Hai ini novel keduaku..
Bercerita tentang wanita bernama Starlett In Sahara..
Seorang wanita yang dingin dan cuek dengan sekitarnya yang hanya fokus dengan pekerjaannya sebagai asisten CEO bernama Ken Adelard Volkov...
kenapa covernya seorang ballerina? karena Starlet atau yang dipanggil dengan nama Ara merupakan seorang mantan balerina...
ikutin kisah mereka ya..
Novel yang kubuat tidak terlalu panjang dan tidak terlalu banyak konflik.. soalnya aku suka cerita yang enteng dan happy ending.. hehe..
(proses revisi puebi dll)
ig author @zarin.violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari Pernikahan
Hari pernikahanpun tiba. Ara dan Ken sepakat untuk menutup pernikahan ini untuk umum. Jadi hanya keluarga dan orang terdekat saja yang tau.
Ara tampak sangat cantik dengan memakai gaun putih panjang yang simple pilihan sang mertua.
Dengan model sabrina di bagian atasnya yang memperlihatkan bahu dan dada Ara yang putih mulus. Rambutnya di gerai indah.
Sedangkan Ken tentu saja dengan kemeja putih dan Jas tuxedo hitamnya tampak sangat tampan dan gagah.
Semua yang ada disana terpukau dengan ketampanan dan kecantikan kedua mempelai.
"Aunty sangat cantiiiiikkkk sekali.. like a princess", ucap Anna dengan wajah berbinar. Begitupun dengan Alen yang memandang takjub sang aunty.
"Terima kasih sayang", ucap Ara lembut kemudian mencium kedua pipi gembul si kembar.
Akhirnya acara pernikahan berlangsung lancar dan kini Ara dan Ken telah resmi menjadi suami istri.
Acara pesta sederhana berlangsung dari sore sampai malam hari di resort Ken di tepi pantai.
Ken juga mengundang para sahabatnya.
"Selamat Ken.. woooww aku tidak menyangka kau akan menikah secepat ini.. dan itupun dengan asistenmu itu.. ya Tuhan dia cantik sekali", ucap Demian takjub.
"Ya... sepertinya selama ini Ken sengaja menyembunyikan Asisten cantiknya itu untuk dirinya sendiri.. haaahh... menyebalkan.. ", celetuk Sean.
"Hmmm..makanya kalian cepatlah menikah.. sudah kubilamg menikah itu enak dan nikmat.. hahahaha..", ejek albert.
"Aku sudah tidak sabar dengan malam pertama kami.. kalian cepatlah pulang.. jangan terlalu lama disini", ucap Ken asal.
"Oh my God... kau benar benar menyebalkan Ken.. bukankah kau sudah biasa bermain dengan wanita..wkwkkwkwk", cibir sean.
"Hei sudah lama aku tidak begituan.. karena menunggu Ara", jawab Ken.
Setelah berbincang bincang topik absurd dengan sahabatnya akhirnya Ken menghampiri Ara yang sedang bercengkrama bersama Elina dan beberapa teman Elina.
"Sayang.. sudah malam..ayo kita istirahat", ucap Ken yang menghampiri Ara.
Semua yang ada disana terlihat iri melihat Ken yang sepertinya sangat mencintai Ara.
"Pergilah Ara.. sepertinya ada yang tidak sabar untuk menerkammu", ejek Elina dengan tawa kecilnya.
"Tentu saja kak.. aku akan menghajarnya beronde ronde", kata Ken tidak tau malu padahal disana banyak teman teman Elina.
"Iiissshh kau ini... tetap saja tidak bisa menyaring omongan", ucap Elina jengah pada sang adik playboy nya.
Ara hanya menunduk dan berusaha cuek dengan yang dikatakan Ken. Lalu menggapai tangan Ken yang sudah ada didepannya.
Sesampainya di kamar. Ken langsung ke kamar mandi. Sedangkan Ara tampak kesulitan membuka gaun panjangnya.
Karena lelah tak kunjung bisa membuka gaun pengantinnya dan terlalu lama menunggu Ken di kamar mandi akhirnya Ara tertidur di tepi ranjang.
Ken baru keluar dari kamar mandi dan hanya memakai handuk yang melilit dipinggangnya.
Dia melihat Ara yang tertidur di tepi ranjang tanpa membuka gaun pengantinnya
"Ara... Ara sayang...ayo ganti bajumu.. ", bisik Ken.
Ara membuka matanya dan melihat wajah Ken yang sudah ada tepat didepan wajahnya.
"Ken... aku tidak bisa membuka baju ini.. dan aku lelah lalu tertidur", ucap Ara malas.
"Hmmm.. kemarilah akan kubantu", ucap Ken.
Lalu Ken mendudukkan Ara di tepi ranjang dan mulai membuka resleting belakang gaun pengantin yang dipakai Ara.
"Sudah.. apakah mau kubantu mandi sekalian? ", goda Ken.
"Ck... aku bukan anak kecil", ketus Ara yang langsung berdiri dan pergi mandi.