Apa yang terjadi jika lelaki yang menjadi calon suami melarikan diri bersama sahabatmu sendiri tepat di hari pernikahan ?
Setelah terlambat satu setengah jam dari jadwal akad nikah, akhirnya seseorang menjemput Sabina dari kamar hotelnya untuk menemui lelaki yang baru saja membacakan ijab kabulnya.
Sabina terkejut luar biasa ketika yang berada disana bukanlah Andre yang menjadi kekasihnya selama ini. Melainkan Gibran yang merupakan sahabat dari calon suaminya dan juga kekasih Amanda sahabatnya. Bahkan Minggu lalu Sabina membantu Gibran untuk memilihkan cincin yang akan digunakan Gibran untuk melamar Amanda.
Tapi sekarang cincin pilihannya itu melingkar indah di jari manisnya sendiri, tak ada nama Gibran dalam lingkarannya. Mungkin memang sudah takdir ia terikat dengan lelaki yang tidak mencintainya.
Bagaimana nasib pernikahan yang tak diinginkan keduanya ini ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MeeGorjes, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam
Happy reading ❤️
Gibran menyematkan cincin itu pada jari manis Sabina dengan pandangan dingin yang menusuk.
Sabina sadar, Gibran memandangnya penuh kebencian.
Sabina kembali meneteskan air matanya. Sedangkan Gibran langsung membuang muka setelah melakukannya.
Sungguh malang nasib Sabina hari pernikahannya dipenuhi air mata derita bukan bahagia.
***
Sepanjang resepsi Gibran tak mengeluarkan satu patah kata apapun mengenai pernikahan ini. Bahkan lelaki itu mencium dahi Sabina secepat kilat ketika ia dinyatakan resmi sebagai suami. Gibran hanya akan berpura-pura baik jika tamu datang menyalami mereka.
Sabina menahan rasa ngilu di dada dengan susah payah. Beberapa tamu terkejut luar biasa ketika melihat Gibran yang berdiri disana menjadi suami Sabina, bukanlah Andre.
Sabina sudah tak sabar ingin mengakhiri acara ini dan bertanya apa yang sebenarnya telah terjadi.
Waktu terasa begitu lambat berlalu, Sabina sudah tak tahu apa yang ia rasakan. Ia hanya ingin berlari sejauh mungkin atau terbangun dari mimpi buruknya ini, tapi ia tak dapat melakukannya karena ini bukanlah sebuah mimpi.
Tahap demi tahap acara telah di lalui, akhirnya acara resepsi pernikahan Sabina yang mewah itu berakhir juga. Gibran meninggalkan Sabina di atas pelaminan seorang diri begitu saja. Ia pergi keluar gedung hotel untuk menenangkan diri.
Sedangkan Sabina yang sedang mendengarkan penjelasan bibi juga ayahnya mengenai apa yang sebenarnya terjadi jatuh pingsan tak sadarkan diri.
***
Sabina tersadar dengan bibi Maya yang terus menggenggam tangannya. Ia berharap ini hanya sebuah mimpi tapi ternyata bukan. Ia terbaring di kamar pengantin super mewah yang seharusnya menjadi kamar ia dan Andre suaminya.
Terlihat juga kedua kakak iparnya yang melihat Sabina dengan tatapan begitu prihatin.
Hatinya terasa ngilu, tubuhnya tak berhenti bergetar. Ingin rasanya Sabina menghilang ke dalam dasar bumi saja.
Ia memejamkan matanya dengan air bening yang terus mengalir membasahi pipi. Pikiran Sabina melayang, ia berpikir apa kesalahan yang telah ia lakukan sehingga Andre lebih memilih melarikan diri dengan Amanda sahabatnya.
Sabina tersenyum kecut ketika ingat wangi yang ia cium tadi malam dari baju Amanda adalah wangi parfum kekasihnya.
"Apa salahku ya Bi? Sehingga mereka tega melakukan ini padaku." Tanya Sabina diantara isakkan tangisnya.
"Kamu tak bersalah sayang, mereka saja yang telah berlaku jahat." Jawab bibinya itu menenangkan.
Selama ini hanya Andre lelaki yang menerima Sabina apa adanya tapi pada akhirnya lelaki itu mengkhianatinya, Amanda juga hanya satu-satunya sahabat yang ia miliki tapi pada akhirnya ia meninggalkan Sabina dengan luka yang teramat sangat menyakitkan.
"Aku ingin mati saja," ucap Sabina lirih.
"Jangan katakan itu, Sayang. Bersyukurlah bahwa Tuhan menunjukkan seperti apa Andre dan Amanda sebenarnya. Bayangkan bila mereka mengkhianatimu setelah kalian resmi menikah. Akan lebih menyakitkan lagi."
Tangis Sabina terdengar semakin lirih, gadis cantik itu dalam keadaan yang begitu hancur.
"Sekarang kamu sudah menikah dengan Gibran. Meski tak suka, perlakukan dia layaknya seorang suami yang kamu cintai. Hormati dan patuhlah padanya. Bagaimanapun, pernikahan kalian dilakukan dihadapan Tuhan jadi ini bukan pernikahan main-main."
