Wina perempuan muda yang sengaja berpura-pura tidak tahu akan rencana suami dan keluarganya yang ingin menguasai harta warisan keluarganya,
Dia membalas mereka dengan Elegant dan perlahan agar suami dan keluarganya bisa merasakan penderitaan yang dia alamat selama menjadi istri dan menantu di keluarga suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16
Wina menggelengkan kepalanya, dia tahu sahabatnya itu tengah dilema, tapi dia juga tidak bisa berdiam diri ketika semua ini berlanjut, dia khawatir jika Leo memutuskan untuk menyerah apalagi orangtuanya sudah mendesak dirinya untuk menikah.
"Kamu pikirkan lagi Na, apapun keputusanmu, ingat aku ada di belakangmu untuk mendukung apapun itu".
Ratna mengangguk dan tersenyum tulus, dia beruntung walau mereka tidak setara dalam hal kedudukan finansial tapi sahabatnya itu tidak pernah menganggapnya orang lain apalagi membedakan dirinya.
"Terima kasih yah, sudah mau menjadi temanku selama ini padahal secara derajat kita sangat berbeda, kamu terlahir dari orang kaya sedangkan aku hanya orang biasa".
Wina langsung mendelik dan menatap tajam sahabatnya itu, dia tidak Terima perkataan sahabatnya, baginya persahabatan mereka tidak bisa di nilai dengan uang dan status sosial apalagi Ratna selalu membantunya melewati semua titik berat dalam hidupnya.
"Kamu bicara apa sih Na, aku ini sahabat kamu bukan orang yang suka menilai segalanya dari status sosial, jangan bicara begitu aku tidak suka".
Ratna menunduk mendapatkan tatapan tajam dan teguran keras dari sahabatnya itu, dia tersenyum haru dalam hati karena memiliki Wina sebagai sahabatnya selama ini.
"Iya maaf yah, aku hanya terharu sekaligus senang karena memiliki kamu jadi sahabatku sejak dulu, menerima siapa aku yang bukan apa-apa ini".
Wina berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri sahabatnya itu, dia menganggap Ratna sebagai saudaranya apalagi dia anak tunggal yang sudah tak memiliki orang tua , sahabatnya ini juga tidak pernah menusuknya dan meninggalkannya.
"Aku harusnya berterima kasih padamu Na, kamu sahabat aku yang paling baik dan paling bisa ku percaya selama ini, kamu menemani aku dalam keadaan susah mau pun senang, kamu bukan hanya sahabat untukku tapi juga saudara perempuan, jangan pernah membahas perbedaan kasta dengan ku karena aku tidak menerimanya".
Dia memeluk Ratna dengan sayang, dan menepuk pundaknya pelan memberikan dukungan, inilah yang selalu mereka lakukan saat salah satu dari mereka memiliki masalah.
"Aku akan mencarikan kamu bodyguard untuk berjaga-jaga Win, feeling ku tidak enak tentang keluarga suami kamu itu".
Dia melepaskan pelukannya dan menatap serius sahabatnya itu, entah mengapa semua mengganjal di hatinya apalagi melihat sikap Reno yang seperti itu, dia yakin kalau Reno tidak akan pernah menyerah apalagi tinggal diam.
"Boleh, kamu carikan saja yang bagus dan mungkin 2 atau 3 tapi jangan terlalu dekat denganku agar Reno tidak tahu, saat dia mendatangiku aku ingin bodyguard itu menangkapnya tanpa banyak drama".
Ratna menggelengkan kepalanya melihat tingkah sahabatnya itu, dia tahu Wina itu sangat pintar dalam hal merencanakan sesuatu seperti biasanya.
"Baiklah, apapun keinginan anda ibu bos". Ratna terkekeh pelan setelah mengucapkannya.
"Dasar". Wina menoyor kepala sahabatnya itu dengan gemas.
Sedangkan Dena yang kini berada di rumahnya, dia mengamuk karena Reno meninggalkannya tanpa berkata apapun belum lagi dia membuat dapur yang sudah dia rapikan berantakan tanpa dibereskan.
"Kelihatannya aku harus membuang lelaki Kere itu, aku yakin Reno akan dipecat dari perusahaan ". Monolognya dalam hati.
