Ajudanku, Si Dingin Pembuat Panas

“Arkhh Ares..arkhh,.hisap terus”

“ya terus,.terus begitu. Remas dadaku,.” Mohon Flo yang sudah terbuai nafsu, dia memegangi tangan Ares. Ares sendiri juga sudah di penuhi gelora, dia yang habis menghisap leher Flo bak Vampir yang kehausan kini berganti meremas dada Perempuan itu yang ada di bawahnya saat ini.

Flo begitu menikmati setiap sentuhan dari Ares, aktifitas mereka saat ini begitu panas. Dan Flo sudah tak tahan lagi,

“Ares, ayo.. masukkan..aku..aku nggak tahan” mohon Flo. Tapi sebelum melakukan itu pintu kamarnya sudah di ketuk seseorang, dan..

Flo terbangun dari mimpinya di sore hari, benar baru saja ia mimpi Tengah berhubungan Ares.

“Aisshh, kenapa harus terbangun” umpat Flo yang malah kesal karena ia terbangun dari tidurnya. Dan ia menatap kearah pintu tapi tak ada suara yang mengetuk.

“argghh, kenapa dimimpi orang ngetuk pintu juga” kesalnya, dial alu mendudukkan dirinya sambil tangannya mengambil segelas air di nakas mejanya.

“gue kenapa bisa mimpi begitu barusan, pasti gue kebawa mimpi gara-gara tadi” gumamnya, lalu berdiri dari duduknya saat ini.

Setelah itu Flo berjalan menuju balkon kamarnya, dia melihat keluar Dimana matahari mulai terbenam. Dan dia mendengar suara ramai dari luar, ia melihat kearah lapangan bakset yang ada di halaman rumahnya. Ia melihat adik kembarnya dan juga ajudan Tengah bermain basket. Tapi tidak ada Ares di sana.

“Dimana dia? Kenapa nggak ada?” ucap Flo menajamkan penglihatannya memastikan kalau Ares benar-benar tidak ada di antara mereka. Flo mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Ares dan ia akhirnya menemukan pria itu yang baru saja berjalan mendekat dan memilik duduk di tepi lapangan.

“itu dia, darimana dia? Kenapa baru muncul” gumam Flo antusias saat melihat Ares.

Dan kebetulan Ares melihat kearah nya, Flo yang melihat itu langsung girang. Ia lalu melambai-lambaikan tangannya pada Ares. Tapi Ares malah memalingkan wajahnya seolah tak melihatnya.

“Hisshh, mulai lagi dia. Lihat aja, gue nggak akan nyerah. Salah sendiri sudah membuatku jatuh cinta padamu” gumam Flo, lalu ia buru-buru masuk kedalam kamarnya. Ia lalu akan keluar kamar tapi langsung berhenti saat menyadari pakaiannya yang hanya mengenakan pakaian tidur minim.

“Gue keluar pakai begini, dua cecunguk itu pasti ngomel” ucap Flo, dan langsung buru-buru pergi menuju lemarinya mengambil baju sedikit tertutup.

…………….

“Kapten Ares kemana?” tanya Flo saat sudah sampai di lapangan basket tapi tidak ada Ares.

“ngapain kak Flo nyari Kapten Ares?” tanya Vincent.

“Wajarlah gue nyari dia, dia ajudan gue. Dimana dia?” jawab Flo lalu ia bertanya pada Topan.

“bang Ares mau nemuin Bapak mbak, diam au minta ijin cuti” jawab Topan.

“what cuti, dia mau cuti? Kenapa nggak ijin sama gue, gue kan yang dia kawal” kaget Flo lalu dia berjalan cepat mencari Ares.

Dia yang tadi keluar lewat pintu samping kini berjalan masuk lewat depan, siapa tahu dia bertemu Ares.

Dengan Langkah cepat Flo masuk kedalam rumah, dan benar saja Ares akan berjalan menuju ruang kerja Victor.

“tunggu,” seru Flo saat Ares akan mengetuk ruangan Vinctor. Ares berbalik melihat kearah Flo.

“Ada apa?”

“kemari,” Flo langsung menarik Ares. Dia menarik pria itu ke kamar yang tak jauh dari ruang kerja Victor.

“mau apa kamu ngajak saya kesini?” tanya Ares

“kau mau cuti? Aku ijinin.”

“Siapa kamu, saya tidak perlu ijin mu”

“Aku memang bukan siapa-siapa, tapi aku yang kau kawal kenapa? Kau juga harus dapat ijin dariku” pungkas Flo.

“Sudahlah, saya tidak ada waktu nanti malam saya harus pulang kerumah” ucap Ares dan akan keluar tapi Flo kembali menahannya.

“kenapa pulang kerumah, ada acara di rumahmu?”

“Kakak saya dua hari lagi akan menikah”

“Oh jadi kakak iparku akan menikah, aku ikut” ucap Flo mendekatkan dirinya pada Ares.

“kakak ipar apa, tidak usah berkhayal”

“kenapa aku harus berkhayal, kau kan memang akan menikah denganku. Jadi kakakmu, kakak iparku.

“jangan gila Flo, sudah akum au pergi” ucap Ares akan keluar. Tapi lagi-lagi Flo menahannya.

“Ada apa lagi?”

Flo menatap wajah dingin Ares,

“kalau kau terus menatap dingin padaku, jangan salahkan aku kalau semakin menjadi. Karena semakin dingin dirimu padaku, maka aku semakin panas menggodamu” jelas Flo.

“Aku bisa gila, gara-gara dirimu” tukas Ares frustasi.

“nggak pa-pa kau gila, aku menerimamu apa adanya. Kau gila, aku gila, kita jadi pasangan yang sama-sama gila” jawab Flo sambil tersenyum.

“Terserah dirimu lah, saya mau keluar” ucap Ares.

“hah, kamu mau keluar? Jangan keluarkan di dalam nanti aku hamil” ucap Flo.

Ares yang akan memutar knop pintu kamar itu ternganga mendengar ucapan Flo.

“Astaga, kau memang sudah gila” ucap Ares sebelum keluar.

“Iya, aku memang gila. Gila karenamu” ucap Flo saat Ares keluar dari kamar, senyum puas muncul di wajahnya. Ia puas sudah menggoda Ares habis-habisan, ia tak berhenti menggoda pria itu. Karena menggoda Ares suatu kebahagian baginya.

***