NovelToon NovelToon
Si Buntung Dan Lengan Bionik Nya

Si Buntung Dan Lengan Bionik Nya

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Sistem / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Dokter Ajaib / Pendamping Sakti
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mobs Jinsei

Remake dari karya berjudul Emas yang belum lama di rilis dan karya teman penguasa berlengan satu yang sudah di drop.

Kisah seorang pria yang selalu di hina akibat dia hanya memiliki satu lengan. Dia di khianati istri yang sewaktu smp di tolongnya sampai mengorbankan lengannya. Mertua dan iparnya menganggap dia sampah karena dia sering di pecat karena kondisi nya.

Dia sempat berpikir mengakhiri hidupnya dan di tolong, dia mendapat lengan bionik karena kebetulan dan sempat mau di bunuh oleh selingkuhan istrinya, namun di saat kondisinya sudah kritis, lengan bionik nya malah menolongnya dan memberinya kekuatan untuk mengubah nasib. Bagaimanakah kisah perjalanan hidup baru nya ?

Genre : Fiksi, fantasi, drama, komedi, supranatural, psikologi, menantu terhina, urban.

100 % fiksi, murni karangan author. mohon like dan komen nya ya kalau berkenan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 20

Satu setengah minggu kemudian, setelah melangsungkan akad nikah dan kembali ke rumah, Suriwati memanggil Mark dan Amanda, dia ingin bicara empat mata kepada keduanya. Mereka duduk di ruang keluarga, sementara Andika sedang bermain dengan Belang di belakang.

“Ada apa emak ?” tanya Mark.

“Gini Mark, Manda, kalian kan sekarang sudah resmi menikah, emak ga mau ganggu kalian, jadi emak sudah memikirkan semuanya dan sudah mantap, emak mau pulang kampung saja, kemarin sebelum kalian menikah, emak sudah coba kontak ke kakak emak di kampung, dia kangen sama emak, dia bilang kedua orang tua emak masih hidup dan ingin ketemu emak, jadi boleh kan kalau emak tinggal di kampung saja ?” tanya Suriwati.

Mark dan Amanda saling melihat satu sama lain sambil berpegangan tangan, kemudian mereka menoleh melihat Suriwati,

“Manda ngerti mak, tapi Dika gimana ? dia kan ga mau pisah sama emak ?” tanya Amanda.

“Emak ngerti Manda, tapi kalian pengantin baru, emak ga enak aja, lagian emak kangen sama keluarga emak di kampung, Dika kalau mau ikut emak boleh, kalau mau di sini juga boleh, terserah Dika nya saja, tapi kalo emak sih pengen nya Dika ikut emak buat nemenin emak di sana,” jawab Suriwati.

Amanda terdiam, dia menoleh melihat Mark yang duduk di sebelahnya dan sedang berpikir keras. “Cklek,” tiba tiba pintu belakang terbuka, Andika masuk ke dalam sambil menggendong Belang, Amanda menoleh melihat Andika, kemudian dia kembali menoleh melihat Suriwati,

“Emak sudah ngomong sama Dika belum ?” tanya Amanda.

“Belum sih,” jawab Suriwati.

“Coba tanya Dika nya dulu mak,” balas Amanda.

“Tanya apa kak ?” tanya Andika yang menghampiri mereka.

“Sini Dika, duduk sama emak,” ujar Suriwati memanggil Andika.

Andika duduk di sebelah Suriwati sambil memangku belang di pangkuannya dan mengelus ngelus nya.

“Dika ikut emak ya ke kampung emak, Dika pindah sekolah di sana sampai smp, begitu lulus dan mau masuk sma, Dika kesini lagi karena di sana ga ada sekolah sma,” ujar Suriwati.

Andika terdiam, dia mengelus Belang dan menunduk, kemudian dia melihat Amanda yang menunggu jawaban nya,

“Kakak di sini ?” tanya Andika.

“Iya, kakak harus di sini sama suami kakak,” jawab Amanda.

Andika kembali terdiam, kemudian dia melihat Mark yang sedang menatap dirinya sambil tersenyum, dia melihat ke ibunya,

“Ya udah mak, Dika mau ikut sama emak saja,” ujar Andika dengan suara pelan.

