Dalam menggapai cita citanya menjadi seorang Kultivator dengan kultivasi yang tinggi, Yan lan dengan sekuat tenaga terus berlatih dan pada akhirnya dia menjadi kultivator yang tak tertandingi di Benua Permata Hijau.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siluman raja kera bertaring
Malam makin larut, Zhao Quin dan Won Chai telah terlelap dalam tidurnya.
Yan Lan duduk bersila melakukan meditasi guna menyerap Qi alam yang berada di sekitarnya.
Tak terasa pagi menjelang, Yan Lan pun membuka matanya.
"Yan er, ada baiknya kita melanjutkan perjalan kita sekarang, agar kita cepat sampai pada tujuan," ucap ketua Dong Wung.
"Paman Dong, kita tak usah terburu buru, biarkan Zhao Quin dan Won Chai beristirahat, ada baiknya kita sarapan dulu untuk mengisi tenaga kita sebelum melakukan perjalanan," jawab Yan Lan.
Tiba tiba ketua Won Dai mengisyaratkan agar Yan Lan dan Dong Wung meningkatkan kewaspadaannya.
"Sepertinya ada sesuatu yang sedari tadi telah mengawasi kita saudara Dong, dia berada di balik pohon besar di sebelah sana," ucap ketua Wong Dai sambil menunjuk kearah pepohonan yang berada di depan mereka.
"Lebih baik kita selidiki kesana saudara Won, jangan sampai mereka menyerang kita pada saat kita lengah," ucap ketua Dong Wung.
Ketua Won Dai menganggukkan kepala mengiakan. Mereka berdua melesat kearah pepohonan yang di maksud oleh ketua Won Dai.
Yan Lan dengan perlahan membangunkan Zhao Quin dan Won Chai yang masih tertidur pulas.
Mereka berdua akhirnya terbangun.
"Kemasi barang kalian, kita harus secepatnya pergi dari tempat ini," ucap Yan Lan.
"Memangnya ada apa kak Yan Lan?" tanya Won Chai.
"Nanti saja kuceritakan, lebih baik kita segera menyusul ketua Dong Wung dan ketua Won Dai kearah sana," ucap Yan kembali.
Mereka bertiga akhirnya pergi menyusul ketua Dong dan ketua Won yang lebih dahulu pergi.
Sayup sayup Yan Lan mendengar suara pertarungan.
"Apa kalian mendengar suara pertarungan?" tanya Yan Lan.
"Ia kami mendengar suara pertarungan, jangan jangan ketua Dong Wung dan Ketua Won Dai yang sedang bertarung, ayo kita segera kesana," ucap Zhao Quin.
Mereka bertiga melesat ke arah sumber suara.
Dari jauh mereka bertiga melihat ketua Dong wung dan ketua Won Dai sedang bertarung menghadapi siluman kera bertaring. Sudah ratusan siluman kera bertaring yang mati di tangan para petinggi dari klan Zhao tersebut.
"Tuan muda, siluman kera bertaring tak akan ada habisnya karena jumlah mereka sangat banyak, tuan muda harus mencari raja siluman kera bertaring dan membunuhnya, kalau tidak siluman kera bertaring akan terus menyerang sampai titik darah penghabisan," ucap Tigris dari dalam alam batin Yan Lan.
Apa yang di katakan Tigris memang benar terjadi, semakin banyak siluman kera bertaring terbunuh, semakin banyak pula yang menyerang ketua Dong Wung dan ketua Won Dai. Melihat ayahnya di serang begitu banyak kera bertaring, Won Chai segera membantu begitu pula dengan Zhao Quin yang ikut membantu menghabisi siluman kera bertaring.
Yan Lan membuka mata langitnya, mencari aura energi yang terkuat dari salah satu kera bertaring. "Itu dia di pohon besar di ujung sana," batin Yan Lan. Yan Lan segera melesat menuju ke arah raja siluman kera berada.
