Pelabuhan Hati Sang Idol

"Terima kasih!" Cheesy menatap pria yang berdiri di depannya dengan begitu lekat.

Dia menatap ketampanan pria itu, sambil berkata pada dirinya, sungguh indah makhluk Tuhan yang beda keimanan itu. Namun, dia langsung menepis pikirannya lalu mengucap istigfar di dalam hati.

Yoon-gi hanya tersenyum kecil mendengar ucapan Cheesy. Dia menatap kecantikannya sekilas lalu kembali menundukkan pandangannya.

"Aku hanya tidak suka melihat wanita di kasari," ucap Yoon-gi singkat. "Kalau begitu aku pamit dulu ya."

Melihat sikap Yoon-gi, Cheesy langsung merasa ada yang mengganjal di dalam hatinya. Namun, dia tidak tau itu apa. Dia menatap lekat pria itu yang ingin melangkah pergi.

"Konsermu sangat bagus. Aku menyukainya." Cheesy mengigit bibirnya kecil, sepertinya dia ingin menahan pria itu, tetapi dia juga merasa malu.

Yoon-gi tersenyum kecil lalu membalikkan badan untuk menatap wanita pujaan hatinya itu, hingga tanpa sadar tatapan mereka bertemu. Yoon-gi menatap lekat indahnya tatapan Cheesy dengan penuh kehangatan. Baru saja dia berdoa, tetapi dia merasa jika dia langsung menemukan jawaban dari doanya.

"Jika kamu mau, aku akan mengundangmu secara khusus ke konserku yang berikutnya. Jadi, kamu tidak perlu berdesakan-desakan dengan penonton lain," ucap Yoon-gi tersenyum, sehingga memperlihatkan senyumannya yang begitu manis seperti gula. Senyuman yang memberikan sumber kekuatan untuk para fansnya

"Tidak perlu. Aku lebih suka bergabung dengan mereka." Cheesy tersenyum canggung.

"Baiklah! Apapun yang membuatmu nyaman aku juga ikut senang." Yoon-gi tersenyum lalu menundukkan pandangannya kembali.

Yoon-gi menarik nafasnya dalam-dalam lalu menatap Cheesy dengan begitu lekat. Dia mencoba mengumpulkan semua keberaniannya, sambil tersenyum canggung.

"Aku sudah kembali ke jalan Allah. Aku juga mulai mengaji dan belajar tentang islam. Chelsea sudah memperkenalkan guru ngaji untukku. Setelah ilmuku melebihi ilmumu, aku akan datang melamarmu kembali. Aku harap kamu bisa menunggu." Yoon-gi menatap Cheesy dengan penuh harapan.

Tanpa di harapkan, Cheesy tersenyum dengan penuh kebahagiaan. Senyuman yang begitu tulus, tanpa ada sedikitpun paksaan. Sepertinya wanita itu benar-benar bahagia mendengar ucapan Yoon-gi.

"Tidak baik menunda-nunda hal baik. Aku juga bukanlah wanita yang sempurna dan memiliki ilmu tinggi soal agama. Tidak ada salahnya kita belajar bersama-sama." Cheesy tersenyum kecil lalu menundukkan kepalanya.

Dia membuang napasnya kasar sambil memainkan jari-jemarinya. Sepertinya dia mencoba untuk menyembunyikan kegugupan.

Bagaikan di lemparkan sejuta mawar, Yoon-gi tersenyum penuh kebahagiaan. Dia menatap wanita yang dia cintai itu dengan tatapan penuh cinta. Tidak terduga, dinding yang awalnya menjulang tinggi di tengah-tengah mereka, akhirnya runtuh secara perlahan dan menyatukan mereka.

Cinta, walaupun banyak rintangan yang harus di hadapi untuk mendapatkannya, jika kita bersungguh-sungguh dan terus berjuang, maka rintangan itu akan perlahan hilang dan memperkuat cinta itu.

Tidak ada yang tidak mungkin jika kita terus berjuang dan meminta restu kepada sang Pencipta. Begitu juga dengan cinta Yoon-gi dan Cheesy, walaupun awalnya terasa tidak mungkin, tetapi lihatlah. Cinta mereka semakin kuat, bahkan alam pun merestuinya.

