ZENA ANANTA PUTRI seorang gadis yang dikenal bar-bar dan suka membaca novel. Tiba-tiba bertransmigrasi ke novel yang ia baca dan parahnya lagi tak hanya Zena yang bertransmigrasi melainkan keluarganya juga?.
Bagaimana kehidupan mereka setelah tahu mereka bertransmigrari?.
Yu mampir yuu
Jangan lupa tinggalin jejaknya yaaaa
😘😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lsn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18
SELAMAT MEMBACA
" Gue gak tau apa-apa ya, lagian lo tau sendiri kan gue itu bukan hmmmpt ". Zeana langsung menutup mulutnya, hampir saja dia keceplosan.
" Bukan? Bukan apa? ". Tanya Amel curiga.
" H-hah bu-bukan apa-apa kok Hehehe ". Jawab Zeana canggung.
********
" Ada yang lo sembunyiin ya ".
" Gak kok gak ada ". Balas Zeana panik.
" Kok lo panik gitu sih ". Ucap Amel yang terlihat sudah mulai curiga.
" Zeana keruangan saya sekarang ". Ucap Rakael yang baru saja datang dari kantor. Dan untungnya Zeana bisa menghela napas lega.
Sesampainya di ruangan Rakael. " Apa jadwal saya hari ini? ". Tanya Rakael sembari menatap laptop.
" Hah jadwal Bapak? ". Tanya Zeana bingung.
" Iya jadwal saya hari ini, kenapa kamu? ". Tanya Rakael kepada Zeana yang menatap dirinya bingung.
" Bukannya yang memberi jadwal Bapak itu sekertaris ya Pak ". Ucap Zeana sembari menggarukkan kepala nya yang tak gatal.
" Kan kamu sekertaris saya ". Balas Rakael santai.
" HAH?! ". Teriak Zean terkejut.
" Saya kan cuma asisten Bapak aja ". Lanjutnya.
" Iya saya tau dan saya lupa harusnya kamu itu jadi asisten plus sekertaris saya juga ". Balas nya santai tanpa beban.
" Bapak apa-apaan sih gak saya gak mau ". Ucap Zeana menolak menjadi sekertaris Rakael.
" Saya mau kerjaan yang dulu aja deh Pak gak usah jadi asisten Bapak ". Lanjut Zeana yang sudah tidak ingin menjadi asisten nya lagi. Apa lagi sekarang dia harus jadi sekertaris nya juga, ya sudah jelas ia menolak nya.
" Kamu harus tetap menjadi asisten dan sekertaris saya ". Tegas Rakael tak mau dibantah.
" Saya tidak mau Pak ". Tolak Zeana lagi.
" Kenapa kamu selalu menolak saya? ". Ucap Rakael menatap Zeana sendu.
" Oke saya terima tawaran Bapak ". Ucap Zeana pasrah menerima untuk menjadi asisten dan sekertarisnya.
" Bagus kalau begitu kerjakan semua berkas-berkas itu ". Ucap Rakael sembari menunjuk kearah berkas yang menumpuk membuat Zeana melongo dan mau tak mau harus menurutinya.
" Manusia dari planet mana sih dia bikin susah aja hidupnya ". Gerutu Zeana yang kesal karena diberi berkas yang sangat menumpuk.
Akhirnya jam pulang pun tiba dengan rasa semangat Zeana segera membereskan barang-barang. Namun, keantusiasan itu seketika sirnah begitu saja.
" Mau kemana kamu? ". Tanya Rakael menatap nya tajam.
" Saya mau pulang Pak, kan sudah waktunya pulang ". Balas Zeana sopan walau di dalam hati nya dia terus menyumpah serapahi bos nya itu.
" Emang sudah saya suruh kamu pulang? ". Tanya Rakael lagi dengan mengangkatkan salah satu alisnya dan menyenderkan punggungnya ke kursi seraya melipat kedua tangan nya di dada.
" Ta-tapi kan ini sudah waktunya pulang Pak ". Jawab Zeana berusaha menahan amarah yang sudah diubun-ubun.
" Hari ini kamu harus lembur ". Ucap Rakael tak mau dibantah.
" Bapak mau bunuh saya? ". Ucap Zeana tajam.
" Ngapain saya bunuh kamu ". Balas Rakael tak kalah tajam.
" Ya Bapak, saya itu udah capek Pak ngerjain berkas-berkas segunung tadi dan sekarang saya harus lembur? Gak saya gak mau ". Ucap Zeana yang menolak mentah-mentah untuk lembur.
" Baru tugas segitu aja capek ". Balas Rakael pedas.
" Pokoknya saya mau pulang Pak ".
" Kamu harus lembur, kalau kamu capek sama pekerjaan ini lalu bagaimana dengan saya hm ". Ucap Rakael membuat Zeana terdiam seketika.
Dengan rasa terpaksa Zeana kembali duduk di kursi sembari menggerutu tak jelas dan tak ayal dia juga hampir menangis. Kalau kalian kira Zeana itu galak, pecicilan dan sebagainya kalian salah karena dia juga selalu menangis kalau amarah nya sudah berada di ubun-ubun.
" Jangan cengeng ". Ucap Rakael tiba-tiba karena melihat Zeana matanya sudah berkaca-kaca. Ya Rakael dan Zeana itu satu ruangan.
Zeana tak mengubris ucapan Rakael, ia terus menatap ke arah laptop. Empat jam berlalu akhirnya Zeana bisa pulang. Tanpa basa basi Zeana segera pergi dari ruangan yang menurut nya neraka itu.
" Tidak sopan sekali anak kecil itu ". Gumam Rakael yang masih terdengar oleh Zeana.
" SAYA BUKAN ANAK KECIL PAK ". Teriak Zeana dari luar membuat Rakael terkejut dan hampir terjatuh dari kursinya.
...ΩΩΩΩΩΩ...
INGAT!! TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA
MOHON MAAF JIKA TIDAK JELAS & TIDAK NYAMBUNG
JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK JUGA YA SAYYY
BYE BYE LUV LUVV
🤩🤩😘😘