NovelToon NovelToon
Mr & Mrs Mafia

Mr & Mrs Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / BTS / Blackpink / One Night Stand / Percintaan Konglomerat / Romansa
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: OrchidCho

Warning
Harap Bijak dalam membaca!

Seorang Mafia Kondang yang tidak percaya menemukan seorang gadis yang terdampar di pulau pribadi miliknya dalam keadaan masih hidup. Namun masalah muncul ketika ia tidak tahu siapa gadis itu karena dia hilang ingatan setelah pengalaman tragis dialaminya.

Disisi lain Pria Mafia itu akan dijodohkan dengan wanita pilihan ayah nya, yang jelas dia akan menolak nya karena pekerjaan yang terlalu beresiko.

Nasib gadis terdampar itu mengalami hal buruk karena tak sengaja bertemu pria mafia itu.

Bagaimana dia akan menemukan kembali ingatan nya? Dan bagaimana pria mafia itu apakah menerima perjodohan nya atau dengan pertumpahan darah?

Silahkan baca disini yaa^^

OrchidCho

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon OrchidCho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 21

...Budidayakan Like/Vote sebelum membaca, cerita ini hanya fiksi untuk hiburan semata ^^...

...Happy Reading!...

...⋋*。⁠・✿・⁠。*⋌...

Disaat genting tersebut, Chris nampak menahan sakit, namun karena ia sudah terbiasa dia sudah pandai menahannya.

"Tak apa, pelurunya tidak masuk, hanya melewatinya" tutur Chris mengepalkan erat tangan nya.

"Apa nya yang tidak apa? Kau terluka!" Ujar Alice yang melihat luka diperut Chris.

Tak ingin diam, Alice merobek rok maid nya bagian bawah yang panjang nya menutup lututnya untuk dijadikan menutup luka Chris.

Breeekk

Sreeeeekk

Tangan Alice yang begitu lancar merobeknya, dengan santai ia menyibakkan kaos yang dikenakan Chris, terlihatlah perut yang luka dan perutnya nampak berotot, tangan nya melilit kain tersebut pada luka dengan cekatan. Mata Chris hanya tertuju pada Alice yang sibuk dengan luka ditubuhnya.

Setelah selesai, Zac nampak terlihat tenang karena Alice sudah mengurusnya.

"Sekarang bagaimana? Kau punya planning?" Tanya Zac.

"Tidak" jawab Chris yang mendongak melihat Zac.

"Untuk sekarang, biarkan mereka berkumpul diruang tengah, lalu habisi mereka saat lampu padam dan asap" celetuk Alice dengan pemikiran ide gilanya.

"Aku tidak tahu kalau kau bisa berpikir seperti itu?" Jawab Chris menatap Alice.

"Berapa kau punya senjata lebih? Dan sisa anak buahmu?" Tanya Alice lagi padahal bajunya juga terkena noda darah Chris.

...****************...

Dan rencana itu dibuat, dengan diam-diam anak buah Chris memanjat atap dan melumpuhkan satu persatu anak buah lawan yang berjaga diluar.

Pria Italia itu berada diruang tengah, bahkan mengambil bubuk putih itu dalam jumlah banyak dalam storage.

Klang..

Klang

Klang..

Sebuah bola ukuran golf bergelinding, didalam mereka melihat bola yang bergelinding tersebut yang tak tahu apa itu sampai bola tersebut mengeluarkan gas, asap yang amat tebal itu asap ampuh membuat tidur. Otomatis mereka menutup hidung dengan panik.

Dibalik dinding lantai atas ada Zac serta Alice yang memegang dua pistol, dengan aba-aba Zac mematikan saklar.

Dub

Tanpa masker gas, Alice keluar dari dalam kegelapan, meski saklar terputus lampu diluar masih menyala hanya cahaya remang-remang mengisi dalam ruang.

Dooor

Cwakk

Doorr

Cwakk

Dua tembakan dilancarkan dari Alice yang menembak kaki musuh tidak perduli dengan teriakan mereka.

Beberapa musuh sudah tertidur, Alice hanya menembak yang masih sadar, dan berusaha melawan serta membidiknya tidak fatal, karena itu membuat darahnya memuncrat kemanapun bahkan wajah Alice pun terkena.

Tiba-tiba ada yang bersiap menembak ke arah Alice, namun Zac segera memukul nya hingga pingsan, ia dengan penutup masker diwajahnya.

Bugh

Dan mereka akhirnya berhasil melumpuhkan mereka semua tertidur, begitu pula dengan pria Italia tersebut.

Penampilan Alice sangat berantakan, darah yang menodai dimanapun, Kulit putih paha nya yang terkena darah tak luput dari cipratan darah.

"Selesai" singkat Alice yang melihat Chris turun dari tangga.

"Pindahkan semuanya" lanjut Alice yang menaruh kedua pistolnya di meja.

Semakin dilihat, Alice mempunyai sisi gelapnya tanpa ia sadari. Sekarang dia berlagak bos.

Dan anak buahnya pun menuruti mengangkat satu persatu dan membawanya ke kapal lalu kapal tersebut dibawa ketengah laut dengan cepat sebelum mereka sadar.

Setelah kekacauan itu anak buahnya membersihkan tempatnya dengan memakai lap serta cairan untuk menyeka darah agar tak berbekas dan meninggalkan jejaknya.