Sabina saja tak tahu dimana Gibran berada. Yang ia tahu Gibran begitu marah padanya karena harus menggantikan Andre hanya karena untuk menjaga nama baik Sabina dan keluarganya. Tentulah Gibran sangat tersiksa saat ini. Ditinggalkan orang yang sangat ia cintai dan terpaksa menikahi dirinya.
Terdengar ketukan di pintu dan tak lama muncul ayahnya Sabina dan kedua kakak lelakinya Arya dan Saka.
"Bina sayang, malam ini kamu terpaksa harus menginap di sini. Karena beberapa wartawan mulai bertanya-tanya tentang pernikahan yang berlangsung tadi. Ayah tak mau kamu tertekan dengan segala pertanyaan mereka. Kedua kakakmu juga akan menginap di hotel ini untuk menjagamu." Jelas ayah Sabina dengan lembut.
Sabina tak menjawab, ia hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
Ayah Sabina begitu sedih melihat bagaimana keadaan anak kesayangannya ini. Begitu juga semua orang yang berada dalam ruangan itu.
"Sabarlah sayang... Ayah yakin Tuhan tidak tidur. Lelaki itu juga perempuannya akan mendapatkan balasan yang setimpal."
Sabina tak menjawab, ia hanya terus menangis.
"Bibi Maya akan menemanimu tidur malam ini," ucap Saka yang merupakan kakak kedua Sabina.
Sabina tak menjawab, seolah tak ada tenaga hanya untuk sekedar berbicara. Ia benar-benar merasa hancur saat ini.
Cukup lama mereka menemani Sabina dalam sunyi. Sesekali terdengar isakkan Sabina yang mengiris hati bagi siapapun yang mendengarnya.
Malam kian larut, satu persatu orang yang berada disana undur diri hingga hanya menyisakan bibi Maya disana menemani Sabina.
***
Ayah Sabina tiba di rumahnya pada saat tengah malam. Hal yang pertama ia lakukan adalah memanggil asisten rumah tangganya yang bernama Sumi dan ia adalah ibu dari Amanda.
"Panggil segera Sumi kemari." Titah Hendra pada pelayannya yang lain.
Wanita yang telah berusia diatas 50 tahun itu menghadapi Hendra dengan tatapan mata tak mengerti.
'Plakkkk' suara tamparan yang amat nyaring terdengar dan wanita bernama Sumi itu tersungkur ke atas lantai dingin rumah mewahnya.
"A... Apa salah saya Tuan?" Tanya Sumi sembari meraba pipinya uang terasa panas.
"Ini hanya sedikit balasan karena anakmu yang jal*ng itu telah menyakiti hati anakku." Jawab Hendra dingin.
"Apa yang dilakukan anakku pada nona Sabina?"
"Jangan pura-pura bodoh kamu sial*n. Sekarang angkat kaki dari rumah ini." Jawab ayah Sabina penuh emosi dan menyeret tubuh wanita itu untuk keluar dari rumahnya pada tengah malam tanpa membawa uang sepeser pun. Meskipun Sumi meminta dan memohon tapi ayah Sabina tak memberikan pengampunan.
Sumi meninggalkan rumah Sabina dengan bertelanjang kaki dan wajah memerah karena tamparan tuannya.
"Awasi perempuan sialan itu. Beritahu aku bila anaknya datang menemuinya," ucap ayah Sabina pada salah satu orang kepercayaannya.
Ayah Sabina beserta beberapa pelayan memasuki kamar yang selama ini ia ko ditempati Sumi dan Amanda anaknya.
Ya Amanda tinggal di rumah itu, bahkan ayah Sabina memberikan pendidikan formal yang baik untuknya.
Ayah Sabina mengobrak-abrik kamar itu untuk mencari petunjuk keberadaan Amanda atau apapun yang bisa ia temukan.
***
Sementara itu Sabina masih belum bisa memejamkan matanya untuk tidur, hatinya masih terasa perih karena memikirkan Andre yang telah meninggalkannya.
Ya...
Sabina memikirkan lelaki yang sangat ia cintai itu, bukan memikirkan Gibran yang kini telah menjadi suaminya. Bahkan Sabina tak tahu dimana Gibran berada. Mungkin lelaki itu telah melarikan diri dari Sabina seperti yang telah dilakukan Andre.
Sabina tidur meringkuk bagai janin dalam kandungan dengan bibi Maya yang berada disebelahnya.
Matanya terpejam namun kesadarannya masih berada disana. Sabina dapat mendengar suara apapun meski matanya terpejam untuk tidur.
Beginilah Sabina menghabiskan malam pertama pernikahannya.
To be continued
Thanks for reading ❤️
Masih episode mengsedih jadi sabarlah, semua akan mumet pada waktunya 🤣
hepi wiken ❤️
sampai ketemu Senin ya ❤️
Tapi kalau like dan komennya ngebut aku up lagi deh
apalah aku ini yang gampang banget di sogok 😂🙈
Andre g smp sentuhan fisik intim lho sm Bina
buat pengetahuan untuk diri sendiri banyak pelajaran dalam cerita ini..
tQ Thor idea yang bernas..semoga sentiasa sihat selalu.. tetap menyokong selalu sukses selalu ya Thor..
sebelah aku jg udah bc semua, aku tunggu karya terbarumu thor, semangat berkarya