Dia teringat jika dia tengah mengandung, sejujurnya anak yang dia kandung bukanlah anak Reno melainkan anak selingkuhan yang selalu menemani malamnya ketika Reno berada di rumahnya, dia hanya memanfaatkan Reno sebagai tambang uang untuknya.
Apalagi Reno selama ini sangat tergila-gila padanya, diberikan pelayanan sampai puas saja dia banyak mendapatkan uang dan bisa belanja itu sebabnya dia mau bersama Reno tapi sekarang, dia seperti nya harus berpikir ulang.
"Tapi kalau dia jatuh miskin dan tidak punya apa-apa, buat apa coba, sia-sia banget aku melayaninya selama ini". Sungutnya dengan kesal
"Biar sajalah, nanti kalau anak ini lahir, aku berikan saja padanya dan pergi mencari yang lain, biar saja dia pusing sendiri mengurusnya". Ucapnya dengan licik dan juga sinis.
Dia membereskan kekacauan yang dibuat Reno dirumahnya, dia sudah menelpon Reno untuk mengirimnya uang tapi belum ada balasan.
Reno yang sedang berada dirumah ibunya kini hanya menatap malas layar handphone yang berisi pesan dari Dena, dulu dia akan sangat senang dan bersorak ketika mendapatkan pesan manja itu tapi sekarang dia malas meladeninya.
"Dasar perempuan tahunya meminta uang saja, beda sekali dengan Wina yang bisa memberikan aku segalanya".
Dia baru sadar jika selama ini dia hanya dimanfaatkan oleh Dena karena dia memiliki segalanya sekarang saat dia sedang susah seperti ini, Dena hanya tahu meminta uang dengan dali anaknya dalam kandungannya itu.
"Jika bukan karena anak di kandungannya, aku juga ogah bertahan sama perempuan Matre dan ceroboh seperti nya".
Karena kecerobohan kekasih gelapnya itu, kini dia dalam masalah padahal dia tidak tahu jika laporan itu Wina lah yang memberikannya pada Leo karena merasa sahabatnya telah ditipu dan di manfaatkan, selain menyelamatkan sahabatnya, misi balas dendamnya juga berjalan sempurna.
"Aku akan Ke bank sekarang, aku harus menyerahkan semua uang yang telah aku ambil itu, aku tidak mau masuk penjara, aku masih punya kos 200 pintu, itu sudah sangat lumayan".
Reno harus mengurus semua uang yang dia miliki untuk membayar uang yang dia ambil dari perusahaan tempatnya bekerja, dia berharap tetap bekerja disana, dia akan coba bicara dengan bosnya nanti.
Keesokan harinya, Reno datang ke perusahaan untuk mengantarkan apa yang diinginkan bosnya dari kemaren.
"Maaf bos, saya tidak merasa mengambil uang perusahaan kenapa saya harus menggantinya?? ". Tanyanya dengan pelan berusaha mencari celah untuk bisa bernegosiasi dengan bosnya.
"Sudahlah Reno, tidak usah basa-basi seperti itu, kami sudah tahu semua perbuatanmu, kami sudah menelusuri semua laporan yang kau buat selama ini, kau harus mengganti semuanya tanpa kurang, lihatlah, para tim audit sudah merincikan uang yang kau ambil dari perusahaan saya selama ini".
Leonardo melempar berkas audit perusahaan yang dilakukan perusahaan, dia bahkan melihat angka fantastis yang diambil Reno dari perusahaannya.
Dengan tangan gemetar, Reno mengambil berkas itu dan membacanya, benar belangnya selama ini akhirnya terbongkar bahkan ini laporan dari 2 tahun lalu saat dia mulai melakukannya.
"Kau ini cuma parasit tidak tahu diri sudah numpang hidup pada sahabatku sekarang jadi benalu di perusahaan ku, pastikan kamu mengganti semuanya, jika tidak maka jangan harap kau lepas dari saya, uang ini harus ada hari ini paling lambat besok jika tidak maka penjara menantimu".
"Tapi pak". Suaranya bergetar ketakutan.
" Keluar dari perusahaan saya, kau saya pecat dengan tidak hormat dan saya pastikan kamu akan kesulitan mendapatkan pekerjaan di perusahaan besar, kau sudah salah mencari musuh".
Alur ceritanya bagus dan konfliknya tidak begitu terlalu rumit...
pemilihan kosakata sangat baik dan mudah untuk dipahami...
terimakasih buat kk othor,
semoga sukses ❤️