4 Tes pek dengan harga berbeda, jenis berbeda, dan kualitas berbeda pula berjajar rapi diatas meja dengan tanda yang menunjukkan hasil yang sama.
Joana shock sampai tidak bisa berkata apa apa. Dirinya positif hamil sementara Joana sendiri baru saja putus dari pacarnya.
Sebagai remaja yang bahkan belum tamat sekolah, Joana tidak tau harus bagaimana. Di tambah lagi dengan status nya sebagai publik figur. Apa kata publik nanti jika tau bahwa Joana hamil di luar nikah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nafsienaff, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 13
Dante marah, galau, setres bahkan hampir frustasi karena pemikiran nya sendiri. Di tambah sekarang kabar kedekatan antara Daniel dan Joana semakin panas berhembus. Bukti bukti kebersamaan mereka sering di bagikan oleh fans couple mereka. Bahkan banyak yang tidak mempermasalahkan lagi kehamilan Joana karena sering tertangkap nya Daniel mengunjungi Joana di rumah nya.
Ya, sampai saat ini rumah Joana dan segala aktivitas orang yang dekat dengan Joana selalu menjadi incaran publik.
“Siaaall.. Argghh !!”
Dante melempar apa saja yang ada di dekatnya karena merasa frustasi. Padahal saat baru mengakhiri hubungan dengan Joana Dante tidak merasa seperti itu. Bahkan Dante sendiri yang berpaling ke Lea dan memilih meninggalkan Joana.
Tapi sekarang Dante di buat gila dengan berita kehamilan serta kedekatan Joana. Bahkan Dante tidak percaya dengan isu bahwa janin yang sedang di kandung Joana adalah anak Daniel. Dante merasa anak itu ada hubungan dengannya mengingat saat pacaran Joana begitu bucin dan mau mau saja Dante ajak berhubungan diatas ranjang.
“Nggak, aku nggak bisa begini terus. Aku harus bicara sama Joana. Aku harus tanya anak siapa sebenarnya yang sedang Joana kandung.”
Dante sudah beberapa kali mencoba menemui Joana namun tidak pernah berhasil. Penjagaan di rumah Joana begitu ketat. Bahkan si mbok yang hanya asisten rumah tangga saja selalu mendapat pengawalan saat pergi kemanapun termasuk saat berbelanja ke pasar. Itu lah yang membuat Dante hampir gila. Dante tidak punya akses untuk menghubungi Joana lagi.
“Tapi gimana caranya? Mereka benar benar terlalu berlebihan.”
Dante mengusap kasar wajah tampannya. Ada rasa penyesalan di hatinya karena sudah mengakhiri hubungan dengan Joana. Bahkan muncul rasa ingin bisa kembali menjalin kasih dengan Joana.
Tok tok tok
“Dante !! Sayang.. Kamu di dalam kan?”
Dante menoleh ke arah pintu kamarnya saat mendengar suara Lea. Cowok itu berdecak kesal. Lea selalu saja mengganggu ketenangannya. Cewek itu tidak pernah membiarkan nya sendiri.
Menyesal. Itu yang sedang Dante rasakan. Padahal saat masih bersama Joana, Dante pikir Lea lebih baik. Tapi nyatanya Lea sama sekali tidak bisa di sandingkan dengan Joana. Lea terlalu banyak menuntut dan selalu ingin tau segala urusan Dante. Lea tidak mengizinkan Dante mempunyai privasi.
“Dante !! Ini aku Lea !! Buka pintunya !!”
Dante menghela napas kasar. Malas menemui Lea, Dante pun meraih kunci mobil dan jaket kulitnya kemudian keluar dari kamar melalui balkon untuk menghindari Lea. Dante sedang tidak ingin berdebat dengan Lea yang selalu saja curiga dan menuntut jawaban tidak jelas padanya.
*****
Sementara itu di kamar nya Joana mulai merasa jenuh. Joana merasa seperti burung yang terjebak di sangkarnya sendiri dan tidak bisa terbang bebas seperti sedia kala.
Merasa membutuhkan hiburan, Joana pun memutuskan untuk menonton TV. Joana menyalakan TV dan mulai mencari cari Chanel yang menayangkan hiburan. Namun tiba tiba Joana mendapati tayangan berita yang sedang membahas tentang dirinya, Daniel, dan Dante. Parahnya lagi terpampang jelas dan juga nyata adegan dirinya dan Dante yang sedang berciuman di salah satu club malam.