Tentu saja Amanda dan Mark menjadi kaget mendengar jawaban Andika, begitu juga dengan Suriwati yang mengira Andika akan berontak. Ketiganya menatap Andika dengan wajah penuh tanda tanya,

“Kenapa kamu mau ikut emak, Dika ?” tanya Mark penuh keingin tahuan.

“Karena Andika mau sama emak, kak Manda kan sudah sama kak Mark, jadi Dika mau sama emak,” jawab Andika.

Mark dan Amanda saling menoleh melihat satu sama lain, kemudian mereka kembali menatap Andika di depan mereka,

“Berarti sekolah kamu pindah dong, tidak apa apa ?” tanya Mark.

Andika tidak menjawab pertanyaan Mark, namun dia menjawab dengan mengangguk kan kepalanya.

“Kamu benar benar tidak apa apa Dika ?” tanya Amanda sekali lagi untuk memastikan.

“Iya kak, Dika mau ikut emak,” jawab Andika lantang walau suaranya gemetar.

“Biar besok emak ke sekolah Dika buat ngurus pindahnya ya,” ujar Suriwati.

“Rencananya emak kapan mau berangkat ke kampung ?” tanya Mark.

“Hari minggu, masih tiga hari lagi,” jawab Suriwati.

“Kamu ga apa apa ?” tanya Mark kepada Amanda di sebelahnya.

“Ga apa apa mas, kalau memang itu sudah keputusan emak, aku mengerti,” jawab Amanda dengan suara rendah dan raut wajah sedih.

Suriwati berdiri kemudian pindah duduk di sebelah Amanda, dia langsung merangkul kemudian memeluk Amanda.

“Maaf ya Manda,” ujar Suriwati.

“Iya mak, ga apa apa, makasih sudah merawat Manda selama ini,” ujar Amanda.

Mark tersenyum dan membiarkan Amanda berpelukan dengan ibunya, dia memanggil Andika dan mengambil Belang dari pelukan Andika agar Andika juga ikut berpelukan bersama ibu dan kakak nya.

******

Di saat yang sama, seorang polisi mengetuk sebuah kontrakan lusuh yang tertutup rapat, “klek,” pintu di buka, seorang wanita cantik membukakan pintu,

“Selamat siang, apa benar di sini rumah bapak Marlon ?” tanya sang polisi.

“Benar, dia suami saya (melihat bet nama di seragam sang polisi) ada apa pak Bara ? apa suami saya berbuat kejahatan ?” jawab Vania sekaligus bertanya balik dengan nada penuh kecemasan.

“Boleh saya masuk ke dalam untuk bicara bu....”

“Vania, nama saya Vania, mari masuk pak,” ajak Vania sambil membuka lebar pintunya.

Setelah duduk di sofa ruang tengah, Vania mengambilkan Bara segelas air kemudian duduk di depan Bara.

“Sebelumnya, saya mau bertanya kepada ibu, sudah berapa lama suami anda tidak pulang ke rumah ?” tanya Bara.

“Dia sudah tidak pulang sebulan lebih, malah sudah hampir dua bulan, saya tidak bisa menghubungi dia sama sekali,” jawab Vania kesal.

“Begitu, boleh saya tanya anda sedang berada di mana seminggu lalu ?” tanya Bara.

“Saya di rumah orang tua saya di ibukota, kenapa memangnya ?” tanya Vania kaget.

“Apa anda bisa membuktikan alibi anda ?” tanya Bara.

“Tentu saja bisa, silahkan anda tanya keluarga saya di sana, saya tidak keluar rumah kok seharian, memang ini ada apa sih pak ?” tanya Vania mulai kesal.

Bara mengeluarkan sebuah kartu identitas yang sudah terbakar separuh di dalam plastik dan sebuah sim card patah yang juga berada di dalam plastik dari sakunya. Mata Vania membulat melihat dua benda di meja, tangannya maju mengambil kartu identitas yang berada di dalam plastik dan dia segera mengenalinya,

“Apa maksudnya ini pak ?” tanya Vania dengan nada sedikit tinggi.