"Perutmu baik-baik saja?" Tanya Alice yang masih belum menyadari betapa kacaunya dia.

"Bersihkan darah dari wajahmu" Chris memberikan tisu pada Alice.

Dengan santai Alice menerima nya dan menyeka bekas darah diwajahnya.

"Bagaimana? Apa sedikit mengingat di kepalamu?" Tanya Chris dengan nada serius.

"Kosong. Tidak ada apapun, aku hanya mengikuti apa yang tubuhku ingat" jawab  Alice sambil menyeka bekas darah di lengannya.

"Setelah kau membunuh tanpa rasa ampun" lanjut Chris.

"Aku tidak membunuhnya. Hanya menembak bagian yang banyak daging nya" jawab Alice yang berjalan mengambil botol air dingin.

"Benarkah? Itu hal yang paling sulit dilakukan penembak, tapi kau sangat ahli melakukannya" terang Chris yang terus menatap Alice.

"Aku juga terkejut dengan reaksi tubuhku. Oh iya. Tapi, orang tadi siapa? Dia memakai bahasa asing" pungkas Alice yang ikut penasaran.

"Pencuri, dia ingin imbalan" singkat Chris yang duduk disofa.

"Aku tidak percaya, kotak tadi..nárkóbá kan. Mereka menginginkan itu. Barang itu, kau punya. Sudah kuduga kau bukan pebisnis biasa" oceh Alice setelah apa yang ia lihat sendiri.

"Kau banyak bicara dan ingin tahu mu itu, kau ingin mati? Sekarang kau mulai melanggar peraturan" Chris menatap tajam Alice.

"Terserah, kau bisa bunuh aku, lagipula aku tidak rugi tidak ada yang kuingat" santai Alice yang berjalan ke lantai dua dengan bertelanjang kaki.

"Hah..jálàng itu" umpat Chris yang melihat Alice menaiki tangga, karena rok maid Alice menjadi pendek dan kaki putihnya terlihat anggun saat menaiki tangga, bahkan Chris sempat memandangnya lama.

...****************...

Tok

Tok

Chris yang baru selesai mandi ia mendengar suara ketukan pintu dari luar, terlihat itu Alice yang diambang pintu dengan membawa kotak obat. Chris melihat Alice masih memakai pakaian tadi meski darah ditubuhnya hilang.

"Masuklah, kau belum membersihkan dirimu?" Ujar Chris yang merapihkan berkas dimeja nya.

Alice masuk dan duduk dipinggiran kasur, menaruh kotak obat dimeja. Tangan nya menggulung rambutnya panjangnya dan menusuknya dengan pulpen yang ada dinakas Chris.

"Ya, aku khawatir dengan lukamu. Kemari biar aku obati" ucapnya sambil melihat ke Chris, Alice hanya ingin membalas kebaikan nya dengan membantunya.

"Aku bisa sendiri" jawab Chris menolak untuk diobati olehnya.

"Aku sudah disini, kau hanya perlu diam, kenapa sulit" oceh Alice menuntut.

Akhirnya Chris pun menurutinya dan ia duduk disamping nya, Alice pun mulai menyibakkan kaos Chris dan membersihkan luka dengan alkohol lalu mengoleskannya dengan Betadine.

"Pasti sakit, kau pandai menahannya" ujar Alice yang wajahnya begitu dekat dengan luka Chris. Sesekali ia meniup luka diperut Chris membuat nya menunduk melihat apa yang dilakukan Alice.

Sentuhan terakhir memakaikan kain kasa yang langsung bisa menempel.

"Coba lihat, apa ini miring?" Tanya Alice mendongak melihat Chris.

Wajah mereka sangat dekat, sampai mata Chris melihat bibir Alice yang terbuka, mereka bertatapan cukup lama.

"Sudah selesai" jawab Alice yang ingin memundurkan wajahnya.

Namun sebelum itu Chris langsung menangkup kedua pipi Alice dan meraup bibir mungilnya. Dengan tangan kekarnya Chris menuntun Alice untuk duduk di pangkuannya sambil bibir mereka bertaut dengan panas.

Dengan tiba-tiba reaksi Alice tak terduga ia mendudukkan dirinya dipangkuan Chris dengan santai, sambil bibirnya terus bertaut dengan gerakan panas. Tangan kurus nya mengalungkan tangannya dileher. Sampai Alice melepas pungutannya menatap Chris dengan dekat.

"Boleh kah, aku tidur disini bersama mu?" Tanya Alice dengan berani.

"Denganku?" Ulang Chris yang tangannya tidak diam meraba pinggang Alice.

"Aku merasa kosong terkadang sebelum tidur, seperti harusnya ada seseorang tidur disampingku. Aku tidak tahu apa" jelas Alice yang menatap Chris.

"Jangan harap" singkat Chris yang meraup kembali bibir Alice dengan gemas.

Tangan kanan kekar Chris yang terdapat penuh tato nya meraba paha mulus Alice dengan lembut, sambil bibirnya terus melumat bibir Alice.

Kini Chris melepaskan lumatan bibirnya, meski terlihat Alice sedikit kecewa.

"Sekarang giliranku" tutur Chris yang membuat Alice bingung mengkerut kan keningnya.

...灬。⁠•☆•⁠。灬...

...Jangan lupakan tinggalkan jejak ya~...

...OrchidCho...

1
putrie_07
jgn jgn🤔🤔
putrie_07
👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!