Ryo Seorang Idola Boy Band yang merupakan pewaris utama Rumah sakit terbesar di negara yang sedang menikmati masa puncak karirnya sebagai Idola. Ia yang dikagumi kaum hawa bak seorang pangeran pujaan selalu bermain dengan gadis manapun yang mau menyodorkan tubuhnya untuk ia nikmati.
Ciuman dengan seorang gadis biasa yang ia temui saat menari balet, membuatnya merasakan hal yang berbeda. Menemukan adanya seorang gadis yang tak mengidolakan bahkan membencinya, membuat Ryo seakan tertantang.
Penasaran dengan gadis yang menolaknya membuat Ryo justru larut dalam perasaan yang membuatnya merasakan namanya kerinduan.
Namun dihati sang gadis, justru terpatri nama Bams yang merupakan sahabat Ryo. Bams yang justru tak menyadari perasaan sang gadis justru hanya merasa kasihan pada gadis malang itu.
Novel vol.1 telah tamat. Sekarang berlanjut pada vol.2 dimana banyak terungkap hal mengejutkan!
Menguji kembali cara Ryo, Aira, Bams & Kiky mencintai pasangan mereka masing masing
CARAKU MENCINTAIM
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafila Asda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perkenalan dengan Idola
Pada jam istirahat. Seperti biasa Aira membawa kotak bekal ke atap gedung itu. Ia sangat nyaman jika menikmati makanannya disana, karena tidak ada satu orang pun yang melihat bekal apa yang ia bawa.
Sambil menikmati pemandangan dari atas. Ia menyantap bekalnya pelan. Bagaimana tidak, hari ini ia hanya makan nasi dan tempe goreng saja. Ada sedikit sambal di pojok kotak bekal itu. Ia harus menghemat untuk biaya kuliah adiknya di kampung halaman yang semakin meninggi.
Kerasnya kehidupan kota besar telah membanting Aira menjadi wanita kuat dan mampu melakukan apapun untuk hidup kuliah adiknya dan dirinya sendiri.
Ditengah ia sedang menikmati makan siang, Tiba tiba terdengar suara pintu dibuka.
“kiky.. kita udah janji kalo hubungan kita cuma kita yang tau” terdengar seseorang berbicara
“terus ngapain kamu hubungin Boman?” lanjut suara itu lagi
“kamu tau aku ada jadwal latihan hari ini, tadi HP ku low” lanjutnya lagi
“lagian kita udah tau satu sama lain” lanjutnya marah
“oya?” lanjutnya
“jangan pernah telpon Boman lagi!” tutupnya marah
Boman, ialah manager Boys. Meski ia seorang menager, namun kadang keputusannya mampu mengalahkan keputusan pimpinan sekalipun, hal itu karena Boman berada dibalik seseorang yang memiliki kuasa terhadap ME.
“heys!!” Terdengar orang tersebut menghela nafas kesal.
Aira berhenti mengunyah. Ia takut ketahuan sedang berada disana. Suara yang ia dengar sangat jelas suara Bams. Mendengar tidak ada suara lagi. Aira kembali menyendok makanan.
“siapa itu?” Bams menanyakan suara itu
Aira menoleh kearah Bams yang terhalang tumpukan barang bekas disana. Mata mereka saling bertemu.
Bams mendatangi Aira yang duduk bersila di atas sebuah dipan usang yang dirapikan. Ia menatap Bams yang mendekat padanya.
“kamu denger ya barusan?” tanya Bams tampak kesal
Aira hanya pengangguk pelan takut idolanya itu marah.
Wah.. Kayanya dia lagi kesal nih! Benak Aira
Bams yang masih berdiri melihat makan siang Aira yang seadanya kemudian duduk disana
“jangan cerita ke siapa siapa ya?” pintanya tersenyum yang ketahuan memiliki seorang kekasih.
“oke..” jawab Aira singkat dengan hati hati. Dari sekian lama ia bekerja disana, baru kali ini Bams berbicara padanya.
“baru makan?” tanya Bams lagi pada Aira
“hemm..“jawab Aira yang masih memegang sendok
Bams kembali melihat bekal Aira yang sederhana. Tiba tiba suara perutnya terdengar. Ia tersenyum sendiri karena memang ia belum makan siang. Mendengar suara perut Bams, Aira menahan tawanya.
“eh heheheh.. aku belum makan!” tawa Bams malu sendiri
“aku pengen nawarin, tapi cuman tempe gini” jelas Aira yang tidak enak makan sendiri sedangkan suara perut Bams terdengar bergitu lapar.
“gakpapa! kalau boleh?” jawab Bams ramah
Ia mengambil satu potong tempe goreng milik Aira dan menyocol ke sambal yang terlihat enak dan menyantap dengan lahap.
“enak” tatapnya pada Aira.