Bara menceritakan kronologis penemuan kartu identitas, pecahan smartphone dan sim card patah, juga sebuah lengan prostetik yang dia tujukkan di layar smartphone nya kepada Vania, seminggu lalu di sebuah gudang terbakar yang berada di wilayah pinggiran kota dan terpencil. Begitu melihat fotonya, Vania mengernyitkan dahinya,

“Prostetik ? suami saya ga pake prostetik, bapak liat sendiri kan, kita miskin mana mungkin dia memasang lengan prostetik seperti ini yang harganya selangit,” ujar Vania.

“Kami sudah menanyakan perihal tersebut kepada rumah sakit tempat bapak Marlon di rawat, menurut kesaksian ceo rumah sakit, benar adanya beliau di rawat di sana dan lengan prostetik tersebut benar produk mereka,” balas Bara tenang.

“Artinya suami saya sudah mati begitu ?” tanya Vania.

“Kemungkinan besar seperti itu bu, ketika kami temukan, tidak ada jejak tubuh beliau namun dari sisa daging dan pakaian yang menempel di lengan prostetik hangus itu, sepertinya jasad beliau udah terbakar habis bersama gudangnya,” jawab Bara sambil menatap Vania di depannya dan menunggu reaksi Vania.

Vania terdiam seribu bahasa, namun Bara bisa melihat jelas kalau wanita cantik di depannya nampak sangat resah dan bingung.

“Apa suami anda punya musuh ?” tanya Bara.

“Ti..tidak tahu,” jawab Vania singkat dan ketus, namun ada keraguan di nada nya.

Bara terdiam, dia merasakan Vania terlihat terganggu dengan kehadirannya, dia menoleh melihat rekannya dan mengangguk, kemudian Bara dan rekannya berdiri,

“Baiklah bu, kita permisi dulu,” ujar Bara.

“Iya, kalau keluar tutup lagi pintunya,” balas Vania ketus.

Keduanya berjalan keluar dan menutup lagi pintunya, mereka berjalan ke mobil mereka yang di parkir di depan rumah kontrakan. Setelah di dalam,

“Desi,” tegur Bara.

“Iya letnan ?” tanya Desi.

“Sampai kantor, cari tahu soal ibu Vania dan selidiki dia lebih dalam lagi,” ujar Bara.

“Kenapa letnan ?” tanya Desi.

“Suaminya kemungkinan meninggal dengan tragis, tapi tidak ada air mata yang keluar dari mata nya dan lagi aku merasa ada yang salah dengan pernikahan mereka dari kata kata nya yang seakan akan tidak perduli dengan suaminya,” jawab Bara.

“Hmm benar juga, kalau orang tidak pulang dalam waktu 48 jam, biasanya dia akan nulis laporan orang hilang ke kantor kan ya, ini sudah hampir dua bulan dia diam saja,” balas Desi.

“Makanya aneh kan,” ujar Bara.

“Baik let, saya mengerti,” balas Desi.

Sementara itu, di dalam kontrakan, Vania duduk terdiam dan merenung di sofa sambil mendekap bantalnya,

“Kamu beneran mati buntung ? siapa yang ngijinin kamu mati, cepat pulang buntung,” ujar Vania dalam hati.

1
Syari Andrian
double2 up donh
TUAN AMIR
next
Syari Andrian
Next
Syari Andrian
Nyesal gak kamu vania? Hufh keqnya enggak😑😑😑
Syari Andrian
Keren banget idenya bikin cerita thor…
Syari Andrian: Sama2
Mobs Jinsei: makasih dan makasih support nya kak/Pray/
total 2 replies
Syari Andrian
Next seru
Syari Andrian
Astaga…😬😬😬
Syari Andrian
Akhhhh knapa jadi aku yang nge bayangin….
Syari Andrian
Waaah identitas baru.. berarti lajang dong awokawoak
Syari Andrian
Jangan sulit2 ancamannya ya kasian MC nya
Syari Andrian
Banka kamu akan menyesal di kemudian hari 😪😪
WHITE FIRE
lanjut author aku tunggu updatenya
Mobs Jinsei: Siap kak
total 1 replies
WHITE FIRE
lanjut author aku tunggu
allowble_ranger
lanjut jadi penasaran
Mobs Jinsei: Siap kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!