Di kehidupan sebelumnya, Qin Tian adalah seorang Kaisar Abadi, hampir mencapai puncak kultivasi. Namun, di ambang keabadian, ia dikhianati oleh murid kepercayaannya dan tewas dalam pertempuran besar.
Takdir membawanya kembali seribu tahun ke masa depan, terlahir sebagai pemuda lemah dari keluarga kecil. Dunia telah berubah—sekte-sekte lama runtuh, hukum kultivasi semakin sulit, dan para penguasa baru menguasai langit.
Namun, dengan ingatan dan pengalaman kehidupannya yang lalu, Qin Tian bersumpah untuk bangkit kembali! Ia akan mengguncang dunia dengan teknik yang telah lama hilang, membangun sekte terkuat, dan membalas dendam pada mereka yang menghancurkannya!
Saat ia mendaki kembali menuju puncak, ia menyadari bahwa musuh lamanya juga telah bereinkarnasi, dan perang antara kaum fana, iblis, dan dewa akan segera dimulai!
"Langit mungkin telah melupakanku... Tapi aku akan membuat dunia kembali berlutut!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LpC, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24: Suara dari Balik Gunung
Kemenangan Qin Tian atas Wu Kang menggema ke seluruh Sekte Awan Surgawi. Bukan hanya murid-murid yang membicarakannya—para tetua, bahkan beberapa penatua inti, mulai memperhatikan nama “Qin Tian” dengan lebih serius.
Hari itu, setelah pertarungan, Qin Tian langsung dibawa ke Paviliun Pengobatan. Luka-lukanya cukup parah, terutama di bahu dan punggung, tetapi tak sampai melukai organ vital. Beberapa hari istirahat dan perawatan dengan ramuan spiritual sudah cukup untuk memulihkannya.
Namun, bukan rasa sakit yang memenuhi pikirannya, melainkan kata-kata Tetua Luo yang datang menjenguknya malam itu.
“Aku ingin merekomendasikanmu mengikuti Ujian Dalam Lapis Kedua,” ucap sang tetua dengan serius. “Jika kau lulus, kau bisa memasuki Wilayah Dalam Inti. Di sana... tempat para jenius sejati ditempa.”
Qin Tian sempat terdiam.
“Wilayah Dalam Inti?” Ia baru mendengar nama itu.
“Wilayah itu hanya diperuntukkan bagi mereka yang memiliki potensi langka atau telah membuktikan kekuatan luar biasa. Di sana, sumber daya berkali lipat lebih baik—tanah pelatihan spiritual, teknik tingkat menengah hingga tinggi, bahkan pelatihan langsung dari tetua tingkat atas. Tapi... ujian untuk masuk bukan hal sepele.”
Qin Tian mengepalkan tangannya. Matanya membara.
“Aku akan mengikutinya.”
Setelah pulih dua hari kemudian, Qin Tian kembali ke tempat pelatihan. Tapi kali ini, banyak mata yang memandangnya dengan kagum, iri, bahkan takut. Beberapa murid yang dulu mencemoohnya kini memilih menyingkir diam-diam saat ia lewat.
Namun, Qin Tian tidak peduli pada tatapan itu. Baginya, jalan kultivasi adalah perjalanan sunyi yang hanya diisi tekad, darah, dan semangat baja. Ia lebih fokus pada peningkatan kekuatan.
Setelah menyendiri di pegunungan belakang, ia mulai melatih teknik Naga Petir Menyambar Langit. Teknik itu diciptakan secara spontan saat duel dengan Wu Kang, dan kini ia ingin menyempurnakannya.
Ia duduk di atas batu besar, tubuhnya dibalut energi petir yang terus bergemuruh dari dalam dantiannya. Qi miliknya perlahan mulai menebal, tanda bahwa ia mendekati Qi Dasar tingkat lima. Setiap tarikan napas membawa hawa spiritual masuk dan memperkuat tubuhnya.
Namun, saat malam tiba dan langit ditutupi awan gelap, Qin Tian tiba-tiba mendengar suara aneh dari balik hutan di belakang tebing.
Ssshh… sshhh…
Seolah-olah ada sesuatu yang merayap, berat dan menggetarkan tanah.
Qin Tian segera berdiri. Ia melompat ke atas pohon tertinggi dan memandang ke arah suara itu. Di kejauhan, dari balik kabut malam, ia melihat bayangan besar bergerak perlahan.
Itu bukan binatang biasa.
Mata merahnya menyala, dan tubuhnya—yang tampak bersisik—bergerak seperti ular raksasa, namun dengan empat kaki dan ekor berduri.
“Binatang buas roh tingkat tinggi?” gumam Qin Tian dengan dahi berkerut.
Tapi ia heran. Wilayah pelatihan sekte seharusnya dilindungi oleh formasi pelindung. Mengapa ada makhluk berbahaya bisa masuk?
Qin Tian menuruni pohon, namun suara dentuman berat terdengar semakin dekat. Makhluk itu seolah mengarah langsung ke tempatnya berlatih.
BRAAKK!
Tanah berguncang hebat. Makhluk itu menerobos pepohonan dan muncul di depannya. Kulitnya gelap dan kasar, gigi tajam mencuat dari rahangnya. Aura mengerikan memancar dari tubuhnya, membuat napas menjadi sesak.
Qin Tian mundur satu langkah, tapi tidak lari. Ia menarik napas, mengaktifkan Qi Petir di seluruh tubuhnya. Petir membungkus tangannya, matanya menyipit penuh konsentrasi.
Namun sebelum ia bisa menyerang, suara berat terdengar dari belakang makhluk itu.
“Berhenti.”
Seseorang melangkah keluar dari bayangan—seorang pria berpakaian hitam, mengenakan jubah pelindung murid inti.
Wajahnya tenang, dingin, dan matanya menatap Qin Tian tanpa ekspresi. Di sisinya, makhluk itu—ternyata adalah binatang peliharaan kontrak—berhenti bergerak dan duduk seperti anjing yang taat.
“Aku hanya ingin melihat... seperti apa bocah yang bisa mengalahkan Wu Kang,” kata pria itu.
Qin Tian menatapnya dengan waspada. Qi petirnya masih menyala samar.
“Siapa kau?”
Pria itu tersenyum kecil. “Namaku Ren Bai. Murid inti peringkat tiga. Kita mungkin akan bertemu di Ujian Dalam berikutnya. Jadi... bersiaplah.”
Setelah berkata begitu, Ren Bai dan binatang peliharaannya berbalik dan menghilang ke dalam hutan.
Qin Tian masih berdiri diam, jantungnya berdegup kencang.
Baru saja ia menjejakkan kaki di dunia para jenius sejati… dan tantangannya baru saja dimulai.