Aira hanya tersenyum melihat itu. Dia mengidolakan Bams, karena dari ke empat idola itu, Bams adalah orang yang memiliki kerendahan hati. Mungkin karena dia bukan berasal dari orang yang berada. Jadi dia tidak menunjukan sikap sombong sebagai idola.
“satu lagi ya?” pintanya mengambil potongan tempe lainnya
Aira senang bukan main. Dia berpikir Bams mengatakan enak hanya pura pura, tapi ketika dia mengambil potongan kedua, itu berarti Bams jujur. Atau mungkin dia hanya kelaparan. Benak Aira
Melihat botol minum Aira yang berwarna berbeda, Bams menatapnya sejenak seolah mengatakan apa boleh?
“boleh..!” ucap Aira yang mengijinkan Bams untuk minum
Bams pun meminum tanpa rasa canggung.
“sirsak?” tanyanya setelah meminum beberapa tegukan.
Aira kembali mengangguk.
“dicampur apa?” tanyanya lagi. Karena rasa jus itu berbeda dengan minuman yang biasanya.
“pure” jawab Aira
“segar ya!” jawabnya justru meminum lagi
Kini botol itu hanya setengah dari setengah
“dilanjut!” ucap Bams senang dan meninggalkan Aira disana.
“kyaaaa...” teriak hati Aira kegirangan saat Bams benar benar menghilang dari dari sana. Baru kali ini idolanya itu menyapa. Bahkan bukan menyapa saja, tapi makan makanan yang dia masak sendiri dan dia meminum minuman miliknya tanpa ragu ragu. Ia senyum senyum sendiri menikmati sisa makan siangnya. Rasa makan siang sederhana itu pun terasa menjadi spesial. Hari ini ia mendapat semangat baru rasanya.
Seusai latihan. Bams tersenyum pada Aira yang selama ini tidak ia lakukan. Ia berharap gadis itu tidak menceritakan apa yang dia dengar di atap tadi siang.
Gadis itu suka bergosip gak ya?Benak Bams khawatir
Aira memberikan botol minum dan handuk pada Bams
“makasih” ucap Bams yang baru kali ini mengucapkan itu pada Aira
Aira hanya menanggapinya dengan senyuman. Sedang hatinya terus saja teriak kegirangan.
*
Hari ini Aira membawa bekal berbeda, ia baru menerima kiriman dari adiknya Aina, berupa dendeng kering dari kampung halamannya. Ketika ada acara besar di kampung mereka, Aina masih sempat membuat daging asap kesukaan ibu mereka dan mengirim ke Aira.
Hari itu Boman berulang tahun. Dia mengadakan traktiran dan acara makan makan bersama dengan semua kru yang berada dibawahnya. Aira sebagai OG sibuk membantu membagikan makanan mewah itu ke masing masing personil yang ada disana. Ia hanya bertugas membagikan bukan termasuk orang yang mendapat makanan mewah itu. Makanan itu khusus untuk selebrity, dancer, dan personil management. Orang orang kelas dia tidak mungkin mendapat traktiran mahal kelas atas seperti mereka. Setelah memastikan semua mendapat kotak makan mereka, Aira pun pergi ke atas, tempat makannya. Ia sudah sangat lapar dari tadi. Seperti biasa, ia menata tempat makannya terlebih dahulu sebelum makan. Meletakkan air di sebelah kanan, menyiapkan tisu dan kotak bekal. Ia membuka kotak makan dan mencium bau masakan yang sudah pasti tidak di jual di kota itu. Ya, makanan khas kampung halamannya. Dendeng kering asap yang dimasak dengan bumbu kecap + lemon.
“Brak!” suara pintu terbuka
Aira membuka matanya yang tadi tertutup menikmati aroma makanan. Ia mengintip siapa yang siang siang begini naik ke sana.
Siapa ya? benaknya
“hai!” sapa Bams senang yang terlihat membawa kotak makan
Bams.. dia Bams.. menyapaku..benak Aira girang
Aira menatapnya tanpa menjawab dan tanpa ekspresi. Ia bingung kenapa Bams berada disana siang itu.
“baru mau makan ‘kan?” tanya Bams yang mendekat melihat Aira masih memegang kotak makan yang dalam keadaan belum tersentuh
“hemm..” angguk Aira pelan dan masih menatapnya dengan pertanyaan
“aku gak terlalu suka makanan jepang” jawabnya menunjukan kotak makan miliknya
“ooo...” terjawab sudah oleh Aira
“kalau gak ku makan, di depan Boman jadi gak enak, takut tersinggung, masa traktiran dia gak ku makan” jelasnya
“ooo..” jawabnya lagi
“aku ingat kamu makan disini, bisa tukeran gak?” jawabnya
\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~
Kasih vote, like dan komennya ya.. terima kasih