Helena seorang dokter kecantikan dan juga ahli membuat obat sedang terjebak di dalam tubuh gemuk seorang pemeran figuran sebuah novel klise hasil karya salah satu pasien nya.
Karena tersedak permen karet saat berendam di dalam bathtub nya membuat Helena kehilangan nyawa dan berakhir terjebak di dalam tubuh wanita gemuk ini.
"haishh!!! kenapa aku terjebak di dalam tubuh gemuk ini!! tidak kah Mereka tau menurunkan berat badan sangat lah sulit!! aku harus bekerja ekstra untuk mendapatkan tubuh indah ku sebelumnya!!. aku tidak ingin mengulangi diet ku!!!".
Yah.. sebelum mendapatkan gelar dokter Helena adalah gadis gendut yang selalu di remehkan teman-teman nya.
di dalam dunia novel ini mampukah Helena kembali menjalankan diet nya dan membentuk tubuh baru yang saat ini ia tempati? atau malah pasrah dengan keadaan?
yuk intip perjuangan Helena menjadi wanita cantik dan juga anggun walaupun hanya sebagai seorang figuran.
bantu like dan komen ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BERTEMU KARAKTER BARU
Saat ini Damian terlihat seperti sedang kerasukan setan. Pria itu masuk ke dalam mansion milik nya dengan aura yang sangat menakutkan.
Hal ini di picu dengan kegagalan dirinya menemukan Helena yang terjatuh ke sungai. Tubuh wanita itu bahkan menghilang tanpa jejak. Damian sangat marah, parah pada dirinya dan juga marah entah karena apa. Yang pasti dia tidak ingin kehilangan Helena.
Setelah tiga hari pria itu mencari tubuh Helena di sekitar hutan dan sungai bahkan sampai ujung sungai. Damian tidak menemukan nya. Sekarang dia benar-benar butuh pelampiasan amarah.
"Herald!!! Kumpulkan semua pelayan dan penghuni mansion ini termasuk tamu yang sedang berada di tempat ini!". Perintah mutlak itu langsung di laksanakan oleh kepala pelayan tua tersebut.
Akhirnya tuan mereka mengumpulkan orang-orang di rumah ini setelah mengurung nya selama tiga hari tanpa boleh keluar rumah. Sesuatu besar pasti terjadi pada tuan mereka.
Semua penghuni mansion berkumpul di aula tengah, termasuk Alisa dan pelayan pribadi nya. Wanita itu juga di larang meninggalkan tempat tersebut selama tiga hari ini. Bahkan untuk mengirim kan surat ke keluarga nya dia tidak di ijinkan.
Wajah Damian terlihat sangat menyeramkan menatap satu persatu para pelayan yang hanya menundukkan kepala takut pada tuan mereka.
"Ravel bawa beberapa pengawal dan geledah seluruh mansion ini tanpa terkecuali". Kembali sebuah perintah di ucapkan oleh Damian dengan nada yang dingin.
Para pengawal yang di minta Damian segera melakukan tugas nya mereka sudah tau apa yang tuan nya inginkan saat ini.
Semua orang bertanya-tanya dengan apa yang sedang terjadi. Dan sebagian pelayan menerka jika hal ini ada sangkut pautnya dengan kepergian Helena.
"Damian, ada apa? Kenapa kau mengumpulkan semua orang?" tanya Alisa yang terlihat tenang dan menunjukan tingkah manja nya.
"aku hanya ingin menangkap seekor tikus yang berani masuk ke dalam wilayah ku!" jawab Damian dengan sangat dingin dan hal itu langsung membuat Alisa terdiam.
'apa Helena sudah mati dan Damian tidak mendapatkan bukti itu?' saat pikiran itu terlintas di kepala Alisa wanita tersebut sedikit khawatir. Pasalnya berkas itu masih ada di tangan nya atau lebih tepatnya di tangan pelayan pribadi nya saat ini.
Setelah itu Ravel datang dengan membawa sebuah berkas yang terbungkus rapi di dalam sebuah kain lusuh. Kemudian Ravel berbisik ke arah Damian serta menyerahkan berkas tersebut.
"sudah ku duga! Coba jelaskan pada ku lady Alisa bagaimana barang berharga milik ku bisa ada di tangan pelayan pribadi mu!" mendengar hal itu membuat Alisa sedikit ketakutan.
"aku.. Aku tidak tau bagaimana bisa Irish bisa menyembunyikan hal itu!"
"bagaimana kau tidak tau dia adalah pelayan pribadi mu!"
"aku benar-benar tidak tau Damian. Tiga hari yang lalu Irish yang mengatakan pada ku jika dia melihat Helena mengambil berang itu dari kamar mu. Aku percaya pada nya dan.. Dan.. Aku langsung memberitahukan kepada mu. Lagi pula kepergian Helena terlalu mencurigakan. Maka nya aku percaya dengan apa yang di ucapkan Irish".
Alisa benar-benar ingin mencuci tangan nya sendiri mengkambing hitamkan pelayan pribadi nya agar lolos dari kemarahan Damian. Lagi pula dia hanyalah pelayan rendahan berkorban untuk seorang majikan bukan lah hal yang sulit.
