KISAH CINTA AZZAHRA
Disarankan membaca novel MENGEJAR SUAMI IMPIAN terlebih dahulu sebelum membaca kisah ini, biar paham alur kisahnya. 🙏
Pengenalan tokoh
Azzahra Faranisa Abdullah
Wanita berusia 24 tahun, seorang guru taman kanak-kanak, yang sejak memasuki usia 16 tahun mencintai seorang pria yang tidak lain adalah anak dari atasan abinya bekerja. Sejak mulai menyukai lawan jenis, dia sudah menyukai pria bernama Prayoga Atmajaya. Pria yang juga menjadi kakak kelasnya saat di bangku SMA. Apalagi sejak orang tua Prayoga menginginkan dirinya menjadi calon menantunya, Azzahra mulai mengunci hatinya untuk pria mana pun yang mendekatinya.
Namun kekecewaan dirasakan oleh Azzahra saat mengetahui pria pujaan hatinya tiba-tiba telah menikah secara diam-diam. Hati Azzahra terasa hancur saat dia merasa penantiannya bertahun-tahun ternyata sia-sia.
Disaat dia merasakan luka di hatinya, tiba-tiba dia mengalami kejadian konyol yang mempertemukannya dirinya dengan seorang pria charming bernama Gavin Richard, calon duda yang pernah menikah dengan wanita yang usianya 18 tahun di atas pria itu
Gavin Richard
Seorang anak pengusaha pemilik beberapa hotel di negara ini, berusia 28 tahun. Dan meskipun sejak kecil Gavin ikut dengan mommy-nya, tapi Tante dan Omnya lah yang merawat dia. Karena Mommy Manda sibuk dengan karirnya sebagai seorang model.
Saat dia menjelang dewasa, Mommy Manda sering sakit-sakitan hingga membuat Mommy Manda mesti keluar masuk ke rumah sakit. Karena kesibukan Gavin mengurus bisnis garmen bersama teman-temannya yang baru dia rintis, membuatnya tidak mempunyai banyak waktu untuk menemani Mommy Manda. Dan disaat itulah muncul sosok Agatha. Wanita dewasa yang berusia lebih muda 3 tahun dari usia Mommy Manda. Agatha yang bersuamikan pria kaya raya juga sedang menemani suaminya yang sakit keras. Karena kamar rawat inap mereka bersebelahan, Agatha sering berkunjung dan menemani Mommy Manda. Di sanalah akhirnya Gavin dipertemukan dengan Agatha.
Saat akhirnya suami dari Agatha meninggal, Mommy Manda meminta Gavin menikah dengan Agatha sebagai balas budi karena kebaikan Agatha menemani Mommy Manda selama dia dirawat. Keputusan itu tentu saja ditolak mentah-mentah oleh Gavin. Karena saat itu usia Gavin masih 25 tahun. Dia tidak ingin menikah dengan wanita yang tidak dia cintai. Tapi karena penolakan Gavin membuat kondisi Mommy Manda langsung drop akhirnya dengan terpaksa dia menikahi janda kaya raya itu. Tapi dengan satu syarat yang diajukan Gavin kepada Agatha. Jika suatu saat dia menemukan wanita yang membuatnya jatuh cinta, maka dia boleh mengajukan perceraian. Hal itu pun disetujui oleh Agatha.
________________'_________________
Seorang gadis berseragam putih biru berlari tergopoh-gopoh mendekati pintu gerbang yang hampir saja terkunci.
" Pak, tunggu ...!" pekik gadis itu kepada pak satpam yang hendak menutup pintu gerbang sekolah.
" Aduh cepat, Neng! Sudah dimulai itu acaranya.." Pak Satpam memerintahkan gadis itu supaya bergerak lebih cepat.
Dengan nafas tersengal akhirnya gadis berhijab itu berhasil melewati gerbang sekolah.
" Alhamdulillah ..." ucap gadis itu sembari memegang dadanya. " Nuhun, Pak." (Terima kasih, Pak) ujarnya kemudian.
