Sejak mulai mengenal kata suka terhadap seorang pria, Azzahra Faranisa Abdullah telah menautkan hati pada pria bernama Prayoga Atmajaya. Pria yang menjadi Kakak kelasnya juga anak dari atasan di tempat ayahnya bekerja.
Apalagi saat orang tua Prayoga menginginkannya menjadi calon menantunya. Sejak saat itu dia mengunci hatinya untuk pria lain selain Prayoga.
Tapi kekecewaan yang dia rasakan saat dia menerima kenyataan bahwa pria yang selama ini dicintainya kini telah memilih dan menikah dengan wanita lain.
Dan di saat yang bersamaan secara tidak sengaja karena peristiwa yang konyol dia dipertemukan oleh Gavin Richard, seorang pria yang menikahi wanita yang lebih tua 18 tahun.
Lantas apa yang terjadi setelah pertemuan itu? Gavin & Azzahra yang sama-sama baru saja merasakan kekecewaan harus melepaskan orang yang dicintainya. Apakah kesamaan nasib kisah asmara akan membuat mereka akhirnya bersatu? Simak kisahnya di Kisah Cinta Azzahra
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon REZ Zha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keluarga Aneh
Setelah berurusan dengan Gavin, Azzahra dengan tergesa menutup pintu belakang rumahnya.
" Kamu dari mana, Ra?"
" Astaghfirullahal adzim ..." Azzahra tersentak saat suara uminya terdengar.
" Kamu kenapa sampai kaget gitu, Ra?" tanya Umi Rara curiga.
" Umi mengagetkan Rara saja." Azzahra memegangi dadanya.
" Tadi Umi ambil minum ke dapur lalu mendengar pintu belakang dibuka makanya Umi kemari."
" I-iya Umi, tadi Rara mendengar ada suara di luar makanya Rara buka pintu, nggak tahunya kucing jatuh dari tembok." Azzahra berbohong.
" Malam-malam gelap begini jangan keluar-keluar atuh, Ra. Kenapa nggak bangunin Mang Supri atau Rusmi saja?" Umi Rara nampak khawatir.
" Rara nggak apa-apa kok, Umi."
" Ya sudah, kamu cepat istirahat sudah malam."
" Iya Umi, Rara duluan ke kamar ya, Umi."
" Iya."
Azzahra pun berlalu meninggalkan Uminya dan kembali ke kamar sambil memegangi dadanya karena masih khawatir uminya itu mengetahui aksinya yang baru saja mendatangi kamar Gavin.
Keesokan harinya ...
Gavin membuka pintu perlahan, dia menoleh ke kanan dan ke kiri, mengawasi sekitar. Setelah dirasa aman dia kemudian keluar dari kamarnya, dengan backpack yang sudah berada di punggungnya. Gavin berjalan cepat keluar pekarangan rumah Azzahra namun langkahnya terhenti saat sebuah mobil memasuki pekarangan rumah Azzahra hingga membuat sorot lampu mobil itu mengarah tepat ke tubuhnya.
" Shit!!" umpat Gavin saat mengenali mobil yang baru datang itu adalah milik Abi Rara. Apalagi sosok yang keluar dari balik kemudi itu kemudian berjalan menghampirinya.
" Kamu mau ke mana?" tanya Abi Rara memandang Gavin dari ujung kepala sampai ujung kaki karena pria itu terlihat sangat rapih apalagi dengan tas punggung yang menggantung di punggung pria muda itu.
" Kebetulan Bapak sudah datang, sekalian saya bisa pamit." Gavin langsung menyalami tangan Abi Rara.
" Memang kamu mau ke mana?" Abi Rara kembali mengulang pertanyaan.
" Saya mau pergi, Pak." jawab Gavin.
" Pergi? Pergi ke mana? Kamu ini 'kan sedang dalam masa hukuman, dan masa hukuman kamu belum juga genap seminggu kenapa kamu mau pergi? Siapa yang menyuruh kamu pergi?" selidik Abi Rara.
" Anak Bapak sendiri yang menyuruh saya pergi." sahut Gavin.
" Anak saya? Siapa?"
" Memangnya anak Bapak ada berapa? Karena setahu saya anak Bapak itu hanya Neng Rara." jawab Gavin yang memang tidak pernah bertemu dengan kedua kakak laki-laki Azzahra. Karena saat memasuki rumah utama pun Gavin hanya masuk ke dalam dapur dan ruang makan hingga Gavin tidak pernah melihat foto keluarga yang menggantung di ruang tamu dan ruang keluarga.
" Jadi Rara yang menyuruh kamu pergi?"
" Benar, Pak."
" Sebaiknya kamu kembali ke kamarmu,"
" Lho, memangnya kenapa, Pak? Neng Rara 'kan sudah menyuruh saya pergi. Urusan saya kan dengan dia, kalau dia menyuruh saya pergi berarti urusan beres dong, Pak." Gavin memprotes.
" Yang mengambil keputusan itu saya. Rara itu anak saya dan dia belum menikah, jadi apapun yang berhubungan dengan Rara itu menjadi tanggung jawab saya. Jadi kalau saya menyuruh kamu kembali berarti kamu harus menuruti apa yang saya perintahkan," tegas Abi Rara.
" Ck, dasar keluarga aneh," umpat Gavin pelan.
" Apa kamu bilang tadi?" tanya Abi Rara yang sempat mendengar umpatan Gavin tadi.
" Tidak, Pak. Saya tidak berkata apa-apa." sanggah Gavin menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
" Ya sudah, kembali ke kamarmu. Kamu bisa pergi dari sini setelah selesai menjalankan masa hukuman kamu selama satu bulan." Abi Rara memerintahkan.
