuhan pria lain dengan sukarela maka wanita itu bukan istri yang pantas dipertahankan
sampe sini masih pengen ketawa sih 🤣