NovelToon NovelToon
Pria Gila Itu Milikku

Pria Gila Itu Milikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: nona yeppo

Aku Shella, seorang gadis yang masih duduk dibangku sekolah Menengah Atas.

Berawal dari penolakan ibu dan saudariku yang usianya terpaut sepuluh tahun lebih tua dariku, membuatku berubah menjadi gadis yang tidak memiliki hati dan pendendam.

Aku juga bertekad ingin merampas apa yang dimiliki oleh saudariku.

Aku bahkan tidak mengeluarkan air mataku saat ibuku dinyatakan meninggal dunia.
Hingga terungkapnya sebuah rahasia yang begitu mengguncang kewarasan ku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona yeppo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mabuk

Aku duduk didalam bis tujuan tempat tinggal ku sambil memandangi lampu-lampu jalanan yang sudah mulai menunjukkan cahayanya.

Langit sore yang biasanya ditutupi oleh awan tebal, telah berubah menjadi kemerahan akibat terkena bias cahaya matahari yang hampir tenggelam.

Kupandangi lekat-lekat sebuah kotak yang tanpa sadar kuterima dari pria dewasa itu. Sebuah ponsel rahasia yang tidak boleh diketahui oleh siapapun itu.

Hatiku sedikit gelisah, memikirkan tentang siapa dan bagaimana pria itu bisa mengetahui posisiku. Seketika bulu kuduk ku berdiri membayangkan betapa menakutkannya dunia yang sedang mengelilingi ku.

Walaupun aku tidak terlalu menonjol dalam pelajaran disekolah, namun aku dapat menyadari jika ini bukanlah suatu kebetulan.

Pria itu bukan pria sembarangan, wajah dan tatapan matanya begitu berwibawa membuatku sulit untuk berbicara.

Banyak musuh yang bersiap untuk menumbangkan mu setiap waktu...

Kata-kata Ayahku kembali terngiang-ngiang di kepalaku. Membuat rasa bersalah bersarang didalam hatiku karena tidak menuruti perkataan nya.

Aku mengalihkan pikiran burukku pada ponsel yang biasa kupakai, tidak ada pesan maupun panggilan dari paman Rangga.

Aku tersenyum kecut, pria itu pasti sedang sibuk menyiapkan diri untuk pernikahannya. Hal yang tak dapat kupikirkan dengan pikiran waras ku adalah paman Rangga menikah dengan Maurice.

Aku teringat akan perkataannya kala itu, ia tidak tertarik pada pernikahan kecuali dengan Sera gadis yang dicintainya.

Namun semuanya hanya omong kosong belaka, padahal aku sempat merasa lega karena aku bisa dengan leluasa menyukainya.

***

Tak terasa, aku telah tiba ditempat tujuanku. Persimpangan yang menorehkan banyak kenangan manis dan mendebarkan tentang paman Rangga.

Rasanya sangat berat jika harus memasuki rumah yang sama dengan saudariku Maurice. Sudah sejak lama tidak ada kecocokan diantara kami, kini semakin tidak cocok karena perjodohan konyol ini.

Aku memandangi pagar rumahku yang tertutup rapat. Tidak ada bos Luo dengan kedainya, apalagi Ayah yang sedang menjalankan tugasnya.

Aku bersandar di pintu pagar sambil memeriksa ponselku. Sebuah pesan dari bos Luo masuk membuat ku hanya bisa menghela nafas pelan.

Aku sedang ada urusan, untuk malam ini kamu tidur dirumah keluarga bibi Anggie saja.

Tak lupa bos Luo menyertakan emoji karakter setan yang sedang tertawa untuk menghiburku.

Cih, selera orang tua memang sangat kekanakan sekali...

Padahal aku ingin sekali menghindari paman Rangga untuk sementara ini. Karena jika bertemu, aku tak akan bisa menghentikan hasratku untuk menggagalkan semua kesepakatan kedua keluarga ini.

Aku perlahan memasuki rumah mewah itu walau hatiku sedikit enggan untuk masuk. Rasanya langkah kakiku sangat berat hanya untuk melangkah saja.

Seperti biasa, rumah mewah ini mengingatkan ku pada rumah kami dahulu. Luas namun selalu sepi, hanya bunyi jam dinding yang menyambutku.

Tidak adanya tanda-tanda keberadaan bibi Anggie membuatku segera melanjutkan langkahku menuju kamar yang biasa aku tempati.

Perut yang telah terisi penuh dan hati yang lelah serta pikiran yang kacau membuatku segera melemparkan diriku keatas kasur empuk.

Sepertinya aku harus menenangkan diriku yang sedang galau ini. Tak lupa aku melepaskan alat yang seharian ini menemaniku.

Terkadang, suasana sunyi senyap seperti ini bisa sangat menenangkan untukku. Mungkin karena rasa sunyi ini telah menemaniku selama tiga tahun lebih.

Aku tertidur sangat lelap hingga tengah malam, jiwa yang kelelahan dan kasur yang begitu lembut ini lah yang menjadi penyebabnya.