Ketua Dong dan ketua Won yang mulai kelelahan menjadi murka melihat Yan Lan kabur melarikan diri, sumpah serapah tak henti hentinya keluar dari mulut mereka berdua.
Zhao Quin tak menyangka kalau pemuda yang selama ini dia kagumi, bisa setega itu meninggalkan dirinya dan rombongan bertarung melawan kera bertaring.
"Pengecut!!," batin Zhao Quin.
Zhao Quin melampiaskan kekesalannya pada Yan Lan dengan membantai semua siluman kera bertaring yang ada di dekatnya. Sementara itu Won Chai yang juga mulai kelelahan tak dapat menghindari 1 serangan dari kera bertaring, bahu kirinya terkena cakaran yang membuatnya harus terhempas ketanah.
"Ackh.." pekik Won Chai.
"Chai er..!!" teriak ketua Won Dai yang segera melesat ke arah putrinya.
Ketua Won Dai melindungi putrinya dari serangan siluman kera bertaring yang kembali menyerang putrinya.
Yan Lan yang mencari raja siluman kera bertaring pada akhirnya menemukannya di atas salah satu dahan pohon, sedang meniup kayu hitam yang berada dalam genggaman tangannya.
Ternyata raja siluman kera bertaring itu mempunyai alat khusus yang berupa bunyi bunyian dari kayu, apa bila ditiup akan menghasilkan suara melengking yang hanya para siluman kera bertaring yang dapat mendengarnya.
"Tuan muda bunuh raja kera itu, dan ambil pusaka bumi yang berupa kayu hitam yang ada di dalam genggamannya, kayu itu bisa bermanfaat bagimu saat di dalam hutan lelembut," ucap Tigris yang berbicara di dalam alam batin Yan Lan.
Mendengar ucapan dari Tigris, Yan Lan segera keluar dari persembunyiannya dan menyerang siluman raja kera. Pedang pemecah salju yang kini berada dalam genggaman Yan Lan di tusukkan kearah siluman raja kera bertaring.
Raja kera yang mendapat serangan mendadak langsung memutar arah, berloncatan kesana kemari mengindari serangan pedang pemecah salju yang siap merenggut nyawanya.
Walaupun gerakan siluman raja kera sangat gesit dan sukar di ikuti oleh mata biasa, dengan mata langit yang di aktifkan oleh Yan Lan, dia mampu melihat setiap gerakan gerakan dari sang siluman raja kera bertaring.
Beberapa kali raja kera melakukan serangan menggunakan cakar dan kayu hitam yang ada dalam genggamannya, namun Yan Lan dapat menghindarinya dengan mudah.
Siluman raja kera bertaring menggandakan tubuhnya menjadi 10 rupa yang sama, langsung menyerang Yan Lan secara bersama sama yang membuat Yan Lan sedikit kewalahan menghadapinya.
"Tuan muda, diantara 10 siluman raja kera bertaring yang rupanya sama, ada satu siluman raja kera yang asli, gunakan mata langitmu untuk mencarinya," ucap Tigris.
Mendengar perkataan Tigris, Yan langsung mencari keberadaan siluman raja kera yang asli, setelah menemukannya, Yan Lan segera menyerangnya.
"Gelombang kaisar singa salju" teriak Yan Lan.
Yan Lan menebaskan pedang pemecah salju yang berada dalam genggamannya. Singa es keluar dari dalam pedang pemecah salju dan langsung menuju pada salah satu dari 10 bayangan raja siluman kera bertaring.
Teriakan menyayat hati keluar dari mulut sang raja siluman kera bertaring sebelum tubuhnya hancur menjadi serpihan serpihan es.
Yan Lan mengambil kayu hitam pusaka bumi yang tergeletak di tanah, dan batu inti siluman kera yang juga tergeletak di tanah, setelah mendapatkan kayu hitam dan batu inti siluman, segera Yan Lan melesat menuju ke arah ketua Dong Wung dan rombongannya berada.
tar di alam dewa nambah lagi
lanjuuuuuut