Gavin mendengus kesal namun akhirnya dia tetap mengikuti perintah yang diberikan Abi Rara untuknya.
***
" Abi sudah datang?" tanya Azzahra saat dia melihat abinya sudah duduk di hadapan meja makan.
" Sudah, Ra. Lepas Shubuh tadi Abi baru sampai." sahut Abi Rara.
Azzahra tersenyum seraya berjalan menghampiri abinya untuk menyalaminya namun matanya kini bertumpu pada sosok pria yang kini juga duduk di depan meja makan. Seketika pancaran wajah bahagia karena mendapati abinya datang hilang seketika saat melihat Gavin juga ada di sana.
" Ra, sini ayo sarapan dulu." Umi Rara menyuruh anaknya itu ikut bergabung.
Azzahra duduk tepat di depan Gavin. Mata indahnya terus menatap tajam ke arah Gavin yang seolah acuh tak perdulikan kehadirannya. Azzahra merasa kesal karena ternyata Gavin masih ada di rumahnya, padahal semalam pria itu janji ingin pergi pagi-pagi sekali.
Tak beda jauh dengan Azzahra, Gavin sendiri sebenarnya merasa kesal karena kedatangan Abi menggagalkan rencananya terbebas dari hukuman dan keluar dari lingkaran keluarga anehnya Rara.
Suasana di ruang makan pun hening hanya suara dentingan sendok garpu yang terdengar. Azzahra yang melihat Gavin semenjak tadi tak melihatnya merasa semakin kesal, membuatnya menendang kaki Gavin sekeras mungkin.
" Aaawwww ...!!" Gavin meringis saat kakinya ditendang Azzahra.
" Ada apa?" tanya Abi Rara melihat Gavin meringis sambil memegang kakinya yang ditendang di bawah meja.
" Kaki saya serasa diseruduk kerbau, Pak." Gavin melirik Azzahra yang menunduk.
Azzahra membulatkan matanya saat Gavin mengatakan hal tadi, membuat rasa kesalnya bertumpuk-tumpuk.
" Kamu ini ada-ada saja." Abi Rara berkomentar.
" Ra, kenapa makanannya hanya diaduk-aduk saja? Ayo cepat dimakan," perintah Umi Rara.
" Rara nggak selera, Umi."
" Memangnya masakan Umi nggak enak ya, Ra?" tanya Umi Rara.
" Oh, bukan itu kok, Umi. Masakan Umi itu selalu enak." Azzahra langsung menjelaskan kepada uminya agar tidak salah paham.
" Lalu kenapa kamu nggak selera?" Kini Abi Rara yang bertanya.
" Nggak selera karena ada buaya buntung, Abi." celetuk Azzahra melirik ke arah Gavin yang kini sedang menoleh ke arahnya.
" Buaya buntung? Nggak mungkin di sini ada buaya atuh, Ra." Umi Rara menyahuti.
" Kerbau, Buaya ... kita ini sedang di rumah 'kan, Umi? Bukan di Taman Safari?" tanya Abi Rara kepada istrinya.
" Ya Iyah atuh, Abi ..." sahut Umi Rara.
" Syukurlah, Abi pikir di Taman Safari karena pada berhalusinasi tentang kerbau dan buaya," sahut Abi Rara membuat Gavin dan Azzahra sama-sama menoleh ke Abi Rara.
" Setelah makan nanti ada yang mau Umi bicarakan sama Abi." Umi Rara teringat kejadian saat Gavin dan Azzahra kepergok ibu-ibu pengajian kemarin siang.
" Ada masalah apa memangnya, Umi? Ada masalah penting?" Abi Rara dibuat penasaran.
" Penting, Abi. Karena ini menyangkut nama baik keluarga kita." Umi Rara melirik ke arah Gavin yang terlihat sedang memandang Azzahra, begitu pun saat dia menoleh ke arah Azzahra, putrinya itu sedang saling pandang dengan Gavin.
" Ada apa ini? Abi jadi penasaran." ucap Abi Rara.
" Tentang Rara, Abi."
" Oh ya, Abi juga ada yang ingin ditanyakan pada Rara. Ya sudah nanti kita bahas, sekarang kita selesaikan sarapannya." ujar Abi Rara.
Dan kini di sinilah Abi, Umi dan Azzahra berkumpul dengan Gavin yang juga diajak berdiskusi.
" Memangnya ada apa? Apa ada yang Abi lewatkan selama Abi di Jakarta?" tanya Abi Rara memulai pembicaraan.
" Ini soal kelakuan Gavin yang semakin kurang ajar terhadap Rara, Abi."
Gavin membelalakkan matanya lalu menatap Umi Rara karena perkataan Umi Rara itu menyudutkannya.
" Memangnya apa lagi yang sudah kamu lakukan kepada anak saya, Gavin?" pertanyaan Abi Rara kali ini membuat Gavin menelan salivanya.
*
*
*
Bersambung ...
Happy Reading ❤️
kn si nat tuh nantangin andra bilang mo d ksh.."mo nyerahin dewek.
garong kok d ksh ikan yo nyaplok lah..
mlah koyo seolah2 andra tok yg salah..
kn dy dewek yg kecentilan..
dh 3 thn d tolak tp msh mepet wae...
kyk cwe gk punya hrg diri wae..
untung jodohnya bang ojoll plus tajir maning...😩😩😩
lierr euyy...pusing pala berbie..😇😅
kn d crita si dirga ad pegawe yg nm nya zahra..oh..si mntan calon yoga to..
hooh...3x.mudeng saiki..😄
gmn gk langgeng neng...wong yoga punya ank ma tata mpe 5 yo...😄😄