Tanpa mereka sadari, ada beberapa pasang mata yang memperhatikan mereka. Mendengar dan juga menggamati pembicaraan mereka. Bahkan, salah satunya malah mengabdikan momen itu di ponselnya.

*****

Untuk pertama kali, Yoon-gi melakukan pemotretan dengan penuh kebahagiaan. Dia juga sangat ramah, dan tanpa ada beban ikut bercanda gurau dengan para staf yang ada di sana. Tidak seperti biasa, pria itu selalu dingin dan cuek, tapi kali ini. Bagaikan api yang berubah jadi air, sungguh berbanding terbalik.

"Sepertinya tuan sangat bahagia. Apa tuan sedang jatuh cinta ya?" tanya salah satu staf penasaran dengan sikap Yoon-gi.

"Benarkah?" Tanya Yoon-gi kembali sambil menaikan alisnya. "Apa kebahagiaanku sangat terlihat?"

"Tentu! Tuan terus tersenyum. Bahkan senyuman itu tidak pernah pudar dari wajah tampan tuan. Apalagi namanya jika bukan jatuh cinta."

Mendengar ucapan staf itu, Yoon-gi hanya tersenyum kecil sambil menatap dirinya di cermin. Dia kembali membayangkan wajah Cheesy yang begitu meneduhkan hatinya. Jika boleh, sudah pasti dia memeluk erat wanita itu tadi. Namun, dia tahu jika agamanya melarang untuk melakukannya.

"Aku hanya bahagia, karena apa yang aku tunggu-tunggu akhirnya terwujud. Aku sudah bekerja keras untuk mendapatkannya." Yoon-gi menatap staf itu sekila.

"Pasti itu sangat berharga?"

"Benar! Sangat berharga."

Adnan yang memperhatikan dari kejauhan hanya bisa tersenyum kecil. Dia ikut bahagia melihat kebahagiaan bosnya itu. Namun, tiba-tiba senyumannya menghilang ketika mengingat Sarah. Bagaimana dengan wanita itu?

"Adnan! Apa kamu sudah menghubungi Chelsea?" Tanya Yoon-gi menghentikan lamunan Adnan.

"Em! Su ... Sudah, Tuan. Setelah pemotretan selesai. Kita akan menjemputnya di kampus," ucap Adnan tersadar dari lamunannya.

"Baiklah! Siapkan semuanya. Jangan sampai gagal," ucap Yoon-gi tegas lalu bangkit dari duduknya.

Dia kembali melakukan pemotretan dengan begitu serius. Tatapannya kembali tajam, seperti sedang menyimpan kemarahan yang siap untuk di luapkan. Tentu hal itu membuat para staf kembali merinding. Baru saja pria itu terlihat sangat bahagia, tapi dengan seketika berubah menjadi stelan awal lagi. Sungguh pria aneh.

Setelah pemotretan selesai, Yoon-gi langsung bersiap untuk pergi. Adnan juga dengan sigap untuk mengawasi bosnya itu. Benar saja, saat keluar dari ruang pemotretan, Yoon-gi langsung di hadapkan dengan pemandangan seperti biasa. Dia melihat para penggemar berdiri di depan ruangan sambil mengarahkan kamera kepadanya.

Yoon-gi hanya tersenyum kecil lalu melambaikan tangan kepada para penggemar. Tidak lupa, dia berdiri sejenak sambil menatap para penggemarnya sebelum masuk kedalam mobil.

"Yoon-gi!" Teriakan para fans berhasil menciptakan senyuman yang begitu indah di wajah pria itu.

"Ayo, Tuan!" Adnan membukakan pintu mobil dan mempersilahkan bosnya itu untuk masuk.

Yoon-gi mengangguk kecil lalu kembali melambaikan tangan kepada para fans. Dia memancarkan senyuman penuh kebahagiaan atas dukungan para fansnya itu. Setelah masuk ke mobil, dia kembali membuka kaca mobil, lalu menatap kearah para fans dengan penuh kehangatan.

Bersambung......