" Hei, kamu ...!! Sapa nama kamu?!" bentak salah seorang kakak kelas wanita yang kini berada di hadapannya dengan berkacak pinggang.
Gadis itu tersentak saat mendengar suara dari kakak kelasnya yang terdengar kencang itu.
" S-saya Azzahra, Kak." Dengan wajah tertunduk gadis bernama Azzahra itu menjawab.
" Kenapa telat? Baru beberapa hari jadi penghuni sekolah ini sudah berani-beraninya melanggar aturan. Berdiri di sana!!" hardik kakak kelas tadi.
" M-maaf, Kak. Saya terlambat."
" Tanpa kamu beritahu pun saya sudah tahu kamu telat! Sekarang kamu berdiri di depan sana. Biar jadi peringatan bagi siswa baru yang lain, supaya disiplin tidak melanggar aturan!" tegas kakak kelas itu.
" B-baik, Kak." Dengan kepala tetap tertunduk Azzahra melangkahkan kaki ke depan kumpulan siswa yang sedang berbaris di lapangan. Sudah bisa dipastikan sekarang kehadirannya di depan lapangan itu sukses membuat ratusan pasang mata mengarahkan pandangan ke arahnya.
Satu jam berlalu ...
Semua siswa baru sudah bubar dari lapangan dan mengikuti kegiatan selanjutnya. Sedangkan Azzahra masih berdiri di lapangan tanpa boleh berpindah tempat.
Satu jam berdiri ditambah lagi perut yang belum terisi, karena tertidur setelah sholat Shubuh hingga membuatnya bangun kesiangan. Membuat kepalanya tiba-tiba terasa berat dan berputar-putar. Keringat dingin pun kini sudah mulai mengembun di tubuhnya. Rasanya kedua kaki Azzahra sudah tidak bisa lagi menopang beban berat tubuhnya. Sehingga membuat tubuhnya limbung. Pandangannya pun mulai memudar. Dan seketika itu pula tubuhnya lunglai dan merosot ke bawah. Tapi sebelum kesadarannya hilang, Azzahra masih sempat merasakan ada tangan yang meraih tubuhnya supaya tidak jatuh ke tanah. Dan sebuah suara terdengar berkata.
" Kamu kenapa? Kamu sakit?"
***
Azzahra mengerjapkan matanya. Kepalanya masih terasa pusing. Pandangannya mengedar ke seluruh ruangan yang dia tahu itu tempat apa.
" Kamu sudah sadar, Ra?" Terdengar suara Afifah, teman satu SMP yang sekarang memilih SMA yang sama.
" A-aku kenapa, Fah?" tanya Azzahra mencoba bangkit dari posisi tidurnya.
" Kamu pingsan tadi, Ra." Afifah menjelaskan.
" Astaghfirullahal adzim, pingsan? Meni ngerakeun (sungguh memalukan)." sahut Azzahra mendengar penjelasan sahabatnya itu.
" Tapi kamu beruntung tahu, Ra. Kamu tahu, nggak? Tadi yang angkat kamu ke UKS ini Kak Yoga." Dengan sangat excited Afifah menceritakan bagaimana saat Yoga menangkap tubuh Azzahra yang ambruk. Lalu bergegas mengangkat tubuh Azzahra dan membawanya ke ruang UKS.
Cerita Afifa tentang seorang kakak kelas pria yang menggendongnya membuat Azzahra terkesiap sambil membekap mulutnya sendiri.
" Serius kamu, Fah?" Azzahra masih belum percaya.
" Serius atuh, Ra." Afifah meyakinkan.
" Aku malu banget, Fah. Kalau sampai ketemu Kakak itu." Azzahra langsung menutup seluruh wajah dengan telapak tangannya.
" Kamu sudah siuman?" Tiba-tiba terdengar suara pria memasuki ruang UKS tersebut.
" Kak Yoga?" Afifah yang sedari tadi duduk di tepi ranjang kini bangkit saat mendapati sosok kakak kelas yang menolong Azzahra tadi.