Aku segera beranjak dari tempat tidurku, tak lupa alat bantu dengar ku pasang kembali ke telingaku.

Kulihat jam di ponselku yang sudah menunjukkan angka dua belas. Sudah bisa kupastikan jika bibi Anggie telah tidur.

Tinggal satu orang yang ingin kupastikan keberadaannya, pria matang yang mengisi ruang kosong dihatiku.

Kumantapkan langkahku menaiki tangga menuju lantai dua, tempat kamar paman Rangga berada. Rasa yang semula kuat ingin menghindari nya kini berubah menjadi rasa yang kuat ingin melihat wajahnya.

Kuberanikan diriku mengetuk pintu, namun tak ada sahutan atau pun sambutan yang kuterima. Mungkin karena ini sudah sangat malam, aku segera menghentikan aksi ku.

Dari mengetuk, berubah menjadi memutar handle pintu. Terbuka, namun semua gelap gulita seperti tiada penghuni.

Jantungku yang sempat bergetar hebat kembali berdetak secara normal. Rasa kecewa sekali lagi menyelimuti hatiku.

Mungkinkah paman Rangga kembali menekuni kebiasaan buruknya, menghabiskan waktu dengan sembarang wanita.

Aku berbalik, tapi mataku segera bertemu dengan pria yang sedang kucari. Tubuhnya yang berdiri dengan sempoyongan, menjelaskan segalanya.

Mabuk, dan tidur dengan wanita. Aku bahkan membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk menetralkan hatiku.

Gemuruh didalam dadaku membuatku mengepalkan tanganku kuat-kuat. Ku hampiri pria gila yang sedang diambang kerancuan, kancing bagian atas kemeja yang dikenakannya telah terbuka.

Aku mendekat, seolah mendekati sarang singa yang sedang mengamuk. Aku tahu pria itu tidak akan mudah diatur, namun aku harus mencoba.

Apa ini paman,,,!

Aku sangat yakin mataku telah memerah saat ini, tinta berwarna merah muda tergores secara abstrak di kemeja warna putih yang dikenakannya.

Aku bagaikan wanita yang sedang menangkap basah kekasihnya yang sedang berselingkuh. Amarah didalam dadaku semakin memuncak.

Sedangkan pria yang sedang ku interogasi hanya tersenyum sambil bergerak tak teratur mencari daun pintu kamarnya.

Dia tidak peduli atas kehadiranku. Dia kembali berjalan sempoyongan. Membuat ku segera menarik tangannya dengan kuat.

PAMAN...! !

Teriakanku membuatnya menoleh padaku dengan mata memerahnya. Aku menatapnya tajam, dan melakukan sebuah tindakan yang mungkin akan kusesali nantinya.

Lakukan padaku saja,,!!

Seragam sekolah yang masih melekat didalam tubuhku kini beberapa kancingnya telah terbuka. Air mataku jatuh tak tertahankan.

Jika paman butuh wanita, aku saja.! Lakukan padaku....

Asal jangan meniduri wanita lain lagi...

Kulihat ia hanya memandangiku dengan wajah datarnya. Ia mendekat dan mengancingkan kembali bajuku secara perlahan.

Hatiku sangat sakit melihat pria yang kucintai dan kukagumi selalu tidur dengan wanita lain. Aku tidak mampu hanya dengan membayangkan nya saja, apalagi jika melihatnya secara langsung.

Kau masih terlalu kecil untuk ikut campur dalam urusanku..

Ia hanya mengatakan itu tepat ditelingaku. Bahkan bibirnya menyentuh sedikit kulit wajahku. Nafasku tertahan, kedekatan ini membuat rasa gugup tiba-tiba menyerang ku.

Paman yang mengatakan akan menikah. Walaupun aku membenci saudariku, tetap saja aku tidak ingin melihat paman seperti ini.

Air mataku tak terbendung, sesungguhnya aku hanya khawatir pada diriku sendiri yang tidak sanggup menerima kenyataan bahwa paman Rangga adalah pria penggila s**ks.

Aku menangis hebat, seperti seorang anak ayam yang kehilangan induknya. Aku menangisi hatiku yang terlalu rapuh dan bodoh karena menyukai pria matang yang sedikit gila.

Aku berbalik karena matanya yang tajam menatapku lama. Rasa sakit didadaku masih belum bisa kuatasi.

Hingga sebuah pelukan hangat kurasakan didalam tubuhku. Bau alkohol yang menyeruak tak lagi kuhiraukan.

Pria itu memelukku, mungkin hatinya sedikit tergerak melihat kesedihanku yang disebabkan olehnya.

Ia tidak bicara, bahkan membalikkan badanku. Semua murni hanya ingin membuat tangisku berhenti.

.

.

.

.

Next...

1
Tanti Purba
lanjut donk
kayla: Hallo jangan lupa mampir di karya terbaru aku yah " My Baby Girl" mohon dukungannya
yeppo: oke kak, ditunggu aja ya ☺
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!