"ah benarkah!! Jika kau tidak ada campur tangan maka aku akan menghukum mati pelayan mu! Ravel!! Bawa pelayan itu ke penjara bawah tanah dan biar kita lihat seberapa setia dia pada majikan nya".
Irish si pelayan pribadi terlihat pasrah dengan nasib dirinya kali ini. Dia tidak bisa membela diri nya karena terikat janji dan sumpah setia melindungi majikan nya. Seperti makan buah simalakama, jika dia mengaku kebenaran nya maka hidup nya juga akan berakhir mati di tangan ayah Alisa dan jika dia menyembunyikan kebenaran nya dia akan mati di tangan Damian.
Setelah Ravel membawa Irish pergi kini Damian menatap tajam ke arah Alisa.
"aku ingin kau keluar dari mansion ku. Dan aku melarang mu untuk menginjakan kaki mu ke tempat ini! Kemasi barang-barang mu. Aku sudah menyiapkan kereta kuda untuk membawa mu pulang hari ini!"
"kau tidak bisa melakukan ini pada ku Damian. Kita adalah teman dekat. Bagaimana bisa kau juga melimpah kesalahan Irish kepada ku juga".
"keluar!!! Alisa!!! Sebelum aku membunuh mu!!" teriak Damian dengan nada yang sangat tajam sarat akan ancaman.
Alisa seketika bungkam dengan ancaman tersebut wanita itu segera masuk ke kamar nya dan mengemasi barang-barang nya.
Sementara itu Damian masuk ke dalam ruang kerja nya masih dengan perasaan marah.
"kau pikir aku tidak tau itu semua perbuatan mu Alisa! Untuk kali ini aku melepaskan mu! Karena ayah mu masih menjadi orang kepercayaan raja brengsek itu!"
...****************...
Pada pagi hari di sebuah kamar yang cukup mewah mata Helena terbuka secara perlahan. Tubuh nya terasa lemah dan juga dada nya terasa sakit. Mata wanita itu menatap langit-langit kamar ini dan kagum dengan kemewahan nya.
"di mana aku?". Gumam Helena saat mendapati diri nya terbangun di atas ranjang yang empuk dan juga nyaman.
Mata wanita itu melihat sekeliling tempat nya sadar. Dan dia mencoba untuk duduk. Dia sama sekali belum pernah berada di kamar yang mewah saat masuk ke dalam dunia novel ini. Dan hari ini adalah pertama kalinya.
"apa aku sudah mati dan terlahir kembali di dunia novel yang lain? Serta menempati tubuh seorang putri bangsawan? Apa aku terlahir sebagai wanita cantik dan kaya raya?". Helena memegangi kepala nya yang sedikit sakit. Akibat memikirkan hal-hal tersebut.
Kemudian masuk lah seorang pria kedalam kamar tersebut untuk melihat keadaan Helena. Pria yang cukup tampan dengan mata berbentuk almond berwarna grey dan rambut berwarna coklat bergelombang. Pria itu cukup tampan di pandangan Helena.
'siapa pria ini? Apa dia pemeran utama di novel baru yang aku masuki? Jika iya semoga aku adalah pemeran utama nya'. batin Helen saat pria itu tersenyum hangat sambil berjalan ke arah ranjang.
"kau sudah sadar! Syukur lah".
"siapa kau? Dan di mana aku?"
"ah aku sampai lupa. Perkenalkan aku adalah Arthur Carver dan sekarang kau berada di rumah ku di pinggiran kota Grasswall" jawab Arthur dengan tenang dan duduk tepat di sebelah ranjang yang di tempati Helena.
' Arthur Carver!!!!! Si pria malang yang bodoh dan misterius. Pria ini juga mencintai Alisa si brengsek itu. Namun dia yang menjadi sad boy di cerita ini. Karena cinta nya tak terbalaskan. Pria ini tetap mencintai Alisa dan terus melindungi nya. Dan pria ini adalah adik tiri dari raja Brimstone yang sekarang. huh!! Ternyata aku masih berada di novel milik Lidia'.
Arthur melihat keterdiaman Helena saat ini. Wanita itu hanya diam seperti sedang memikirkan sesuatu. Tapi ekspresi wajah nya berubah ubah. Dan hal itu tampak lucu di mata Arthur.
"aku menemukan mu di pinggiran sungai Ebner dengan keadaan yang terluka dan tak sadarkan diri 3 hari yang lalu. Jadi aku membawa mu ke rumah ku untuk di obati. Tenang saja aku tidak ada niat buruk sedikit pun terhadap mu". Ucap Arthur yang kini berjalan ke arah jendela kamar dan membuka gorden nya.
Dari sana Helena dapat melihat balkon kamar yang terlihat tidak terlalu besar namun nyaman. Kemudian Arthur kembali duduk di kursi samping ranjang yang di tempati Helena
"baiklah nona misterius bolehkah aku tau nama mu dan tempat asal mu?" tanya Arthur yang kembali tersenyum hangat ke arah Helena.
'oh Tuhan. Senyum pria ini sungguh indah. Tapi sayang di dalam novel ini dia memiliki nasib yang begitu menyedihkan'.
semangat terus kk
makin penasaran gimana kelanjutannya
semangat terus kk😅
semangat terus kk😅
semangat terus kk
semangat terus kk😅
di tungguin nextnya kk😅
semangat terus kk