Joana akui itu memang benar dirinya dan Dante. Tapi Joana lupa kapan hari dan tanggal saat itu. Yang jelas memang itu adalah benar dirinya dan Dante yang sedang berciuman.
Joana menelan ludah saat mendengar si pembawa berita membacakan tentang komentar komentar pedas para pengguna sosial media. Meski pun banyak juga yang mendukung nya dan menganggap apa yang Joana lakukan adalah wajar sebagai kenakalan remaja.
“Ya Tuhan...” Joana menyesal dengan apa yang sudah dia lakukan. Namun menyesalnya juga tidak akan merubah pandangan orang terhadapnya. Apa lagi sekarang dirinya berbadan dua.
“Itu photo dulu...”
“Iya.. Yang penting sekarang aku dan Joana kan sudah bersama. Kami juga akan segera memiliki bayi yang lucu. Jadi aku rasa sudah tidak perlu lagi mengingat ngingat masa lalu. Kan setiap orang punya masa lalu. Termasuk aku dan teman teman sekalian.”
Joana hanya bisa diam mendengar dan melihat wajah tenang Daniel saat di kerubungi oleh para wartawan. Daniel bahkan begitu tenang menjawab setiap pertanyaan dari para pemburu berita itu tentang Joana.
Tidak ingin mendapati berita apapun tentang dirinya lagi, Joana pun memutuskan untuk mematikan TV. Padahal Joana pikir berita tentang dirinya sudah meredup atau bahkan hilang. Namun nyatanya malah muncul berita yang semakin menyudutkan Joana dan memperburuk citranya sebagai publik figur.
Andai saja Joana mampu memutar waktu, Joana akan berusaha memperbaiki dirinya dan menjauhi perbuatan tidak terpuji itu. Tapi sayang nya tidak pernah ada satupun orang yang bisa melakukan itu termasuk Joana.
Deringan ponsel yang ada di meja kaca di depannya membuat perhatian Joana teralih. Joana meraih benda pipih itu menatap nama kontak Daniel yang tertera disana.
Ya, Daniel menelepon nya.
“Halo...”
“Aku sedang dalam perjalanan ke rumah kamu. Kamu ada yang ingin di beli? Atau mungkin kamu sedang ingin memakan sesuatu?”
Joana memejamkan kedua matanya mendengar pertanyaan Daniel. Joana merasa tidak sepantasnya Daniel pasang badan untuk membelanya dari cibiran, hinaan, bahkan amukan netizen.
“Halo.. Joana..”
“Enggak. Aku nggak sedang ingin apapun.” Jawab Joana dengan suara sedikit bergetar.
Joana bukan hanya sedih dengan apa yang terjadi sekarang, tapi Joana juga merasa setres karena tidak bisa melakukan apapun. Joana hanya bisa diam di rumah tanpa melakukan aktivitas yang bisa menjernihkan pikiran nya.
Thomas sang papah memang selalu ada untuknya, namun tetap saja Joana merasa tidak bebas bahkan sering merasa sendiri.
“Hey.. Ada apa?” Nada bicara Daniel langsung melembut. Daniel paham bagaimana perasaan Joana.
Tidak punya kata yang pas untuk menjawab pertanyaan Daniel, Joana pun memutuskan sambungan telepon begitu saja.
Sedetik kemudian Joana menangis. Tubuhnya bergetar hebat. Isakan pilunya bahkan langsung terdengar memenuhi ruangan luas itu. Joana benar benar sangat menyesali perbuatannya. Joana terlalu bodoh sehingga terbuai dengan kehidupan liar bersama teman teman rekan artisnya. Parahnya lagi Joana sampai melakukan hal yang tidak seharusnya dia lakukan bersama Dante dulu.
Dari celah pintu yang sedikit terbuka, si mbok melihat Joana menangis. Wanita tua itu juga awalnya sangat terkejut mendengar berita tentang kehamilan Joana. Namun si mbok juga tidak punya hak untuk menasehati anak dari majikannya itu. Si mbok memang sering mengingatkan namun nyatanya tidak di dengar oleh Joana.
Kasihan, itu sudah pasti. Namun mengingat apa yang sudah Joana lakukan, Si mbok merasa mungkin itulah akibat dari pergaulan Joana yang terlalu bebas selama ini.
“Ya Tuhan.. Semoga non Joana bisa melewati semua ini dengan hati yang legowo...” Gumam si mbok berdoa yang terbaik untuk Joana.
TBC