Azzahra yang mendengar Afifah memanggil siswa laki-laki berwajah tampan yang kini berjalan mendekat ke arahnya dengan sebutan 'Kak Yoga' membuat matanya terbelalak. Apalagi saat dia melihat kakak kelasnya itu tersenyum ke arahnya memperlihatkan lesung pipinya, membuat jantungnya tiba-tiba berdetak sangat kencang.
" Gimana kondisi kamu? Apa masih pusing?" pertanyaan Yoga pada Azzahra hanya dibalas dengan pandangan mata indah Azzahra ke arah Yoga. Azzahra seolah membeku karena merasa terpesona kepada kakak kelasnya itu.
" Ra, Kak Yoga tanya kamu, tuh. Apa kamu sudah membaik?" Afifah sampai menggoyangkan lengan Azzahra agar temannya itu tersadar dari lamunannya.
" Ah, eh ... iya. Tadi pagi belum makan, jadi pingsan.."
" Pfftt ..."
Jawaban spontan Azzahra membuat Yoga dan Afifah menahan tawanya. Azzahra sendiri yang menyadari dia keceplosan bicara langsung menggigit bibirnya.
" Kamu lapar??" Yoga kemudian menyodorkan bungkusan plastik yang menggantung di tangannya. " Ini ada roti sama air mineral, makanlah dulu. Kalau sudah agak mendingan. Nanti kembali ke kelas kamu," sambungnya kemudian.
" Emm, m-makasih, Kak." Azzahra menerima bungkusan yang diberikan Yoga kepadanya.
" Ya sudah, saya tinggal dulu, ya." Yoga pun berpamitan sebelum akhirnya meninggalkan Azzahra dan Afifah berdua.
" Fah, kepala aku sudah nggak pusing. Tapi jantung aku berdetaknya kok kencang banget, ya. Coba kamu pegang, deh." Azzahra menarik tangan Afifah dan mengarahkannya ke dadanya.
" Apa aku mesti ke dokter spesialis jantung, ya Fah? Aku takut nanti punya penyakit serangan jantung," lanjut Azzahra lagi.
Afifah yang mendengarkan ucapan Azzahra langsung tergelak. " Ini bukan karena penyakit jantung atuh, Ra. Tapi penyakit cinta. Jangan-jangan kamu jatuh cinta sama Kak Yoga tadi, ya?" ledek Afifah.
" Astaghfirullah, masih kecil, Fah. Abi bilang belum boleh cinta-cintaan." Azzahra langsung mengelak.
" Hmmm, kamu belum rasain saja. Punya pacar itu enak, Ra. Apalagi kalau satu sekolah. Bikin kita semangat pergi ke sekolah." Afifah memprovokasi.
" Sudah ah, jangan ngomongin cinta-cintaan.
lieur (pusing)." Azzahra lalu menyobek plastik roti dan melahapnya karena dia memang benar-benar lapar.
" Ra. nanti plastik rotinya jangan dibuang," ucap Afifah.
Azzahra berhenti mengunyah lalu memperhatikan bungkus plastik roti yang ada ditangannya. " Kunaon kitu (memang kenapa)?"
" Itu 'kan dari Kak Yoga, sayang kalau dibuang." Afifah terpingkal.
" Gelo maneh mah(gila kamu)" Azzahra melempar bungkus roti itu ke arah Afifah dan akhirnya ikut tertawa hingga ruangan UKS yang sempit itu dipenuhi suara tawa mereka berdua.
Bersambung ..
Visual Azzahra
Visual Gavin
Happy Reading❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
nuraeinieni
aq mampir lagi thor,,,,semoga sebagus cerita novelmu mengejar suami impian.,,,👍👍👍👍
2024-01-13
0
Neulis Saja
kalau cinta mah tdk memandang apakah msh kecil atau sdh tua karena itu menyangkut dgn hati Zahra ah kamu berkilah masih kecil padahal malu kan?
2023-09-17
0
Bundanya Pandu Pharamadina
like
favorite👍❤
ngrampungin yg ono dulu dan nanti Marathon di mari, maaf yah mbak Author🙏
2023-07-26
0